, Jakarta Pemerintah bersiap menjalankan program migrasi energi dari kompor gas menuju kompor listrik atau kompor induksi. Untuk tahap awal, sebanyak 30 ribu rumah tangga miskin akan mendapat kompor listrik gratis senilai Rp 1,8 juta. Bila dihitung secara angka, alokasi anggaran yang diperlukan mencapai Rp 54 miliar.
Namun, jumlah tersebut masih jauh lebih kecil dibanding ongkos pemerintah dalam menggelontorkan program subsidi LPG 3 kg, termasuk untuk melakukan impor gas. Pada 2021 saja, realisasi pengeluarannya mencapai Rp 67,62 triliun, termasuk kewajiban kurang bayar Rp 3,72 triliun.
Di sisi lain, outlook subsidi BBM dan LPG 3 kg pada tahun ini mencapai angka Rp 149,37 triliun, atau 192,61 persen dari postur APBN 2022. Sementara untuk 2023, pemerintah juga telah usul tambahan anggaran khusus untuk LPG tabung 3 kg sebesar Rp 400 miliar, sehingga total nilainya di tahun depan menjadi Rp 117,8 triliun.
Advertisement
Oleh karenanya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menilai, migrasi dari kompor gas menuju kompor listrik jadi keharusan. Meskipun ia sadar, proses peralihan itu tidak akan bisa berjalan instan.
"Diminimalkan (penggunaan LPG 3 kg), tapi ini kan it takes time berapa tahun, supaya kita, mau enggak kita impor barang luar terus, kan gamau kan?" ujar Menteri Arifin beberapa waktu lalu.
Bukan tanpa sebab, bila program migrasi ke kompor listrik ini dilakukan secara massal, alokasi anggaran yang wajib dikeluarkan pemerintah nilainya juga tidak kecil.
Mengutip hasil perhitungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian ESDM (Balitbang ESDM), Rabu (21/9/2022), biaya investasi migrasi kompor induksi akan memakan ongkos antara Rp 2.477.000-5.572.000 per rumah tangga.
Biaya itu dipakai untuk pengadaan kompor induksi 2.000 W sebesar Rp 600.000-1.720.000, termasuk untuk peralatan masak feromagnetic tiga set senilai Rp 650.000-1.125.000.
Pemerintah berencana menurunkan impor gas LPG dengan program migrasi kompor gas ke kompor listrik. Peralihan penggunaan sumber energi ini diyakini akan menurunkan konsumsi LPG termasuk subsidinya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Harga Diskon
![Tinggal di Apartemen, Enaknya Pakai Kompor Induksi atau Kompor Listrik?](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/3ekkqEaJlDOaz0GmJJcRmXYKZ7I=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2277787/original/064366200_1531386728-Masak_dengan_kompor_induksi.jpg)
Selain itu, masing-masing rumah tangga juga akan mendapat harga diskon 50 persen untuk tambah daya listrik gratis, sebesar Rp 1,5 juta. Kemudian, instalasi saluran kabel khusus 20 meter untuk kompor listrik yang punya beban listrik besar Rp 1.122.000, dan sertifikat laik operasi Rp 105.000.
Selain itu, menurut perhitungan Balitbang ESDM dari hasil pengecekan di platform penjualan online, harga kompor induksi termurah saja mencapai Rp 300.000. Itu jauh lebih tinggi dari kompor gas yang hanya Rp 87.000.
Tapi untuk konsumen, ongkos bulanan untuk kompor induksi relatif lebih murah ketimbang gas, yang membutuhkan biaya antara Rp 6.000-11.600 per kg untuk pembelian gas LPG 3 kg dan/atau 12 kg. Sementara kompor induksi hanya memakan biaya Rp 415-1.445 per kWh.
Sebagai perbandingan harga antara penggunaan kompor gas dengan kompor listrik, bila mengikuti asumsi faktor konversi 1 ton LPG sama dengan 8,5246 BOE, maka penggunaan rata-rata 3,8 kg tabung gas melon per bulan sama dengan 82,1 kWh per bulan.
Hasilnya, pemakaian kompor induksi 2.000 W untuk rumah tangga dengan tarif dasar listrik (TDL) 450 VA bakal menghemat biaya hingga Rp 45.756 per bulan dibandingkan gas melon. Sedangkan untuk rumah tangga berdaya 900 VA bisa irit pengeluaran Rp 30.169 per bulan.
Advertisement
Mulan Jameela: Masakan Indonesia Tak Cocok Dimasak Pakai Kompor Listrik
![Rapat Paripurna Penetapan Pimpinan DPR dan Susunan Fraksi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/AMAC2zqFluaDDdUrZFvKv4EE8yc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2927441/original/051834800_1569945345-20191001-Rapat-Paripurna-5.jpg)
Pemerintah tengah menjalankan uji coba program konversi kompor gas berbahan LPG 3 kg menjadi kompor listrik atau kompor induksi. Dalam program ini, pemerintah akan menukar kompos gas yang menggunakan Elpiji 3 kg dengan kompor listrik atau kompor induksi.
Anggota Komisi VII DPR RI Mulan Jameela mengatakan, pemerintah harus mengubah sasaran uji coba kompor listrik karena sasaran yang saat ini kurang tepat. Menurutnya, seharusnya sasaran konversi kompor listrik adalah sektor industri ataupun masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas. Pertimbangan utamanya, daya kompor listrik yang akan diujicoba terlalu tinggi.
"Untuk masyarakat yang memang mampu ya mungkin bisa bukan untuk masyarakat yang masih kekurangan karena secara daya listrik juga mereka tidak mampu," ujar Mulan saat rapat dengar pendapat dengan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, Dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Rabu (21/9/2022).
Politikus Gerindra itu bahkan menuturkan jika ia memiliki kompor listrik, namun tidak dapat lepas dari pengguna kompor gas. Ia merasa, masakan Indonesia tidak tepat jika harus dimasak menggunakan kompor listrik.
Belum lagi jika memasak dalam skala besar, seperti masakan untuk pesta besar, dalam kondisi tersrbut penggunaan kompor gas sulit digantikan dengan kompor listrik.
Selain itu, imbuh Mulan, distribusi listrik di Indonesia, pun di Jawa, belum merata. Ia menyebutkan, di kampung halamannya, ia sudah memiliki kompor listrik. Namun, kompor tersebut tak dapat digunakan karena rusak.
"Saya punya kompor listrik, karena listriknya enggak stabil seperti di kota kompornya rusak padahal enggak diapa-apain, hanya karena listrik enggak stabil," ungkapnya.
Spesifikasi Kompor Listrik yang Bakal Diuji Coba Pemerintah
![Kompor listrik induksi - Image by StockSnap from Pixabay](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/sdFR4m1wAEZdTPH7aqWrVMqocaU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3347578/original/016391500_1610504639-food-2568486_640.jpg)
Sementara itu, dalam rapat dengar pendapat Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, Dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufik Bawazier menyampaikan total watt pada satu kompor listrik dengan dua tungku yaitu 2.800 watt. Daya pada tungku kiri yaitu 1.000 watt dan tungku kanan 1.800 watt.
"Jadi voltage menentukan cara masak, masak air cepat," ujar Taufik saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (21/9).
"Kalau voltage kecil artinya tidak maksimal. Di bawah seribu tidak bisa?" tanya Ketua Komisi.
"Saya kira tidak maksimal," ucapnya.
Dalam materi tersebut juga dijelaskan bahwa kompor listrik yang akan diuji coba memiliki fitur pada kompor berupa, ukuran tingkat panas dari rendah sampai tinggi yang minimal terbagi menjadi 5 tingkat atau level.
Kemudian, terdapat tambahan fitur pilih fungsi, timer, child lock, on/off, menampilkan display angka besaran sesuai level daya. Sedangkan untuk masing-masing tungku diameter area memasak minimal 20 cm.
Bagi pengguna kompor listrik dengan spesifikasi tersebut, maka peralatan yang dapat digunakan yaitu steampod atau panci diameter minimal 18 cm, fry pan atau wajan diameter atas minimal 27 cm.
Sementara komponen yang ada pada kompor listrik terdapat komponen impor dan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Untuk komponen impor yaitu PCB, sensor, fan, ceramic tempered glass. Untuk TKDN yaitu enameled wire, kabel power, screw, heatsink, modul KWH motor, dan utensil.
Diketahui, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana juga memastikan migrasi penggunaan kompor induksi akan dibantu oleh pemerintah. Pengadaan kompor listrik akan dibagikan secara cuma-cuma baik saat proses uji coba maupun ketika migrasi bersama penggunaan kompor listrik.
Dadan menuturkan, migrasi penggunaan kompor di kalangan masyarakat bukan yang pertama kali dilakukan pemeriksaan. Sebelumnya di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun pernah melakukan migrasi kompor minyak tanah ke kompor listrik.
"Dulu juga kan gratis waktu bagi LPG dengan kompornya. Kira-kira kita juga akan mirip seperti dia," tutur Dadan.
![Infografis](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/olu4ibzvt92o86G8QgsIvatGylw=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3412514/original/068477900_1616778543-HL_vertikal_rev.jpg)
Terkini Lainnya
Harga Diskon
Mulan Jameela: Masakan Indonesia Tak Cocok Dimasak Pakai Kompor Listrik
Spesifikasi Kompor Listrik yang Bakal Diuji Coba Pemerintah
Kompor Listrik
Listrik
LPG
Kompor Induksi
Kompor Listrik Induksi
Kompor
kompor gas
kompor LPG
Euro 2024
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Kementerian ESDM Buka Informasi Lowongan Kerja Energi Terbarukan Lewat Daring, Cek Linknya
Lowongan Kerja bagi Lulusan D3 dan S1, Simak Posisi dan Syaratnya
Platform Digital jadi Destinasi Favorit Pencari Kerja, Bantu Tekan Pengangguran
Populer
Spin-off Unit Usaha Syariah Tahun Depan, BTN Siapkan Dana Jumbo
Adhi Karya Minta PMN Rp 2 Triliun Buat Garap Tol Joglosemar
Jokowi Bersama Para Menteri Rapat Bahas Kebijakan HGBT
Gelombang Pertama ASN Pindah ke IKN Mulai September 2024, Siap-Siap!
Sederet Tantangan Ekonomi Syariah di Indonesia
OJK: Terlibat Judi Online, 6.056 Rekening Diblokir Bank
Cegah Penyelewengan BBM Subsidi, BPH Migas Imbau Penyalur BBM Cek Kelengkapan Dokumen
Kredit Perbankan Indonesia Tumbuh 12,15% pada Mei 2024
Undang Justin Bieber di Pesta Pranikah, Anant Ambani Putra Orang Terkaya di Asia Rogoh Kocek Segini
Berburu Promo Menarik di HUT KB Bank ke-54, Diskon hingga 54% di Berbagai Merchant Favorit
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Berita Terkini
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
Target Hattrick Juara Umum PON, 148 Atlet Jabar Berlatih di Korea Selatan
Profil Dewi Paramita, Mantan Ibrahim Risyad yang Jadi Sorotan Warganet
Menpora: Presiden Jokowi Lepas Kontingen Olimpiade Paris 2024 pada 10 Juli
Peristiwa Dahsyat dan Menakjubkan Di Bulan Muharram, Bulan Keberkahan bagi Para Nabi
Respons Golkar soal Nagita Slavina Diusulkan Jadi Wagub Sumut Pendamping Bobby Nasution
Top 3 Berita Hari Ini: Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota
Pria Mabuk Tikam Bayi Berulang-ulang di Indragiri Hilir hingga Tewas
Adhi Karya Minta PMN Rp 2 Triliun Buat Garap Tol Joglosemar
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Kepastian Hukum jadi Kunci Picu Kinerja Industri Manufaktur di Indonesia
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten
Industri Plastik Lokal Terancam Gulung Tikar, Ini Sebabnya
Jokowi Sebut Cuti Melahirkan 6 Bulan untuk Ibu Hamil Sangat Manusiawi
Kemendagri Bersama KPK dan BPKP Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Praktik Korupsi di Pemda