, Jakarta Ekonom memandang menurunnya peringkat daya saing Indonesia di dunia disebabkan oleh inefisiensi dan tingginya biaya. Ini yang disebut masih menggambarkan corak ekonomi di dalam negeri.
Informasi, Indonesia menduduki peringkat 44 dari 63 negara dalam World Competitiveness Yearbook 2022 yang dirilis Institute for Management Development (IMD). Posisi ini menurun dari tahun sebelumnya.
Baca Juga
Daya Saing Indonesia Naik ke-27 Dunia, Apa Untungnya?
VIDEO: Daya Saing Indonesia Meningkat, Jokowi: Sudah Mengalahkan Inggris dan Jepang
Infografis Peringkat Daya Saing Indonesia Melesat ke Posisi 27 Dunia
Direktur Riset Center of Reform Economic (CORE) Piter Abdullah mengatakan persoalan terkait daya saing ini telah berangsur lama. Menyoal posisi Indonesia, ia menilai corak ekonomi Indonesia jadi salah satu faktor.
Advertisement
"Perekonomian kita dicirikan dengan inefficiency, high cost," katanya kepada , Selasa (21/6/2022).
Ia menyampaikan, turunnya posisi Indonesia ke 44 dari 63 negara salah satunya masih terdampak pandemi Covid-19. Namun, penurunan dari sisi sektor-sektor ekonomi menunjukkan lemahnya fundamental ekonomi Indonesia.
"Salah satu faktor memang terjadi pelemahan ekonomi dampak dari pandemi. Tetapi penurunan yang cukup drastis di berbagai faktor menunjukkan bahwa fundamental daya saing kita memang lemah," katanya.
Fundamental daya saing ekonomi ini, menurutnya bertumpu ada sistem dan struktur ekonomi. Dimana, persoalan ini belum pernah terselesaikan sepanjang pemerintahan Indinesia.
"Ini yang belum dapat diatasi oleh pemerintah sejauh ini. Tidak hanya di pemerintahan Jokowi. Tetapi juga di pemerintahan sebelum nya," kata dia.
Hal mendasar ini yang juga membentuk citra ekonomi di Indonesia yang disebut inefisien dan tarif mahal. Menurut catatan , biaya logistik di dalam negeri terbilang masih cukup tinggi. Ini yang mendasari pemerintah sedang fokus dalam menekan biaya tersebut.
Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa (27/7) memproyeksikan bahwa ekonomi global akan tumbuh 6 persen pada 2021, dengan prospek ekonomi yang semakin berbeda antar negara-negara sejak prediksi pada April lalu
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Upaya Pemerintah
![FOTO: Bank Dunia Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/zzpyZvIx1ns0j3bEAtzmQzgU25U=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3985853/original/034922800_1649154111-20220405-Bank-Dunia-Ekonomi-Indonesia-5.jpg)
Lebih lanjut, Piter menuturkan sejumlah langkah yang bisa dijalankan pemerintah. Namun ia juga menyoroti upaya yang telah dilakukan, meski belum berdampak besar pada daya saing ekonomi.
"Pemerintah selama ini fokus pada UUCK (Undang-Undang Cipta Kerja) yang diharapkan bisa memperbaiki ease of doing bisnis. Tapi ini bukan yang utama dan satu-satunya dalam upaya memperbaiki daya saing," ungkapnya.
Kendati begitu, ia memandang posisi daya saing ekonomi Indonesia ini akan membaik kedepannya. Salah satunya ditopang oleh perkembangan pemulihan ekonomi pasca pandemi.
"Tetapi untuk benar-benar memperkuat daya saing, pemerintah perlu memperbaiki sistem dan struktur perekonomian indonesia," ujarnya.
"(Caranya) Meningkatkan efisiensi dan mengurangi high cost economy. Contoh sederhana nya menurunkan suku bunga kredit dan meningkatkan penyaluran kredit kepada UMKM," tambah Piter.
Advertisement
Peringkat Daya Saing Indonesia Merosot ke 44 di Dunia
![FOTO: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/nnl_KxB5a_vbQHPNy_qHyfJ6U1c=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3270291/original/077246300_1602936896-20201017-IMF-Ekonomi-Indonesia-3.jpg)
Diberitakan sebelumnya, peringkat daya saing Indonesia merosot ke posisi 44 di dunia pada 2022. Sebelumnya Indonesia berada di posisi 37 pada 2021 lalu.
Ini mengacu data yang dikeluarkan Institute for Management Development (IMD) tentang World Competitiveness Yearbook 2022. Peringkat ini lebih rendah sejak tahun 2018 lalu yang berada di posisi 43.
Secara keseluruhan, Indonesia menduduki peringkat 43 di 2018, lalu meningkat ke posisi 32 di 2019. Kemudian turun ke posisi 40 di 2020, dan kembali naik ke posisi 37 di 2021 lalu.
Mengutip cuplikan data IMD, di Asia-Pasifik, Indonesia berada di posisi 12. Sebelumnua selama empat tahun berturut-turut bertengger di posisi 11.
Dalam penilaiannya, IMD memasukkan 4 kategori. Yakni, efisiensi ekonomi, efisiensi pemerintah, efisiensi bisnis, dan penilaian terhadap infrastruktur.
Dari keempat kategori itu, tiga diantaranya turun peringkat. Hanya aspek infrastruktur yang mengalami kenaikan.
Secara rinci, pada aspek ekonomi, tahun ini Indonesia berada di posisi 42 dari 63 negara. Secara berurutan, Indonesia menempati posisi 27 di 2018, posisi 25 di 2019, posisi 26 di 2020, dan posisi 35 di 2021 lalu.
Faktor yang memengaruhi tingkat efisiensi ekonomi ada 4 hal. Dari sisi domestic economy, Indonesia berada di peribgkat 44. International trade di posusi 51, international investment di posisi 38, dan employment di posisi 29.
Kemudian di aspek efisiensi pemerintah, tahun ini Indonesia berasa di posisi 35 dari 63 negara di dunia. Secara berurutan berada di posisi 36 di 2018, posisi 25 di 2019, posisi 31 di 2020, dan posisi 26 di 2021.
Di sisi ini, Indonesia dipengaruhi juga sejumlah faktor penilaian. Dari aspek prices indonesia berada di peringkat 13, public finance di posisi 26, tax policy di posisi 8, institutional framework di posisi 48, dan business legislation di posisi 47.
Efisiensi Bisnis dan Infrastruktur
![Proyeksi Ekonomi Indonesia 2022](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/bI1TIZ72k8jEY1M8mEDkZ-iqYik=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3906035/original/015426100_1642415540-20220117-2022-proyeksi-Ekonomi-indonesia-tumbuh-5_2-persen-ANGGA-6.jpg)
Di sisi efisiensi bisnis, tahun ini Indonesia berada di posisi 31 dari 63 negara. Secara berurutan berada di posisi 35 di 2018, posisi 20 di 2019, posisi 31 di 2020, dan posisi 25 di 2021.
Di sisi ini, Indonesia juga mencatat posisi baik, meski mengalami penurunan. Di aspek societal framework menempati posisi 43, productivity and efficiency di posisi 51, labor market di posisi 2, finance di posisi 36, dan management practices di posisi 24.
Sedangkan peningkatan dicatatkan di aspek infrastruktur di posisi 52 dari 63 negara di tahun ini. Sebelumnya, Indonesia menempat posisi 59 di 2018, posisi 53 di 2019, posisi 55 di 2020 dan posisi 57 di 2021 lalu.
Pada aspek attitudes and value indonesia di posisi 19, basic infrastructur di posisi 32, technological infrastructure di posisi 49, scientific infrastructure di posisi 51, health and environment di posisi 59, dan education di posisi 58.
Terkini Lainnya
Daya Saing Indonesia Naik ke-27 Dunia, Apa Untungnya?
VIDEO: Daya Saing Indonesia Meningkat, Jokowi: Sudah Mengalahkan Inggris dan Jepang
Infografis Peringkat Daya Saing Indonesia Melesat ke Posisi 27 Dunia
Upaya Pemerintah
Peringkat Daya Saing Indonesia Merosot ke 44 di Dunia
Efisiensi Bisnis dan Infrastruktur
Pertumbuhan Ekonomi
ekonomi
Daya Saing Indonesia
Peringkat daya saing Indonesia
daya saing
Rekomendasi
Infografis Peringkat Daya Saing Indonesia Melesat ke Posisi 27 Dunia
Peringkat Daya Saing Indonesia Naik ke Posisi 27 di Dunia, DPR Beri Catatan Ini
Daya Saing Indonesia Naik Peringkat, Anggota DPR RI Soroti Hal Ini
Peringkat Daya Saing Indonesia Naik, Ekonom Sebut Momen Promosi ke Investor
Daya Saing Indonesia Naik Peringkat, Bos Banggar Beri Catatan Penting
Riset WCR Sebut Peringkat Daya Saing Indonesia Naik ke Posisi 27 Dunia, Ini Penjelasannya
Peringkat Daya Saing Indonesia Melonjak ke Posisi 27 di Dunia, Ini Alasannya
Peringkat Daya Saing Indonesia Naik 7 Peringkat ke Posisi 27 Dunia, Lampaui Malaysia hingga Inggris
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Judi Online
Nama Jurnalis Dicatut untuk Hoaks Promosi Situs Judi, Simak Daftarnya
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
10 Provinsi dengan Jumlah Lowongan Kerja Terbanyak
Lowongan Kerja bagi Lulusan SMA/SMK, D3 hingga S1, Cek Syaratnya
Populer
Pemerintah Siapkan 40.021 Formasi CPNS di IKN, 5% untuk Orang Kaltim
Jokowi Bakal Fasilitasi Investasi Family Office di Indonesia, Bagaimana Peluangnya?
Harga Beras Eceran di Juni 2024 Inflasi 11,8%, Padahal di Grosir Deflasi
25,27 Juta Orang Indonesia Masih Miskin hingga Maret 2024, Lebih Rendah Sebelum COVID-19
Kenaikan Cukai Rokok Jegal Pertumbuhan Industri Hasil Tembakau
Harga Beras Mahal, Petani Makin Sejahtera?
Sri Mulyani Minta Restu Pakai Dana Cadangan Buat Suntik PT KAI hingga Bank Tanah
Harga Minyak Dunia Berpotensi Naik Meski Pasar Lagi Koreksi
Top 3: Rencana Harga BBM Naik per 1 Juli 2024 Bikin Heboh
Kompor Hunian Vertikal dan Rumah Menteri IKN Pakai Jaringan Gas PGN, Siap Operasi Agustus
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
Isuzu ELF NMR Adopsi Sistem Filter Bahan Bakar Baru
Angka Kemiskinan di Jateng Turun, Nana Sudjana Minta Semua Pihak Tetap Bekerja Keras
Baru 40 Persen Tenaga Teknis Museum Tersertifikasi, IHA Gandeng Prancis Latih Kurator
Kenali Conflict Resolution Style Demi Hubungan yang Lebih Sehat
KPK Lelang Ruko Milik Mantan Wakil Rektor UI Tafsir Nurchamid di Depok
5 Tips untuk Memulai Suka Makan Sayur, Bisa dari Sayuran yang Manis
Indonesia Deflasi di Mei dan Juni, Hati-hati PHK Besar-besaran
Kisah Haru Bocah Tahfiz Disabilitas Netra Lantunkan Ayat Suci Al-Qur'an Saat HUT Bhayangkara di Sukabumi
Samsung Rilis Bespoke AI Washer & Dryer, Tawarkan Pengalaman Mencuci Lebih Cerdas
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Nama Jurnalis Dicatut untuk Hoaks Promosi Situs Judi, Simak Daftarnya
Chand Kelvin Bersyukur Segera Lepas dari Predikat Presiden Jomlo
Gunung Ibu Erupsi Lagi, Semburkan Abu Vulkanik 1.500 Meter ke Arah Barat Daya
MenpanRB Azwar Anas Beberkan Skenario Pemindahan ASN ke IKN