, Jakarta - Kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sangat membantu penjualan kendaraan bermotor selama masa pandemi Covid-19. Hingga Juni 2021, tercatat sudah ada 167.774 unit kendaraan yang terjual.
"Berdasarkan hasil evaluasi kami, kebijakan PPnBM ini meningkatkan penjualan kendaraan bermotor. Sampai Juni penjualannya sudah mencapai 167.774 unit," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam Investor Daily Summit 2021, Jakarta, Rabu (14/7/2021).
Demi mempercepat proses pemulihan ekonomi, Pemerintah memperpanjang kebijakan diskon PPnBM 0 persen ini hingga akhir tahun. Kebijakan ini berlaku bagi kendaraan 2.500 cc. "Dalam rangka mendorong penjualan kendaran bermotor, kami kasih diskon pajak PPnBM sampai 31 Desember dengan kapasitas 2.500 cc, ini dasarnya," sambung dia,
Advertisement
Agus mengatakan peningkatan penjualan kendaraan bermotor ini akan menghasilkan efek domino. Sehingga mampu mendorong perekonomian nasional karena lebih banyak pihak yang terlibat ketika industri ini kembali bergerak menuju pemulihan.
"Ini berdampak positif yang memiliki multiplier effect sehingga pada gilirannya akan mampu mendongkrak perekonomian nasional," kata dia.
Agus menuturkan, saat ini ada 21 perusahaan yang memproduksi kendaraan roda empat atau lebih yang nilai investasi mencapai Rp 71,35 triliun. Mereka memproduksi kendaraan 2,35 juta unit per tahun. Memperkerjakan 38 ribu tenaga kerja langsung dan 1,5 juta pekerja di sepanjang rantai nilai industri ini.
"Saat ini tercatat ada 21 perusahaan industri kendaraan roda 4 atau lebih yang ada di Indonesia," kata dia.
Sampai bulan Mei 2021 lalu tercatat sudah 14 ribu unit kendaraan roda empat atau lebih dan 320 kendaraan roda dua telah diproduksi. Tercatat sejak Januari 2021 hampir Rp 30 triliun kendaraan roda empat atau lebih telah di ekspor keluar negeri. Sekitar Rp 18,63 triliun yang diekspor ke 80 negara di dunia merupakan kendaraan CBU.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kementerian Keuangan bersiap merilis kebijakan penurunan tarif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah untuk kendaraan bermotor. Kebijakan didukung sejumlah badan keuangan seperti Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan lewa...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Perpanjangan Diskon Pajak Mobil Baru Tak Tepat, Hambat Indonesia Jadi Negara Maju
![Pemerintah Berencana Memacu Aturan Ekspor Industri Otomotif](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/cNyO0VckZwOd0mj1tlF_upD7av8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2762788/original/025395100_1553692913-3.jpg)
Sebelumnya, pemerintah memperpanjang insentif PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) 0 persen untuk pembelian mobil baru hingga Agustus 2021. Diskon pajak pembeliam mobil baru ini dinilai sebagai upaya akselerasi pemulihan ekonomi nasional.
Awalnya, diskon pajak mobil baru 100 persen ini hanya berlaku dari Maret hingga Mei saja. Di bulan Juli-Agustus, insentifnya dipotong 50 persen.
Pengamat ekonomi sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, perpanjangan insentif PPnBM ini dinilai tidak tepat terutama saat Indonesia masih sibuk mengendalikan pandemi Covid-19.
"Tidak tepat, karena seolah di tengah PPKM darurat mendorong masyarakat untuk melakukan mobilitas dengan pembelian mobil baru. Harusnya tidak perlu insentif PPnBM, karena masalah utamanya adalah pandemi," pungkas Bhima saat dihubungi , Senin (12/7/2021).
Lanjutnya, logika insentif PPnBM sudah salah total dari awal. Pandemi Covid-19 yang masih belum mereda, bahkan meningkat di pertengahan Juni, harus diselesaikan agar masyarakat dapat beraktivitas dan secara alami dapat membeli mobil dengan harga normal.
Selain itu, pajak 0 persen ini dinilai bertentangan dengan visi Indonesia menjadi negara maju di tahun 2045. Saat ini, standar negara maju ialah pengurangan emisi karbon dan fokus terhadap pembangunan berkelanjutan.
Dengan demikian, jika insentif ini terus dijalankan, tentu akan menghambat langkah Indonesia menjadi negara maju.
"Yang jelas kontradiktif dengan upaya mengurangi emisi karbon. Saat pandemi emisi karbon bisa ditekan karena penggunaan kendaraan bermotor turun. Yang ditakutkan paska pandemi akibat insentif PPnBM ini emisi karbon naik signifikan," tandas Bhima.
Terkini Lainnya
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perpanjangan Diskon Pajak Mobil Baru Tak Tepat, Hambat Indonesia Jadi Negara Maju
PPnBM
Pajak
PPnBM 0%
PPnBM 0 persen
Pajak Mobil
Diskon Pajak
Euro 2024
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Copa America 2024
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Kementerian ESDM Buka Informasi Lowongan Kerja Energi Terbarukan Lewat Daring, Cek Linknya
Lowongan Kerja bagi Lulusan D3 dan S1, Simak Posisi dan Syaratnya
Platform Digital jadi Destinasi Favorit Pencari Kerja, Bantu Tekan Pengangguran
Populer
Investasi Industri Petrokimia Diramal Tembus Rp 508,6 Triliun hingga 2030
BRI Raih Penghargaan Platinum BISRA Awards 2024, Buah Manis Konsisten Atasi Masalah Sampah dan Lawan Perubahan Iklim
Jerman Tak Izinkan China Beli Anak Usaha Volkswagen
Kementerian ESDM Buka Informasi Lowongan Kerja Energi Terbarukan Lewat Daring, Cek Linknya
Kawasan GBK Diusulkan Jadi PSN Khusus Olahraga dan Hiburan
PLTA Mrica Terancam Tak Beroperasi di 2025, Ini Penyebabnya
Jokowi Sebut Prabowo Bakal Jalankan Rekomendasi BPK soal APBN, Apa Itu?
Bos OJK: Stabilitas Jasa Keuangan Juni 2024 Tetap Terjaga
Pemilik Rumah di Jakarta Wajib Tahu NJOPTKP, Apa Itu?
BCA Naikkan Biaya Admin Bayar Tagihan Telkom dan Indihome, Cek Rinciannya!
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Berita Terkini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Hari Satelit Palapa 9 Juli, Peluncuran Satelit Pertama Indonesia pada 1976
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Diduga Telantarkan Istri dan 3 Anaknya, Anggota Polda Sulsel Dilapor ke Propam
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
Target Hattrick Juara Umum PON, 148 Atlet Jabar Berlatih di Korea Selatan
Profil Dewi Paramita, Mantan Ibrahim Risyad yang Jadi Sorotan Warganet
Menpora: Presiden Jokowi Lepas Kontingen Olimpiade Paris 2024 pada 10 Juli
Peristiwa Dahsyat dan Menakjubkan Di Bulan Muharram, Bulan Keberkahan bagi Para Nabi
Respons Golkar soal Nagita Slavina Diusulkan Jadi Wagub Sumut Pendamping Bobby Nasution
Top 3 Berita Hari Ini: Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota
Pria Mabuk Tikam Bayi Berulang-ulang di Indragiri Hilir hingga Tewas
Adhi Karya Minta PMN Rp 2 Triliun Buat Garap Tol Joglosemar
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Kepastian Hukum jadi Kunci Picu Kinerja Industri Manufaktur di Indonesia