, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diingatkan sejumlah tokoh dunia untuk mengurangi penggunaan batu bara untuk sektor kelistrikan. Namun dia menyatakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) masih dibutuhkan di Indonesia.
Jokowi mengatakan, dalam pertemuan ASEAN Summit di Bangkok, dirinya diingatkan oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guiterez, untuk berhati-hati dalam penggunaan batu bara untuk sektor kelistrikan.
"Dia mengajak saya untuk mulai mengurangi penggunaan batu bara untuk pembangkit tenaga listrik.Ternyata arahnya ke sana," kata Jokowi, saat menghadiri pemberian penghargaan IMA, di kawasan bisnis Sudirman, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Advertisement
Baca Juga
Jokowi pun menanggapi hal tersebut dengan menjawab batu bara untuk sektor kelistrikan masih dibutuhkan. Namun, pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) terus dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di setiap daerah.
"Ya saya jawab, sekarang masih dibutuhkan. Nanti kalau kita swicth ke EBT baik yang sudah kita coba, Angin di Sidrap, Jeneponto, kemudian hydropower yang juga beberapa kita jajaki di Mambramo, Sungai Kayang di Kaltara, atau juga yang berkaitan dengan Geotermal yang memiliki potensi 29.000 MW yang digunakan belum ada 2.000 MW. Arahnya akan ke sana," papar Jokowi.
Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christalina juga mengingatkan Jokowi untuk mengurangi penggunaan batu bara. "Saya jawab sama, ya saya tahu nanti akan kita arahkan penggunaan EBT baik hydropower baik angin, solar cell, atau geotermal, dan lain-lain,"ujarnya.
Menurut Jokowi, mengubah penggunaan batu bara ke EBT dilakukan secara bertahap. Dia pun kembali menekankan, Indonesia sedang menuju penggunan energi ramah lingkungan."Karena memang untuk mengubah langsung saya kira kita butuh tahapan-tahapan. Tapi yang perlu kita garis bawahi bersama bahwa dunia sudah menuju kepada energi yang ramah lingkungan,"tandasnya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dampak Perubahan Iklim, Kota di Asia Tenggelam Bila Terus Kecanduan Batu Bara
![Tambang batu bara](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/e6bNj431G8Bs2T4Ah5BB7e1zgww=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1261814/original/042449500_1465724436-20160612-tambang-batu_bara-bengkulu_tengah.jpg)
PBB memperingatkan negara-negara Asia untuk berhenti dari "kecanduannya" terhadap batu bara. Karena, perubahan iklim telah mengancam ratusan juta orang yang rentan terhadap naiknya permukaan laut di seluruh kawasan itu.
Peringatan PBB untuk berhenti dari 'kecanduan' batu bara, menyusul penelitian baru minggu ini yang memperkirakan bahwa beberapa kota besar Asia, termasuk Bangkok, Kota Ho Chi Minh, dan Mumbai, menghadapi risiko banjir ekstrem terkait pemanasan global.
Ketua PBB, Antonio Gutteres mengatakan, negara-negara Asia perlu mengurangi ketergantungan pada batu bara untuk mengatasi krisis iklim, yang ia sebut sebagai "masalah menentukan zaman kita."
Mengutip dari laman ABC, Sabtu (3/11/2019), Australia adalah eksportir batubara terbesar di dunia, dengan sebagian besar batu baranya dikirim ke Asia.
"Ada kecanduan batu bara yang perlu kita atasi, karena itu tetap menjadi ancaman utama dalam kaitannya dengan perubahan iklim," kata Guterres kepada wartawan menjelang pertemuan Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Bangkok.
Dia mengatakan, negara-negara di kawasan itu perlu berada di "garis depan" dari pertarungan dengan memperkenalkan harga karbon mereformasi kebijakan energi.
Advertisement
Risiko Terendam Banjir
Selain itu ia juga menuturkan, "Kami tertinggal," seraya menambahkan bahwa kemunduruan batu bara dapat membantu mengekang kenaikan suhu global.
Batu bara tetap menjadi sumber daya utama di seluruh Asia Tenggara, di mana perkembangan ekonomi yang sangat tinggi telah memacu permintaan energi yang melambung dengan biaya bagi lingkungan.
Sekitar sepertiga dari energi Vietnam juga berasal dari tenaga batu bara dengan sejumlah pabrik baru akan mulai beroperasi pada 2050, sementara Thailand berinvestasi dalam bahan bakar fosil.
Wilaya pesisir di seluruh Asia Tenggara telah menyaksikan banjir besar dan serangan air laut terkait dengan perubahan iklim.
Penelitian baru miinggu ini menunjukkan, setidaknya 300 juta orang di seluruh dunia hidup di tempat-tempat yang berisiko terendam banjir pada 2050 --gambaran yang jauh lebih suram dari perkiraan data sebelumnya.
Gelombang badai yang merusak yang dipicu oleh topan yang semakin kuat dan laut yang naik akan menghantan Asia paling keras, menurut penelitian dalam jurnal Nature Communnications.
Terkini Lainnya
Batu Bara Bakal Kalah dengan Energi Bersih Jika Tak Ada Hilirisasi
Perang Dagang Berlanjut, Permintaan Batu Bara dan Sawit Diprediksi Melonjak
Kebijakan Harga Batu Bara Khusus untuk Listrik Bakal Diperpanjang
Dampak Perubahan Iklim, Kota di Asia Tenggelam Bila Terus Kecanduan Batu Bara
Risiko Terendam Banjir
Jokowi
baru bara
Rekomendasi
Survei Indikator Politik Indonesia: Masyarakat Jateng Puas dengan Kinerja Presiden Jokowi
Jokowi Ajak Umat Islam Jadikan Momen Tahun Baru Islam untuk Meningkatkan Takwa
Jokowi Ucapkan Selamat Tahun Baru Islam: Semoga Bawa Kedamaian
Bentuk Kepercayaan Prabowo, Pengamat Sebut Sejumlah Menteri Jokowi Bisa Bertahan
Pemerintahan Prabowo Disebut Bakal Perpanjang Kerja Sejumlah Menteri Jokowi, Ini Saran Pengamat
Pansel: Sebanyak 42 Orang Sudah Daftar Capim KPK, 42 Calon Dewas
Pupuk Indonesia Siapkan 4.800 ton Pupuk Subsidi, Genjot Produktivitas Padi di Bone
Paus Fransiskus Kunjungi Jakarta 3-6 September 2024, Bertemu Jokowi hingga Adakan Misa Kudus di GBK
Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Platform Digital jadi Destinasi Favorit Pencari Kerja, Bantu Tekan Pengangguran
Sederet Lowongan Kerja Terbaru buat Lulusan SMA/SMK, Simak Posisi dan Persyaratannya
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
Populer
Pertamina International Shipping Siap Bangun dan Tambah 2 Kapal VLGC
Minat Pemakaian Motor Listrik Kalah Jauh dari Sepeda Listrik, Ini Alasannya
Kurangi Pupuk Kimia, Geo Dipa Inovasi Pupuk Mineral Panas Bumi buat Petani Dieng
7 Produk Impor Kena Tambahan Bea Masuk, Pengusaha Ingin Ngobrol dengan Pemerintah
Segini Hadiah Juara Miss Supranational 2024, Gelar Baru Puteri Indonesia Harashta Haifa Zahra
Indonesia Jadi Negara dengan Unicorn dan Decacorn Terbesar di Dunia
Mahalini Tampak Mancung, Segini Biaya Operasi Hidung di Jakarta
Berkat Holding Ultra Mikro Nasabah PNM Mekaar Ini Berani Memulai Investasi
Anda Termasuk Pelit atau Hemat? Cek di Sini Perbedaannya
Top 3: Kereta Cepat Whoosh Angkut 2,6 Juta Penumpang pada Semester I 2024
Euro 2024
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Top 3: Zodiak yang Paling Suka Traveling
Top 3 Berita Bola: Prancis Rebut Tiket Semifinal Euro 2024 usai Menang Dramatis atas Portugal Lewat Adu Penalti
Berita Terkini
Melihat Aksi Flying Trapeze, Pertunjukan Akrobatik Kelas Dunia dengan Sentuhan Nusantara
Wijaya Karya Catatkan Kontrak Baru Rp 8,86 Triliun
Klasemen MotoGP 2024: Juara di Sachsenring, Francesco Bagnaia Melesat ke Puncak
Survei Indikator Politik Indonesia: Masyarakat Jateng Puas dengan Kinerja Presiden Jokowi
Jokowi Ajak Umat Islam Jadikan Momen Tahun Baru Islam untuk Meningkatkan Takwa
Penjualan Chery Group Tembus 1 Juta Unit pada Semester 1 2024, Naik 48,4 Persen!
Manfaat Tidur untuk Kesehatan Mental, Salah Satunya Bisa Meningkatkan Suasana Hati
Melihat Tambang Batu Bara Sebagai Penyedia Energi yang Harus Menjaga Lingkungan
Bisnis Kue Oleh-Oleh Teuku Wisnu Terus Berkembang dan Manjakan Pelanggan
Hasil MotoGP Jerman 2024: Jorge Martin Beri Kado ke Francesco Bagnaia, Marc Marquez Runner-up
Hubungan William-Kate dan Harry-Meghan Disebut-sebut Tak Bisa Sehangat Dulu
Ibrahim Risyad dan Salshabilla Adriani Menikah dengan Adat Sunda, Mas Kawinnya Pakai Mata Uang Asing
Gempa Magnitudo 4,4 Guncang Batang dan Pekalongan, Ini Pemicunya