, Surabaya - Pemerintah diminta agar mewaspadai dinamika ekonomi global yang menunjukan tanda-tanda stagnasi. Penyebab utama hal tersebut tak lain adalah perang dagang yang masih membuat cemas investor.
"Perang dagang dua negara besar tersebut berimbas pada perang teknologi dan nilai tukar. Ketegangan perdagangan dan teknologi lebih lanjut juga berpotensi mengurangi sentimen dan memperlambat investasi karena menghindari risiko yang mengekspos kerentanan keuangan," ujar Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta di Surabaya seperti ditulis Rabu (4/9/2019).
Advertisement
Baca Juga
Arif membahas hal itu dalam Seminar Nasional Perkembangan Terkini Ekonomi Indonesia dan Tantangan ke Depan yang diselenggarakan Bank Indonesia dan Universitas Airlangga. Ia pun menyebut pertanda stagnasi lain yang tercermin pada hasil survei Wall Street Journal.
Dalam survei tersebut, peluang terjadinya krisis 2018 sebesar 13 persen dan pada tahun ini meningkat menjadi sebesar 25 persen. Probabilitas ini merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2012.
Pertanda lain yang Arif sorot adalah analisis Federal Reserve Bank of St Louis yang meyebut GDP riil Amerika Serikat 12 persen di bawah tren potensial output-nya. Itu menunjukkan missing recovery atau hilangnya kesempatan untuk pulih. Hal serupa pernah terjadi di Indonesia pasca krisis finansial global pada 2008.
"Tanda-tanda itu tidak boleh diabaikan begitu saja. Indonesia pernah mengalami missing recovery pada 2008 yang harusnya saat itu dimanfaatkan untuk industrialisasi dan ekspor, akan tapi pemerintah tidak melakukan itu sehingga pertumbuhan ekonomi yang kita dapatkan tidak dapat tumbuh tinggi," jelas Arif.
Oleh karena itu, menurut dia, pemerintah harus mengambil cara-cara baru untuk mengelola stabilitas keuangan. Stabilitas yang dimaksud tidak hanya pada tataran sistem keuangan saja akan tetapi juga harus bertransmisi pada kehidupan masyarakat.
"Stabilitas seharusnya tidak berhenti hanya sampai sektor keuangan, tapi harus mampu bertransmisi sampai pada kehidupan masyarakat, terutama dalam mendapatkan pekerjaan dan menghasilkan pendapatan yang juga stabil," kata Arif.
Dan berikut solusi KEIN kepada pemerintah untuk menjaga ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global:
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Solusi KEIN
Arif berpendapat strategi utama yang harus diambil pemerintah yakni program-program yang berbasis keadilan. Pertama ialah dengan meningkatkan akses kredit ke usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dari data Statistik Kredit UMKM yang diterbitkan oleh Bank Indonesia per September 2018, kredit perbankan yang mengalir ke UMKM hanya sebesar 20 persen.
Tak hanya memperbesar kucuran kredit kepada UMKM, bunga kredit terhadap UMKM pun diharapkan rendah, sejalan dengan penurunan BI rate sebesar 50 basis poin. Selain itu, kelebihan likuiditas akibat kebijakan Giro Wajib Minimum (GWM) juga sebaiknya diarahkan kepada sektor UMKM dan sektor yang berbasis ekspor.
“UMKM ini adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Kontribusinya sangat besar terhadap tenaga kerja sehingga harus didukung oleh pemerintah, salah satunya ialah dengan memperluas akses kredit dan bunga yang rendah sehingga mereka bisa tumbuh dan naik kelas,” katanya.
Kenaikan kelas UMKM menjadi penting bagi perekonomian Indonesia. Dari kajian yang dilakukan oleh KEIN, jika 10 persen saja dari UMKM yang ada mengalami kenaikan kelas, hal tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional tembus 7 persen, bahkan dapat lebih dari itu.
Sementara itu, dengan mendorong UMKM naik kelas dapat mengurangi tingkat kemiskinan sekitar 20 persen atau setara dengan mengeluarkan 5 juta orang dari kemiskinan. Selain itu, UMKM naik kelas dapat mengurangi ketimpangan sekitar 4 persen.
Advertisement
Kembangkan Daerah
Selanjutnya, program yang harus ditempuh pemerintah ialah Regional Growth Strategy (RGS). RGS ialah penyusunan strategi pengembangan industri sesuai karakteristik daerah untuk dapat diarahkan menjadi produk andalan ekspor.
“Keberagaman karakteristik, potensi, kondisi dan sumberdaya yang dimiliki oleh masing-masing wilayah berbeda-beda. Ini juga yang harus dilakukan pada distribusi kredit, harus sesuai dengan potensi daerah sehingga tepat sasaran dan bisa mendukung pembangunan serta pertumbuhan ekonomi baik secara daerah dan nasional,” paparnya.
Dan yang tidak kalah penting yang harus dilakukan oleh pemerintah yakni pemantapan sistem ekonomi nasional yang berbasis Pancasila, yang dicirikan dengan pemerintahan yang aktif dan kooperasi antara pelaku usaha besar, menengah dan kecil.
“Program-program keadilan tidak akan berjalan sempurna tanpa adanya sistem yang mendukung itu semua. Oleh karena itu sistem ekonomi nasional yang berbasis Pancasila menjadi sebuah keniscayaan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia,” tutup Arif.
Terkini Lainnya
Investasi Tak Sesuai Harapan, Jokowi Peringatkan Sejumlah Menteri
Data Ekonomi China Membaik, Rupiah Perkasa
Jokowi Kecewa Investor Asing Lebih Pilih Tanam Modal ke Vietnam
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Solusi KEIN
Kembangkan Daerah
ekonomi
Jakarta
Perang Dagang
KEIN
Raja Organic
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
Pasca Hasyim Asy’ari Dipecat, Mahfud Sarankan Seluruh Komisioner KPU RI Diganti
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Platform Digital jadi Destinasi Favorit Pencari Kerja, Bantu Tekan Pengangguran
Sederet Lowongan Kerja Terbaru buat Lulusan SMA/SMK, Simak Posisi dan Persyaratannya
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
Populer
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Wijaya Karya Catatkan Kontrak Baru Rp 8,86 Triliun
Startup Ini Tawarkan Layanan Mediasi Utang, Tengok Kesulitannya
Lowongan Kerja bagi Lulusan D3 dan S1, Simak Posisi dan Syaratnya
Kementerian ESDM Buka Informasi Lowongan Kerja Energi Terbarukan Lewat Daring, Cek Linknya
Top 3: Hadiah Miss Supranational 2024, Gelar Baru Puteri Indonesia Harashta Haifa Zahra
Kurangi Pupuk Kimia, Geo Dipa Inovasi Pupuk Mineral Panas Bumi buat Petani Dieng
Waspada Calo, Beli Tiket Penyeberangan Wajib via Aplikasi Ferizy
Siap-Siap Harga Emas Melonjak Lagi Minggu Ini, Beli atau Tahan?
Rating Sustainalytics BRI Terus Membaik Imbas Pengelolaan Risiko ESG Kuat
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Jumlah Anak Putus Sekolah di Pakistan Mengalami Peningkatan
Michael Olise Resmi Jadi Penggawa Anyar Bayern Munchen
Mabes Polri Beri Asistensi Polda Sumut di Kasus Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
5 Alasan Kenapa Anda Membutuhkan Work Bestie, Sahabat Saat Berada di Kantor
3 Saham Emiten Pendatang Baru di BEI Kompak Menghijau hingga 34%
Kakek Nenek yang Merawat Cucu di Swedia Kini Berhak Dapat Tunjangan Cuti Berbayar
Manchester United Bisa Umumkan 2 Rekrutan Baru di Pekan Kedua Juli 2024
Akan Mengadaptasi Arc Infinity Castle, Trilogi Film Layar Lebar Anime "Kimetsu no Yaiba" Segera Dirilis
BUMN Karya Numpuk Utang ke Subkontraktor, Erick Thohir Siapkan Solusi
Kisah Menyentuh Fadil Jaidi Melepas Clarissa Putri Menikah, Ada Janji yang Ditepati
Namanya Sudah Diungkap, Ini 6 Potret Bridesmaid Aaliyah Massaid di Momen Lamaran
SKP adalah Sasaran Kinerja Pegawai, ini Tujuan dan Cara Menyusunnya
Apa Itu Cryptarithm? Game Angka yang Bikin Sandy dan Axel Gampang Tumbangkan Tim Jessica Clash of Champions