, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membantah kabar yang menyebut ekspor kepiting anjlok sampai 81 persen dan merugikan devisi negara. Sebaliknya justru volume dan nilai ekspor kepiting serta rajungan tumbuh selama 5 tahun terakhir.
Berdasarkan Data BPS (2018) tercatat rata-rata volume ekspor kepiting rajungan periode 2012 – 2017 tumbuh 0,67 persen per tahun, sedangkan nilai ekspor tumbuh 6,06 persen per tahun.
Advertisement
Baca Juga
"Jadi tidak benar kalau ada yang bilang ekspor kepiting anjlok 81 persen dan negara kehilangan devisa sebesar USD 0,0552 miliar per tahun," tegas Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakti dalam keterangannya, seperti dikutip Sabtu (17/11/2018).
Slamet juga meluruskan anggapan keliru mengenai pemberlakuan Permen KP No. 56 tahun 2016 tentang penangkapan lobster, kepiting, dan rajungan. Menurutnya, Permen tersebut diperlukan karena adanya eksploitasi besar terhadap kepiting, alhasil populasi kepiting baik jumlah maupun ukuran menurut sejak 1990.
Hal ini terlihat dari eksportir Jakarta, Bali, dan Surabaya yang kesulitan menangkap ukuran di atas 1 kg. Penangkapan kepiting pun banyak berasal dari alam, bukan budidaya. Kementerian KKP menilai kondisi fully-exploited (eksploitasi penuh) hingga over-exploited (eksploitasi berlebih) menumbuhkan masalah baru.
"Kondisi inilah yang melatarbelakangi terbitnya Permen KP No. 56 tahun 2016, jadi anggapan bahwa pemerintah sengaja mematikan usaha kerapu masyarakat itu tidak benar," ujar Slamet.
Slamet menjelaskan bahwa pengaturan pemanfaatan sumber daya kepiting diperlukan karena hingga saat ini keberhasilan pembenihan kepiting dan rajungan menunjukkan tingkat kelulushidupan/survival rate (SR) masih rendah yaitu masing-masing untuk kepiting 10–20 persen dan rajungan 25–30 persen. Sedangkan ditingkat pembesaran SR untuk kepiting dan rajungan sebesar 30–35 persen.
Kondisi itulah, menurut Kementerian KKP, yang membuat Permen KP diperlukan untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam melalui pemanfaatan sumber daya kepiting yang lebih terukur, bertanggungjawab, dan sejalan dengan prinsip perikanan berkelanjutan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sudah Ada Teknologi yang Disediakan
![Panen rajungan budidaya tambak kerjama BBAP Takalar](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/blank.png)
Saat ini teknologi pembenihan kepiting dikembangkan di empat balai budidaya KKP diMaros, Takalar, Gondol, dan Jepara. Balai tersebut terus melakukan diseminasi teknologinya ke masyarakat. BBPBAP Jepara dan BPBAP Takalar telah berhasil melakukan pembenihan kepiting rajungan secara massal, dan saat ini telah berhasil dikembangkan di masyarakat Kabupaten Demak, Jepara, Tarakan, Balikpapan,Belitung, Pangkalan Susu, dan Bangka.
Kerjasama juga telah dilakukan, antara lain dengan menggandeng Asosiasi PengelolaanRajungan Indonesia (APRI) yang beranggotakan 16 perusahaan rajungan. BBPBAP Jepara dan APRI telah berhasil melakukan panen massal kepiting rajungan di Jepara sebesar 250 kg (dengan ukuran panen 100 gram/ekor) dan di Kalimantan Utara kerjasamadilakukan dengan Koperasi Mina Laut panen sebanyak 300 kg.
"Semua upaya ini telah mendapat apresiasi tinggi dari para pengusaha.Selain untuk kepentingan pengembangan usaha budidaya, Balai KKP juga mendorong produksi benih kepiting dan rajungan untuk kepentingan restocking di alam, dengan tujuan untuk menjaga kelestarian stok di alam. Jadi kalau ada anggapan bahwa teknologinya tidak disebarkan ke masyarakat, tentu itu keliru," ucapnya.
Sebagai informasi, terkait pengembangan potensi perikanan budidaya, data KKP menunjukkan bahwa dalam kurun waktu lima tahun terakhir (tahun 2013 –2017) produksi perikanan budidaya nasional tumbuh rata-rata per tahun sebesar 6,69 persen.
Tahun 2017 volume produksi akuakultur tercatat sebesar 17.217.701 ton atau naik sebesar 7,59 persen dibanding tahun 2016.Sementara itu, pemanfaatan lahan budidaya dalam kurun waktu lima tahun terakhir (tahun 2012-2016) juga tumbuh rata-rata per tahun sebesar 1,94 persen. Tahun 2016 total lahan yang telah dimanfaatkan mencapai 1.198.855 hektare.
"Kita perlu bicara berdasarkan data dan data yang ada menunjukkan perikanan budidayaterus berkembang dengan memanfaatkan potensi yang ada," tegasnya.
Terkini Lainnya
Atasi Kerugian Pasca-Panen Ikan Segar, Kemenkes dan KKP Berburu Teknologi Baru
Buntut Kebijakan Menteri Susi, Nelayan Sibolga Jadi Tukang Becak
Duet Maut KKP - Kemlu Lahirkan Program Penyelesaian Permasalahan Laut Dunia
Sudah Ada Teknologi yang Disediakan
Susi Pudjiastuti
Kementerian KKP
Kepiting
Rekomendasi
Mengenal Kepiting Tiga Warna dari Gunung Kelam Kalimantan Barat
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Jakarta, Heru Budi: Akan Dianalisis
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Totalitas Kerja Pro Rakyat, Eman Suherman Disebut Raih Dukungan Maju Cabup Majalengka
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
10 Provinsi dengan Jumlah Lowongan Kerja Terbanyak
Lowongan Kerja bagi Lulusan SMA/SMK, D3 hingga S1, Cek Syaratnya
Populer
Anak Buah Menperin Luruskan Pernyataan Soal Bea Masuk 200% Produk Impor
Siap-Siap Penyesuaian Tarif Tol Binjai-Langsa, Stabat-Tanjung Pura Mulai Berbayar
Pertamina Gas Raih Penghargaan Internasional Terkait Penerapan Praktik Bisnis Berkelanjutan
Komisi XI DPR Setuju PMN BUMN dan Bank Tanah Tahun Anggaran 2024 Senilai Rp 28 Triliun, Simak Rinciannya
Pelindo Setor Rp 2,68 Triliun ke Negara pada Kuartal I 2024
Di Cikarang Ada Pabrik Susu Raksasa, Luasnya Capai 35 Lapangan Bola
Sinergi Kilang Pertamina Plaju dan Pemprov Sumsel Bangun Taman Rawa di Kawasan Jakabaring, Tanam 55 Spesies Pohon Langka
Terapkan ESG, Lippo Karawaci Mampu Daur Ulang 3.159 Ton Limbah Non-B3
Bos Hutama Karya Pede Tol Lampung-Medan Tersambung saat Era Prabowo-Gibran
Inflasi AS Buat Kemajuan, Bos The Fed Masih Sabar Turunkan Suku Bunga
Euro 2024
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Kemenperin Tunjuk LTLS Group jadi National Lighthouse Industry 4.0
Saksikan Sinetron Naik Ranjang di SCTV Episode Rabu 3 Juli 2024 Pukul 20.00 WIB, Simak Sinopsisnya
Ayah Ojak Klarifikasi Ayu Ting Ting Batal Nikah, Pandji Pragiwaksono Sentil Marshel Widianto
Disrupsi Adalah Apa? Ini Pengertian, Teori, Penyebab, Dampak dan Contohnya
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Malang, Pria di Philadelphia Alami Gangguan Penglihatan Usai Bola Mata Disengat Lebah
Paman Tusuk Keris Keponakan hingga Tewas di Bangkalan, Begini Kronologinya
Lebih Siap Diajak Bertualang, Ini yang Disuguhkan Ducati DesertX Discovery
Erick Thohir Bakal Kerahkan BUMN Sokong Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia
Terperosok di Zona Merah, Berikut Kinerja Memecoin Dogecoin
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Qodari Sebut Jokowi Effect Jadi Variabel Kunci di Pilkada Jawa Tengah
Cak Imin Kritik Menko Muhadjir soal Usulan Kenaikan UKT
Rumah Orang Kaya di Berbagai Belahan Dunia, Mengalami Inflasi Signifikan
Penerima Gaji Buta di Manchester United Bersyukur Tak Ditendang Sir Jim Ratcliffe