, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuturkan, sektor pariwisata sebagai penghasil devisa harus diberikan ruang seluas-luasnya untuk dapatkan investasi. Hal itu terutama untuk daerah yang sudah mulai diincar oleh wisatawan baik dari dalam negeri dan luar negeri. Pemerintah pusat pun siap membantu.
"Saya rasa kemarin sudah kami sampaikan mengenai 10 Bali baru tapi yang akan kita fokus kerjakan membangun baru Mandalika di NTB, Labuan Bajo di NTT, Borobudur di Jawa Tengah, kemudian Danau Toba di Sumatera Utara," ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2018, Kamis (26/7/2018), seperti dikutip dari laman Setkab.
Jokowi menuturkan, tujuan wisata memang baru fokus di daerah tersebut. Kementerian Pariwisata telah diberikan target, 20 juta turis harus datang ke Indonesia. Ini merupakan lompatan karena sebelumnya hanya mencapai sembilan juta.
Advertisement
Baca Juga
Berkaitan dengan inflasi, Jokowi menuturkan, hasil saat ini sudah baik, namun pada 2019 diharapkan akan semakin rendah. Dalam kesempatan itu, Jokowi minta agar Kepala daerah, Gubernur, Bupati, Wali Kota yang berhubungan dengan pasokan, terutama pangan, dilihat betul karena sering terjebak dengan rutinitas yang administratif, tanda-tangan kebijakan, namun lapangan tidak sering dipantau.
"Tolong lihat angka-angka inflasinya naik atau inflasi turun, problemnya apa, di pasokan atau di distribusi, atau karena infrastruktur yang jelek, semuanya harus tahu. Pasokan, kalau kurang misalnya beras, tahu berasnya kurang, cek Provinsi mana yang surplus misalnya Jawa Timur, telepon Gubernur Jawa Timur Pakde Karwo," ujar Jokowi.
Ia mencontohkan untuk kekurangan yang lain dan jika perlu terbang ke provinsi yang surplus tersebut untuk memastikan.
Pun halnya, menurut Jokowi, bagi para bupati atau wali kota berlaku hal yang sama seperti itu jika ingin rakyat menikmati harga yang terkendali. Jangan inflasi sudah tinggi, tambah Jokowi, kepala daerah justru tidak mengerti dan malah duduk manis di kantor.
"Percuma pertumbuhan ekonomi tinggi misalnya pertumbuhan ekonomi 5 tapi inflasinya 9, tekor 4 persen rakyat. Ini harus mengerti kita. Yang benar itu, pertumbuhan ekonomi misalnya 7 inflasinya 2 itu baru, pertumbuhan 6 inflasinya 1,5. Itu baru, dapat itu rakyat merasakan," tegas Jokowi.
Saat semua mengerti hal tersebut, lanjut Jokowi, baik mengenai pertumbuhan dan menekan inflasi, maka akan dengan mudah menekan harga-harga bahan pangan yang masih di angka 4,47 karena masalah utamanya pasokan dan distribusi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menitipkan pesan kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) agar disampaikan kepada para Kapolres untuk jangan represif tetap ikuti mekanisme pasar.
"Represif itu artinya kalau inflasi di sebuah daerah stabil tapi orang mau menimbun barang, enggak ada masalah. Tapi kalau ada orang, distributor, atau agen menimbun barang, sehingga harganya menjadi melonjak naik, ini yang harus dimasalahkan. Karena stok itu juga perlu," ujar Jokowi seraya menyampaikan bahwa pesan tersebut telah disampaikan kepada Kapolri dan Bareskrim agar mekanisme pasar tetap harus dijaga.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pariwisata Cara Cepat buat RI Tarik Devisa
Sebelumnya, Pemerintah telah menetapkan 10 destinasi wisata menjadi program prioritas yang akan dijadikan tempat wisata unggulan untuk mendatangkan target 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan pihaknya akan terus mendorong sektor pariwisata melalui sinergi dengan pemerintah terkait. Sebab menurutnya, pariwisata sendiri menjadi penting bagi negara karena mampu mendorong penghasil devisa.
"Kita juga sedang berkoordinasi dengan pemerintah untuk bagaimana menjalin sinergi dalam mendorong devisa dari sisi pariwisata yang bisa secara cepat mendorong ekonomi kita baik yag besar maupun kecil, dengan tentu saja mendorong 10 destinasi dan obyek-obyek wisata yang lain itu bisa menghasilkan," kata Perry di Gedung BI, Jakarta, Rabu 25 Juli 2018.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, ada tiga upaya yang tengah dilakukan pemerintah dalam meningkatkan devisa terhadap sektor pariwisata. Salah satunya adalah menambah anggaran untuk promosi pariwisata di 2019.
"Di rapat tadi dibahas anggaran promosi pariwisata harus kita tingkatkan karena diakui Gubernur BI bahwa pariwisata salah satu industri yang paling mudah dan murah untuk mendapatkan devisa," kata Menteri Arif usai melangsungkan rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinasi Kemaritiman.
Menteri Arief mengatakan, secara perhitungan jumlah besaran anggaran sendiri masih dalam perhitungan oleh pihaknya. Namun, secara total apabila proyeksinya mencapai 20 juta turis di 2019 kemungkinan dibutuhkan USD 200 juta.
"Standar lama yang kita gunakan, USD 20 per pax atau per orang. Nau sekarang kira-kira baru USD 20 per orang, jadi kurang USD 10 lagi kalau dikali proyeksi kita. Tapi begitu ini principal disetujui, kita mulai tender mulai dari sekarang sehingga Januari mulai jalan," ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Terkini Lainnya
Jokowi Ingin Inflasi RI Seperti Negara Maju
Jokowi Minta Kepala Daerah Lebih Rajin Cek Stok Pangan di Lapangan
Di Depan Jokowi, Gubernur BI Pamer Angka Inflasi Rendah
Pariwisata Cara Cepat buat RI Tarik Devisa
Jokowi
Sektor Pariwisata
Rekomendasi
Pefindo Beri Rating idAAA/Stable Outlook untuk InJourney, Apa Pendorongnya?
Jadi Pengelola Golf Pertama yang Debut di Bursa, Simak Prospek GolfLink Usai Lepas Saham ke Publik
Euro 2024
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Kementerian ESDM Buka Informasi Lowongan Kerja Energi Terbarukan Lewat Daring, Cek Linknya
Lowongan Kerja bagi Lulusan D3 dan S1, Simak Posisi dan Syaratnya
Platform Digital jadi Destinasi Favorit Pencari Kerja, Bantu Tekan Pengangguran
Populer
Anggaran Pendidikan 20% dari APBN Tersebar di Kementerian dan Lembaga, Jadi Tak Efisien
6 Dana Pensiun Dibubarkan OJK di Semester I-2024, Simak Alasannya
7 Produk Impor Kena Tambahan Bea Masuk, Pengusaha Sebut Bukan Solusi Tepat
Pembayaran Klaim BRI Life Tembus Rp 1,2 Triliun di Kuartal I 2024
Hidrogen jadi Energi Alternatif Tekan Emisi Karbon
Dirjen Dukcapil: Data Kependudukan Tak Ikut Bocor Diserang Ransomware
Dana Pensiun jadi Solusi Putus Rantai Generasi Sandwich
Industri Plastik Lokal Terancam Gulung Tikar, Ini Sebabnya
BCA Naikkan Biaya Admin Bayar Tagihan Telkom dan Indihome, Cek Rinciannya!
Pengusaha Properti Iwan Sunito Akuisisi Mal Mewah di Australia Seharga Rp 215 miliar
Pegi Setiawan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Berita Terkini
Kepastian Hukum jadi Kunci Picu Kinerja Industri Manufaktur di Indonesia
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten
Industri Plastik Lokal Terancam Gulung Tikar, Ini Sebabnya
Kemendagri Bersama KPK dan BPKP Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Praktik Korupsi di Pemda
Hidrogen jadi Energi Alternatif Tekan Emisi Karbon
Bos Hutama Karya: Korupsi Pengadaan Tanah Tak Gunakan Dana PMN
Mahasiswa Unesa Peraih Medali AUG 2024 Diganjar Beasiswa dan Bebas Skripsi
Saksikan Sinetron Di Antara Dua Cinta di SCTV Episode Senin 8 Juli 2024 Pukul 21.30 WIB, Simak Sinopsisnya
Sebelum Peluru Maut Meletus, Anggota DPRD Lampung Sempat Lepaskan 7 Kali Tembakan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Jadi Menkeu Baru Inggris, Rachel Reeves Bocorkan Rencana Pulihkan Ekonomi
Kaesang Pangarep: Harusnya PKS Usung Kadernya Sendiri Jadi Cagub Jakarta
70 Persen Ibu Hamil Konsumsi Kental Manis, YAICI: Itu Bukan Susu
Sirkuit Mandalika Gelar Balap Mobil Radical Perdana Oktober 2024
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024