Perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat dengan kehadiran smartphone. Dengan adanya konektivitas internet pada perangkat, fungsi ponsel kini tak lagi sekedar telepon atau SMS. Ponsel kini bisa digunakan untuk menjelajahi dunia maya, dan tentu saja online chatting.
Di masa-masa awal kemunculan smartphone memang belum banyak aplikasi chatting yang hadir. Ketika itu layanan chatting banyak yang masih dihadirkan oleh pihak ketiga. Tak sedikit juga pihak ketiga yang menyediakan layanan multi-platform dan menggabungkan berbagai layanan yang sudah ada.
Salah satu layanan mobile chat pihak ketiga yang cukup populer saat itu adalah eBuddy. Dilansir dari blog resminya, eBuddy merupakan perusahaan yang berasal dari Belanda dan dibuat untuk menawarkan solusi pesan instan di layanan mobile. Layanan ini pertama kali meluncur pada 2003 dengan nama e-Messenger.
Bagi pengguna smartphone berbasis Symbian, banyak yang mengunduh eBuddy sebagai layanan chatting. Tentu ini menjadi alternatif saat layanan online chat belum menghadirkan fitur mobile. Pengguna juga diuntungkan dengan multi-platform yang dihadirkan, antara lain adanya Windows Live Messenger, Yahoo Messenger, AIM, bahkan Facebook Messenger dalam satu aplikasi.
Selain eBuddy, aplikasi pihak ketiga yang menyediakan layanan multi-platform untuk chatting di antaranya adalah mig33 dan Meebo.
BBM Memulai Chat Antar Perangkat
Layanan chatting kemudian semakin berkembang dan tak hanya disediakan oleh pihak ketiga. BlackBerry menjadi vendor yang mempopulerkan layanan chatting antar-perangkat dengan menghadirkan BlackBerry Messenger di 2006.
Dilansir dari laman Crackberry, ketika itu BlackBerry masih bernama Research in Motion. Perusahaan asal Kanada ini menghadirkan BBM sebagai salah satu fitur yang ada di BlackBerry Enterprise Server 4.1. BBM memang tak kompatibel dengan layanan pesan instan lain. Tentu saja, karena BBM memiliki cara kerja yang berbeda.
BBM bekerja berdasarkan paket data internet BlackBerry atau yang juga dikenal dengan sebutan BlackBerry Internet Service. Anda tak bisa menggunakan BBM jika tak punya paket data untuk BB. Selain itu, identifikasi pengguna diketahui berdasarkan Personal Identification Number atau PIN. Nah, PIN ini merupakan identifikasi yang ada di tiap perangkat.
Lalu apa saja kelebihan BBM? Pertama, BBM memungkinkan chatting secara langsung atau real time, baik itu individu atau kelompok. Selain itu, ada sejumlah fitur yang menandakan apakah pesan itu sudah terkirim atau dibaca oleh penerima pesan. Pengguna juga bisa melakukan personalisasi akun BBM.
![](https://cdn-e.production.liputan6.static6.com/legacy-medias/201305/bbm-130515b.jpg)
Tapi pesan tak bisa disampaikan melalui BBM tanpa mengetahui PIN nomor yang dituju. Hal ini malah menjadi ciri khas dari perangkat BlackBerry. Kelak, PIN menjadi nomor identifikasi baru komunikasi selain nomor telepon atau email.
Ketika BlackBerry mencapai puncak popularitasnya, BBM dianggap sebagai salah satu fitur penting yang melekat. Banyak pengguna BlackBerry yang tak ingin mengganti perangkatnya, karena tak mau kehilangan daftar kontak di BBM.
Di kemudian hari, layanan BBM pun dipercanggih. Misalnya saja dengan menghadirkan fitur voice chat pada pembaruan BlackBerry Messenger 7.0 di Desember 2012.
BBM mungkin alasan bagi pengguna untuk mempertahankan perangkat BlackBerry. Sayangnya, buruknya gangguan menjadi alasan pula bagi pengguna untuk meninggalkan BBM, dan tentu saja BlackBerry.
Dikutip dari laman Guardian, gangguan terbesar terjadi di Oktober 2011. Dengan padamnya jaringan BlackBerry di sejumlah kawasan seperti Eropa, Amerika Utara, Afrika, dan Timur Tengah, perlahan tapi pasti jumlah pengguna BBM yang pada Agustus 2011 tercatat 70 juta pengguna aktif diprediksi berkurang. Apalagi gangguan layanan ini menimpa puluhan juta pengguna setia BBM di Timur Tengah dan Afrika.
iMessage Saingi BBM
Diakui atau tidak, BBM merupakan salah satu kunci kesuksesan penjualan BlackBerry. Karena itu Apple disebut mencoba untuk mengikuti jejak sukses BBM saat merilis iMessage, layanan chat antar-perangkat berbasis iOS.
Dilansir dari laman BGR, iMessage baru diperkenalkan pada 6 Juni 2011 di ajang World Wide Developer Conference 2011. Layanan chat ini diperkenalkan oleh Bos Divisi iOS Apple saat itu, Scott Forstall, yang mengatakan iMessage akan muncul di iOS 5 dan OS X Mountain Lion.
![](https://cdn-e.production.liputan6.static6.com/legacy-medias/201309/imessage-iphone-ipod-ipad.jpg)
Menariknya, iMessages berbasis nomor telepon dan email. Tentu ini menghadirkan platform yang lebih luas dengan kehadirannya di PC. Apalagi, fitur pesan instan ala Apple ini juga memiliki kemampuan menarik dan tak hanya mengirim pesan teks.
iMessages juga mampu mengirim dokumen, foto, video, kontak informasi, melalui jaringan internet. Pesan dalam grup juga bisa dilakukan.
Dengan pesatnya penjualan perangkat berbasis iOS, pengguna iMessage tentu saja ikut meningkat. Tapi kehadiran iOS dan sistem operasi Android ikut 'melahirkan' sejumlah aplikasi chat lain yang malah memungkinkan untuk chat lintas platform.
Aplikasi seperti WhatsApp, Line, KakaoTalk, dan We Chat, yang sudah memperlihatkan eksistensinya, akan semakin berlomba untuk hadir di tiap perangkat sebagai layanan chat utama bagi pengguna. Selain itu, Google juga semakin mempercanggih layanan Google Talk dan mengubahnya menjadi Hangout. Malah hangout diharapkan sebagai layanan chat utama bagi perangkat berbasis Android.
Seperti apa persaingannya? Ikuti di episode berikutnya. (gal)
Di masa-masa awal kemunculan smartphone memang belum banyak aplikasi chatting yang hadir. Ketika itu layanan chatting banyak yang masih dihadirkan oleh pihak ketiga. Tak sedikit juga pihak ketiga yang menyediakan layanan multi-platform dan menggabungkan berbagai layanan yang sudah ada.
Salah satu layanan mobile chat pihak ketiga yang cukup populer saat itu adalah eBuddy. Dilansir dari blog resminya, eBuddy merupakan perusahaan yang berasal dari Belanda dan dibuat untuk menawarkan solusi pesan instan di layanan mobile. Layanan ini pertama kali meluncur pada 2003 dengan nama e-Messenger.
Bagi pengguna smartphone berbasis Symbian, banyak yang mengunduh eBuddy sebagai layanan chatting. Tentu ini menjadi alternatif saat layanan online chat belum menghadirkan fitur mobile. Pengguna juga diuntungkan dengan multi-platform yang dihadirkan, antara lain adanya Windows Live Messenger, Yahoo Messenger, AIM, bahkan Facebook Messenger dalam satu aplikasi.
Selain eBuddy, aplikasi pihak ketiga yang menyediakan layanan multi-platform untuk chatting di antaranya adalah mig33 dan Meebo.
BBM Memulai Chat Antar Perangkat
Layanan chatting kemudian semakin berkembang dan tak hanya disediakan oleh pihak ketiga. BlackBerry menjadi vendor yang mempopulerkan layanan chatting antar-perangkat dengan menghadirkan BlackBerry Messenger di 2006.
Dilansir dari laman Crackberry, ketika itu BlackBerry masih bernama Research in Motion. Perusahaan asal Kanada ini menghadirkan BBM sebagai salah satu fitur yang ada di BlackBerry Enterprise Server 4.1. BBM memang tak kompatibel dengan layanan pesan instan lain. Tentu saja, karena BBM memiliki cara kerja yang berbeda.
BBM bekerja berdasarkan paket data internet BlackBerry atau yang juga dikenal dengan sebutan BlackBerry Internet Service. Anda tak bisa menggunakan BBM jika tak punya paket data untuk BB. Selain itu, identifikasi pengguna diketahui berdasarkan Personal Identification Number atau PIN. Nah, PIN ini merupakan identifikasi yang ada di tiap perangkat.
Lalu apa saja kelebihan BBM? Pertama, BBM memungkinkan chatting secara langsung atau real time, baik itu individu atau kelompok. Selain itu, ada sejumlah fitur yang menandakan apakah pesan itu sudah terkirim atau dibaca oleh penerima pesan. Pengguna juga bisa melakukan personalisasi akun BBM.
![](https://cdn-e.production.liputan6.static6.com/legacy-medias/201305/bbm-130515b.jpg)
Tapi pesan tak bisa disampaikan melalui BBM tanpa mengetahui PIN nomor yang dituju. Hal ini malah menjadi ciri khas dari perangkat BlackBerry. Kelak, PIN menjadi nomor identifikasi baru komunikasi selain nomor telepon atau email.
Ketika BlackBerry mencapai puncak popularitasnya, BBM dianggap sebagai salah satu fitur penting yang melekat. Banyak pengguna BlackBerry yang tak ingin mengganti perangkatnya, karena tak mau kehilangan daftar kontak di BBM.
Di kemudian hari, layanan BBM pun dipercanggih. Misalnya saja dengan menghadirkan fitur voice chat pada pembaruan BlackBerry Messenger 7.0 di Desember 2012.
BBM mungkin alasan bagi pengguna untuk mempertahankan perangkat BlackBerry. Sayangnya, buruknya gangguan menjadi alasan pula bagi pengguna untuk meninggalkan BBM, dan tentu saja BlackBerry.
Dikutip dari laman Guardian, gangguan terbesar terjadi di Oktober 2011. Dengan padamnya jaringan BlackBerry di sejumlah kawasan seperti Eropa, Amerika Utara, Afrika, dan Timur Tengah, perlahan tapi pasti jumlah pengguna BBM yang pada Agustus 2011 tercatat 70 juta pengguna aktif diprediksi berkurang. Apalagi gangguan layanan ini menimpa puluhan juta pengguna setia BBM di Timur Tengah dan Afrika.
iMessage Saingi BBM
Diakui atau tidak, BBM merupakan salah satu kunci kesuksesan penjualan BlackBerry. Karena itu Apple disebut mencoba untuk mengikuti jejak sukses BBM saat merilis iMessage, layanan chat antar-perangkat berbasis iOS.
Dilansir dari laman BGR, iMessage baru diperkenalkan pada 6 Juni 2011 di ajang World Wide Developer Conference 2011. Layanan chat ini diperkenalkan oleh Bos Divisi iOS Apple saat itu, Scott Forstall, yang mengatakan iMessage akan muncul di iOS 5 dan OS X Mountain Lion.
![](https://cdn-e.production.liputan6.static6.com/legacy-medias/201309/imessage-iphone-ipod-ipad.jpg)
Menariknya, iMessages berbasis nomor telepon dan email. Tentu ini menghadirkan platform yang lebih luas dengan kehadirannya di PC. Apalagi, fitur pesan instan ala Apple ini juga memiliki kemampuan menarik dan tak hanya mengirim pesan teks.
iMessages juga mampu mengirim dokumen, foto, video, kontak informasi, melalui jaringan internet. Pesan dalam grup juga bisa dilakukan.
Dengan pesatnya penjualan perangkat berbasis iOS, pengguna iMessage tentu saja ikut meningkat. Tapi kehadiran iOS dan sistem operasi Android ikut 'melahirkan' sejumlah aplikasi chat lain yang malah memungkinkan untuk chat lintas platform.
Aplikasi seperti WhatsApp, Line, KakaoTalk, dan We Chat, yang sudah memperlihatkan eksistensinya, akan semakin berlomba untuk hadir di tiap perangkat sebagai layanan chat utama bagi pengguna. Selain itu, Google juga semakin mempercanggih layanan Google Talk dan mengubahnya menjadi Hangout. Malah hangout diharapkan sebagai layanan chat utama bagi perangkat berbasis Android.
Seperti apa persaingannya? Ikuti di episode berikutnya. (gal)
Terkini Lainnya
Aplikasi Chatting
chatting
Tech Story
Copa America 2024
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
TOPIK POPULER
TIPS TEKNO
3 Rekomendasi Gadget untuk yang Doyan Traveler, Apa Saja?
HP Xiaomi Lemot setelah Update ke HyperOS? Matikan Fitur ini Sekarang
Cara Bikin CV Anti Gagal dalam Hitungan Menit Pakai ChatGPT, Biar Gampang Cari Kerjaan
Populer
5 Kode Redeem Zenless Zone Zero Juli 2024, Jangan Sampai Ketinggalan!
Ini 2 Ancaman Siber Mengerikan di OpenAI, Pengguna ChatGPT dalam Bahaya?
Hands-On Oppo A79 5G: Smartphone Ringan dengan Layar Besar dan Kamera 50MP
Samsung Konfirmasi Galaxy AI Gratis hingga 2025, Siap Perkenalkan Format Berlangganan?
3 Kode Redeem Genshin Impact Terbaru 5 Juli 2024, 300 Primogems Gratis Siap Diklaim!
Nintendo Tutup Layanan Perbaikan Konsol Game Wii U, Ini Alasannya
Cloudflare: DDoS di Industri Gaming Jadi Ancaman Terbanyak yang Targetkan Aplikasi Web
WhatsApp Uji Coba Buat Avatar Digital Pakai AI, Ajak Pengguna Berkreasi
Euro 2024
Jamal Musiala Puji Permainan Lamine Yamal, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Berita Terkini
VIDEO: Hati-Hati! Hacker Beri “Kunci Gratis” Akses Pusat Data, Pakar Siber Ingatkan Hal Ini
Kedubes India Gandeng Rumania Luncurkan Jakarta Diplomatic Film Club, Jadi Wadah Unjuk Gigi Sinema Dunia
Jamal Musiala Puji Permainan Lamine Yamal, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 di Euro 2024
Pemuda di Gresik Rekam Aksi Gantung Diri Melalui Handphone, Keluarga Menolak Autopsi
Penampakan Penemuan Lukisan Gua Tertua di Dunia, Ada di Indonesia
Antam Masuk BUMN dengan Laba Terbesar, Apa Strateginya?
Antisipasi Peningkatan Jumlah Penumpang di Tahun Baru Islam, PT KA Bandung Operasikan KA Lodaya Tambahan
Nikita Mirzani Sebut Bukan Ayu Ting Ting yang Salah Perkara Putus dari Muhammad Fardhana
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Puluhan Tahun Fokus Bangun Kualitas, Universitas Terbuka Kini Sandang Predikat Akreditasi A
Kereta Cepat Whoosh Angkut 2,6 Juta Penumpang pada Semester I 2024
Diduga Tersengat Listrik, Remaja Tewas di Cakung
Seru, Pengunjung Bisa Interaksi Langsung dengan Hewan-hewan di Holidaze Animal Xperience Delipark Mall