uefau17.com

Fintech Startup Amartha Salurkan Rp 320,5 Miliar untuk UMKM di Jatim - Tekno

, Jakarta - Fintech startup penyedia layanan peer-to-peer lending Amartha mencatatkan penyaluran modal sebesar 320,5 miliar rupiah untuk area Jawa Timur per September 2021. Seratus persen pendanaan disalurkan kepada perempuan pengusaha mikro yang tersebar di 3.165 desa di provinsi Jawa Timur.

Amartha mengelola lebih dari 170.000 mitra di 23 kota di Jawa Timur, seperti Surabaya, Pacitan, Jombang, Banyuwangi, dan kota/kabupaten lainnya.

Mitra Amartha menjalankan UMKM yang bergerak di berbagai sektor, mulai dari perdagangan, industri rumah tangga, maupun kerajinan tangan. Namun, sektor perdagangan paling dominan dengan porsi 60 persen.

Hadi Wenas, Chief Commercial Officer Amartha menyatakan potensi pengembangan UMKM di Jatim cukup besar dan cukup stabil, meskipun di tengah pandemi Covid-19.

"Ini terlihat dari catatan tingkat pengembalian atau repayment rate wilayah Jawa Timur, yakni 98,17% setelah Juni 2020. Memang perolehan ini sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan provinsi lain di luar pulau Jawa yang mencapai 99 persen," tutur Wenas.

Namun, kata Hadi, tersebab kondisi pandemi Covid-19 di Jawa lebih tinggi daripada di luar Jawa, capaian ini menurut dia sudah cukup baik dan masih dapat ditingkatkan seiring dengan perbaikan ekonomi.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sinergi dengan perbankan

Sinergi dengna sektor perbankan juga turut andil dalam perkembangan bisnis Amartha di Jawa Timur. Salah satunya Bank Jatim, yang telah bergabung sebagai pendana institusi di Amartha sejak 2020.

Selain itu, Amartha juga menjalin kemitraan dengan beberapa Bank Perkreditan Rakyat wilayah Jatim. Sebut saja BPR Pujon Jaya Makmur dan BPR Nusumma.

 

3 dari 3 halaman

Strategi Hybrid

Amartha menerapkan strategi hybrid dari sistem online dan offline guna memastikan perkembangan UMKM di Jawa Timur dan menjaga kualitas pinjaman dari para mitra.

Pada sistem online, Amartha mengoptimalkan penggunaan Machine Learning untuk menentukan credit scoring yang akurat, yang berfungsi untuk menganalisis kemampuan bayar peminjam melalui data historikal pengembalian pinjaman, tingkat kehadiran dalam majelis, hingga analisa psikometri.

Sementara pada sistem offline, Amartha mengerahkan tenaga lapangan yang bertanggung jawab untuk memantau perkembangan usaha para mitra di pedesaan. Khusus di Jawa Timur, Amartha didukung oleh lebih dari 900 orang tenaga lapangan yang mengelola 111 poin di berbagai kota/kabupaten di Jawa Timur.

"Strategi kombinasi online-offline ini terbukti efektif untuk menjaga kualitas pinjaman dari para mitra. Memang porsi online dan offline masih seimbang, yakni 50:50. Ke depannya, Amartha berencana untuk memperbesar porsi online menjadi 70:30," kata Wenas.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat