, Korea Selatan - Samsung Electronics Mobile Chief, Koh Dong-jin, yang telah mengepalai divisi Samsung Mobile sejak Desember 2014, sepertinya sangat kecewa dan sakit hati terkait kasus meledaknya Galaxy Note 7. Untuk itu, ia berjanji akan menuntaskan masalah ini.
"Kami akan menemukan penyebab pasti (dari kerusakan Galaxy Note 7) untuk memulihkan kepercayaan konsumen sehingga mereka dapat menggunakan produk Samsung tanpa masalah keamanan," ujar Koh sebagaimana dikutip dari laman Korea Herald, Jumat (14/10/2016).
Baca Juga
Tak hanya itu, ia pun meminta maaf dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan Samsung atas dukungan mereka dalam menghadapi masa-masa sulit.
Beberapa karyawan Samsung diketahui telah memberikan sejumah dukungan kepada presiden Samsung dan perusahaan secara keseluruhan melalui pesan online. Mereka pun berupaya untuk memberikan kekuatan moril satu sama lain.
Koh mengambil kemudi dari divisi mobile untuk menggantikan Shin Jong-kyun, yang saat ini mengawasi divisi teknologi informasi dan komunikasi mobile.
Koh telah memegang peran penting dalam melakukan gebrakan sejumlah inovasi besar, seperti smartphone berukuran besar yaitu seri Note, stylus, dan solusi pembayaran mobile Samsung Pay.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Beragam Reaksi
Keputusan Samsung menghentikan produksi, penjualan, dan penggantian Galaxy Note 7 memunculkan beragam reaksi. Salah satunya muncul pertanyaan, apa masalah sebenarnya yang dimiliki oleh flagship phablet Samsung itu?
Ketika sejumlah Galaxy Note 7 meledak pada Agustus 2016, Samsung langsung bertindak. Perusahaan meminta ratusan karyawan agar dengan cepat bisa mendiagnosa masalah yang ada.
Namun saat itu, tidak ada satu pun ponsel yang meledak. Sampai akhirnya para engineer Samsung dengan tenggat waktu yang sedikit, menyimpulkan ada masalah pada baterai yang diproduksi oleh salah satu pemasok perusahaan.
Samsung yang mengumumkan recall (penarikan) Galaxy Note 7 pada September, memutuskan melanjutkan pengiriman smartphone tersebut dengan baterai dari pemasok berbeda.
Menurut dokumen Korean Agency for Technology and Standards, setelah insiden Galaxy Note 7 pada Agustus 2017, Samsung pada awalnya menyimpulkan bahwa ada masalah pada baterai yang dipasok oleh anak usahanya, Samsung SDI. Kemudian pada 2 September 2016, Samsung menarik 2,5 juta unit Note 7 dengan baterai SDI.
Samsung pun melanjutkan pengapalan Note 7 dengan baterai ATL, yang sayangnya justru kembali mejadi bumerang.
Laporan baru menyebutkan bahwa sejumlah unit pengganti mengalami masalah sama. Menurut sumber, para engineer kembali mencoba memecahkan masalah. Namun sampai pekan ini, perangkat yang duji tidak ada yang meledak.
"Terlalu cepat untuk memutuskan masalah ada pada baterai. Saya pikir tidak ada yang salah dengan baterai atau mungkin itu bukan masalah utamanya," kata mantan Direktur Center for Advanced Batteries at the Korea Electronics Technology Institute, Park Chul-wan, yang meninjau dokumen dari regulator tersebut, seperti dilansir The New York Times.
Belum lagi, ratusan karyawan yang menjadi tester tidak mudah untuk saling berkomunikasi mengenai masalah tersebut. Pasalnya, Samsung meminta karyawan yang terlibat berkomunikasi secara offline, artinya dilarang menggunakan email dan media online lainnya.
Park mengaku telah berbicara dengan sejumlah engineer Samsung, tapi tampaknya tidak ada satu pun yang tahu apa yang sebenarnya terjadi atau mereplika masalah tersebut. Replika, katanya, bisa dengan cepat dan mudah dilakukan jika masalahnya ada pada chip board dan desain.
"Masalah sepertinya jauh lebih rumit. Galaxy Note 7 memiliki lebih banyak fitur dan rumit dibandingkan ponsel lain yang diproduksi. Dalam persaingan dengan iPhone, Samsung sepertinya melengkapi Galaxy Note 7 dengan begitu banyak inovasi dan itu menjadi tak terkendali," jelas Park.
Advertisement
Pertaruhkan Citra Perusahaan
Setelah dua kali menarik produknya, Samsung pada Selasa 11 Oktober 2016, mengatakan akan secara permanen mengakhiri "kehidupan" Galaxy Note 7.
Langkah Samsung itu dinilai sebagai keputusan yang tidak biasa dalam industri teknologi, yang biasanya akan terus berusaha mencoba memperbaiki produk ketimbang menariknya dari pasar.
Terlebih lagi, produk yang ditarik itu dinilai seharusnya hadir untuk bersaing dengan iPhone 7 besutan Apple. Seperti diketahui, Apple adalah rival utama Samsung di pasar smartphone.
Menurut United States Consumer Product Safety Commission, Samsung telah menerima setidaknya 92 laporan baterai Note 7 mengalami panas berlebih di Amerika Serikat (AS), dengan 26 diantaranya insiden luka bakar dan 55 laporan kerusakan properti. Komisi keamanan tersebut saat ini menangani kasus penarikan jilid dua Galaxy Note 7, dan fokusnya pada unit pengganti.
"Keterlibatan kami dengan recall kedua bukanlah keadaan yang normal dan mengindikasikan adanya proses kurang ideal yang seharusnya melibatkan koordinasi awal dengan pemerintah," kata Chairman United States Consumer Product Safety Commission, Elliot F.Kaye.
Penghentian penjualan Galaxy Note 7 dinilai bukan hanya merugikan Samsung secara finansial yang ditaksir bisa mencapai US$ 17 miliar, tapi juga citra perusahaan.
Mengutip editorial koran terbesar Korea Selatan (Korsel), Chosun Ilbo, mengenai penarikan Galaxy Note 7, "Kalian tidak bisa benar-benar menghitung hilangnya kepercayaan konsumen dalam uang."
Namun setidaknya, menurut Chairman of Reputation Management Consultants, Eric Schiffer, yang membantu selebritas dan perusahaan menangani krisis merek, keputusan Samsung menghentikan Galaxy Note 7, mungkin bisa membantu dalam jangka panjang.
"Mereka membuat keputusan yang sangat pintar, pilihan berat yang menolong merek mereka, dan mencegah kehilangan apa yang sudah mereka bangun selama lima tahun terakhir," tutur Schiffer.
(Isk/Cas)
Terkini Lainnya
Misteri di Balik Kegagalan Samsung Galaxy Note 7
Fakta di Balik Meledaknya Galaxy Note 7
Ini Fitur yang Bakal Nongol di Update Terbaru CoC
Beragam Reaksi
Pertaruhkan Citra Perusahaan
Galaxy Note 7
Samsung Galaxy Note 7
Samsung
Galaxy Note 7 Meledak
Euro 2024
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
TIPS TEKNO
Suka Traveling atau Kerja di Kafe, Yuk Mulai Waspada Internetan Pakai WiFi Publik
3 Rekomendasi Gadget untuk yang Doyan Traveler, Apa Saja?
HP Xiaomi Lemot setelah Update ke HyperOS? Matikan Fitur ini Sekarang
Populer
Timnas Indonesia PUBG Mobile Siap Taklukkan IESF World Esports Championship 2024 Riyadh!
Ekstrem, Erick Thohir Pecahkan Kacang Walnut pakai HP Oppo A3 Pro 5G!
Intip Spesifikasi Realme 13 Pro Plus yang Memukau dan Bikin Heboh, Seperti Apa?
Apple Watch Series 10 Bakal Punya Lebih Besar, Mirip dengan Varian Ultra
LG Ajak Orang Indonesia Sebarkan Optimisme lewat Media Sosial
Apple Intelligence dan Siri Lebih Cerdas Akan Hadir di iOS 18.4 pada Musim Semi 2025
DANA Ikut Lakukan Kontrol Sosial yang Jadi Langkah Nyata Berantas Judi Online
Genshin Impact 4.8 Hadir! Debut Emilie Sang Pembuat Parfum dan Jelajahi Keajaiban Simulanka!
Oppo Reno 12 Series Siap Meluncur di Indonesia, Hadirkan Pengalaman AI Generatif
Pegi Setiawan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Berita Terkini
Top 3 Berita Hari Ini: Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota
Pria Mabuk Tikam Bayi Berulang-ulang di Indragiri Hilir hingga Tewas
Adhi Karya Minta PMN Rp 2 Triliun Buat Garap Tol Joglosemar
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Kepastian Hukum jadi Kunci Picu Kinerja Industri Manufaktur di Indonesia
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten
Industri Plastik Lokal Terancam Gulung Tikar, Ini Sebabnya
Jokowi Sebut Cuti Melahirkan 6 Bulan untuk Ibu Hamil Sangat Manusiawi
Kemendagri Bersama KPK dan BPKP Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Praktik Korupsi di Pemda
Hidrogen jadi Energi Alternatif Tekan Emisi Karbon
Bos Hutama Karya: Korupsi Pengadaan Tanah Tak Gunakan Dana PMN
Mahasiswa Unesa Peraih Medali AUG 2024 Diganjar Beasiswa dan Bebas Skripsi
Saksikan Sinetron Di Antara Dua Cinta di SCTV Episode Senin 8 Juli 2024 Pukul 21.30 WIB, Simak Sinopsisnya
Sebelum Peluru Maut Meletus, Anggota DPRD Lampung Sempat Lepaskan 7 Kali Tembakan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan