, Jakarta - Credit Suisse berada di tengah gejolak pasar di tengah rumor bank berada di ambang kebangkrutan.
Investor bergegas jual saham bank yang berbasis di Zurich di tengah kekhawatiran tentang kesehatan keuangannya karena bersiap bersiap ungkap rencana restrukturusasi mahal yang dijadwalkan akhir bulan ini.
Baca Juga
Spekulasi bank tersebut dapat gagal telah memicu perbandingan dengan runtuhnya bank investasi Amerika Serikat Lehman Brothers pada 2008 yang memicu krisis ekonomi terburuk sejak Great Depression. Namun, ekonom memperingatkan terhadal hal itu seiring perbedaan signifikan antara dulu dan sekarang. Demikian mengutip laman Al Jazaeera, Rabu (5/10/2022).
Advertisement
Mengapa Credit Suisse di Bawah Pengawasan?
Sementara itu, harga saham Credit Suisse telah menurun selama berbulan-bulan, kekhawatiran telah meningkat sejak CEO Ulrich Korner pekan lalu mengirim memo kepada karyawan yang bertujuan meyakinkan karyawan tentang masa depan bank.
Dalam memo yang dikirim pada Jumat, 30 September 2022, Korner memperingatkan agar tidak membingungkan “harga saham sehari-hari” dengan basis modal dan posisi likuiditas yang kuat perbankan. Ia juga bersikeras kalau restrukturisasi yang akan datang akan memastikan “masa depan jangka panjang dan berkelanjutan” pemberi pinjaman.
Korner juga membidik banyak pernyataan faktual yang tidak akurat yang dibuat di media tentang lembaga keuangan berusia 166 tahun.
Alih-alih menenangkan investor, memo itu memicu kecemasan baru tentang posisi bank. Di media sosial, sejumlah investor dengan pengikut besar termasuk Lark Davis dan Graham Stephan mengunggah perbandingan dengan Lehman Brothers yang dengan cepat menjadi viral.
Pada Senin, saham Credit Suisse turun 11,5 persen mencapai rekor terendah USD 3,64. Pada saat yang sama credit default swaps-jenis investasi berfungsi sebagai asuransi terhadap default perusahaan naik ke level tertinggi sepanjang masa.
Kiat Investasi Reksa Dana Saham Saat IHSG Bergejolak
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Hadapi Sejumlah Skandal
Adapun bank terbesar di Eropa ini telah menghadapi sejumlah serangkaian skandal dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya trading jobs untuk bisnis di Hong Kong, mempekerjakan detektif swasta untuk memata-matai karyawan, pencucian uang untuk organisasi kriminal di Bulgaria, dan fasilitasi pinjaman korup di Mozambik. Bank pun setuju bayar denda USD 475 juta.
Bank juga mengalami kerugian miliaran dolar AS dari runtuhnya hedge fund Archegos dan perusahaan jasa keuangan Greensill pada 2021. Di tengah gejolak, pemberi pinjaman telah kehilangan hampir 60 persen dari nilai pasarnya pada 2022.
“Credit Suisse memiliki rekam jejak yang buruk yang menampilkan Archegos dan Greensill, jadi tidak ada banyak kepercayaan diri,” ujar Profesor Duke University Fuqua School of Business, Campbell R Harvey kepada Al Jazeera.
Ia mengatakan, Credit Suisse berganti CEO dan surat internal CEO kepada karyawan tidak meyakinkan. “Jika Anda harus menjelaskan kepada karyawan yang sedang terjadi, itu pertanda buruk,” kata dia.
Di bawah restrukturisasi yang diumumkan setelah penunjukan Korner pada Juli 2022, Credit Suisse berusaha mengecilkan bank investasi dan fokus pada aset management.
Analis memperkirakan Credit Suisse perlu mengumpulkan USD 4 miliar-USD 6 miliar untuk melaksanakan restrukturisasi yang dapat terbukti menantang karena investor melihat bank sebagai taruhan yang makin berisiko.
Advertisement
Apakah Berpotensi Seperti Lehman Brothers?
Bisakah Credit Suisse menyebabkan keadaan seperti gaya Lehman Brothers?
Analis umumnya melihat hal itu sebagai hal yang tidak mungkin. Pertama-tama, terlepas dari kesengsaraan Credit Suisse, pemberi pinjaman memiliki modal dalam jumlah besar untuk menahan kerugian apapun.
Menurut Analis JPMorgan Chase, total aset mencapai USD 732,7 miliar pada akhir kuartal II 2022, dan seperlima di antaranya disimpan dalam bentuk tunai. Pada Senin, 3 Oktober 2022, analis Citibank menolak perbandingan dengan kondisi 2008. Hal ini seiring rasio cakupan likuditas Credit Suisse, porsi uang tunai dan aset lain yang dapat diakses dengan cepat dalam krisis termasuk terbaik di kelasnya sebesar 191 persen.
“Saya tidak berpikir ini adalah Lehman Brothers. Rasio tier satu mereka 13,5 persen,” ujar Harvey yang mengacu pada porsi modal terdiri dari aset inti yang dianggap regulator sebagai penanda utama kekuatan keuangan.
Di sisi lain, lingkungan keuangan global juga telah berubah secara signifikan sejak Lehman Brothers bangkrut. Bank diatur lebih ketat dari pada 2008 dan memiliki lebih banyak modal untuk kelola risiko.
Kata Ekonom
"Bank-bank besar umumnya memiliki modal yang jauh lebih baik daripada 2008, dan pandangan saya sendiri tentang Lehman selalu sebagian besar masalah ketika Lehman gagal berasal dari fakta semua orang mengharapkan Lehman untuk ditebus,” ujar Profesor University of Pennsylvania Law School, David Skeel.
Ia menuturkan, regulator AS telah memberi isyarat ketika Bear Stearns tersandung pada Maret 2008 kalau tidak akan membiarkan bank besar gagal, kemudian mengejutkan pasar dengan membiarkan Lehman gagal. “Saya menduga situasi Credit Suisse tidak akan berdampak langsung, baik karena tingkat modal yang umumnya tinggi dan keadaan yang sangat berbeda pada 2008,” kata dia.
Ekonom Bere, Holger Schmieding menuturkan, meski tidak dapat komentari kesehatan Credit Suisse, krisis yang serupa pada 2008 sangat kecil kemungkinannya.
“Risiko peristiwa gaya Lehman mendekati nol karena apapun masalahnya dengan bank mana pun atau mungkin tidak, regulator dan bank sentral jauh lebih siap untuk mengatasi masalah seperti itu sejak awal,” ujar Schmieding kepada Al Jazeera.
Terkini Lainnya
IHSG Turun Terbatas, Saham INTP Menguat 2,68% Hari Ini 8 Juli 2024
Adhi Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 10,2 Triliun hingga Juni 2024
OJK Bongkar Kinerja Pasar Modal hingga Akhir Semester I-2024
Hadapi Sejumlah Skandal
Apakah Berpotensi Seperti Lehman Brothers?
Kata Ekonom
Saham
ekonomi
bank
Credit Suisse
Lehman Brothers
Rekomendasi
Adhi Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 10,2 Triliun hingga Juni 2024
OJK Bongkar Kinerja Pasar Modal hingga Akhir Semester I-2024
Indo Premier Luncurkan Power Fund Series, Bantu Investor Retail Raih Cuan
Intip Rencana Emiten Anak Tommy Soeharto Setelah IPO
IPO ISEA Oversubscribed 12,9 Kali, Emiten Incar Kolam Udang Baru
Investor Tunggu Kepastian Pemerintahan Prabowo-Gibran, Saham BBNI Diyakini Tetap Cuan
Laporan Keuangan Kuartal II 2024 Bakal Menguat, 3 Saham Ini Wajib Dicermati Investor
Cek Rekomendasi Trading Saham BBNI, BRIS hingga TLKM Hari Ini 8 Juli 2024
3 Saham Emiten Pendatang Baru di BEI Kompak Menghijau hingga 34%
Euro 2024
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
Intip Rencana Emiten Anak Tommy Soeharto Setelah IPO
3 Emiten Bakal Jadi Pendatang Baru di BEI Hari Ini 8 Juli 2024
Meneropong Prospek Emiten Nikel di Indonesia, Cerah atau Lesu?
IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 8 Juli 2024
OJK Bongkar Kinerja Pasar Modal hingga Akhir Semester I-2024
IPO ISEA Oversubscribed 12,9 Kali, Emiten Incar Kolam Udang Baru
3 Saham Emiten Pendatang Baru di BEI Kompak Menghijau hingga 34%
IHSG Turun Terbatas, Saham INTP Menguat 2,68% Hari Ini 8 Juli 2024
Cek Rekomendasi Trading Saham BBNI, BRIS hingga TLKM Hari Ini 8 Juli 2024
Laporan Keuangan Kuartal II 2024 Bakal Menguat, 3 Saham Ini Wajib Dicermati Investor
Pegi Setiawan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Berita Terkini
Saksikan Sinetron Di Antara Dua Cinta di SCTV Episode Senin 8 Juli 2024 Pukul 21.30 WIB, Simak Sinopsisnya
Sebelum Peluru Maut Meletus, Anggota DPRD Lampung Sempat Lepaskan 7 Kali Tembakan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Jadi Menkeu Baru Inggris, Rachel Reeves Bocorkan Rencana Pulihkan Ekonomi
Kaesang Pangarep: Harusnya PKS Usung Kadernya Sendiri Jadi Cagub Jakarta
70 Persen Ibu Hamil Konsumsi Kental Manis, YAICI: Itu Bukan Susu
Sirkuit Mandalika Gelar Balap Mobil Radical Perdana Oktober 2024
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
6 Curhatan Via Vallen Setelah Ayahnya Meninggal Dunia, Duka Akibat Kehilangan Tak Pernah Bisa Hilang
Dana Pensiun jadi Solusi Putus Rantai Generasi Sandwich
Update Korban Longsor Tambang Suwawa Gorontalo: 35 Selamat, 10 Meninggal Dunia, 48 Hilang
Prabowo Bertemu Jokowi, Bahas Soal Tugas-tugas Kepresidenan Mendatang
Duet Riza Patria-Marshel di Tangsel, Gerindra Klaim Pegang Rekomendasi Sejumlah Parpol
PBB Dorong Literasi Inklusif dan Pembelajaran Kreatif Lewat Festival Sastra Anak
Pembayaran Klaim BRI Life Tembus Rp 1,2 Triliun di Kuartal I 2024