, Bojonegoro - Desa Kuncen, begitu warga sekitar menyebutnya. Desa yang berada di Kecamatan Padangan, Bojonegoro, itu menjadi salah satu saksi masuknya Islam ke Jawa Timur. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya dua makam yang dikeramatkan, keduanya atas nama Mbah Sabil dan Mbah Hasyim.
Makam keramat tersebut berada dalam bangunan tua berukuran kurang lebih 7x8 meter, yang terletak di belakang Langgar Menak Anggrung Desa Kuncen.
"Bangunan makam itu tidak dikunci, semua masyarakat yang ingin berziarah bisa langsung masuk, berdoa tahlil di sana," ujar Muntaha, seorang peziarah asal Tuban, kepada .
Advertisement
Abdul Halimi, sang Juru Kunci Makam pun mengantar ke dalam, melewati satu ruangan lagi dengan pintu lebih pendek. Di ruangan itu ada dua makam terlihat sangat terawat dan tercium aroma wangi. Itulah makam Mbah Sabil (sebelah barat) dan Mbah Hasyim (sebelah timur).
Halimi menceritakan, Mbah Sabil dan Mbah Hasyim merupakan dua tokoh yang menyebarkan Islam di Desa Kuncen yang pernah hidup sekitar abad ke XVII yang pengaruhnya sampai kemana-mana.
"Ketokohan Mbah Sabil mempengaruhi pesebaran tokoh-tokoh islam di Padangan dan sekitarnya," ujar Halimi.
Sebenarnya, kata Halimi, Mbah Sabil bukan asli Padangan, melainkan seorang tokoh dari Mataram Jogja yang ke Padangan dalam rangka untuk melarikan diri dari kolonial Belanda. Sedangkan Mbah Hasyim itulah yang asli orang Desa Kuncen, Padangan.
"Saat itu juga Mbah Hasyim adalah tokoh agama di Kuncen," kata dia.
Halimi menceritakan, Mbah Sabil pada saat pelarian dikejar-kejar Belanda kerap gonta-ganti nama.
"Seperti saat di Desa Jetak mengunakan nama Onggoh Prawiro, lalu saat ketahuan pindah lagi ke Dengok, namanya pun pindah lagi. Begitu juga disana keberadaanya diketahui, maka Mbah Sabil ganti nama lagi. Sampai kemudian Mbah Sabil ini bertujuan mau ke Ngampel Surabaya," kata Halimi
Dalam perjalanannya itu, lanjut dia, Mbah Sabil memiliki keistimewaan ketika melewati aliran sungai bengawan solo bukan naik perahu maupun kapal. Melainkan naik keranjang ternak terbuat dari bambu yang berlubang-lubang.
Diceritakannya, Mbah Hasyim mengetahui perjalanan Mbah Sabil menuju Ngampel, Surabaya, pada waktu fajar subuh sesampainya di aliran sungai bengawan Solo memasuki Desa Kuncen saat itu tengah menaiki keranjang.
''Karena melihat Mbah Sabil, Mbah Hasyim langsung berpikir ini bukan orang sembarangan,'' kata Halimi.
Dengan pemikirannya itu, lanjut dia, kemudian Mbah Sabil di cegat untuk beristirahat di kediaman Mbah Hasyim dan dalam pertemuan itulah Mbah Sabil diminta tidak usah melanjutkan perjalanan ke Ampel, lebih baik di desanya saja untuk memperjuangkan agama.
''Kemudian sejak itulah desa pertemuan Mbah Sabil dan Mbah Hasyim dikenal dengan Desa kuncen, yang artinya mengunci Mbah Sabil,'' kata Halimi.
Di Kuncen, Mbah Sabil dan Mbah Hasyim menjadikan langgar yang semula kecil, dibangun menjadi lebih besar dan dipergunakan untuk salah jumat merangkap pula sebagai sebuah pesantren.
Lokasinya berada di Desa Kuncen sebelah utara, kira-kira kearah timur laut dari tuga pahlawan. Menurut Halimi, tidak jelas berapa jumlah serta asal santri kedua tokoh islam itu.
"Peran Mbah Sabil dan Mbah Hasyim kemudian diikuti para penyebar islam digenerasi selanjutnya di Padangan," ucap dia.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Penemuan 3 makam dan 2 sumur keramat gegerkan warga desa Tegalwangi, Cirebon.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tiga Kali Pindah
Halimi mengaku, tidak mengetahui banyak tentang kisah kehidupan dua tokoh tersebut. Dia bilang, peninggalan Mbah Sabil dan Mbah Hasyim tidak ada yang tersisa saat ini.
Bahkan, makam Mbah Hasyim dan Mbah Sabil sekarang bukan tempat aslinya, termasuk tempat tinggal keduanya tidak di dekat makam sekarang.
"Makam Mbah Sabil dan Mbah Hasyim tiga kali pindah,'' jelas dia
Halimi mengatakan, dulu makamnya berada di Desa Kuncen bagian utara dekat bengawan Solo. Dia bilang, bengawan solo pada saat itu belum selebar ini.
Dulu bengawan solo masih seperti sungai biasa, seiring waktu bengawan solo terus melebar kemudian hampir mengenai makam Mbah Sabil dan Mbah Hasyim yang saat itu dimakamkan di dekat bengawan.
"Karena erosi bengawan terus melebar, oleh warga makam dipindahkan, lebih keselatan agar tidak kena Bengawan Solo. Setelah dipindah erosi bengawan solo masih terus belanjut, kemudian dipindah lagi," kata dia.
"Lha, pada saat pemindahan ketiga itu kemudian dipindahkan ke sini,'' imbuh Halimi menjelaskan.
Halimi mengaku tidak tau kapan proses perpindahan makam itu dilakukan. Hanya saja menurutnya, pemindahan dilakukan oleh pendahulunya yaitu Kiai Abdurrohman, cucu dari mbah Ahmad Rowobayan.
"Itu sudah lama semua, beliu (mbah Abdurrohman) sudah meninggal semua,'' jelas dia.
Diketahuinya, tanah yang ditempati sebagai pemakaman Mbah Hasyim dan Mbah Sabil dulu adalah tanah kosong milik negara.
Dalam proses perpindahan makam Mbah Sabil dan Mbah Hasyim dulu masih ada peninggalan kranjang yang digunakan oleh Mbah Sabil ke Ampel dan kemudian ke Kuncen.
"Peninggalannya ada kranjang dan peralatan untuk masak dari tanah,'' kata Halimi
Hanya saja peninggalan Mbah Sabil itu saat ini sudah tidak ada
"Karena dulu peziarah dimakam Mbah Sabil selalu mengambil dan mencuil barang-barang milik Mbah Sabil untuk dijadikan jimat,'' jelas dia.
Dirinya menyampaikan, makam kedua tokoh agama di Kecamatan Padangan tersebut tidak pernah sepi pengunjung atau peziarah.
"Selalu saja peziarah dari berbagai daerah datang. Bukan hanya masyarakat biasa, pejabat daerah juga sering datang untuk berziarah," kata Halimi.
Terkini Lainnya
Simak juga video pilihan berikut ini:
Tiga Kali Pindah
Makam Keramat
Mbah Sabil dan Mbah Hasyim
Padangan Bojonegoro
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Mengenal 'Nutrisi Esok Hari', Program Nirlaba Makanan Rendah Karbon yang Ramah Lingkungan
Kronologi Warga Tewas Tertembak Senjata Api Milik Anggota DPRD Lampung Tengah
Indahnya Telaga Sunyi, Tempat Wisata Alam Mempesona di Banyumas
Jumlah Warga Positif HIV/AIDS di Manado Bertambah 101 Orang di Semester Pertama 2024
Isi Suara Kapten Divisi Pertama Gen Narumi, Seiyuu Kōki Uchiyama Bergabung di Episode Terakhir Anime Kaiju No. 8
Dari Mojang Bandung, Harashta Toreh Sejarah jadi Miss Supranational 2024
Hanya Satu Putra Daerah yang Lolos, Seleksi Taruna Akpol NTT Tuai Protes
Melihat Tambang Batu Bara Sebagai Penyedia Energi yang Harus Menjaga Lingkungan
Cegah Pungli Dunia Pendidikan, Satgas Saber Pungli Provinsi Jabar Luncurkan Film "Hantu di Sekolah"
Catat, 6 Rekomendasi Kuliner Nikmat di The Hallway Space Bandung
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Peluang Pertumbuhan Kinerja Saham di Tengah Tantangan Harga Komoditas
Top 3: Hadiah Miss Supranational 2024, Gelar Baru Puteri Indonesia Harashta Haifa Zahra
Top 3 Islami: Mbah Moen Ungkap Keistimewaan Luar Biasa Muharram yang Jarang Diketahui
Samsung Ajak Fans ke Galaxy Experience Spaces, Berkenalan dengan Si Pintar Galaxy AI
Makan Sambil Berfoto Estetis di Restoran Serba Kapal di Tepi Sungai Mahakam Samarinda
Cuaca Hari Ini Senin 8 Juli 2024: Jakarta Pagi Berawan, Siang Hujan Ringan
Gunung Ibu Masih Terus Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik 1.000 Meter Senin Pagi 8 Juli 2024
PM Prancis Mundur Usai Sayap Kiri Unggul dalam Pemilu Legislatif
Pemilik Rumah di Jakarta Wajib Tahu NJOPTKP, Apa Itu?
Pilih Kopi atau Teh di Pagi Hari? Ungkap Kepribadian Seseorang Lewat Minuman Favorit
Bikin Kesalahan Fatal di MotoGP Jerman 2024, Jorge Martin Angkat Bicara
3 Resep Bubur Suro, Hidangan Khas Tahun Baru Islam
Meneropong Prospek Emiten Nikel di Indonesia, Cerah atau Lesu?
Luncurkan Fitur Genjot Cuan untuk Trader Pro, Pintu Sasar Pertumbuhan Investor Kripto
Indahnya Telaga Sunyi, Tempat Wisata Alam Mempesona di Banyumas