, Mataram - Kopi kini sudah menjadi minuman wajib bagi kaum urban khususnya di kota-kota besar. Kopi yang awal mulanya hanya sebuah trend sekarang berubah menjadi gaya hidup terlebih lagi budaya kumpul-kumpul atau nongkrong dengan segelas kopi juga semakin berkembang.
Hal ini menjadikan bisnis kedai kopi meningkat dan terlihat menjanjikan. Kedai-kedai kopi mulai bermunculan di berbagai penjuru Indonesia termasuk di Kota Mataram.
Beberapa kedai kopi didirikan dengan tujuan awal untuk tempat nongkrong yang santai dan cocok untuk berbincang-bincang.
Advertisement
Baca Juga
"Dulu tempat ini untuk komunitas kumpul-kumpul saja, ternyata pas lagi kumpul-kumpul ada orang masuk dan mengira bahwa ini kedai kopi. Dari situlah kami memulai kedai ini yang awalnya memang sudah menjadi tempat nongkrong, kenapa tidak sekalian nongkrong yang menghasilkan uang," kata Arwadi, salah seorang karyawan di salah satu kedai kopi daerah Gomong, dilansir Antara.
Hal yang sama diungkapkan oleh Yudis, salah satu pendiri kedai kopi di daerah Kekalik. Ia mengatakan alasannya mendirikan kedai kopi adalah agar teman-temannya mempunyai tempat yang nyaman untuk berkumpul.
"Saya sering keliling Mataram dan belum menemukan tempat yang cocok maka dari itu saya bersama teman saya memutuskan untuk mendirikan kedai kopi ini," katanya.
Menurutnya, sebuah kedai kopi harus mempunyai identitas agar tahu apa yang akan ditunjukkan dari kedai kopi tersebut, apakah kedai tersebut beridentitas milenial dengan tempatnya yang instagramable atau beridentitas klasik yang simpel.
Apapun identitas kedai kopi tersebut, hal yang penting adalah bagaima pengunjung merasa nyaman dan betah berlama-lama untuk sekadar duduk atau ngobrol.
Selain itu, kedai kopi sekarang tidak hanya menjadi tempat ngopi tetapi lebih dari itu, banyak kegiatan yang digelar di kedai kopi. Mulai dari bedah buku, nonton bareng, hingga temu komunitas diadakan di beberapa kedai kopi.
Bahkan, beberapa kedai kopi mengadakan live music beberapa kali dalam seminggu untuk menarik pengunjung. Hal ini membuktikan bahwa peran kedai kopi sekarang tidak hanya sekadar tempat ngopi.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kebiasaan Turun-temurun dari Suku Sasak
![[Fimela] Kopi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Ogk3uOryIsvgrNX4NzvTKifxX44=/0x237:5655x3424/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2602204/original/076698900_1546764870-jason-wong-349777-unsplash.jpg)
Pengulangan trend yang sudah ada Menurut Paox Iben, salah seorang pendiri kedai kopi, trend ngopi ini hanyalah sebuah trend yang terulang karena kopi sendiri sudah ada sejak 1000 tahun sebelum masehi.
Dan munculnya kedai kopi karena orang-orang sekarang lebih memilih tempat yang santai untuk berkumpul, dan kedai kopi adalah tempat yang identik dengan itu.
"Kopi ini sudah ada sejak 1000 tahun sebelum masehi, jadi orang ngopi itu sudah lama dan yang membuat kedai kopi banyak bermunculan karena orang membutuhkan tempat yang santai untuk sekadar ngopi dan ngobrol," katanya.
Ia juga mengatakan bisnis kopi ini akan tetap stabil dalam waktu yang lama karena bagaimana pun juga, orang di seluruh dunia akan tetap membutuhkan kopi.
Namun, yang dibutuhkan sebuah kedai kopi agar tetap bertahan adalah kreativitas pengelola kedai tersebut. Karena dengan kreativitas, akan lahir banyak karya dari sebuah biji kopi.
Seperti layaknya beras yang dapat diolah menjadi berbagai macam makanan begitu pun dengan kopi. Sebenarnya budaya ngopi sudah menjadi tradisi turun-temurun bagi Suku Sasak yang tinggal di Pulau Lombok. Jauh hari sebelum bermunculannya kedai kopi bak jamur.
Tradisi mengopi bagi masyarakat Suku Sasak Lombok telah turun-temurun dari generasi ke generasi, dalam setiap kegiatan maupun acara apa pun. Bahkan, dalam kunjungan bertamu, minuman kopi selalu menjadi suguhan yang wajib menemani hidangan makanan.
"Terutama bagi kaum laki-laki," kata Ahmad Jaba`i yang telah menikmati kopi sejak 40 tahun lalu.
Kebiasaan turun temurun ini, ia miliki sejak berusia belia hingga sekarang. "Sekarang kalau tidak minum kopi ia akan merasa pusing dan hampa," katanya.
Ketika menjajaki setiap pedesaan di seluruh wilayah Pulau Lombok dari Lombok Barat hingga Lombok Timur, dari ujung selatan Lombok sampai ujung utara, pasti akan dijumpai tradisi masyarakat yang fanatik terhadap kopi.
Kalaulah kunjungan ke setiap desa, harus singgah di 10 rumah, maka akan dijumpai suguhan 10 cangkir kopi hangat.
Jaba`i yang juga tokoh masyarakat Lingkungan Pagutan itu, menambahkan setiap kali berkunjung ke rumah warga pasti tuan rumah akan mengeluarkan secangkir kopi. "Sekiranya kita mendatangi 10 rumah maka 10 cangkir kopi yang akan kita minum," katanya.
Simak video pilihan berikut ini:
Kopi robusta. Buah kopinya berwarna merah dan tumbuh subur di lereng pegunungan di Des Nongkojajar, Pasuruan, Jawa Timur.
Terkini Lainnya
Ribuan Ulama dan Santri di Garut Kobarkan Dukungan kepada Jokowi - Ma'ruf Amin
Kisah Tengku di Aceh yang Kebal Berkat Jimat Rantai Babi
Kisah Tengku di Aceh yang Kebal Berkat Jimat Rantai Babi
Kebiasaan Turun-temurun dari Suku Sasak
mataram
kopi
Ngopi
Suku Sasak
Rekomendasi
Hal-Hal Unik yang Hanya Ada di Desa Sade
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
TOPIK POPULER
Populer
Jakarta BIN vs Pertamina Enduro Mengawali Empat Besar PLN Mobile Proliga 2024
Sempat Diprotes Ormas, Festival Kuliner Non-Halal di Solo Kembali Dibuka
Gempa Magnitudo 4,8 Terasa di Sinabang Aceh
Lautan 'Rongsokan Bertuan' Roda Dua di Halaman Mapolres Garut, Kapan Diambil ?
Siswi SMK di Mesuji yang Tewas Dibunuh Paman Sempat Dirudapaksa Ketika Sekarat
Mengintip Pesona Sanghyang Heuleut, Wisata Alam Indah di Bandung Barat
Tekad Pustakawan Lolitasari Ingin Perpusnya Membaca Dunia dan Dibaca Dunia
Hormati Putusan DKPP Pecat Ketua KPU RI, Jokowi Pastikan Pilkada Serentak Berjalan Baik
50 Anggota DPRD Makassar Bakal Diberi Pin Emas, Total Harga Capai Rp2 Miliar
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Megawati Kritik Utang Makin Membengkak di Zaman Jokowi: Cara Bayarnya Gimana?
8 Momen Ulang Tahun Angela Gilsha ke-30, Dirayakan di Lokasi Syuting
Polisi Gelar Patroli Skala Besar Jelang 1 Suro di Surabaya, Pastikan Keamanan dan Keterriban Terjaga
Rekomendasi 10 Film Jackie Chan Terbaik yang Wajib Ditonton
Jurus KKP Jaga Keamanan Siber Neraca Sumber Daya Laut, Pastikan Punya Backup Data
Ini 2 Ancaman Siber Mengerikan di OpenAI, Pengguna ChatGPT dalam Bahaya?
Kurikulum Merdeka Dinilai Bebas dan Terarah, Guru SDI Pelibaler NTT Buat Pojok Curhat bagi Murid
Mengenal Rawon Kalkulator, Kuliner Unik dan Enak di Surabaya
Boy William Doakan Ayu Ting Ting yang Batal Nikah Lagi, Ngaku Siap Dukung Apapun Pilihan Sahabatnya
Gempa Magnitudo 4,8 Terasa di Sinabang Aceh
Cara Masak Bumbu Racik Rendang yang Enak dan Sedap, Cita Rasa Tetap Autentik
Profil Keir Starmer, PM Inggris Baru Pengganti Rishi Sunak yang Punya Gelar 'Sir'
Menko Luhut Bongkar Isi Laut Indonesia: Mega Biodiversity dengan 8.500 Biota
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Menangis Saat Baca Pleidoi, SYL: Kesaksian dalam Sidang Bagai Guntur dan Petir