, Palembang – Menikmati kebahagiaan di masa tua didampingi anak cucu mungkin hanya menjadi impian bagi Tinem. Perempuan lanjut usia itu itu harus menjalani hari-harinya dengan kesendirian dan kesepian.
Karena hidup sebatang kara, nenek Tinem juga harus membiayai kebutuhan hidupnya berjualan kacang goreng setiap harinya. berkesempatan menemui nenek Tinem di kawasan parkiran salah satu plasa tertua di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Saat bertemu pertama kali, tergambar keletihan di wajah nenek berusia 83 tahun itu. Meskipun begitu, nenek Tinem tetap ramah melayani para pelanggan yang datang menghampirinya dan membeli beberapa bungkus kacang gorengnya.
Nenek Tinem duduk di perbatasan lorong masuk dan keluar kawasan parkiran plasa. Sesekali, ia melihat sekelilingnya dan berakhir di tumpukan bungkusan kacang gorengnya yang masih banyak belum terjual. Padahal, ia sudah hampir lima jam menjajakan dagangannya.
Dengan suara sedikit parau, nenek Tinem bercerita tentang kesehariannya berjualan kacang goreng dan rutinitasnya setelah pulang berdagang.
"Nenek berangkat dari rumah pada pukul 10.00 WIB dan pulang sekitar pukul 17.00 WIB. Dari rumah, nenek naik becak dan nanti pulangnya juga dijemput becak langganan juga," ujar dia kepada , Rabu, 16 November 2016.
Sebelum berangkat ke lokasi dagangannya, nenek Tinem mengambil dagangan kacang goreng dari tetangganya. Biasanya, ia memanggul sekitar 200 bungkus kacang goreng menggunakan bakul rotan. Ia dibantu tukang becak langganannya mengangkut barang dagangan.
Baca Juga
Sebungkus kacang goreng tersebut dijualnya sebesar Rp 2.000. Dari hasil penjualannya tersebut, nenek Tinem hanya mengambil untung sebesar Rp 200 per bungkus. Jika semua jualannya laku, nenek Tinem hanya mengantongi uang sebesar Rp 40.000. Jumlah itu pun belum dipotong bayar upah jasa becak sebesar Rp 10.000.
"Kalau laku banyak, biasa bawa pulang uang sekitar Rp 30.000. Tapi alhamdulillah, setiap hari laku jualan nenek," tutur dia.
Di sela perbincangan, tiba-tiba nenek tertunduk lesu dan menyandarkan kepalanya di tumpukan jualannya. Nenek Tinem mengeluhkan kepalanya terasa sakit dan ingin cepat pulang ke rumah. Namun, nenek Tinem harus menunggu becak langganannya datang menjemputnya.
Tidak hanya mengeluhkan sakit kepala, penyakit katarak di matanya juga semakin menjadi-jadi. Rencananya dalam beberapa hari ke depan, dirinya ingin datang lagi ke salah satu pusat layanan kesehatan di dekat rumahnya.
Disela waktu istirahatnya, nenek Tinem mengambil gorengan yang dibungkus kertas koran di dalam bakul rotannya. Ada dua potong gorengan yang memang dibawanya khusus untuk mengganjal perutnya.
"Nenek makan ini saja. Tadi sudah dibelikan orang nasi, tapi cuma nenek makan sesuap. Mari makan nak," ucapnya sambil menawarkan gorengan tersebut kepada .
Bukan Asli Palembang
Sebelum tinggal di Palembang, nenek Tinem dan suaminya adalah warga asli DI Yogyakarta. Sekitar 1972, nenek Tinem terpaksa mengikuti suaminya yang memilih hijrah ke Palembang untuk mengadu nasib.
Berbagai usaha pun dilakoni sepasang suami istri ini. Walaupun kota Palembang terasa asing bagi mereka karena tidak ada sanak saudara, mereka berdua tetap berjuang untuk bisa meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Namun beberapa tahun kemudian, sang suami meninggal karena sakit. Nenek Tinem pun kebingungan karena tinggal di kota orang tanpa ada satu orang pun keluarga yang membantunya. Terlebih, dia harus menghidupi kedua anak laki-lakinya.
Akhirnya sekitar 1987, nenek Tinem memulai berjualan beragam macam makanan, salah satunya adalah kacang goreng. Walaupun untungnya sedikit, nenek Tinem tetap semangat mengumpulkan pundi-pundi uang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan kedua anaknya.
"Suami saya sudah lama meninggal, masih terbilang usianya muda. Jadi, saya yang akhirnya berjualan untuk hidup," kata dia.
Hidup Sebatang Kara
Kendati mempunyai kedua orang anak laki-laki, nenek Tinem tinggal sendirian di rumahnya di kawasan Jalan Merdeka, Palembang, setelah kedua anaknya menelantarkannya.
"Nenek tinggal sendirian di belakang kantor Wali Kota Palembang. Kedua anak nenek sudah tak tahu lagi ada di mana," ujar dia.
Dengan sedih, nenek Tinem menceritakan kisah pilunya ditelantarkan oleh kedua anaknya. Ia memperkirakan sudah puluhan tahun tak lagi bertemu dengan anak-anaknya, apalagi para cucu.
"Mereka tidak mengurus nenek, jadi nenek cari makan sendiri. Kalau dulu saat nenek jualan, anak nenek sering meminta uang terus, kerja tidak mau. Kalau tidak dikasih, anak nenek langsung marah-marah. Padahal jualan ini cuma ambil upahan saja," tutur nenek Tinem.
Meski begitu, para tetangganya masih memberi perhatian. Mereka seringkali memberikan makanan ataupun mengantarkan nenek Tinem ke pusat layanan kesehatan, jika kondisi tubuh nenek Tinem sedang kurang sehat.
Kebaikan juga datang lewat uang lebih yang diberikan pelanggan kepada nenek Tinem saat membeli jajanan kacang goreng. Namun, tak jarang para pengunjung plasa hanya lalu lalang di depannya tanpa membeli dagangannya.
"Nenek tidak pernah masak. Ibu RT dan para tetangga yang sering membawakan makanan ke rumah. Kalau ada apa-apa, mereka juga yang membantu nenek," kata Nenek Tinem.
Advertisement
Terkini Lainnya
Rumah Roboh Digoyang Gempa Malang, Penghuni Terluka
Zumi Zola Berang Dapati Kubangan Kerbau di Tengah Jalan
Pembongkaran Lokalisasi Terbesar se-Kaltim Tersandung Dana
Bukan Asli Palembang
Palembang
nenek
Nenek Tinem
penjual kacang
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
Wings Air Buka Rute Penerbangan Mamuju-Balikpapan Mulai Agustus
Pegi Setiawan Bebas, Kuasa Hukum Vina: Memang Terbukti Ada Kecerobohan Polisi
Petugas Bandara Kualanamu Gagalkan Penyelundupan 1 Kg Sabu Disembunyikan di Sepatu
Mantan Ajudan Wapres Brigjen Pol Sabilul Alif Jadi Wakapolda Kaltim
Update Korban Longsor Tambang Suwawa Gorontalo: 35 Selamat, 10 Meninggal Dunia, 48 Hilang
Indahnya Telaga Sunyi, Tempat Wisata Alam Mempesona di Banyumas
Datang ke Polda Sumut, Putri Korban Kebakaran Rumah Wartawan di Karo Buat Laporan Polisi
ASH ISLAND - CHANMINA Umumkan Pernikahan dan Kehamilan
Aniaya Warga Hingga Babak Belur di Kantor Polisi, Kanit Reskrim di Bone Dimutasi
Gunung Ibu Masih Terus Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik 1.000 Meter Senin Pagi 8 Juli 2024
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Berita Terkini
Amalan Pelunas Utang dan Pelancar Rezeki dari Syaikh Abu Hasan As-Syadzili
Niat Cari Kerja, Data 26 Pelamar Ini Malah Dipakai untuk Pinjol dengan Kerugian Rp 1 Miliar
Lama Hiatus, Lia ITZY Akan Ikut Rayakan Anniversary MIDZY
3 Kisah Pemain Belanda Tersukses di Manchester United
Anisha Rosnah Berhijab dan Tenteng Tas Rp50 Jutaan Saat Kunjungan ke Sekolah Bareng Pangeran Mateen
Cegah Kepunahan, Ilmuwan Suntik Cula Badak dengan Radioaktif
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 9 Juli 2024
Mantan Ajudan Wapres Brigjen Pol Sabilul Alif Jadi Wakapolda Kaltim
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Baru Kasus Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas
Dosanya Berlipatganda, Jangan Lakukan Ini di Bulan Muharram Kata UAH
Anak Pergi ke Ladang, Ayah Mertua Rudapaksa Menantu yang Sedang Sakit di Rumah
Astronom Temukan Supergugus Galaksi Raksasa
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini