, Manado - Manado merupakan salah satu kota dengan keindahan garis pantai yang membentang sepanjang 18 Km dari bagian selatan ke utara. Namun sejak reklamasi merambah, garis pantai mulai hilang karena disulap menjadi perhotelan dan pusat perbelanjaan.
Salah satu dampak reklamasi itu adalah hilangnya hutan mangrove yang menjadi penyeimbang ekosistem darat dan laut ini.
"Sejak 1998, Kota Manado telah mereklamasi areal pesisirnya untuk ekspansi properti melalui sembilan izin dan luasan mencapai 700 hektare yang memukul mundur nelayan tradisional dari sumber nafkahnya," ujar dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Rignolda Djalamaludin, Sabtu, 21 Mei 2016.
Reklamasi tahap pertama telah melumat pesisir pantai di tiga kecamatan, yaitu Wenang, Sario dan Malalayang. Ribuan nelayan dipaksa berada dalam dilema, antara tetap berjuang dalam himpitan reklamasi atau memilih berganti profesi.
Reklamasi tahap tahap kedua mulai dikerjakan yang meliputi kecamatan Singkil, Tuminting, dan Bunaken. "Jika proyek yang disebut Boulevard II ini selesai, maka enam dari 12 kecamatan di Manado telah direklamasi. Sudah berapa banyak hutan mangrove yang dibabat?" ujar Rignolda beretorika.
Baca Juga
- Jeritan Nelayan yang Terhimpit Reklamasi Pantai Manado
- 2 Pendaki Asal Cirebon Hilang di Gunung Semeru
- Heboh Gadis Purwakarta, Bupati Ingatkan Kalau Cinta Itu Soal Hati
Menelusuri garis pantai dari arah selatan Manado yang berbatasan dengan Kabupaten Minahasa Selatan hingga ke utara yang berbatasan dengan Kabupaten Minahasa Utara, nyaris tidak ditemukan lagi hutan mangrove. Satu-satunya yang tersisa hanyalah hutan mangrove di Bahowo
"Bahkan, ini jadi benteng terakhir mangrove, setelah gempuran reklamasi yang terjadi hampir dua dekade terakhir ini," ujar Sonny Tawisjawa dari Wildlife Conservation Society (WCS), salah satu LSM yang aktif mengadvokasi masyarakat pesisir pantai.
Bahowo sebenarnya merupakan salah satu dari empat lingkungan (setingkat RT), yang ada di Kelurahan Tongkaina, Kecamatan Bunaken, Kota Manado. Perjalanan mencapai kampung yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Minahasa Utara ini, sekitar 30 menit menggunakan kendaraan bermotor.
"Berbeda dengan masyarakat di tiga lingkungan lainnya, warga Bahowo memang menggantungkan hidup mereka dari laut. Karena memang kondisi geografis kampung ini yang berada di pinggiran pantai," ujar Sonny.
Menurut Sonny, keberadaan hutan mangrove mempunyai arti yang sangat penting bagi masyarakat pesisir karena mempunyai peran ekologis, biologis, juga ekonomi. Hutan mangrove, kata Sonny, berfungsi sebagai penstabil lahan.
"Yakni, berperan dalam mengakumulasi substrat lumpur oleh perakaran bakau sehingga seringkali memunculkan tanah timbul dan juga mampu menahan abrasi air laut. Selain itu, juga mampu menghadang intrusi air laut ke daratan," papar lulusan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Unsrat Manado itu.
Fungsi biologisnya, lanjut dia, ialah sebagai tempat berlindung, bertelur dan berkembang biak bagi ikan. "Sementara secara ekonomi hutan mangrove menghasilkan kayu yang nilai kalorinya tinggi sehingga sangat bagus untuk bahan baku arang," tutur Sonny.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kendala Alam
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Manado tidak punya data rinci berapa sisa hutan mangrove di ibu kota provinsi Sulawesi Utara ini, termasuk yang sudah hilang akibat reklamasi.
Tapi Sonny mencatat, luas hutan mangrove yang tersisa di Kelurahan Tongkaina, termasuk di Bawoho tinggal 84 hektar. Sementara di sisi lain, proyek reklamasi Boulevard 2 sudah masuk kecamatan Tuminting. Itu berarti, kata Sonny, selangkah lagi merambah Kecamatan Bunaken.
"Kita tidak tahu bagaimana rencana pembangunan Manado ke depan, namun jika reklamasi terus menyisir ke utara termasuk Tongkaina, tidak akan ada lagi hutan mangrove di Manado," ujar Sonny.
Jika pemerintah bernafsu mereklamasi hampir seluruh garis pantai Manado, masyarakat Bahowo justru menyadari arti pentingnya keberadaan mangrove.Mereka rutin menanami hutan mangrove dengan dibantu kelompok-kelompok Lembaga Swadaya Masyarakat. Tapi, mereka terkendala pertumbuhan mangrove itu sendiri.
"Saya mengamati, mangrove yang kita tanam itu umurnya tidak lebih dari lima tahun. Entah ada hama, atau bagaimana. Awalnya pucuk, lalu ranting, dan kemudian dahannya rusak. Akhirnya pohon mangrove itu mati," ungkap Benyamin Loho, Kepala Lingkungan IV Bahowo, Kelurahan Tongkaina, Kecamatan Bunaken, Manado.
Dia menambahkan, contohnya saat mereka menanam 20 ribu bibit mangrove, akhirnya yang jadi bertumbuh sekitar 200 pohon saja. Ia berharap pihak akademisi bisa membantu memecahkan masalah tersebut.
"Warga sudah sadar akan pentingnya keberadaan mangrove, namun kendala ini yang kami hadapi," ujar Benyamin yang sudah bergelut dengan dunia bakau itu hampir 40 tahun.
Cornela Salaeng, warga Bahowo yang juga anggota kelompok mangrove, mengakui upaya penanaman di pesisir pantai mengalami banyak kesulitan. Hal ini berbeda dengan penanaman mangrove ke arah daratan.
"Perbandingannya kalau tanam ke arah daratan, pasti bertumbuh dengan baik. Maka mungkin kita harus memperkuat wilayah agak ke daratan, baru perlahan masuk ke pesisir," ungkap Cornela.
Menanggapi hal itu, akademisi Unsrat Manado, Gustaf Mamangkey mengatakan perlu kajian lebih mendalam terkait persoalan yang dihadapi warga Bahowo itu. "Kami akan coba melakukan penelitian terkait masalah pertumbuhan mangrove ini," ujar Gustaf yang juga aktif di Konsorsium Mitra Bahari Sulawesi Utara.
Sambil menunggu pihak akademisi mengkaji permasalahan itu, upaya penyelamatan mangrove terus dilakukan masyarakat yang juga ikut didampingi kelompok LSM seperti Manengkel Solidaritas. "Ada program untuk penanaman seribu bibit mangrove. Kita akan lihat lokasi mana yang cocok," ujar Rio Puasa dari Manengkel Solidaritas.
Tak hanya sekadar penanaman, Rio juga merencanakan akan membuat mangrove park di Bahowo. "Ada kawasan yang bisa dimanfaatkan warga dari sisi ekonomi, namun juga menjadi penyangga ekosistem pesisir," papar Rio.
Keberadaan mangrove di Bahowo memang punya arti penting tak hanya bagi warga di kampung itu, tapi ikut menyokong kelestarian Taman Nasional Bunaken (TNB). Bahowo memang berhadapan langsung dengan Pulau Bunaken, serta pulau-pulau lainnya yang masuk dalam kawasan TNB.
"Menjaga mangrove di Bahowo, artinya ikut menjaga keberlangsungan Taman Nasional Bunaken," ujar Rio.
Untuk sementara warga Bahowo masih bisa menarik napas lega, karena kelanjutan reklamasi masih menunggu terbitnya Peraturan Daerah (Perda) Zonasi. "Namun jika Perda itu diketuk, dan reklamasi terus dilanjutkan hingga ke Bahowo artinya Manado kehilangan hutan mangrove terakhir," ujar Rio.
Terkini Lainnya
Kendala Alam
Manado
Reklamasi Pantai Manado
Reklamasi Pantai
Sulut
Bahowo
Hutan Mangrove
Mangrove Rusak
Euro 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
Tugas Pantarlih Pilkada 2024, Pahami Tanggung Jawab dan Besaran Gajinya
Alasan DPD PSI Jakbar Usulkan Deddy Corbuzier Maju Pilkada Jakarta: Otot Politiknya Kuat
TOPIK POPULER
Populer
Antisipasi Bencana, Sekda Sebut Jabar Perlu Manajemen Penanggulangan Super Team
Peruntungan Zodiak Aries di Tahun 2024: Peluang, Tantangan, dan Transformasi
Update Korban Longsor Tambang Suwawa, 2 Tewas 4 dalam Pencarian
10 Anggota Polres Klungkung Diduga Aniaya Warga hingga Cacat Permanen di Telinga Kiri
Demo Tapera Berakhir Ricuh di Makassar: 1 Polisi Luka, 8 Mahasiswa Diamankan
Hanya Satu Putra Daerah yang Lolos, Seleksi Taruna Akpol NTT Tuai Protes
Kemenparekraf Perkenalkan Program Senandung Dewi 2024 dalam Kolaborasi Penglipuran Village Festival XI
Fakta-Fakta Gempa Batang Jateng yang Merusak dan Timbulkan Korban Luka
Isi Suara Kapten Divisi Pertama Gen Narumi, Seiyuu Kōki Uchiyama Bergabung di Episode Terakhir Anime Kaiju No. 8
Justin Bieber Dibayar Ratusan Miliar untuk Tampil di Upacara Pranikah Anant Ambani
Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Pegi Setiawan Bebas, Polri: Jadi Evaluasi Bersama
Berita Terkini
Tantri Kotak Batal Nonton Fan Meeting Kim Seon Ho di Jakarta Gara-Gara Ini
Wujudkan Indonesia Emas 2045, Kemnaker Terus Tingkatkan Koordinasi dan Sinergi Informasi Pasar Kerja
IHSG Turun Terbatas, Saham INTP Menguat 2,68% Hari Ini 8 Juli 2024
Saksikan Sinetron Naik Ranjang di SCTV Episode Senin 8 Juli 2024 Pukul 20.00 WIB, Simak Sinopsisnya
Sosok Ryan Haroen, Bakal Calon jadi Ketua HIPMI Jaya
Potret Yoriko Angeline Tampil Menawan dengan Gaya The Great Gatsby
Jadi Sponsor Platinum GIIAS 2024, Astra Financial Incar Transaksi Rp 2,8 Triliun
Pistol Napoleon Bonaparte Dilelang Seharga Rp29,7 Miliar
Demo Tapera Berakhir Ricuh di Makassar: 1 Polisi Luka, 8 Mahasiswa Diamankan
4 Cara yang Bisa Dilakukan Pria Agar Menjadi Pribadi yang Lebih Baik
Son Ye Jin Buka-bukaan Alasan Bersedia Dinikahi Hyun Bin
6 Hoaks yang Beredar Sepekan, Kenali Biar Tak Terkecoh
Punya Alergi tapi Ingin Memelihara Kucing, Ini Saran Dokter Hewan
Sambut MotoGP Indonesia 2024, 2 Pembalap Gelar Meet and Greet dan Parade di Bali
Ditanya soal Berkantor di IKN pada Bulan Juli, Ini Jawaban Jokowi