, Jakarta - Peralihan Kendaraan Bermotor Listrik Bertenaga Baterai (KBLLB) di Indonesia terus didorong oleh pemerintah. Begitu juga dengan ketersedian ekosistem, dan infrastruktur lainnya, seperti tempat pengisian dan tukar baterai.
Dijelaskan Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, perlu lebih banyak stasiun pengisian baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) dibanding pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
Baca Juga
Pasalnya, jika mengacu kemampuan motor dan mobil listrik, kendaraan roda dua tentunya memiliki jarak tempuh yang jauh lebih singkat dibanding roda empat ketika baterai terisi penuh.
Advertisement
Perbandingannya menurut pria yang akrab disapa Darmo ini, adalah jarak tempuh motor hanya sejauh 50 km, sementara untuk mobil listrik bisa mencapai 350 km dengan keadaan baterai penuh.
Ditambah lagi, menurutnya, banyaknya pengemudi ojek online yang lebih sering menggunakan motor. Dalam sehari, bisa mencapai 120 km, yang artinya memerlukan lebih dari satu kali penggantian baterai.
"Tetapi kalau motor listrik, sekali charge hanya 50 km sedangkan ojek kita rata-rata 120 km per hari. Artinya sehari charge baterainya untuk ojek listrik itu bisa 2 sampai 3 kali, nah untuk itulah maka kalau kita punya 2,1 juta pengguna motor listrik maka kita butuh sekitar 70 ribu SPBKLU, jumlahnya besar sekali," ungkap Darmawan Prasodjo dalam Peluncuran Battery Assets Management Services Indonesia Battery Corporation (IBC), di Kemenko Marves, Jakarta, beberapa waktu lalu.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Beragam merek motor listrik
Saat ini, menurut Darmo, terdapat beragam merek motor listrik di Indonesia. Namun, kendalanya adalah SPBKLU yang masih terbatas dari masing-masing merek tersebut. Menurutnya, hal itu yang membuat para pengguna motor listrik khawatir kehabisan baterai ketika perjalanan.
"Maka pengemudi ojek merasa khawatir, misalnya (merek) Volta ya harus cari swap baterai Volta, mau Viar cari swap baterai Viar, mau United swap baterai United. Maka mereka khawatir kalau di tengah jalan 50 km padahal jarak tempuh 120 km kalo baterai drop gimana? Dan di sini masih belum ada standardisasi dari baterai dan belum ada standardisasi dari aplikasi," tuturnya.
Berbeda halnya dengan penggunaan mobil listrik. Menurut pengalamannya, cukup dengan pengisian daya di rumah atau home charging, mobil listrik bisa digunakan untuk sehari-hari.
"Saya sudah mengemudikan mobil listrik 3 tahun sampai sekarang karena saya tidak pernah keluar kota pakai mobil listrik, jadi saya belum pernah pake SPKLU, hanya (pengisian daya) di rumah sudah cukup. Tapi kalau motor listrik 50 km langsung habis jadi kita butuh SPBKLU dengan jumlah yang besar sekali," urainya.
Terkini Lainnya
Perluas Jaringan Swap Baterai, Kymco Buka Peluang Kolaborasi dengan Merek Motor Listrik Lain
Perluas Ekosistem EV, Kymco Bakal Tambah Stasiun Penukaran Baterai di Indonesia
Beragam merek motor listrik
Motor Listrik
Kendaraan Listrik
Mobil Listrik
Swap baterai
ekosistem kendaraan listrik
baterai
baterai kendaraan listrik
Rekomendasi
Perluas Ekosistem EV, Kymco Bakal Tambah Stasiun Penukaran Baterai di Indonesia
TOPIK POPULER
MOBIL LISTRIK
Wuling Berbagi Mesin dan Modul Pembelajaran untuk Pendidikan Vokasi
Harga VinFast VF 5 Diumumkan, Ada Sistem Sewa Baterainya Juga
Merek China Diprediksi Rebut 33 Persen Pasar EV Dunia pada 2030
Populer
Honda Air Blade Facelift Rilis di Vietnam, Segini Harganya
Jangan Biarkan Pelek Sepeda Motor Peyang, Akibatnya Bisa Fatal
Tak Mau Pusing Gara-Gara Turun Posisi, Marc Marquez Pilih Fokus ke MotoGP Jerman
Wuling Berbagi Mesin dan Modul Pembelajaran untuk Pendidikan Vokasi
Renault Kembangkan Baterai Canggih Mobil Listrik yang Lebih Murah
BMW M5 Hybrid Tawarkan Performa Lebih Galak
Asapi Tesla, Penjualan BYD Melonjak 21% pada Kuartal II 2024
Harga VinFast VF 5 Diumumkan, Ada Sistem Sewa Baterainya Juga
Chery Fulwin T10 Segera Debut, Sekali Jalan Bisa Tempuh 1.400 Kilometer
Pabrik GAC Aion di Thailand Segera Beroperasi, Indonesia Kapan?
Euro 2024
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
Jangan Biarkan Pelek Sepeda Motor Peyang, Akibatnya Bisa Fatal
3 Ribu Polisi Siap Amankan Suroan dan Suran Agung di Madiun 6-7 Juli 2024, Pesilat Diimbau Tertib
Terjerat Skandal Doping, Mantan Pesakitan Manchester United Umbar Ambisi Besar
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Mengenal Telaga Biru Cicerem, Wisata Alam Cantik di Kuningan Jawa Barat
3 Resep Ayam Kukus Suwir yang Lezat supaya Tidak Selalu Makan Gorengan
PTPP Penuhi Kewajiban Obligasi dan Sukuk Mudharabah
Gejala Awal Hepatitis pada Anak Sering Disepelekan, Apa Saja?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Stablecoin USDT jadi Pembayaran Program Asuransi di Filipina
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Foto Syaikh Abdul Qadir al-Jilani yang Beredar Asli atau Khayalan? Ini Kata Buya Yahya dan Habib Hasan
Polri Bantah Ada Masalah Koordinasi dan Supervisi dengan KPK, Ini Buktinya
Geger Anak di Bawah Umur Dinikahi Pengurus Pesantren Tanpa Izin Orangtua, Kiai Said Aqil: Jangan Digeneralisir, Itu Oknum