uefau17.com

Cara Mendisiplinkan Anak yang Keras Kepala - On Off

, Jakarta Mendidik akan tetap harus dengan kepala yang dingin. Apalagi jika anak Anda termasuk yang sukar dihadapi. Meski demikian ini bukan berarti Anda tidak bisa menerpaka kedisiplinan terhadapnya.

Ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk mendisiplinkan anak yang terbilang selama ini sudah diatur. Tapi ingat ini harus dilakukan secara konsisten.

Simak tipsnya, melansir laman Yahoo.com, Selasa (21/4/2020).

1. Tetap Berpegang pada Kata Anda

Jika berada pada posisi diabaikan oleh anak pada saat memberi tahu untuk melakukan sesuatu, katakan sesuatu yang membuat anak tidak mengabaikan dan menganggap hal itu serius.

Contohnya jika Anda mengancam untuk tidak memperbolehkan anak menonton televisi, maka tindak lanjuti ancaman jika anak melakukan hal yang salah.

Sehingga anak lebih patuh dengan Anda, cara ini bisa bekerja dengan baik daripada harus berpura-pura mengancam yang membuat anak akan melakukan kesalahan lagi dan lagi.

2. Bersikaplah konsisten

Anda perlu memberi respon yang sama kepada anak-anak pada situasi apapun, beri konsekuensi yang sama dan tidak berubah untuk membuat anak tidak melakukan kesalahan lagi.

Anak keras kepala, kemungkinan akan suka mengulang dan tidak mendengarkan, maka Anda perlu mempertahankan konsekuensi yang telah dibuat dan disepakati.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tips Lain

3. Berikan konsekuensi alami

Konsekuensi alami adalah cara yang bermanfaat untuk mengajar anak untuk merasa bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri dan berhenti menganggap Anda sebagai orang jahat.

Misalnya, jika mereka memecahkan mainan, maka mereka tidak bisa memainkannya lagi. Atau jika mereka mengabaikan saran Anda untuk membawa jaket ke sekolah, mungkin mereka harus tetap di dalam selama jam istirahat.

Anak-anak yang keras kepala belajar melalui pengalaman, jadi kecuali jika konsekuensi alami dari tindakan mereka adalah sesuatu yang berbahaya, membiarkan mereka melakukan kesalahan sendiri dapat menjadi teknik disiplin yang efektif.

 

Reporter : Tiara Sekarini

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat