Tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bertubi-tubi terlibat masalah. Setelah kisruh Ujian Nasional, masalah baru datang dari dugaan korupsi di Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Merespons hal itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh akan melakukan tata ulang pejabat-pejabat eselon II dan eselon III. Penataan itu terutama akan dilakukan di lingkup Ditjen Kebudayaan yang terindikasi terjadi dugaan korupsi.
"Tidak terlalu lama akan kita rolling (penataan pejabat). Supaya terjadi konvergensi (antara nilai kebudayaan dan pendidikan)," terang Nuh di ruangannya, Jakarta Pusat, Selasa (4/6/2013).
Tidak hanya itu, Nuh juga menyinggung soal peningkatan kapasitas dan kualitas manajemen dalam pengelolaan sumber daya di Ditjen Kebudayaan. Alasannya, bidang kebudayaan yang baru bergabung dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2011 lalu itu harus mengelola anggaran yang mencapai Rp 2 triliun.
"Itu anggarannya 3 kali lipat dari anggaran sebelumnya, saat mereka masih di (Kementerian) Pariwisata. Biasa kelola Rp 600 miliar sekarang harus kelola Rp 2 triliun, jadi perlu peningkatan capacity building dari para birokrat," jelas mantan Rektor ITS Surabaya ini.
Selain itu, Nuh juga menampik kalau penataan pejabat Kementerian terkait rekomendasi Irjen Kemdikbud Haryono Umar. "Bukan, tapi ini kami sudah rencanakan. (Pergantian) Dalam waktu dekat. Tidak ada rekomendasi juga pasti saya ganti," ucapnya.
Nuh memperkirakan penataan akan dimulai pada Juli mendatang. Ia tidak melakukan penataan pejabat sesuai rekomendasi Irjen pada awal tahun. Alasannya, karena tidak ingin mengganggu tugas utama dan terberat Kementerian, yakni Ujian Nasional.
"Syarat pergantian itu tidak boleh ada gawe-gawean besar terganggu. Kalau tahun ini ada UN. Jadi meski direkomendasi seperti apapun saya tidak mau lakukan karena taruhannya jauh lebih besar," imbuh Nuh.
Setelah Juni, lanjut dia, tugas besar selanjutnya adalah tahun depan. "Itu bisa jadi waktu belajar di saat transisi. Kalau diganti sekarang, artinya tidak tahu timing," jelas Nuh. (Ism/Sss)
Merespons hal itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh akan melakukan tata ulang pejabat-pejabat eselon II dan eselon III. Penataan itu terutama akan dilakukan di lingkup Ditjen Kebudayaan yang terindikasi terjadi dugaan korupsi.
"Tidak terlalu lama akan kita rolling (penataan pejabat). Supaya terjadi konvergensi (antara nilai kebudayaan dan pendidikan)," terang Nuh di ruangannya, Jakarta Pusat, Selasa (4/6/2013).
Tidak hanya itu, Nuh juga menyinggung soal peningkatan kapasitas dan kualitas manajemen dalam pengelolaan sumber daya di Ditjen Kebudayaan. Alasannya, bidang kebudayaan yang baru bergabung dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2011 lalu itu harus mengelola anggaran yang mencapai Rp 2 triliun.
"Itu anggarannya 3 kali lipat dari anggaran sebelumnya, saat mereka masih di (Kementerian) Pariwisata. Biasa kelola Rp 600 miliar sekarang harus kelola Rp 2 triliun, jadi perlu peningkatan capacity building dari para birokrat," jelas mantan Rektor ITS Surabaya ini.
Selain itu, Nuh juga menampik kalau penataan pejabat Kementerian terkait rekomendasi Irjen Kemdikbud Haryono Umar. "Bukan, tapi ini kami sudah rencanakan. (Pergantian) Dalam waktu dekat. Tidak ada rekomendasi juga pasti saya ganti," ucapnya.
Nuh memperkirakan penataan akan dimulai pada Juli mendatang. Ia tidak melakukan penataan pejabat sesuai rekomendasi Irjen pada awal tahun. Alasannya, karena tidak ingin mengganggu tugas utama dan terberat Kementerian, yakni Ujian Nasional.
"Syarat pergantian itu tidak boleh ada gawe-gawean besar terganggu. Kalau tahun ini ada UN. Jadi meski direkomendasi seperti apapun saya tidak mau lakukan karena taruhannya jauh lebih besar," imbuh Nuh.
Setelah Juni, lanjut dia, tugas besar selanjutnya adalah tahun depan. "Itu bisa jadi waktu belajar di saat transisi. Kalau diganti sekarang, artinya tidak tahu timing," jelas Nuh. (Ism/Sss)
Terkini Lainnya
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
Pasca Hasyim Asy’ari Dipecat, Mahfud Sarankan Seluruh Komisioner KPU RI Diganti
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Coklit Pantarlih Pilkada 2024, Ketahui Pengertian dan Jadwal Pelaksanaannya
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
PSBI Ingin Ada Marga Simbolon Jadi Menteri atau Presiden
Menaker Ida Apresiasi Kepatuhan Huawei pada Regulasi di Indonesia dan Aktif Tingkatkan Kompetensi Pekerja Lokal
Banjir Masih Rendam 4 RT di Jakarta Barat, Ini Lokasinya
Kasus Kerangkeng Manusia Diputus Besok, LPSK Ingatkan Restitusi Maksimal untuk Korban
Cuaca Besok Selasa 9 Juli 2024: Jakarta Seharian Diprediksi Cerah Berawan
Pegi Setiawan Segera Bebas dari Tahanan Usai Penetapan Tersangka Tidak Sah
HUT ke-17 PSBI, Effendi Simbolon: Kita Semua Guyub, Dipersatukan oleh Keturunan Bukan Profesi
Rektor Universitas Pancasila: Penerapan AI Sangat Penting Dalam Dunia Pendidikan
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Pegi Setiawan Bebas, Kuasa Hukum Vina: Memang Terbukti Ada Kecerobohan Polisi
Jokowi Yakin Prabowo Ikuti Rekomendasi BPK: Agar Uang Rakyat Dikelola dengan Transparan
Citi Ditunjuk Jadi Joint Bookrunner di Penerbitan Sukuk Global Indonesia
Hakim Perintahkan Polda Jabar Bebaskan Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Segera Bebas dari Tahanan Usai Penetapan Tersangka Tidak Sah
Harga Kripto Hari Ini 8 Juni 2024: Bitcoin Cs Masih Betah di Zona Merah
Banyak Blok Migas Potensial Tak Digarap, Kementerian ESDM Rilis Aturan Baru
Margot Robbie Hamil, Pakai Crop Top Pamer Perut Buncit Saat Liburan di Italia
Ini 3 HP Samsung Galaxy yang Tak Lagi dapat Pembaruan Perangkat Lunak, Apa yang Harus Pengguna Lakukan?
Puasa Sunnah Muharram: Keutamaan, Niat Waktu, dan Tata Cara Pelaksanaannya
Adik Ayu Ting Ting Melahirkan Anak Kedua Berjenis Kelamin Laki-Laki, Namanya Terungkap
Hakim Minta Polda Jawa Barat Hentikan Penyidikan Pegi Setiawan atas Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
Mengenal Logo OSIS SMA, Ini Makna dan Sejarahnya
Bantah Wajibkan Wanita Punya 1 Anak Perempuan, Kepala BKKBN Justru Ngomong Begini
Kuasa Hukum Keluarga Afif Maulana Minta Kapolda Sumbar Usut Penyiksaan: Bukan Malah Sibuk Framing