, Jakarta - Komunitas Sustainable Buildings, Cities & Communities (SBCC) didukung oleh Asosiasi Rumah Modular Indonesia (ARMI) dan Kementerian PUPR menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Mulia, Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu (15/5/2024) malam.
Dalam FGD bertajuk ‘Light Steel Based Modular House: Eco-Friendly, Energy & Cost Efficient, Strong, Light, Fast, Cooler’ itu hadir Associated Professor Samad Sepasgzoar. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan materi terkait implikasi teknologi masa depan untuk mengurangi konsumsi energi pada bangunan,
Founder SBCC sekaligus Associate Prof Prodi Arsitektur Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Beta Paramita menerangkan, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah mitigasi yang realistik dan terstruktur. Tujuannya untuk mencegah dampak kerusakan lingkungan yang timbul akibat perkembangan lingkungan binaan di Indonesia.
Advertisement
“Menurut laporan Bank Dunia dampak Urban Heat Island (UHI), terutama bila dipertimbangkan bersamaan dengan perubahan iklim, merupakan ancaman serius dan semakin besar terhadap daya saing, kelayakan huni, dan inklusivitas kota-kota di Asia Timur," ungkap Dr. Eng. Beta dalam siaran tertulis pada Kamis (16/5/2024).
"Yang mengkhawatirkan, kota-kota di Indonesia, Malaysia, dan Filipina terkena dampak UHI yang paling parah dengan rata-rata suhu permukaan tanah (Land Surfaces Temperature/LST) hingga 6,6 derajat Celcius lebih hangat dibandingkan daerah pedesaan di sekitarnya,” paparnya.
Ia menjelaskan, menurut data Program Lingkungan PBB (UNEP) diperkirakan 40% dari konsumsi energi dan sekitar 30% emisi gas rumah kaca dihasilkan dari lingkungan binaan.
Pembangunan perumahan merupakan salah satu contohnya. Padahal perumahan adalah tipologi arsitektur beragam yang konfigurasinya ditentukan tidak hanya oleh mereka yang merancangnya, tetapi juga oleh pemanfaatan orang-orang yang tinggal di dalamnya.
Oleh karena itu, rumah pada dasarnya adalah struktur yang dapat beradaptasi dan berkembang seiring dengan waktu dan penggunanya, serta mengalami perubahan terus-menerus yang diwujudkan dalam cara hidup.
Menurutnya, rumah yang dibangun saat ini tidak akan sama dengan rumah yang dibangun ke depan, sehingga perlu adanya pendekatan kritis dan mendalam terhadap perannya dalam lingkungan binaan.
“Dalam hal ini, rumah modular secara konsisten menampilkan dirinya sebagai strategi desain dinamis yang telah merevolusi perumahan konvesional, mengembangkan solusi serbaguna untuk ruang dan praktik konstruksi yang berkelanjutan," jelas Dr. Eng. Beta.
Oleh karena itu, lanjutnya, perumahan modular telah menjadi lahan subur untuk mengeksplorasi dan memperdalam cara menghuni ruang dan memenuhi kebutuhan manusia.
"Dari katalog rumah prefabrikasi pada abad ke-19 hingga booming perumahan pasca-Perang Dunia II, evolusinya mencerminkan proposal masa lalu dan eksplorasi konsep-konsep baru untuk masa depan yang tentunya lebih ramah lingkungan,” terangnya lagi.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Rumah Modular
Sejurus dengan Dr. Eng. Beta, Ketua Umum ARMI, Nicolas Kesuma menerangkan, rumah modular adalah rumah dengan konstruksi bangunan khusus yang terbuat dari material rakitan pabrik.
Rumah modular dibangun dengan cara yang berbeda dari rumah biasa. Komponen seperti dinding, jendela dan pintu, dan atap sudah diproduksi terlebih dahulu, sehingga nantinya hanya tinggal dirakit (assembly) di lokasi konstruksi tanpa menyisakan limbah.
Jenis konstruksi ini katanya 50 persen lebih cepat dan membutuhkan bahan hingga 50 perseb lebih sedikit, sehingga menghasilkan efisiensi biaya 50 persen dibandingkan konstruksi konvensional atau tradisional.
“Teknologi baru telah memungkinkan bangunan atau rumah modular dibangun lebih besar, lebih tinggi, dan dalam banyak desain. Unit dapat dikirim ke seluruh negeri dan dirakit di lokasi dalam hitungan hari," jelas NIcolas.
"Rumah modular ini dibangun menggunakan sistem yang melibatkan proses berurutan yang kini menggunakan teknik modern seperti pemodelan digital 3D, sehingga memungkinkan adanya perencanaan awal untuk membuat proses lebih efisien,” bebernya.
Nicolas menambahkan, jika ditinjau dari kebutuhan pembangunan rumah di Indonesia yang terus meningkat, terutama yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, rumah modular berstruktur baja ringan (steel frame) adalah satu pilihan yang tepat.
Pasalnya, selain hemat energy pada operasional dan hemat biaya, rumah modular berstruktur baja ringan juga kuat, ringan, cepat dalam pembangunan, lebih sejuk, rendah jejak karbon dan ramah lingkungan.
“Kebutuhan rumah modular berstruktur baja ringan ini juga dapat dipenuhi oleh industri baja nasional yang mana akan memberikan nilai TKDN yang cukup tinggi dan akan meningkatkan utilisasi produksi yang pada akhirnya menggerakkan roda ekonomi sesuai tujuan SDGs," terang Nicolas.
"Selain itu, dengan pemanfaatan penutup atap dan dinding yang dilapisi cat reflektif surya yang memiliki nilai SRI (Solar Reflectance Index) tinggi, efek urban heat island ini juga dapat diminimalisir,” tambahnya.
Untuk itu, dengan adanya kegiatan FGD ini, ia berharap dapat terbuka jalur komunikasi dan memperluas jaringan antar pemangku kepentingan dari pemerintah, pelaku usaha, akademisi, tenaga ahli dan pihak lain dalam menjajaki potensi kolaborasi dan kemitraan dalam lingkup SBCC.
Selain itu, adanya pertimbangan dalam penyusunan SNI bangunan rumah modular berbasis baja ringan yang ramah lingkungan, efisien energi dan biaya, kuat, ringan, cepat bangun dan sejuk.
Advertisement
Kebutuhan Perumahan Masyarakat
Menjawab harapan di atas, maka dalam kegiatan sebuah komunitas seperti SBCC ini keterlibatan satu elemen kunci yaitu pemerintah sebagai regulator adalah sangat krusial.
Kementerian PUPR yang diwakili oleh Direktorat Jenderal Perumahan menerangkan tentang kebutuhan perumahan masyarakat, tanggapan cepat kepada pembangunan kembali paska bencana.
Selanjutnya, ketentuan penyusunan SNI bangunan gedung dan penyusunan prototype bangunan gedung hijau dan cerdas hingga standar perhitungan harga satuan tertinggi bangunan gedung negara. Tujuannya untuk mengetahui kelayakan rumah modular berbasis baja ringan.
“Diskusi teknis antar pemangku kepentingan kunci yang hadir luring dan daring terdiri dari akademisi, pengembang (developer), kontraktor, designer, industri baja ringan dan rumah modular, pemerintah terjadi secara kondusif dan membangun hingga tanpa terasa ada di penghujung acara," ungkap Nicolas.
"Kami berharap dapat memberikan masukan dan berkontribusi dalam penyusunan prototype rumah hijau dan cerdas," tambahnya.
Hal ini katanya untuk memudahkan industri, designer dan jasa konstruksi dalam membangun bangunan yang pasti sudah masuk kriteria dan lulus berdasarkan kebijakan bangunan gedung hijau dan bangunan cerdas.
Sehingga kejaran target perumahan nasional dapat segera tercapai secara kuantitas, sekaligus bisa mengantongi kredibilitas hijau dan cerdas yang berkontribusi kepada penurunan gas rumah kaca (GRK).
![Infografis desain-desain interior rumah](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/IT8cmVwpFKFX5R8S-FTTJhSGEpQ=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4702162/original/008724800_1703897708-231230_INFOGRAFIS_LIFESTYLE__Desain-Desain_Interior_Rumah_S_01.jpg)
Terkini Lainnya
Rumah Modular
Kebutuhan Perumahan Masyarakat
Rumah Modular
SNI
PUPR
perumahan modular
Kerusakan Lingkungan
Olimpiade 2024
Klasemen Medali Olimpiade Paris 2024: Indonesia Peringkat Berapa?
Jadi Harapan Sumbang Emas di Olimpiade 2024, Tim Panjat Tebing Indonesia Tak Terbebani
Olimpiade Paris 2024: IOC Minta Maaf Salah Sebut Delegasi Korea Selatan Sebagai Korea Utara
Dimasukkan ke Celana, Penataan Kebaya Kontingen Indonesia di Opening Ceremony Olimpiade Paris 2024 Tuai Kritik
Deretan Anggota Kerajaan Eropa di Pembukaan Olimpiade Paris 2024
Rapor Lengkap Atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024: Siapa Rebut Medali?
Bandar Judi Online Inisial T
Judi Online di Indonesia Dikendalikan Sosok Berinisial “T”, Sosok Misterius Kebal Hukum
Ujang Iskandar
Peran Politisi NasDem Ujang Iskandar dalam Korupsi di Kotawaringin Barat
Detik-Detik Anggota DPR Ujang Iskandar Diciduk Kejagung di Bandara Soetta
Anggota DPR Fraksi Nasdem Ujang Iskandar Diciduk Kejagung
Ary Egahni Terjerat Rasuah, NasDem Tunjuk Ujang Iskandar Sebagai Pengganti di DPR
Peduli Milenial, Ujang Iskandar Siapkan Banyak Program untuk Anak Muda Kalteng
Mengenal Ujang Iskandar dan Prestasinya yang Jadi Modal Maju Bertarung di Kalteng
Piala Presiden 2024
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala Presiden 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Hasil Piala Presiden 2024 Bali United vs Persija Jakarta: Tumbang 0-3, Macan Kemayoran Tetap Lolos ke Semifinal
Link Siaran Langsung Piala Presiden 2024 Bali United vs Persija di Vidio, Jumat 26 Juli Pukul 19.30 WIB
Hasil Piala Presiden 2024 Madura United vs Arema FC: Pesta Gol di Gawang Laskar Sape Kerrab, Singo Edan Amankan Tiket Semifinal
Hasil Piala Presiden 2024: Dikalahkan Persis Solo, Persib Tersingkir
Hasil Piala Presiden 2024 Borneo FC vs PSM Makassar: Drama Gol Menit Akhir Patahkan Asa Juku Eja ke Semifinal
TOPIK POPULER
Populer
Marbot Ditangkap Polisi Usai Transaksi Narkoba di Dalam Masjid
Jadi Tersangka Korupsi, Kejagung Langsung Tahan Ujang Iskandar
Kata Jokowi soal Sosok Inisial T yang Kendalikan Judi Online di Indonesia
Wanita Muda Tewas Diduga Usai Sedot Lemak di Klinik Kecantikan Depok
Terungkap, Kimberly Ryder Polisikan Suami karena Dugaan Penggelapan Mobil BMW
Cuaca Besok Minggu 28 Juli 2024: Langit Berawan Payungi Malam Hari Jabodetabek
Jokowi soal Kabar Muhammadiyah Terima Izin Tambang: Kalau Berminat, Regulasi Sudah Ada
Mabes Polri Panggil Kepala BP2MI Usai Sebut Sosok Inisial T Pengendali Judi Online di Indonesia
Misteri Sosok Mister T, Bandar Besar Judi Online yang Tidak Tersentuh Hukum
Sosok T Dalang Judi Online Digadang-gadang Kebal Hukum, Ini Respons Polri
Timnas Indonesia U-19
Link Live Streaming Piala AFF U-19 2024 Timnas Indonesia vs Malaysia di SCTV, Indosiar dan Vidio, Sabtu 27 Juli Pukul 19.30 WIB
Prediksi Piala AFF U-19 2024 Timnas Indonesia vs Malaysia: Misi Garuda Muda Perbaiki Rekor
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-19 2024: Misi Timnas Indonesia Ulang Sukses 2013
Duel Panas Timnas Indonesia vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024, Ini Pesan Indra Sjafri
Hasil Piala AFF U-19 2024 Timnas Indonesia vs Timor Leste: Menang 6-2, Garuda Muda Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-19 2024 Indonesia vs Timor Leste: Jens Raven 2 Gol, Garuda Muda Unggul di Babak Pertama
Berita Terkini
Kemeriahan Kerja Tahun Kuta Medan 2024, Ada Pemecahan Rekor MURI Penari Mbuah Page Terbanyak
Benarkah Rebusan Air Kelapa Muda Ampuh Turunkan Kolesterol? Intip Fakta dan Anjurannya
Pameran Pernikahan untuk Menginspirasi Pesta Kekinian, Ada Apa Saja?
Klasemen Medali Olimpiade Paris 2024: Indonesia Peringkat Berapa?
Pasien Tewas Usai Sedot Lemak, Dinkes Depok Minta Klinik Kecantikan Beri Klarifikasi
Alasan Joe Biden Mundur dari Pilpres AS 2024
Stasiun KCIC Karawang Angkut Penumpang Mulai 2025, Kemenhub: Ke Jakarta Cuma 11 Menit
Pilkada Serentak Rawan Serangan Hoaks, Penyelenggara Pemilihan Minta Bantuan Media
Sesar Aktif Bermekanisme Mendatar Jadi Pemicu Gempa Darat di Kuningan Jabar
6 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat Secara Alami, Ampuh dan Mudah Dilakukan
6 Potret Pengganti Meja Makan Ini Nyeleneh, Tetap Santai Nikmati Makanan
Ade Govinda Bakal Menikahi Indi Arisa 3 Agustus 2024, Seperti Apa Konsep Pernikahannya?
ARCH:ID 2025 Hadir dengan Konsep Arsitektur Performatif
Waspada Harga Beras Melonjak, Distribusi Wajib jadi Perhatian
5 Manfaat Pelukan Bagi Kesehatan Fisik dan Mental, Bantu Mengurangi Kecemasan