, Jakarta - Hajatan pilkada Jakarta masih delapan bulan lagi. Atau tepatnya November 2024. Namun, hawanya sudah mulai terasa hangat. Sejumlah nama mulai berseliweran di publik. Bukan orang biasa, melainkan sosok kesohor di dunia politik.
Perang bintang diprediksi bakal terjadi di pilkada Jakarta 2024. Sebut saja, mantan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang digadang-gadang bakal maju dari Partai Golkar. Lalu ada nama besar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dari PDI Perjuangan.
Baca Juga
Kemudian ada nama mantan gubernur DKI Jakarta sekaligus bekas calon presiden, Anies Baswedan, yang diberikan prioritas oleh Partai NasDem untuk kembali bertarung di Jakarta pada 2024.
Advertisement
Bukan cuma itu, nama beken lainnya macam Mardani Ali Sera dan Sohibul Iman dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), juga diprediksi akan mewarnai pilkada Jakarta 2024 nanti.
Nama-nama itu jadi atau tidaknya tergantung mandat dari partai politik. Pastinya, sebelum mengusung kandidat, partai politik tentu harus terlebih dulu melihat seberapa kuat jagoannya untuk bertarung di arena pilkada.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, menilai ada sejumlah faktor untuk menentukan siapa kandidat terkuat dalam pagelaran pemilihan kepala daerah.
"Paling umum ada tiga hal. Pertama, dari popularitasnya. Kedua, elektabilitasnya. Ketiga, isi tasnya. Kekuatannya di situ. Elektabilitasnya berapa, popularitasnya berapa, isi tasnya berapa. Itu harus diukur," kata Ujang kepada , Selasa (30 April 2024).
"Yang paling penting dari itu semua, elektabilitas dan isi tasnya. Karena elektabilitas soal keterpilihan. Lalu kalau sudah keterpilihan, harus dieksekusi dari seberapa banyak isi tasnya," Ujang menambahkan.
Karena sampai saat ini belum ada lembaga terpercaya yang melakukan survei kandidat untuk pilkada Jakarta 2024, sehingga belum bisa dilihat siapa yang terkuat.
"Kalau sekarang kita belum bisa mengukur peluang menangnya, karena belum ada survei popularitas dan elektabilitas dari lembaga survei yang objektif," kata Ujang.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Koalisi Harga Mati di Jakarta
Untuk mengusung kandidat calon gubernur dan wakil gubernur di pilkada Jakarta 2024, partai politik hampir dipastikan tidak ada yang bisa sendiri. Tidak ada partai politik yang tembus angka 20 persen kursi DPRD.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan pemenang pileg 2024 di Jakarta, hanya memperoleh 18 persen, atau 1.012.028 suara. Maka, syarat mutlak untuk bisa mengusung calon, semua partai politik harus berkoalisi.
Ujang Komarudin menilai pada pilkada Jakarta 2024, koalisi jadi harga mati untuk bisa ikut pertarungan. Akan tetapi, Ujang melihat koalisi di pilkada Jakarta kali ini akan terjadi dinamis. Koalisi 01, 02 dan 03 di pilpres 2024, dinilai sudah tidak relevan terjadi di pilkada Jakarta 2024.
Advertisement
"Saya sih melihatnya dinamis. Cross koalisi. Tidak bisa mengatakan di pilpres lalu di pilkada DKI bisa bersatu atau tidak. Semuanya cair. Semuanya bisa cross koalisi. 01, 02, 03. Koalisi 01 mengatakan sudah bubar. Bisa saja 01 dengan 02. 02 bisa dengan 03. Saat ini cair, dinamis. Tergantung kepentingan," kata Ujang.
Begitu juga peta politik, Ujang melihat sangat dinamis. Apalagi sampai saat ini belum ada lembaga yang melakukan survei pilkada Jakarta 2024. Sehingga, siapa pun masih punya kesempatan untuk dilirik oleh partai politik.
"Semua masih bisa berkembang. Semua masih bisa menang dan kalah. Pertarungan akan sengit, akan menarik. Tergantung siapa kandidat, siapa figur pasangannya. Siapa partai koalisinya, itu akan mempengaruhi menarik atau tidaknya pilkada Jakarta," ujar Ujang.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menyatakan sejauh ini semua pihak masih melakukan penjajakan. Baik dalam hal penjaringan kandidat, maupun komunikasi antarpartai politik.
"Pendaftaran masih Agustus, tapi sudah muncul nama-nama besar seperti Anies, RK, Ahok, Risma dan lainnya. Tapi masih potensial muncul nama kejutan, misalnya dari Gerindra sebagai pemenang pilpres akan usung kader sendiri. Misalnya Rahayu Saraswati potensial maju di Jakarta. Jadi masih serba dinamis dan partai politik tak satu pun bisa maju sendiri, butuh koalisi dengan yang lain," kata Adi kepada , Selasa, 30 April 2024.
Advertisement
Pilkada Jakarta Masih Keras
Meski sudah tidak menyandang Ibu Kota Negara, Jakarta akan tetap menjadi magnet bagi para elite politik. Partai politik dan para elitenya dinilai rela bertarung habis-habisan di Jakarta demi dapat bertakhta.
Ujang menilai Jakarta menjadi magnet lantaran masih menjadi pusat ekonomi, pusat pendidikan dan budaya. Bukan cuma itu, anggaran belanja yang besar juga menjadi daya tarik. Jakarta juga merupakan kota internasional.
"IKN itu kan proses peralihannya lama. Dan di IKN tidak ada pilkada. Makanya pilkada yang tersedot di DKJ. Jakarta masih menjadi magnet," ujar Ujang.
Advertisement
Selain itu, menurut Ujang, Jakarta biasanya akan menjadi batu loncatan bagi politikus untuk berkiprah di kancah nasional, salah satunya calon presiden. "Siapa yang menjadi gubernur terpilih, bisa menjadi kandidat capres di 2029," kata Ujang.
Senada, Adi Prayitno menilai sampai saat ini Jakarta masih menjadi magnet bagi partai politik dan para elite.
"Pilkada Jakarta pasti seru. Jakarta tetap jadi episentrum dan barometer politik, karena Jakarta akan tetap jadi magnet dan pusat perhatian politik. Wajar jika kemudian semua partai pasang harga mati maju dan menang," kata Adi.
Deretan Kandidat
NasDem Prioritaskan Anies Baswedan
Partai NasDem secara terang-terangan memprioritaskan Anies Baswedan untuk maju di pilkada Jakarta. Meski punya sejumlah kader, mantan capres nomor urut 01 itu masih mendapat tempat istimewa di Partai NasDem.
"Ya, prioritas Mas Anies, top priority. Yang kedua ada Ahmad Sahroni. Ada Wibi Andrino. Habis itu yang lain-lain, kita lihat nanti. PKS juga punya nama, PKB juga punya nama. Nanti kita duduk bareng lah," kata Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya kepada wartawan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu, 27 April 2024.
Advertisement
Namun, kata Willy, semua tergantung Anies. Apakah bersedia atau tidak untuk maju dalam perhelatan pilkada Jakarta 2024. NasDem, kata Willy, tinggal menunggu keputusan Anies.
"Jadi, apa pun keputusan Mas Anies, kita support. Karena beliau adalah set politik Jakarta maupun nasional. Kita tunggu bagaimana sikap Mas Anies," ujar Willy.
Ditemui kediamannya, kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa, 30 April 2024, Anies mengaku perlu mempersiapkan diri dengan beristirahat sejenak sebelum menentukan langkah berikutnya. Termasuk soal urusan pilkada Jakarta 2024.
"Semua yang menyangkut langkah berikutnya, kasih jeda sebentar. Jeda, menata dulu, menutup buku, jenang sumsum, baru nanti kita," ujar Anies.
Golkar Terjunkan Ridwan Kamil
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah memberi penugasan terhadap sejumlah kadernya untuk mengemban tugas sebagai calon kepala daerah pada pilkada 2024. Salah satunya mantan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Kalau Golkar (di Jakarta) kan selalu kita siapkan apakah itu Ridwan Kamil, apakah Pak Zaki, atau Pk Erwin Aksa, Partai Golkar siap," kata Airlangga kepada wartawan di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin malam, 15 April 2024.
Sementara itu, Ridwan Kamil tidak ingin mendahului partai. Maju tidaknya dia dalam pilkada Jakarta, diserahkan sepenuhnya Partai Golkar.
"Iya, itu belum diputuskan. Nanti saja di Waktu yang baik. Kan masih lama Waktu pendaftaran, Agustus," ujar Ridwan Kamil.
Advertisement
PDIP Siapkan Ahok dan Risma
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga sudah menyiapkan kadernya untuk ikut bertarung memperebutkan Jakarta 1. Beberapa nama bakal dilempar ke publik, di antaranya mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas.
Tidak cukup sampai di situ, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, juga disiapkan sebagai kandidat.
"Ya kan masih proses penjaringan, bisa Risma, bisa saja Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, termasuk juga, misalnya, Azwar Anas," kata Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta Pantas Nainggolan di Jakarta, Jumat, 26 April 2024.
Advertisement
Pantas menilai ada sejumlah faktor yang menjadi pertimbangan untuk terpilih sebagai calon gubernur Jakarta. Mulai dari komitmen terhadap ideologi Pancasila, elektabilitas hingga keselarasan membangun Jakarta ke depan.
"Beberapa hal-hal yang laten di DKI Jakarta itu harus menjadi perhatian dari siapa pun pemimpin-pemimpin yang akan datang," ujarnya.
Pantas menyebut kemungkinan partainya akan mengumumkan nama bakal calon gubernur pada Mei 2024 mendatang.
"Kader terbaik nantinya kita angkat ke jabatan yang punya nilai tanggung jawab lebih besar," ujar Pantas.
Terkini Lainnya
Infografis Bursa Calon Gubernur di Pilkada Jakarta 2024 Kian Ramai
Jawaban Anies soal Maju Pilkada Jakarta: Nanti Kita Lihat, Sekarang Rehat Dulu
Nasdem Bahas Peluang Anies Baswedan Kembali Maju Pilkada Jakarta
Koalisi Harga Mati di Jakarta
Pilkada Jakarta Masih Keras
Deretan Kandidat
PDIP Siapkan Ahok dan Risma
Anies Baswedan
Ahok
Ridwan Kamil
Jakarta
Pilkada Jakarta 2024
Pilkada Jakarta
Surya Paloh
Ahmad Sahroni
Partai Nasdem
PKS
Headline
Rekomendasi
Jawaban Anies soal Maju Pilkada Jakarta: Nanti Kita Lihat, Sekarang Rehat Dulu
Nasdem Bahas Peluang Anies Baswedan Kembali Maju Pilkada Jakarta
Cak Imin Klaim Hingga Kini Anies Baswedan Belum Berpikir Maju di Pilkada Jakarta 2024
Respons Anies Didukung NasDem Maju Pilkada Jakarta 2024
KPU Jakarta Mulai Terima Konsul Cagub Independen, Ada Purnawirawan Polri
Sahroni Nasdem: Selamat Kang Ridwan Kamil Terpilih Maju di Pilkada Jakarta, Sampai Ketemu Saya
Piala Asia U-23 2024
Shin Tae-yong Senggol Tipis AFC Jelang Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024, Apa Katanya?
Tantang Irak di Perebutan Juara 3 Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Minta Suporter Dukung Timnas Indonesia
Top 3 Berita Bola: Timnas Indonesia Ditantang Irak di Perebutan Juara 3 Piala Asia U-23, Siapa Raih Tiket Olimpiade?
Top 3 News: Respons Anies Baswedan Usai Disebut Akan Bentuk Ormas atau Partai Setelah Pilpres 2024
Jadwal dan Hasil Piala Asia U-23 2024: Siapa Lolos ke Final?
Jadi Imam Salat Sebelum Bertanding, Rizky Ridho Disebut Pantas Jadi Kapten Timnas Indonesia di Piala Asia U-23
Timnas Indonesia U-23
Shin Tae-yong Senggol Tipis AFC Jelang Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024, Apa Katanya?
Tantang Irak di Perebutan Juara 3 Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Minta Suporter Dukung Timnas Indonesia
Top 3 Berita Bola: Timnas Indonesia Ditantang Irak di Perebutan Juara 3 Piala Asia U-23, Siapa Raih Tiket Olimpiade?
Top 3 News: Respons Anies Baswedan Usai Disebut Akan Bentuk Ormas atau Partai Setelah Pilpres 2024
Jadwal dan Hasil Piala Asia U-23 2024: Siapa Lolos ke Final?
Gelar Nobar Piala Asia U-23 Serentak di 25 Kecamatan, Ipuk Gerakkan Ekonomi UMKM di Banyuwangi
Thomas Cup
Hasil Thomas Cup 2024: Sikat India, Indonesia Amankan Status Juara Grup
Lolos ke 8 Besar, Indonesia Bidik Juara Grup Piala Thomas dan Uber 2024
3 Kolektor Trofi Piala Thomas Terbanyak Sepanjang Sejarah: Indonesia Urutan Berapa?
Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Tersandung, Indonesia Tetap Hajar Thailand
Hasil Piala Thomas 2024: Hanya Kehilangan 1 Gim, Tim Putra Indonesia Sikat Inggris
BRI Liga 1
Klasemen Akhir BRI Liga 1 2023/2024: Borneo FC Juara Musim Reguler, Rans Nusantara Degradasi
Hasil BRI Liga 1: Dihajar Persija, PSIS Gagal Rebut Tiket Championship Series dari Madura United
Klub Milik Raffi Ahmad Rans Nusantara FC Terdegradasi dari BRI Liga 1, Arema FC Selamat
Happy Ending Akhiri Kompetisi Kalahkan Persik, Persebaya Siapkan Kerangka Tim untuk Musim Depan
Timnas Indonesia Tembus Semifinal Piala Asia U-23 2024, PT LIB Susun 3 Opsi Jadwal Championship Series BRI Liga 1
Paul Munster Ingin Persebaya Akhiri Musim Kompetisi dengan Kebanggaan Menang Lawan Persik
TOPIK POPULER
Populer
May Day 2024, Puan: Pentingnya Perlindungan Bagi Semua Jenis Buruh
BKKBN Bersama PKK Sosialisasi Cegah Stunting Melalui Tradisi dan Kearifan Lokal
Awasi Distribusi Komoditas Gula di Jawa Timur, Satgas Pangan Polri Lakukan Ini
Komitmen Kapolri di Aksi May Day: Bentuk Timsus untuk Lindungi dan Kawal Hak Buruh
Hari Buruh, Jokowi Tekankan soal Keadilan dan Kesejahteraan Pekerja
KPK Geledah Seluruh Ruangan Gedung Setjen DPR, Termasuk Ruang Kerja Indra Iskandar
Detik-detik Pelaku Bawa Koper Berisi Mayat Wanita di Kalimalang Bekasi
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama Dipecat Komisi Yudisial
Polisi Tangkap Tersangka Pembunuh Wanita Dalam Koper di Kalimalang Bekasi
Kepala LKPP Ajak UMKK Pasarkan Produk di Katalog Elektronik untuk Kuasai Ekonomi Indonesia
Hari Buruh 2024
Hari Buruh 1 Mei 2024, Dokter Komunitas Singgung Soal Kemerdekaan Laktasi Pekerja Perempuan
30 Pantun Selamat Hari Buruh 2024, Beri Pesan Positif Bagi Para Pekerja
Berita Terkini
Buntut Kasus Brigadir RAT, Polri Diminta Evaluasi Anggota Tugas Pengawalan
7 Mainan Anak Perempuan Terbaru, Bisa Bermain Sambil Belajar
Jangan Sembarang Potong Kuku, Ini 3 Hari Baik yang Disunnahkan dalam Islam
Hasil Thomas Cup 2024: Sikat India, Indonesia Amankan Status Juara Grup
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala Thomas dan Uber 2024: Siapa Lolos ke Babak 8 Besar?
Buruh Bentangkan Bendera Merah Putih 100 Meter Tolak Upah Murah di Surabaya
Yolla Yuliana Sudah Kembali, Jakarta Electric PLN Siap Sapu Bersih Pekan Kedua PLN Mobile Proliga 2024
Peternak Bebek Petelur di Lampung Keluhkan Tingginya Harga Pakan
7 Potret Prilly Latuconsina Menyelam Bareng Hiu Paus di Gorontalo, Bikin Deg-Degan
Menanti Ketegasan Pemerintah Memasukkan Sampah Puntung Rokok Sebagai Limbah B3
Peringati Hari Buruh, MPM PP Muhammadiyah Soroti Isu Pekerja Migran dan Dinamikanya
MG Pamer 3 Mobil Listrik Peraih Bintang 5 Euro NCAP di PEVS 2024
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama Dipecat Komisi Yudisial
4 Aplikasi Kalkulator HPHT untuk Menghitung HPL, Begini Manualnya
Peneliti Kaitkan Makanan Laut dengan Senyawa Kimia Berbahaya 'Forever Chemicals', Apa Itu?