, Jakarta - Kasus perundungan anak di Tasikmalaya, Jawa Barat dialami bocah 11 tahun yang masih bersekolah di kelas 5 SD. Ia menjadi korban perundungan teman-temannya sendiri.
Diketahui, korban dipaksa setubuhi kucing dan videonya disebar ke media sosial hingga viral. Nahas, akibat peristiwa itu, korban si anak itu mengalami depresi berat hingga akhirnya meninggal dunia.
Advertisement
Baca Juga
Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit SMC Tasikmalaya pada Jumat 15 Juli 2022, namun pada Minggu malam 17 Juli 2022 korban meninggal dunia.
Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAID) Tasikmalaya pun mengaku miris atas dugaan perundungan yang terjadi tersebut. Kepala KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto mengaku kaget atas kejadian itu dan pertama kali mengetahui rekaman tak senonoh melalui pesan berantai WhatsApp.
"Kami sedang melakukan pendampingan pemulihan psikis kepada keluarga korban," ujar Ato. Tidak hanya itu, untuk memberikan efek jera sekaligus pembinaan bagi para pelaku, lembaganya siap memfasilitasi aduan orangtua korban ke pihak aparat penegak hukum.
"Kami siap memberikan pendampingan hukum dalam kasus ini," ucap Ato.
Sementara itu, Polres Tasikmalaya juga telah menyelidiki kasus perundungan tersebut. Usai diketahui fakta-fakta di lapangan, selanjutnya akan diproses sesuai aturan perundangan-undangan yang berlaku.
"Yang jelas kita sudah turun tangan, kita sudah bekerja sama dengan para pihak insya Allah kita atensi terkait penanganan ini," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Dian Pornomo, Kamis 22 Juli 2022.
Berikut sederet fakta terkait kasus perundungan anak di Tasikmalaya dihimpun :
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Aksi perundungan keji menimpa seorang siswa kelas 5 SD di Tasikmalaya, Jawa Barat. Siswa tersebut meninggal usai beberapa hari pasca perundungan. Korban dipaksa menyetubuhi kucing dan direkam hingga tersebar di media sosial.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Video Viral di Media Sosial, Korban Alami Depresi hingga Meninggal Dunia
![Kisah Bocah 10 Tahun Alami Kebotakan Parah Akibat Dirundung Teman-Teman di SD](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/-x59yS1ldcpiFBwtvsObTtX6H4Y=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4024265/original/074087100_1652756584-pexels-j__shoots-7437.jpg)
Seorang bocah 11 tahun yang masih bersekolah di kelas 5 SD di Tasikmalaya menjadi korban perundungan teman-temannya sendiri. Korban dipaksa setubuhi kucing dan videonya disebarke media sosial hingga viral.
Akibat peristiwa itu, korban mengalami Depresi berat hingga akhirnya meninggal dunia.
Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit SMC Tasikmalaya pada Jumat 15 Juli 2022, namun pada Minggu malam 17 Juli 2022 korban meninggal dunia.
Selain berdampak kepada korban, orangtua korban sangat terpukul dengan kejadian itu dan mengalami kondisi penurunan psikis.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
2. KPAID Tasikmalaya Lakukan Pendampingan
![Ketua Satgas KPAID Tasikmalaya Asep Nurjaeni tengah melakukan pelaporan mengenai dugaan perundungan yang menimpa salah seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Tasikmalaya. (/Jayadi Supriadin)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/HDlPFvS7r36uttc0jqOKyfiww94=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4098077/original/063229900_1658545963-KPID_Tasik_Bully_anak_setubuh_kucing_2.jpg)
Komisi Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAID) Tasikmalaya mengaku miris atas dugaan perundungan yang menimpa seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Tasikmalaya, yang berujung pada kematian.
Kepala KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto, mengaku kaget atas kejadian itu. Ia mengaku pertama kali mengetahui rekaman tak senonoh dengan binatang itu melalui pesan berantai WhatsApp.
Nahas, setelah ditelusuri korban dalam video itu sudah meninggal yang diduga sebelumnya menjadi korban perundungan rekan sejawatnya.
Anto mengatakan, dibutuhkan pendampingan psikis untuk keluarga korban perundungan, mengingat selain kehilangan anak yang dicintai, pihak keluarga juga tentu mendapatkan tekanan-tekanan dari yang lain, entah datangnya dari pihak-pihak yang lain.
"Kami sedang melakukan pendampingan pemulihan psikis kepada keluarga korban," kata dia.
Tidak hanya itu, untuk memberikan efek jera sekaligus pembinaan bagi para pelaku, lembaganya siap memfasilitasi aduan orangtua korban ke pihak aparat penegak hukum.
"Kami siap memberikan pendampingan hukum dalam kasus ini," jelas Ato.
3. Lapor ke Polres Tasikmalaya
![Ketua Satgas KPAID Tasikmalaya Asep Nurjaeni tengah melakukan pelaporan mengenai dugaan perundungan yang menimpa salah seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Tasikmalaya. (/Jayadi Supriadin)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/_8O4LJnw7eW4xHR1YsVbujs8u00=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4097113/original/058650700_1658464291-KPID_Tasik_Bully_anak_setubuh_kucing.jpg)
KPAID lantas bertindak tegas dengan melaporkan kejadian nahas tersebut kepada pihak kepolisian. Sebanyak 4 orang anak diduga sebagai pelaku.
"Kita sudah melakukan komunikasi dengan desa setempat dan juga dengan beberapa orangtua, walapun nama-nama pelaku belum teridentifikasi, namun karna ini teman-teman bermain korban, semuanya juga masih bertetangga. Saya yakin bahwa masalah ini akan selesai dengan baik," kata Ato.
KPAID sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tasikmalaya. Ato mengatakan, pelaporan tersebut tidak bermaksud mencelakakan siapa pun, pihaknya hanya ingin memberikan edukasi, sehingga peristiwa ini dikemudian tidak terulang lagi.
"Kami juag sudah meyakinkan, karena terduga pelaku adalah anak-anak, maka kami yakinkan betul kami akan mengedepankan kepentingan anak," ucap Ato.
Senada, Ketua Satgas KPAID Tasikmalaya Asep Nurjaeni mengatakan, melihat kondisi pihak keluarga korban yang belum memungkinkan pelaporan, lembaganya menjembatani laporan resmi ke pihak kepolisian.
"Sesuai amanat undang-undang kami melaporkannya," kata dia.
Dalam laporannya, ada empat pelaku rekan sejawat yang dilaporkan dengan dugaan bullying atau perundungan, termasuk upaya paksa setubuhi kucing lalu direkam dan disebar di media sosial.
"Pelakunya ada empat mereka juga perlu didampingi KPAID," jelas Asep.
Advertisement
4. Polisi Selidiki Kasus
![Ilustrasi perundungan dan pelecehan seksual.](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/DJy6koVXo4owocq85CYxbPmqWbs=/0x0:1024x751/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/3563754/original/033380100_1630996314-keker.jpg)
Polres Tasikmalaya telah menyelidiki kasus perundungan yang menimpa anak SD di Tasikmalaya hingga Depresi dan meninggal dunia. Usai diketahui fakta-fakta di lapangan, selanjutnya akan diproses sesuai aturan perundangan-undangan yang berlaku.
"Yang jelas kita sudah turun tangan, kita sudah bekerja sama dengan para pihak insya Allah kita atensi terkait penanganan ini," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Dian Pornomo, Kamis 22 Juli 2022.
Dian mengatakan, Polres Tasikmalaya sudah mendapatkan informasi dan laporan adanya kasus perundungan, berupa pemaksaan untuk setubuhi kucing, korbannya anak usia 11 tahun warga Kecamatan Singaparna hingga anak tersebut diduga depresi dan akhirnya meninggal dunia.
Polres Tasikmalaya, kata dia, dalam kasus tersebut akan dilakukan secara profesional dan melibatkan semua pihak yakni tokoh masyarakat, tokoh agama, maupun Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID), dan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tasikmalaya.
Koordinasi dengan semua unsur itu, kata dia, terkait penanganan lebih lanjut dalam menyelesaikan masalah anak yang menjadi korban maupun pelaku dalam kasus perundungan itu.
"Kita tetap mengedepankan amanah undang-undang, memberikan proses yang terbaik menangani secara profesional dan memperhatikan kepentingan anak," katanya.
Ia menjelaskan dalam proses penanganan kasus itu kepolisian akan menerapkan Undang-undang sistem perlindungan anak, termasuk di dalamnya ada tentang diversi.
Dalam proses penanganan hukum itu, kata dia, tentunya kepolisian akan terlebih dahulu mencari fakta di lapangan dengan melakukan gelar perkara.
"Nanti kita lihat hasilnya, fakta-faktanya bagaimana," kata Dian.
5. Cerita Miris Orangtua yang Anaknya Jadi Korban
![Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tasikmalaya, Jawa Barat mulai melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus video dugaan perundungan yang melibatkan anak Sekolah Dasar (SD) di kota Santri, Kabupaten Tasikmalaya](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/P3dIYJaUuJasLR8x1dxm7FV6EKk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3978883/original/087173300_1648599750-Perundungan_anak_2.jpg)
Sebelumnya, dunia ceria anak-anak kota santri Tasikmalaya berduka, setelah salah seorang bocah kecil berusia 11 tahun, meninggal dunia tak wajar. Korban diduga mengalami Depresi, setelah sebelumnya menjadi bulan-bulanan rekan sepermainannya di kampung halamannya.
Selain mendapat perlakukan kasar dari rekannya, korban diketahui dipaksa menyetubuhi kucing, kemudian direkam, disebar hingga akhirnya viral di media sosial (medsos) jagat dunia maya.
T, orangtua korban mengaku awalnya tidak mengetahui derita yang menimpa anak keduanya itu. Ia baru menyadari ada hal aneh, setelah mengetahui beredarnya video yang memuat buah hatinya yang beredar di tetangga sekitar, sepekan sebelum meninggal dunia.
Praktis, setelah video perbuatan tak senonoh kepada binatang itu beredar, anaknya nyaris menjadi pemurung, tidak mau makan dan minum termasuk aktivitas ceria kebiasaan anak di kampungnya.
"Anak saya jadi depresi," ujar dia.
Sontak sejak saat itu, korban yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) itu, akhirnya sakit hingga berujung kematian.
"Anak saya jadi malu, tak mau makan minum, melamun terus sampai dibawa ke rumah sakit dan meninggal saat perawatan," kata dia.
Awalnya korban lebih memilih bungkam tanpa mau menyebutkan siapa para pelaku yang membuatnya berubah drastis itu, hingga akhirnya terungkap kejadian sesungguhnya yang menimpa buah hatinya itu.
"Keluarga para pelaku sempat datang dan meminta maaf ke saya, saya minta jangan lagi ke anak lainnya," pinta dia dengan mata berkaca-kaca.
Dalam pengakuannya kepada T, korban mengaku dipaksa menyetubuhi kucing yang disaksikan rekan sejawatnya, sambil direkam ponsel para pelaku.
"Sebelum kejadian rekaman itu, korban juga mengaku suka dipukul-pukul oleh mereka, sampai puncaknya dipaksa begitu (menyetubuhi kucing)," jelas dia.
![Infografis - Mengenal siapa dan peran dalam lingkaran bullying. (/Kusfitria Marstyasih)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/90lO7gPFYdkeY2LZeR22SGNlYls=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3586102/original/050217200_1632829411-LINGKARAN_BULLYING_3.jpg)
Terkini Lainnya
Anak SD di Tasikmalaya Dipaksa Setubuhi Kucing, Korban Depresi dan Meninggal Dunia
Anak SD di Tasikmalaya Meninggal Dunia Usai Dipaksa Setubuhi Kucing, Ini Kata Polisi
Cerita Miris Orangtua yang Anaknya Jadi Korban Perundungan Dipaksa Setubuhi Kucing
1. Video Viral di Media Sosial, Korban Alami Depresi hingga Meninggal Dunia
2. KPAID Tasikmalaya Lakukan Pendampingan
3. Lapor ke Polres Tasikmalaya
4. Polisi Selidiki Kasus
5. Cerita Miris Orangtua yang Anaknya Jadi Korban
Adalah
kasus perundungan
Kasus Perundungan Anak di Tasikmalaya
Perundungan Anak
Perundungan Anak di Tasikmalaya
Dipaksa Setubuhi Kucing
Euro 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
Tugas Pantarlih Pilkada 2024, Pahami Tanggung Jawab dan Besaran Gajinya
Alasan DPD PSI Jakbar Usulkan Deddy Corbuzier Maju Pilkada Jakarta: Otot Politiknya Kuat
TOPIK POPULER
Populer
Rektor Universitas Pancasila: Penerapan AI Sangat Penting Dalam Dunia Pendidikan
Polda Jabar: Hakim Tidak Menyebutkan Ganti Rugi, Hanya Hentikan Penyidikan dan Bebaskan Pegi Setiawan
Metro Sepekan: Suami di Tangerang Tega Bakar Istri, Ini Alasannya
Selidiki Kasus Kematian Wanita Tanpa Busana di Cipayung, Polisi Buru Pria Ini
Patuhi Putusan Praperadilan, Polda Jabar Segera Bebaskan Pegi Setiawan
Longsor di Tol Bintaro, Jalan Mulya Bakti Sudah Bisa Dilalui Kendaraan
Viral Video Firli Bahuri Main Bulutangkis Bareng The Minions, Ini Kata Pengacara
Hakim Minta Polda Jawa Barat Hentikan Penyidikan Pegi Setiawan atas Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
Ribuan Buruh Turun ke Jalan di Jakarta, Tuntut Pembatalan UU Cipta Kerja
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Pegi Setiawan Bebas, Polri: Jadi Evaluasi Bersama
Ini Respons KY soal Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Kasus Pegi Setiawan Disebut Salah Tangkap Usai Menang Praperadilan, Ini Kata Mabes Polri
Berita Terkini
Manchester United Rekrut Striker Baru, Bayern Munchen Dapat Durian Runtuh
Harga HP bakal Naik Gara-Gara Rupiah Anjlok, Analis Imbau Vendor Smartphone Lakukan Hal Ini
Cek Fakta: Hoaks Artikel Liputan6.com Berjudul Menteri AS Komentari Kominfo Imbas PDNS Diserang Hacker
Kemendagri Minta Kepala Daerah Perkuat Sinergi untuk Kendalikan Inflasi dan Harga Pangan
10 Anggota Polres Klungkung Diduga Aniaya Warga hingga Cacat Permanen di Telinga Kiri
5 Surat Buat Kakak OSIS MPLS Perempuan yang Menarik, Bentuk Ucapan Terima Kasih
6 Potret Tedak Siten Azura Anak Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, Dihadiri Keluarga Besar
Justin Bieber Dibayar Ratusan Miliar untuk Tampil di Upacara Pranikah Anant Ambani
10 Potret Nyeleneh Orang Numpang Kendaraan di Jalan Ini Aksinya Absurd Banget
Jokowi soal Restu untuk Kaesang Maju Pilkada 2024: Tugas Orang Tua Mendoakan
OJK Bongkar Kinerja Pasar Modal hingga Akhir Semester I-2024
Kredit Perbankan Indonesia Tumbuh 12,15% pada Mei 2024
HyunA dan Yong Junhyung Akan Menikah Oktober 2024
6 Potret Akikah Anak Ketiga Alyssa Soebandono dan Dude Harlino, Penuh Khidmat