Jembatan gantung Golden Gate yang menghubungkan Kota San Franciso dan Marin, California, membentang sepanjang 2,7 kilometer. Tak hanya menjadi landmark bagi San Francisco, ia adalah simbol Amerika Serikat yang dikenal dunia.
Warnanya yang orannye kemerahan membuat Golden Gate diyakini sebagai jembatan terindah, juga yang paling banyak difoto di seluruh dunia. Namun di balik keindahan itu, ia menyimpan rahasia kelam.
Seperti dimuat situs Huffington Post, dalam sejarah, lebih dari 1.500 orang melompat dari atas Golden Gate, dari ketinggian 75 meter di atas air, untuk mengakhiri hidupnya. Belum termasuk yang tidak ketahuan.
Menjadikan jembatan itu sebagai salah satu tujuan bunuh diri yang paling populer di dunia. Para pelaku bunuh diri biasanya tewas akibat trauma saat membentur air. Mereka yang masih bernyawa, biasanya tak akan bertahan lama. Tenggelam atau nyawa melayang akibat hipotermia di air dingin.
Untuk itulah otoritas setempat mempekerjakan petugas untuk melakukan patroli, sembari mencegah orang-orang putus asa mengakhiri hidupnya di sana.
Salah satunya, Sersan Kevin Briggs. Selama 26 tahun masa tugasnya, ia berhasil menyelamatkan ratusan nyawa.
"Aku tidak pernah menghitung jumlah pastinya, tapi ada banyak orang," kata Briggs. "Setidaknya ada dua orang dalam sebulan."
Karena percobaan bunuh diri jarang dilaporkan, Briggs terkejut saat ia mulai berpatroli. "Saat berpatroli, aku sama sekali tak tahu apa yang terjadi di jembatan," kata dia. Menemukan orang-orang yang nyaris melompat, kadang raut muka tak yakin bahkan ketakutan, adalah kejutan yang sama sekali tak diharapkan.
Kebanyakan berhasil dicegah oleh Briggs dan rekan-rekannya. Dalam hal ini, kata kuncinya adalah: kasih sayang dan komunikasi.
"Saya yakin, pandangan mereka sangat sempit kala itu. Yang mereka lihat sebagai jalan keluar adalah dengan terjun dari jembatan," kata dia.
Sementara rekan Briggs, Kapten Lisa Locati mengatakan, sejumlah intervensi petugas berhasil mencegah orang-orang nekat meneruskan aksinya. Tingkat keberhasilannya 80-90 persen.
Namun, tak semua orang bisa diselamatkan.
Briggs masih ingat insiden itu, saat ia mendekati dan berusaha menenangkan seorang pria yang berada di bibir jembatan. "Aku bicara dengannya sekitar 40 menit hingga satu jam. Lalu ia menghadap ke arahku dan berkata, 'Kevin, aku harus pergi sekarang'," kata dia.
Locati menceritakan insiden lain, antara Briggs dan salah satu pria yang kebingungan dengan hidupnya. Sudah tujuh jam Briggs mengajaknya bicara, dalam situasi tak karuan, di tengah malam yang dingin. Akhirnya, pria itu berhasil dirayu dan urung melompat.
"Kami bertanya pada dia, mengapa akhirnya ia memutuskan kembali dan tak jadi melompat," kata Locati. "Ia hanya menjawab, 'karena Kevin tak menyerah'," kata dia.
Selain Golde Gate, jembatan lain yang juga jadi lokasi pilihan untuk bunuh diri adalah Humber Bridge di Inggris. Setidaknya 200 orang melompat dari jembatan gantung nomor lima terpanjang di dunia itu sejak tahun 1981 -- saat ia kali pertama dibuka.
Termasuk di antaranya seorang ibu dan anak lelakinya pada tahun 2006. Pada akhir 2009, pejabat berwenang memutuskan untuk membangun pagar pembatas, untuk mencegah orang bunuh diri.
Namun, yang paling luar biasa adalah Jembatan Sungai Yangtze di Nanjing, Cina. Setidaknya ada 2.000 orang tewas bunuh diri di sana selama 1968-2006. (Ein)
Warnanya yang orannye kemerahan membuat Golden Gate diyakini sebagai jembatan terindah, juga yang paling banyak difoto di seluruh dunia. Namun di balik keindahan itu, ia menyimpan rahasia kelam.
Seperti dimuat situs Huffington Post, dalam sejarah, lebih dari 1.500 orang melompat dari atas Golden Gate, dari ketinggian 75 meter di atas air, untuk mengakhiri hidupnya. Belum termasuk yang tidak ketahuan.
Menjadikan jembatan itu sebagai salah satu tujuan bunuh diri yang paling populer di dunia. Para pelaku bunuh diri biasanya tewas akibat trauma saat membentur air. Mereka yang masih bernyawa, biasanya tak akan bertahan lama. Tenggelam atau nyawa melayang akibat hipotermia di air dingin.
Untuk itulah otoritas setempat mempekerjakan petugas untuk melakukan patroli, sembari mencegah orang-orang putus asa mengakhiri hidupnya di sana.
Salah satunya, Sersan Kevin Briggs. Selama 26 tahun masa tugasnya, ia berhasil menyelamatkan ratusan nyawa.
"Aku tidak pernah menghitung jumlah pastinya, tapi ada banyak orang," kata Briggs. "Setidaknya ada dua orang dalam sebulan."
Karena percobaan bunuh diri jarang dilaporkan, Briggs terkejut saat ia mulai berpatroli. "Saat berpatroli, aku sama sekali tak tahu apa yang terjadi di jembatan," kata dia. Menemukan orang-orang yang nyaris melompat, kadang raut muka tak yakin bahkan ketakutan, adalah kejutan yang sama sekali tak diharapkan.
Kebanyakan berhasil dicegah oleh Briggs dan rekan-rekannya. Dalam hal ini, kata kuncinya adalah: kasih sayang dan komunikasi.
"Saya yakin, pandangan mereka sangat sempit kala itu. Yang mereka lihat sebagai jalan keluar adalah dengan terjun dari jembatan," kata dia.
Sementara rekan Briggs, Kapten Lisa Locati mengatakan, sejumlah intervensi petugas berhasil mencegah orang-orang nekat meneruskan aksinya. Tingkat keberhasilannya 80-90 persen.
Namun, tak semua orang bisa diselamatkan.
Briggs masih ingat insiden itu, saat ia mendekati dan berusaha menenangkan seorang pria yang berada di bibir jembatan. "Aku bicara dengannya sekitar 40 menit hingga satu jam. Lalu ia menghadap ke arahku dan berkata, 'Kevin, aku harus pergi sekarang'," kata dia.
Locati menceritakan insiden lain, antara Briggs dan salah satu pria yang kebingungan dengan hidupnya. Sudah tujuh jam Briggs mengajaknya bicara, dalam situasi tak karuan, di tengah malam yang dingin. Akhirnya, pria itu berhasil dirayu dan urung melompat.
"Kami bertanya pada dia, mengapa akhirnya ia memutuskan kembali dan tak jadi melompat," kata Locati. "Ia hanya menjawab, 'karena Kevin tak menyerah'," kata dia.
Selain Golde Gate, jembatan lain yang juga jadi lokasi pilihan untuk bunuh diri adalah Humber Bridge di Inggris. Setidaknya 200 orang melompat dari jembatan gantung nomor lima terpanjang di dunia itu sejak tahun 1981 -- saat ia kali pertama dibuka.
Termasuk di antaranya seorang ibu dan anak lelakinya pada tahun 2006. Pada akhir 2009, pejabat berwenang memutuskan untuk membangun pagar pembatas, untuk mencegah orang bunuh diri.
Namun, yang paling luar biasa adalah Jembatan Sungai Yangtze di Nanjing, Cina. Setidaknya ada 2.000 orang tewas bunuh diri di sana selama 1968-2006. (Ein)
Terkini Lainnya
Lamine Yamal
Bawa Spanyol Juarai Euro 2024, Beredar Foto Lamine Yamal Sewaktu Bayi Digendong Lionel Messi
Harga Fantastis Lamine Yamal, Pemain Muda Terbaik Euro 2024 yang Pecahkan Rekor Pele
Lamine Yamal Rengkuh Trofi Pemain Muda Terbaik Euro 2024
Spanyol Juara Euro 2024, Lamine Yamal Pemain Muda Terbaik dan La Roja Pecahkan Rekor Gol
Spanyol Sapu Bersih Seluruh Trofi di Euro 2024, Rodri, Olmo dan Yamal Lengkapi Kesempurnaan
Final Euro 2024 Spanyol vs Inggris, Lamine Yamal Dijamin Cetak Rekor Baru
Donald Trump
Elon Musk Sumbang Kampanye Donald Trump di Pilpres AS, Nilainya Rp 729,1 Miliar
Kala Foto Donald Trump Ditembak Berlumuran Darah Jadi Cuan, Laris Manis Jadi Suvenir
JD Vance Jadi Cawapres Dampingi Donald Trump di Pemilu AS, Segini Kekayaannya
6 Fakta JD Vance, Senator Ohio yang Jadi Cawapres Donald Trump di Pilpres AS 2024
6 Fakta Senator JD Vance, Cawapres AS yang Digandeng Donald Trump Menuju Pemilu AS 2024
Euro 2024
Spanyol Kirim 6 Pemain ke Tim Terbaik Euro 2024, Bek Inggris Catat Prestasi Unik
Inggris Gagal Juara Euro 2024, Gareth Southgate Putuskan Mundur
Bandingkan Hadiah Juara Euro 2024 dan Copa America 2024, Mana Lebih Besar?
Tumpah Ruah Warga Spanyol Sambut Parade Kemenangan Euro 2024
Spanyol Juara Euro 2024, Berapa Nilai Hadiah yang Diterima?
Copa America 2024
Bandingkan Hadiah Juara Euro 2024 dan Copa America 2024, Mana Lebih Besar?
Top 3 Berita Bola: Hasil Final Copa America 2024 Argentina vs Kolombia: Bukti Kedigdayaan Albiceleste
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Daftar Lengkap Juara Copa America Sepanjang Masa, Argentina Kuasai Podium Tertinggi
James Rodriguez jadi Pemain Terbaik di Copa America 2024, Segini Harganya jika Dibanding Messi
Lionel Messi Berlinang Air Mata Usai Alami Cedera di Final Copa America
TOPIK POPULER
Populer
5 Sosok dari Kejaksaan RI Daftar Calon Pimpinan KPK
Survei Litbang Kompas: 33% Warga Jakarta Tidak Mau Pilih Kaesang di Pilkada Jakarta 2024
Viral Video Vulgar Mirip Anak Vokalis Band Ternama, Polisi Turun Tangan
Polisi Tangkap Otak Penipuan Online Jaringan Internasional Raup Rp1,5 Triliun
Gus Yahya: PBNU Tidak Pernah Beri Mandat Anggotanya Bertemu Presiden Israel
Top 3 News: KKB Papua Bakar Sekolah di Pegunungan Bintang
Putri SYL Mohon Maaf Atas Perbuatan Ayahnya: Insya Allah Kami Terima Vonis Hakim
Jokowi: IKN Tiap Hari Hujan Terus, Banyak Pekerjaan yang Mundur
Tiko Aryawardhana, Suami BCL Kembali Diperiksa Polisi Terkait Dugaan Penggelapan Rp 6,5 Miliar
Soal Kaesang Maju Pilkada 2024, Jokowi: Jawa Tengah Bagus, Jakarta Juga Bagus
Piala Presiden 2024
Maruarar Ungkap Alasan Piala Presiden 2024 Tetap di Emtek Group
Sahroni DPR: Hubungan Baik Polri dan PSSI Kunci Sukses Piala Presiden 2024
Daftar Hadiah Piala Presiden 2024: Juara Rp 5 Miliar, Match Fee Rp 350 Juta
Gelar Piala Presiden 2024, Erick Thohir Tidak Ingin Tragedi Kanjuruhan Terulang
Piala Presiden 2024 Dipastikan Tanpa Suporter Tandang, Ketum PSSI Erick Thohir Beber Alasannya
Berita Terkini
10 Hewan yang Diizinkan oleh Allah Masuk Surga, Apa Saja?
Respons PBNU soal Pansus Hak Angket Haji Bentukan DPR
Gus Yahya Sebut 5 Nahdliyin Disponsori NGO untuk Bertemu Presiden Israel, Siapa?
Top 3 Berita Hari Ini: 6 Fakta Menarik Pegunungan Cycloop di Papua yang Dianggap Keramat
Selesaikan Seri Semarang, Road to MILO ACTIV Indonesia Race 2024 Bakal Kunjungi 4 Kota Lagi
Tak Hanya Menyerang Manusia, TBC Juga Menyerang Hewan! Begini Cara Mengetahuinya
6 Fakta Nagita Slavina Diisukan Hamil Lagi, Bermula dari Rafathar yang Diduga Keceplosan Sebut Sedang Berbadan Dua
Jelang Pilkada 2024, Kemenag Siapkan Langkah Cegah Konflik Sentimen Agama
70% Volume Perdagangan Aset Kripto di Indonesia Diawasi Ketat CFX
Holding BUMN Jasa Survei Dukung Upaya Dekarbonisasi di Indonesia, Apa Langkahnya?
Respons Kubu Sexy Goath Soal Sidang Mediasi dengan Juliette Angela yang Gagal
Cara BNI Ventures Perkuat Ekosistem Startup Lewat BNV Arcade
Google Bantah Laporan Dugaan Pelanggaran dari KPPU Soal Google Play Billing
Lada Putih Muntok, Bukti Kekayaan Rempah Indonesia yang Mendunia