Balita 4 Tahun Nyaris Diculik Ketika Bermain Bersama Teman Sebaya di Jakbar

Balita 4 Tahun Nyaris Diculik Ketika Bermain Bersama Teman Sebaya di Jakbar - News

, Jakarta - MR anak berusia 4 tahun hampir saja menjadi korban penculikan. Ia dibawa kabur saat bermain dengan teman sebaya di dekat rumah. Kesigapan orangtua menggagalkan aksi penculikan tersebut.

Kejadian itu terjadi di depan klinik di Jalan Pesing Garden RT 001 RW002, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Jumat (5/11/2021) sekitar pukul 09.30 WIB.

Kapolsek Kebon Jeruk Polres Metro Jakarta Barat Kompol Slamet Riyadi menerangkan, pelaku berinisial YR (32) tiba-tiba saja menggendong korban yang saat itu sedang bermain.

Melihat hal tersebut, temannya berinisial A lantas menemui orangtua korban. Orangtua diberitahu bahwa anaknya telah dibawa oleh seorang wanita.

Slamet mengatakan, orangtua dibantu warga sekitar bergegas mencari sosok wanita tersebut.

"Temannya A menginformasikan ke arah mana pelaku penculikan melarikan diri " kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (12/11/2021).

Slamet menerangkan, korban bersama pelaku berhasil ditemukan tidak jauh dari lokasi. "Pelaku sedang menggendong anak tersebut," ujar Slamet.

Atas kejadian ini, orangtua korban telah membuat laporan ke Polsek Kebon Jeruk. Slamet mengatakan pelaku sudah dijebloskan ke tahanan Polsek Kebon Jeruk.

"Motifnya untuk sementara masih didalami," ucap dia.

Polisi akhirnya menetapkan dua tersangka dalam kasus penculikan bayi 5 bulan, di rumah, Desa Buluagung, Kecamatan Karangan, Trenggalek, Jawa Timur. Tersangka adalah tetangga korban, yang kepada polisi mengaku nekat menculik bayi karena ingin punya an...

2 dari 2 halaman

Gangguan Jiwa?

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Slamet mengatakan pelaku terindikasi mengidap gangguan kejiwaan. Guna memastikan hal itu, maka pelaku akan dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan tes kejiwaan.

"Penyidik masih melakukan pemeriksaan secara psikologis ke Rumah Sakit Kramat Jati terhadap kejiwaan si pelaku," ucapnya.

YR dipersangkakan melanggar Pasal 76 F Jo Pasal 83 UURI nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman paling singkat lima tahun dan paling lama 15 tahun.