, Jakarta Cuma gegara wajahnya mirip dengan pelaku pencurian ponsel, seorang warga Johar Baru, berinisial IK (40) dikeroyok dan dianiaya oknum sekuriti RS AR di Salemba, Jakarta Pusat hingga meninggal.
Korban meninggal dunia dengan luka parah di bagian kepala. Mirisnya, manajemen rumah sakit mencoba menutup-nutupi kematian korban dengan memberikan keterangan palsu kepada pihak keluarga. Disebut, korban mengalami kecelakaan lalu lintas, bukan karena penganiayaan.
Baca Juga
Salah seorang kerabat korban, Achmad Syarifudin menceritakan secara rinci soal hal tersebut. Dia sendiri mendapatkan informasi, adik iparnya meninggal dunia secara mengenaskan pada Minggu, 24 Oktober 2021 pagi. Adik kandungnya memberitahukan kabar itu lewat sambungan telepon.
Advertisement
Pria yang akrab disapa Dindin tersebut menuturkan, ada lima orang yang datang ke kediaman korban pada Sabtu 23 Oktober 2021 malam. Dindin menyebut, mereka adalah sekuriti dan manajemen dari RS AR, Salemba.
Mereka menginformasikan kondisi adik iparnya sedang terbaring dalam keadaan tidak sadarkan diri di RS AR. Mendengar penjelasan rumah sakit, adiknya lantas syok.
"Di situ disampaikan ke istri korban, bahwa suaminya kecelakaan. Ibu harus tanda tangani surat agar besok segera dioperasi. Kaget lah istrinya, padahal tadi pas berangkat tidak apa-apa kok tiba-tiba kek gini," ucap Dindin saat dihubungi, Rabu (27/10/2021).
Dindin mengungkapkan, pihak manajemen juga memboyong adiknya ke rumah sakit. Di lantai dua RS AR, Salemba, pihak rumah sakit kembali mengintrogasi adik kandungnya itu.
"Ditanyakan segala macam, suami kerja apa, anaknya berapa, kemudian istri korban bertanya, 'Emang kenapa suami saya?' Dijawab suami ibu kecelakaan," kata Dindin menceritakan kembali.
Dindin mengungkapkan adiknya dipaksa mendatanggani surat persetujuan operasi yang rencana dilakukan pada esok hari dan dengan berat hati, adiknya menuruti permintaan dari pihak rumah sakit.
"Istri korban akhirnya tanda tangan," ujar dia.
Dindin menerangkan, adik kandungnya meminta izin pihak rumah sakit untuk menemui suaminya di UGD. Dindin mengatakan, diam-diam adiknya mengambil foto.
"Kondisinya koma waktu itu belum meninggal," ujar dia.
Janggal
Dindin menerangkan, foto itu dikirim ke keluarga besar melalui singkat WhatsApp Messengger. Ia sendiri terima pada Minggu sekitar pukul 08.00 WIB.
Dindin lihat-lihat ada yang janggal dengan kondisi tubuh korban. Memar pada mata dan kepala tak seperti luka kecelakaan lalu lintas.
"Kalau kecelakan itu paling tidak ada memar, memar di badan. Ini timbul kecurigaan dari pihak keluarga," ucap dia.
Apalagi, yang memberitahukan kondisi adik ipar adalah pihak rumah sakit, bukan kepolisian.
Dindin mengatakan, ia memutuskan berangkat ke rumah sakit pada Minggu sore. Dindin ingin mencari informasi dari beberapa karyawan rumah sakit. Hasilnya, nihil.
"Siapa yang antar korban ke rumah sakit, kalau memang kecelakaan. Saya kemudian minta jadwal piket di UGD, tidak dikasih. Saya minta lihat CCTV juga tidak dikasih," terang dia.
Dindin terus mendesak agar mendapatkan informasi benar ke karyawan. Orang itu bergeming setelah Dindin menyatakan membawa kasus ini ke kepolisian.
"Saya bilang di situ, saya mau ke kantor polisi, baru karyawan itu menelpon manajemen sama dan sekuriti," ujar dia.
Polisi menetapkan 14 tersangka, terkait tewasnya seorang taruna Akademi Kepolisian di Semarang.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Lapor Polisi
Dindin mengatakan, ia bertemu dengan pewakilan manajemen dan sekuriti di lantai dua. Ia meminta penjelasan secara rinci. Di situ, Dindin kaget bukan kepalang bahwa adik ipar tewas akibat dianiaya oleh sejumlah orang.
Menurut keterangan sekuriti, wajah adik ipar sempat terekam CCTV pernah melakukan pencurian telepon genggam milik seorang pasien pada 18 Oktober 2021.
"Di situ dijelaskan pihak rumah sakit, si korban dicurigai oleh mereka melakukan tindak pidana. Ada pencurian handphone keluarga pasien. Kemudian korban ditahan oleh sekuriti di pos dengan kondisi tangan diborgol," ujar dia.
Dindin mempertanyakan sejumlah luka yang ada di tubuh adik iparnya. Di situ, Dindin murka dengan jawaban sekuriti.
"Saya tanya kenapa bisa babak belur, dia bilang itu dipukulin massa. Dari situ saya bilang, saya info ke ke keluarga besar. Kalau gak terima siap-siap diminta keterangan sama pihak kepolisian," ucap dia.
Dindin menerangkan, ia telah membuat laporan ke Polres Metro Jakpus pada Senin 25 Oktober 2021 kemarin. Adiknya telah di BAP. Demikian juga dengan Jasad adiknya, telah diotopsi oleh pihak kepolisian.
"Sudah diselidiki pihak kepolisian," kata Dindin.
Kasat Reskrim Polres Jakpus Kompol Wisnu Wardana saat dikonfirmasi soal dugaan pihak RS sempat berbohong soal fakta kematian korban, belum memberikan respons sejak pukul 18.45 WIB hingga pukul 20.57 WIB.
Advertisement
Ada yang Mengaku Pukul Kepala Korban
Dindin mengatakan, informasi terakhir yang diterima ada seorang sekuriti yang mengaku telah menganiaya adik ipar.
"Katanya ada yang mengaku pukul si korban pada bagian kepala sebelah kiri sampai keluar darah," ujar dia.
Dindin berharap kasus ini diusut tuntas oleh pihak berwajib. Ia yakin korban meninggal secara tak wajar. Selain dari luka, sepeda motor korban juga tak mengalami kerusakan.
Sebelumnya, Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat AKP Sam Suharto menerangkan, pihaknya sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk mengungkap penyebab kematian IK (41). Hasil rekam medis menyatakan, ada pendarahan pada bagian kepala.
"Diduga (meninggal) karena pendarahan di kepala," kata dia kepada awak media, Selasa (26/10/2021).
Sam membenarkan bahwa, korban sebelumnya dihajar oleh sejumlah orang pada Sabtu 23 Oktober 2021, sekira pukul 15.00 WIB.
Namun demikian, Sam belum bersedia membeberkan secara gamblang kronologi kejadiannya termasuk latar belakang para pelaku. Dia hanya menyebut, pelaku lebih dari satu orang.
"Pelaku diduga lebih dari satu orang. Sementara masih proses lidik," ujar dia.
Kasus ini ditangani oleh Satreskrim Polres Metro Jakpus. "Sudah ditangani dan sementara dalam proses lidik Satreskrim Polres Metro Jakpus," tandas dia.
Polisi Pelajari CCTV dan Periksa Saksi
Kasat Reskrim Polres Jakpus Kompol Wisnu Wardana angkat bicara terkait kematian IK (40), yang diduga dianiaya oleh oknum sekuriti Rumah Sakit (RS) AR, Salemba.
Wisnu menerangkan, pihaknya telah memeriksa delapan saksi terkait penganiayaan itu. Adapun latar belakang mereka adalah karyawan dan sekuriti setempat. Pemeriksaan berlangsung di Polres Metro Jakpus hari ini.
"Dari sekuriti kemudian dari pihak rumah sakit, kurang lebih ada 8 orang saksi yang kami periksa," kata dia kepada wartawan di Jakarta Pusat, Rabu (27/10/2021).
Wisnu menerangkan, berdasarkan kesaksian sejumlah orang yang telah dimintai keterangan. Ia mengungkapkan korban, dituduh sebagai pencuri.
"Si korban dicurigai sebagai pencuri, tukang ambil barang di rumah sakit," ujar dia.
Wisnu mengatakan, korban ketika itu berada di rumah sakit. Oleh sejumlah sekuriti, kata Wisnu di bawa ke pos. Kemudian, terjadilah penganiayaan.
"Karena dicurigai dibawalah ke posnya mereka sekuriti kemudian diduga dilakukan penganiayaan di sana," ujar dia.
Wisnu belum bisa membeberkan berapa orang pelaku penganiayaan. Menurut dia, pihaknya masih mencari bukti-bukti untuk mengidentifikasi para pelaku. Salah satunya dengan menganalisis rekaman CCTV.
"Ini kan lagi kita lidik, untuk berapa orangnya kita belum tahu. Kita lagi proses memeriksa saksi saksi yang ada, untuk memastikan CCTV dulu," ujar dia.
Namun, Wisnu menyebut, dugaan sementara korban meninggal secata tak wajar. Lebih lanjut, kata dia menunggu hasil autopsi dari RSCM.
"Makanya kita lakukan otopsi nanti tunggu hasilnya," tandas dia.
Terkini Lainnya
Penampakan Afif Maulana saat Pose Memegang Pedang Panjang
Nenek 66 Tahun di Lampung Tengah Dianiaya Oknum Bidan, Ini Kronologinya
Bidan di Lampung Tengah Diduga Aniaya Nenek Hingga Bersimbah Darah, Videonya Viral
Lapor Polisi
Ada yang Mengaku Pukul Kepala Korban
Polisi Pelajari CCTV dan Periksa Saksi
Penganiayaan
Sekuriti
dianiaya
Dianiaya Sekuriti
Rekomendasi
Nenek 66 Tahun di Lampung Tengah Dianiaya Oknum Bidan, Ini Kronologinya
Bidan di Lampung Tengah Diduga Aniaya Nenek Hingga Bersimbah Darah, Videonya Viral
Viral Wanita Korban KDRT di Pulogadung Tewas, Suami Ditangkap Polisi
Polda Sumbar Ungkap Hasil Penyidikan Kematian Afif Maulana: Meninggal karena Melompat dari Jembatan
Tahanan Tewas Diduga Dianiaya di Lapas Bulak Kapal Bekasi, Keluarga Lapor Polisi
Mencari Keadilan untuk Afif Maulana, Pelajar SMP di Padang yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi
9 Pelaku Penganiyaan Hingga Korban Tewas di Situbondo Diganjar 7,5 Tahun Penjara
Sembilan Anak Pelaku Penganiayaan di Situbondo Divonis 7,6 Tahun Penjara
Euro 2024
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Jerman: Duel Kelas Berat di Stuttgart
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
TOPIK POPULER
Populer
Hujan Masih Bertahan di Tengah Musim Kemarau, BMKG Jelaskan Alasannya
Gempa Hari Ini Kamis 4 Juli 2024: Terjadi di Duruka Sultra, Berkekuatan Magnitudo 2,8
DPR Setujui Pembentukan Pansus, Dalami Persoalan Haji 2024
Dirjen Aptika Mundur Pasca Serangan Siber, DPR: Harus Menterinya yang Mundur
5 Fakta Terkait DKPP RI Resmi Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Jokowi Segera Keluarkan Keppres
Hasil Studi Ungkap Dampak Pelarangan Produk Vape Berperasa di Masyarakat
Cuaca Hari Ini Jumat 5 Juli 2024: Hujan Guyur Jabodetabek Siang Nanti
Rekan Kerja Wanita Tewas di Kamar Mandi Kos Cipayung Jaktim Diperiksa, Ini Hasilnya
Karen Agustiawan Pernah Menang Kasasi Lawan Kejagung, KPK Tak Mau Kecolongan
Kurikulum Merdeka di SD Perdana Sukamara, Siswa Tampilkan Kesenian dan Karya Seni
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
Indonesia Mau Pasok Cangkang Sawit Pelet Kayu untuk Energi Terbarukan Jepang
15 Aplikasi Translate Indonesia ke Arab, Kenali Kelebihan Masing-Masing
Seorang Warga Sinjai Meninggal Dunia saat Hendak Mendekati Iringan Presiden Jokowi
Saham IPO Babak Belur, Begini Kata BEI
Cara Membuat Ayam Kentucky Ala KFC, Krispi Tahan Lama Anak-anak Pasti Suka
Vasanta Group dan Anak Usaha Mitsubishi Mulai Bangun Cluster Laguna di Sawangan, Harga per Unit Mulai Rp 1,8 Miliar
Menghadapi Konflik Rumah Tangga Cara Islami, Simak Kata Buya Yahya
Ibu Muhammad Fardhana Pasrah Anaknya Batal Nikah dengan Ayu Ting Ting: Kalau Takdirnya Belum Jodoh Akan Pisah dengan Sendirinya
Balas Kematian Komandan Top, 200 Roket dan 1 Skuadron Drone Peledak Hizbullah Serang Israel
Upaya Wisata Taiwan Ramah Muslim, Ada Musala dan Pojok Produk Makanan Halal
Pemerintah Hibah Rp 2,7 Triliun Aset Eks BLBI ke 9 Kementerian dan Lembaga
Lukisan Gua Prasejarah Berusia 51.200 Tahun dari Sulawesi Indonesia Jadi Temuan Seni Naratif Tertua di Dunia
AHM Kembali Gelar Kompetisi Safety Riding, Ini Tujuan dan Daftar Pemenangnya
Gempa Letusan Dominasi Aktivitas Gunung Semeru, Warga Diimbau Waspada Potensi Awan Panas
Dirjen Aptika Mundur Pasca Serangan Siber, DPR: Harus Menterinya yang Mundur