uefau17.com

Fakta Menegangkan Bocah 8 Tahun Gelantungan di Kabel Sutet Setinggi 15 Meter - News

, Jakarta - Bagaimana awalnya seorang bocah 8 tahun bisa bergelayutan di kabel Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) setinggi 15 meter?

Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis, 16 April 2020 di Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten dan sempat viral di media sosial.

Bocah tersebut diketahui bernama Nadin. Awalnya dia dan teman-temannya sedang asyik bermain di area proyek pemasangan kabel Sutet tak jauh dari rumahnya.

Melihat ada kabel sling yang membentang, penasaran, Nadin pun bergelayutan. Namun dari kejauhan, petugas PLN menarik kabel tersebut dan membawa Nadin naik hingga ketinggian sekitar 15 meter.

Atas kelalain petugasnya, pihak PLN belakangan telah menyatakan permohonan maaf.

"Kami menyesalkan dan meminta maaf atas kejadian tersebut, dan ke depannya hal serupa tidak terjadi lagi. Pelaksanaan pekerjaan agar lebih baik dalam pengawasan," kata Manager PLN UPP JISJ 2, Rizki Aftarianto.

Berikut fakta-fakta di balik peristiwa menegangkan saat bocah 8 tahun bergelayutan di kabel Sutet setinggi 15 meter: 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Sedang Bermain

Nadin, saat itu sedang bermain bergelayutan di kawat sling yang diulur rendah oleh petugas. Saat kabel ditarik, sontak Nadin yang sedang bergelayutan malah terbawa kabel hingga menggantung sampai setinggi 15 meter.

Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis sore. Dari kejauhan, Nadin terdengar berteriak meminta tolong untuk bisa turun.

"Tolong, aku udah enggak kuat pegangan. Mau turun," teriak Nadin yang terus bergelantung sekuat tenaga dengan kedua tangannya.

Sementara, petugas PLN dari kejauhan, diduga tidak mendengar dan terus menarik kabel sutet tersebut hingga ketinggian sekitar 15 meter. 

 

3 dari 5 halaman

2. Viral

Peristiwa menegangkan tersebut sempat terekam video amatir milik warga. Terlihat dalam video amatir, tubuh Nadin yang masih bergelantung terus terbawa ke atas saat kabel sutet ditarik petugas hingga ketinggian maksimal, yakni 15 meter.

"Jangan loncat! Jangan dilepas ya! Ayo kasur mana kasur, tangkep" Teriak beberapa warga yang terus mengikuti kemana Nadin bergelantung.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Kosrudin membenarkan kejadian tersebut.

Diceritakannya, Nadin awalnya tengah bermain di area proyek pemasangan kabel sutet yang tak jauh dari rumahnya.

"Dia enggak tahu kalau kabel itu mau ditarik, anaknya gelantungan pada saat kabel masih rendah, tapi lama kelamaan ketarik sampai tinggi, dia enggak berani lepas," ujar Kosrudin, Jumat, 17 April 2020. 

4 dari 5 halaman

3. Terjun Bebas

Mendengar teriakan Nadin yang sudah tidak kuat lagi memegang kabel Sutet, warga yang sudah siaga  dengan matras, menyuruh bocah tersebut melepaskan genggamannya. Salah seorang penjual kopi, berhasil menangkapnya.

"Terjun bebas, ditangkap warga. Tapi anaknya masih sadar, mungkin ada cidera ringan. Makanya langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dicek semuanya," ujar Kosrudin.

Selain memang kesalahan ada pada orangtua yang tidak mengawasi anaknya, Kosrudin pun mengaku kecewa dengan petugas PLN yang tidak menempatkan personel setiap beberapa meter utuk mengawasi pengerjaan pemasangan kabel tersebut.

"Petugas yang narik itu kan dari jarak jauh, beberapa kilometer dari titik awal. Dikiranya cuma kebun atau lahan kosong, yang ternyata ada rumah penduduk, seharusnya ada pengawasan setiap beberapa meter agar tidak ada warga yang mendekat," katanya. 

5 dari 5 halaman

4. PLN Meminta Maaf

Manager PLN UPP JISJ 2, Rizki Aftarianto mengakui kalau adanya kesalahan fatal yang dilakukan oleh pihaknya saat itu.

"Nadin bermain tanpa pengawasan dari orang tua maupun pekerja dari PLN yang pada saat itu berada di lokasi Iain," ujar Rizki dalam keterangan resminya.

Rizki menyesalkan dan meminta maaf atas kejadian mengerikan tersebut.

"Kami menyesalkan dan meminta maaf atas kejadian tersebut, dan kedepannya hal serupa tidak terjadi lagi. Pelaksanaan pekerjaan agar lebih baik dalam pengawasan," kata Rizki.

Dia juga meminta kepada masyarakat terutama orangtua untuk dapat mengawasi anggota keluarganya saat ada perbaikan listrik. Agar tidak menyentuh apalagi bermain dengan material pekerjaan di lapangan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat