, Depok - Perkampungan Betawi perlahan terancam hilang akibat pembangunan yang terjadi di Ibu Kota. Dulunya, nama perkampungan Betawi mengemuka selepas tembok yang mengelilingi Batavia sebagai pembatas antara kota dengan kampung. Namun sejak tembok Kota Benteng dibongkar oleh Belanda pada 1808, kampung semakin tumbuh dan meluas.
Mula-mula Kota Batavia seluas 15 hektar memiliki ciri dikelilingi benteng. Penduduk di dalam Kota terdiri atas orang Arab, Tionghoa, dan Eropa. Mereka terpilih karena memberikan kontribusi ekonomi yang penting buat kompeni (VOC) dan memajukan Kota Batavia.
Setelah benteng di Rijswijk dibongkar, Kota Batavia kian terbuka. Di situlah, perkampungan Betawi lebih berkembang.
Awalnya pada 1826, DKI Jakarta hanya lima kampung, yakni Kampung Tangke, Kampung Moeka, Kampung Jacatra, Kampung Kampong, dan Kampung Prapatan. Seiring waktu, jumlahnya semakin meningkat hingga mencapai 75 kampung. Bahkan, nyaris semua kebun, sawah, dan rawa berubah menjadi kampung.
Advertisement
Namun pada 1960, kampung-kampung di DKI Jakarta perlahan digusur. Seperti kampung Pecandran, Senayan, dan sekitarnya yang disulap menjadi stadion dan gedung bertingkat. Jumlah kampung pun semakin sedikit lantaran penggusuran. Pada 1966, Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta pada masa itu, mengembangkan Jakarta menjadi sebuah kota metropolitan. Modernisasi pun berlangsung.
Ciri khas Betawi, semacam patokan lahan, berubah karena terperangkap ketentuan pemerintah. Semua Verponding dikonversi Undang-Undang Agraria. Aturan mengharuskan pemilik membuat pagar demi mengetahui batas lahan. Akan tetapi imbasnya, kultur Betawi tidak lagi terbuka secara alami dan mulai terkekang.
"Mereka jelaskan batas-batasnya. Batasnya bukan pohon. Terjadi perubahan kultur. Di situ orang-orang menunjukkan sedikit privacy. Kehidupan berbaur sudah mulai berkurang," kata Arkeolog Universitas Indonesia yang juga Tim Ahli Cagar Budaya, Candrian Attahiyat, dalam diskusi yang diinisasi Betawi Kita bertema "Orang Betawi dan Situs Sejarah Budaya" di Komunitas Bambu, Depok, Minggu, 19 Maret 2017.
Sedikit demi sedikit perubahan terjadi tidak hanya secara fisik, tetapi merambah kepada kultur Betawi. Masyarakat umum tidak bisa menyamakan orang Betawi dengan orang kampung lain, karena sudah terpengaruh kultur kota. Kampung Betawi baik secara fisik maupun kultur telah tercampur seiring pembangunan DKI Jakarta dari tradisional menjadi modern.
Belum lagi perkembangan teknologi. Saat ini, hampir secara fisik perkampungan Betawi nyaris hilang ditelan zaman, sedangkan kulturnya hanya menyisakan butiran-butiran.
"Semenjak sudah ada televisi. Sekarang jarang ada lagi anak-anak ngaji. Begitu Magrib langsung nonton film, begitu Isya film lagi, Subuh film lagi, akhirnya enggak ada yang ngaji. Padahal dulu ngaji bagian daripada kultur orang-orang Betawi," ucap pria yang lahir di Kampung Khoja ini.
Candrian mengatakan, untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah dan masyarakat harus membahas pola pembangunan yang tidak berseberangan dengan pelestarian budaya. Menurut dia, budaya harus diselamatkan karena bagian dari jati diri sebuah kota.
Memang pembangunan pasti akan berdampak pada perubahan kultur. Di antaranya tercipta budaya baru. Satu-satunya jalan yang mesti ditempuh adalah dengan meramaikan kembali Kampung Betawi.
"Optimistis harus diciptakan budaya Betawi, apabila masih kompak, saya yakin upaya penyelamatan kultur masih bisa terselamatkan, cuma harus bisa melihat begitu ada pembangunan, kotanya yang menggeser nilai tradisi, harus disiasati," Candrian memungkasi.
Terkini Lainnya
betawi
batavia
DKI Jakarta
sejarah jakarta
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Menaker Ida Apresiasi Kepatuhan Huawei pada Regulasi di Indonesia dan Aktif Tingkatkan Kompetensi Pekerja Lokal
Peringati 100 Hari Wafatnya Habib Hasan Assegaf, Puluhan Ribu Jamaah Padati Masjid Nurul Musthofa
Polisi Tahan Anggota DPRD Lampung Tengah yang Diduga Tembak Warga hingga Tewas
Penghitungan Suara Sistem Noken Caleg DPRD Nduga Kembali Berujung Korban Jiwa
Eks Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dinilai Bisa Berpotensi Dijerat Korupsi Selain Kasus Etika
Tak Cuma Deportasi, Ditjen Imigrasi Juga Cekal 13 WNA Taiwan Pelaku Kejahatan Berat
Top 3 News: Maling Beraksi Siang Bolong, Gondol Perhiasan Warga Senilai Rp36 Juta di Depok
Kronologi Pistol Anggota DPRD Lampung Tengah Meletus dan Tewaskan Warga
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Siap-Siap Harga Emas Melonjak Lagi Minggu Ini, Beli atau Tahan?
7 Potret Ryana Dea Mendadak Mudik ke Malang, Main ke Pantai dan Gunung Bareng Anak
Manchester United Dapat Angin Surga dari Buruan Utamanya di Musim Panas 2024
Ganjil Genap Jakarta Senin 8 Juli 2024: Pelat Ganjil Dilarang Melintasi 26 Jalan Ini
Penumpang Terkunci di Bagasi Bus hingga Tak Bisa Bernapas, Selamat Berkat Kirim Pesan Singkat
Hoaks Terkini Pembagian Hadiah dari Bank, Simak Daftarnya Biar Tak Jadi Korban Kejahatan Siber
Festival Musik Tradisi Indonesia Digelar di Lampung, Kenalkan Budaya Lokal
Naura Ayu dan Fadi Alaydrus Berbagi Kesan Jelang Rilis My Nerd Girl Season 3 Di Vidio
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Peluang Pertumbuhan Kinerja Saham di Tengah Tantangan Harga Komoditas
Top 3: Hadiah Miss Supranational 2024, Gelar Baru Puteri Indonesia Harashta Haifa Zahra
Top 3 Islami: Mbah Moen Ungkap Keistimewaan Luar Biasa Muharram yang Jarang Diketahui
Samsung Ajak Fans ke Galaxy Experience Spaces, Berkenalan dengan Si Pintar Galaxy AI
Makan Sambil Berfoto Estetis di Restoran Serba Kapal di Tepi Sungai Mahakam Samarinda
Cuaca Hari Ini Senin 8 Juli 2024: Jakarta Pagi Berawan, Siang Hujan Ringan