uefau17.com

30 Tahun Imigran Gelap Menetap di Rudenim RI - News

, Jakarta - Jumlah penghuni Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) melebihi kapasitasnya. Jumlah penghuninya saat ini mencapai 2 kali kapasitas Rundenim Direktorat Jenderal Imigrasi.

Direktur Jenderal Imigrasi Ronny F Sompie pun kaget saat mengetahui hal itu dalam telekonferensi dengan beberapa kantor imigrasi dan Rundenim di Jakarta.

"Ini kan kapasitasnya 85 orang. Tadi saudara laporkan ada 164 orang di Rudenim, ini bagaimana? Apakah mereka tidur tumpukan, kakinya nekuk, atau bagaimana?" tanya Ronny di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Selasa (16/2/2016).

Kepala Rudenim menjawab, para penghuni ditempatkan di aula sebagai gantinya. Selama ini, aula Rudenim diubah menjadi lokasi tempat tidur.

"Nah ini pemikiran yang kreatif," sindir Ronny.

Baca Juga

  • Bebas Visa, Imigrasi Siap Amankan Wisatawan Mancanegara
  • Tuntut Kejelasan dari PBB, 120 Imigran Gelap di Riau Mogok Makan
  • Ribuan Imigran Gelap Masuk Lewat Pelabuhan 'Tikus' Banten

Menurut Kepala Rudenim, banyak warga asing yang menjadi titipan dari instansi lain, seperti unit Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian. Penjelasan ini membuat mantan Kepala Divisi Humas Polri itu bertambah geram.

"Ditanya lagi kepada yang menitip apakah itu pelaku tindak pidana? Kalau tersangka titip di rutan, ada surat perintah penahanannya," imbuh Ronny.

Dia semakin terkejut dengan adanya imigran gelap yang tinggal di Rudenim selama 30 tahun.

"APBN kan terbatas, jadi harus ada batas waktunya. Kan sudah diputus harus deportasi segera. Kalau ada 30 tahun, Pak Kakanwil ini perlu cari solusi. Kalau jelas warga negaranya, enggak perlu puluhan tahun ada kesulitan Dirjen Imigrasi menghubungi negaranya, duta besar, biar segera dikembalikan ke negaranya," jelas Ronnie.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat