, Jakarta Alunan suling berpadu alat musik seperti selonding, tingklik, kendang, gitar, dan bass gitar terdengar merdu di telinga. Meski tak memiliki lirik, lagu-lagu itu dapat mendamaikan hati dan harapannya membawa kedamaian pula di dunia.
Gus Teja, seorang maestro suling dari sebuah desa kecil di dekat Ubud-Bali bersama kelompok musiknya seakan membawakan musik dari surga ke ruangan Galeri Indonesia Kaya pada Sabtu (16/7/2016). Ia menyebutnya From Heaven to Earth, dan bertekad untuk menyebarkan perdamaian dunia dan cinta kasih lewat bahasa musik yang universal dan spiritual.
Bali dikenal sebagai pulau surga yang sudah mendunia, begitu juga dengan album-album Gus Teja yang sudah dikenal di Bali dan turis mancanegara. Musik Gus Teja adalah musik instrumental yang memadukan musik bambu dan kayu yang terinspirasi dari musik tradisi Bali.
Advertisement
Musik Gus Teja terasa unik karena instrumen utamanya yaitu alat musik tiup. Gus Teja tidak hanya memakai suling, tetapi juga memadukan alat-alat musik tiup dari berbagai belahan dunia, seperti, native american flute, pan flute, ocarina, quena, whistle, dan hulusi.
Penampilannya selama sekitar 2 jam di GIK pun mendapatkan sambutan luar biasa dari penonton. Bahkan sebagian besar penonton juga memberikan standing ovation.
Di balik kesuksesan membawa musik Bali ke mancanegara, siapa yang sangka ia tadinya hanya pembuat alat musik dari bambu dan kayu. Ia kemudian mengajar musik dari desa ke desa.
Dalam kurun waktu yang sangat lama, ia berhasil mengumpulkan uang Rp 25 juta. Ia pun mengatakan kepada keluarganya ia ingin rekaman untuk membuat album dengan uang itu. Keluarganya awalnya tidak setuju karena ia menghabiskan banyak uang untuk sesuatu yang tidak pasti.
Namun, Gus Teja yakin apa yang ia lakukan akan berhasil di kemudian hari. Ia pun tetap rekaman di Jakarta dengan band-nya dan menghasilkan 1.000 keping CD.
"Sempat bingung juga mau diapakan CD sebanyak ini. Saya membagi-bagikannya ke teman-teman saya. Ada yang menerima cuma-cuma, ada yang memberi Rp 10 ribu, Rp 20 ribu, kadang-kadang Rp 50 ribu," kata Gus Teja.
Kemudian ia menawarkannya ke hotel-hotel dan menerima banyak penolakan. Ia pun menitipkan CD nya ke toko CD. Tak disangka, perlahan CD nya laris manis dan musiknya banyak dipakai di restoran, spa, hingga rumah sakit di Bali.
Kini Gus Teja World Music telah mengumpulkan sebuah diskografi mengesankan setelah merilis 3 album dan terjual lebih dari 50.000 copy. Album Rhythm of Paradise dirilis pada akhir tahun 2009, Flutes for Love dirilis pada tahun 2011, dan Ulah Egar di tahun 2015.
Gus Teja telah menjadi identik dengan suara kontemporer Bali. Konser yang telah dilakukan Gus Teja juga sudah tak terhitung jumlahnya di berbagai event musik di Bali dan event international seperti di Malaysia dan Korea Selatan.
“Setiap alat musik tiup tersebut mempunyai karakter, warna musik, dan teknik permainan yang berbeda-beda. Saya ingin musik saya tidak hanya mewakili curahan jiwa dan kecintaan saya terhadap alam, tetapi juga ingin menyentuh lubuk hati sehingga musik yang didengar tidak hanya sampai di telinga saja, namun mampu menyentuh hati dan memberikan kedamaian. Jika di dalam diri kita sudah damai maka kasih akan lebih mudah keluar dari dalam diri,” ujar Gus Teja.
Terkini Lainnya
Musik Tradisional
Suling
Gus Teja
TOPIK POPULER
Live Streaming
Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Berujung Dipecat
Populer
Didesain Didit Hediprasetyo Anak Prabowo, Jersey Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024 Bikin Warganet Malaysia Iri
Antrean Panjang Pengunjung Indofest 2024, Naik Gunung dan Kemping Masih Jadi Aktivitas Luar Ruang Terfavorit
Kado Pernikahan ke-25 Tahun, Dian Nitami Jalani Operasi Plastik di Korea pada Usia 53 Tahun
Pengantin Habiskan Bujet Katering Pernikahan Rp216 Juta, Menunya Sushi Tei sampai Kopi Kenangan
Marak Joki Strava Tawarkan Jasa Gara-Gara FOMO Ikutan Tren Lari
3 Resep Mi Tahu Fantasi, Bisa Jadi Camilan sampai Ide Jualan
SBY Masuk Lineup Pestapora 2024, Warganet Penasaran Cara Lobi Panitia
Asal-usul Pecel Lele, Makanan Favorit Naufal Hafidz Si Jenius dari ITB
Tampilan Kostum Nasional Wakil Indonesia Harashta Haifa Zahra di Miss Supranational 2024 yang Terinspirasi Srikandi
Influencer Bagikan Resep Sunscreen Buatan Rumah, Pakar Tegaskan Bahayanya
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
Toyota Berencana Bangun Pabrik Mobil Listrik Lexus di China
Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Kini Digitalisasi Jadi Peluang Emas bagi Pengusaha Ultra Mikro
Listing Perdana, Saham Cipta Perdana Lancar Langsung Gacor
Didampingi Prananda, Megawati Hadiri Pengambilan Sumpah Jabatan Pengurus DPP PDIP
Plang Jakhabitat DP Rp0 di Rusunami Cilangkap Hilang, Heru Budi: Saya Enggak Pernah Utak-Atik
KemenPPPA Minta Pengasuh Ponpes di Lumajang yang Nikahi Santri tanpa Izin Orangtua Dihukum Kebiri
Uni Eropa Rilis Pedoman Baru untuk Atur Kripto
Nasib Warga Tagulandang Terdampak Erupsi Gunung yang Bakal Direlokasi ke Bolmong Selatan
Perjalanan Cinta Baifern Pimchanok dan Nine Naphat sampai Putus Diduga karena Terhalang Restu Ibu, Warganet Ikut Patah Hati
Cara Menghitung Persen di Excel Tanpa Ribet, Mudah dan Praktis
Ibunda Disebut-Sebut Penyebab Putusnya dengan Baifern, Tangis Nine Naphat Pecah: Ini Semua Kesalahanku
Tengku Dewi Minta Nafkah Anak Rp20 Juta per Bulan ke Andrew Andika, Termasuk untuk Janin
Bukan Indonesia, Pabrik Pertama Mobil Listrik BYD di ASEAN Dibangun di Sini
Cerita Inspiratif Rahmawati Menyulap ‘Gudang Buku’ Jadi Perpustakaan Keren di Aceh
Kode Proxy Whatsapp Indonesia, Begini Cara Settingnya