uefau17.com

Taj Yasin Puji Sikap Syekh Mahir Hasan yang Menganggap Murid sebagai Tamu - Jateng

, Semarang Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen sangat berkesan dengan kebiasaan Syekh Mahir Hasan Ad Munajjid yang menganggap muridnya sebagai tamu saat berkunjung dikediaman beliau.

Sehingga, Taj Yasin mengajak umat muslim untuk menghormati dan meneladani kebiasaan-kebiasaan para guru dan ulama yang senantiasa mencontoh akhlak Nabi Muhammad. Salah satunya meneladani akhlak ulama asal Timur Tengah.

Menurut Taj Yasin, banyak kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan Guru Besar Fiqih dari Universitas Kaltaro Damaskus itu, yang mengupas dan memotong sendiri buah-buahan sebelum disuguhkan kepada para muridnya selesai mengaji.

"Selesai mengaji, ini yang menarik dan berbeda dengan guru-guru saya. Beliau masuk rumah dan mengambil hidangan-hidangan seperti apel, pir, dan lainnya. Ketika murid-muridnya berkhidmah, beliau menyampaikan bahwa selesai mengaji murid-muridnya sudah tidak sedang belajar tetapi sebagai tamu beliau," kata Taj Yasin saat memberi sambutan "Ngaji Bareng Syekh Mahir Hasan di Lembah Manah Mataram, Karanganyar, Kamis kemarin (17/3/2022).

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Akhlak yang patut diteladani

Taj Yasin mengatakan, sikap dan perilaku Syekh Mahir yang selesai memberikan pelajaran kepada murid-muridnya menganggap muridnya sebagai tamu merupakan contoh akhlak yang patut diteladani oleh umat muslim. Bahwa apa yang dilakukan Syaikh Mahir bukan menyamakan dengan akhlak Nabi Muhammad melainkan mencontohkan akhlak Rosulullah kepada umat.

"Dan begitulah ulama-ulama kita, bukan hanya mengajak tetapi mentarbiyah. Dan ulama-ulama seperti ini harus kita cari dan harus kita dekati. Seperti juga ulama kita Hasan Basri yang mberikan khotbah Jumat tentang keutamanaan memerdekakan budak," katanya.

Sikap dan kepribadian ulama-ulama seperti Syekh Mahir mencontoh akhlak para nabi. Ulama yang patut menjadi panutan tersebut bukan menyamakan akhlaknya nabi, melainkan mencontoh akhlaknya para nabi. Ketika nabi memberikan pembelajaran tentang syariat, ketika nabi melarang maka nabi yang menjauhi atau melarang. Demikian pula sebalinya, ketika nabi memerintah maka beliau sendiri yang memberikan contoh kepada umatnya.

Sementara itu, Syekh Mahir menjelaskan, kebiasaan menyuguhkan buah-buahan untuk para muridnya usai belajar di rumahnya merupakan khidmahnya terhadap murid. Setiap mengupas dan memotong buah tidak pernah mau dibantu murid, sebab menurutnya para murid adalah tamunya.

"Saya sangat bangga dengan murid-murid saya, termasuk Taj Yasin Maimoen. Dahulu saat ada murid yang belajar di rumah saya usai ashar, saya berikan makanan. Itu khidmah saya pada para ulama dan ini merupakan kebahagiaan bagi saya," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat