, Banyumas - Dikisahkan sebelumnya, Sahabat Nabi Abu Dzar al-Ghifari diperintahkan untuk kembali ke kaumnya, kabilah Ghifar dan menyeru ke dalam agama Islam. Ini dilakukan sekaligus untuk meredakan tensi Makkah yang terlanjur panas usai kedatangan Abu Dzar di masa awal Islam.
Karena keterusterangan dan keberanian Abu Dzar al-Ghifari, rasa permusuhan musyrik Quraisy semakin memuncak. Keberanian dan keterbukaannya harus diarahkan untuk hal yang lebih bermanfaat.
Rasulullah SAW pun mengatakan kepada Abu Dzar al-Ghifari, kembalilah ketika Islam sudah semakin berkembang dan semakin terbuka. Maka keberaniannya mengungkapkan kebenaran akan lebih bermanfaat.
Advertisement
Setelah bertahun-tahun berlalu, Islam akhirnya semakin berkembang. Nabi Muhammad SAW pun telah hijrah ke Madinah.
Baca Juga
Suatu hari, masyarakat Madinah dibikin heboh oleh kedatangan kafilah yang teramat panjang. Saking besarnya rombongan, debu pasir yang beterbangan terlihat dari kejauhan.
Tampak orang yang berjalan kaki, menunggang kuda, unta, atau menuntun hewan pengangkut barang. Kalau saja tidak terdengar sayup gema takbir, orang-orang madinah akan mengira mereka akan diserang oleh pasukan musyrik.
Tampak dari jauh, Abu Dzar al-Ghifari memimpin kafilah besar itu. Masih sama dengan beberapa tahun sebelumnya, Abu Dzar datang tanpa atribut kemewahan. Dia adalah pelopor hidup sederhana.
Ini adalah kafilah dari Kabilah Ghifari, dan juga Aslam. Mereka telah masuk Islam dengan jumlah yang besar. Masuk Islamnya dua kabilah ini membuat kekuatan Islam semakin diperhitungkan.
Termasuk dalam rombongan ini, mantan penyamun alias garong dan komplotan maksiat. Melalui Abu Dzar Mereka telah berubah menjadi rombongan pendukung kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW.
Saksikan Video Pilihan Ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Keberanian Mengungkap Kebenaran
Gema takbir makin terdengar kencang. Maka Rasulullah pun menyambut sahabat yang dikenal dari keberaniannya mengungkapkan keberanian ini.
Rasulullah melayangkan pandangannya kepada wajah-wajah yang baru datang tersebut dengan berseri-seri. Pandangannya diliputi rasa haru dan cinta kasih.
Sambil menoleh kepada suku Ghifar, beliau bersabda, " Suku Ghifar, yang telah di-ghafar (diampuni) Allah," kata Nabi.
Kemudian sambil menghadap suku Aslam, beliau bersabda, "Suku Aslam telah disalam (diterima dengan damai) oleh Allah," kata Rasulullah SAW.
Kemudian Nabi melihat Abu Dzar, sahabatnya yang penuh kemuliaan. "Takkan pernah lagi dijumpai di bawah langit ini, orang yang lebih benar ucapannya dari Abu Dzar," ucap Rasulullah SAW.
Sabda Rasulullah SAW ini terbukti di kemudian hari sepeninggal Nabi wafat terutama pada ketika fitnah merajalela pada zaman pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan. Diakui, saat itu masih banyak sahabat Nabi yang jujur, cerdas dan benar.
Namun, tak ada yang melampaui keberanian Abu Dzar mengucapkan kebenaran. Terutama dalam sikap kritisnya terhadap para penguasa, gubernur, dan pejabat negara yang hidup bergelimang harta.
Abu Dzar adalah pelopor hidup sederhana yang amat membenci kemewahan dunia. Dia melihat sudah ada benih bahaya, ketika kepentingan pribadi bercampur dengan kepentingan negara dan agama.
Maka Abu Dzar lantas pergi menemui para pembesar dengan mengungkapkan kebenaran. Bahwa ajaran agama bukanlah suatu kerajaan, bukan untuk memungut upeti, dan bukan ajang sombong. Dalam Islam tak ada sistem kasta, sederhana bukan hidup boros.
Advertisement
Setrika Api Neraka untuk Penumpuk Harta
Melihat bahaya gila harta di depan mata, Abu Dzar langsung menuju Syiria, lambang kepemimpinan Islam yang serakah. Semuanya berpangkal dari Muawiyah bin Abu Sufyan, yang kala itu menjadi gubernur.
Sementara, Abu Dzar melihat masih ada fakir miskin yang bahkan kekurangan makan. Di sisi lain, dia melihat gedung-gedung dengan mahligai menjulang tinggi. Dia melihat ketimpangan.
Abu Dzar berpendapat, seharusnya para pemimpin adalah orang yang pertama kali lapar saat terjadi kelangkaan makanan dan terakhir kenyang ketika makanan datang. Namun ini sebaliknya. Rakyat hidup susah, sementara para penguasa dan pejabat hidup mewah di istananya masing-masing.
Dalam lawatannya itu, di depan sekumpulan massa, Abu Dzar kerap berkata, "Beritakanlah kepada para penumpuk harta, yang menumpuk emas dan perak, mereka akan disetrika dengan setrika api neraka, menyetrika kening dan punggang mereka di hari kiamat!".
Segera saja, rakyat berdiri di belakang Abu Dzar. Kemanapun Abu Dzar pergi, mereka akan mengikuti. Bahkan, seandainya Abu Dzar menyerukan pemberontakan, pastilah akan terjadi pemberontakan besar di Syiria.
Namun, Abu Dzar masih mengingat sabda Nabi, dilarang membunuh sesama muslim atau yang mengucapkan Laailaaha Illallah, Muhammadar Rasuulullah. Kerena itu, kendati hatinya tak sabar, namun protesnya tetap melalui perkataan yang tidak menimbulkan potensi pemberontakan massal.
Penyayang Dhuafa yang Benci Penguasa Penumpuk Harta
Semasa hidupnya, Abu Dzar al-Ghifari dikenal sebagai penyayang kaum dhuafa. Kepedulian terhadap golongan fakir ini bahkan menjadi sikap hidup dan kepribadiannya. Prinsip hidup sederhana dan peduli terhadap kaum miskin itu tetap ia pegang di tempat barunya, di Syria.
Namun di tempat baru ini, ia menyaksikan gubernur Muawiyah hidup bermewah-mewah. Ia malahan memusatkan kekuasaannya dengan bantuan kelas yang mendapat hak istimewa, dan dengan itu mereka telah menumpuk harta secara besar-besaran. Ajaran egaliter Abu Dzar al-Ghifari membangkitkan massa melawan penguasa dan kaum borjuis itu. Keteguhan prinsipnya itu membuatnya sebagai 'duri dalam daging' bagi penguasa setempat.
Ketika Muawiyah membangun istana hijaunya, Al Khizra, salah satu ahlus shuffah (sahabat Nabi SAW yang tinggal di serambi Masjid Nabawi) ini mengkritik khalifah, "Kalau Anda membangun istana ini dari uang negara, berarti Anda telah menyalahgunakan uang negara. Kalau Anda membangunnya dengan uang Anda sendiri, berarti Anda melakukan 'israf' (pemborosan)." Muawiyah hanya terpesona dan tidak menjawab peringatan itu.
Muawiyah berusaha keras agar Abu Dzar al-Ghifari tidak meneruskan ajarannya. Tapi penganjur egaliterisme itu tetap pada prinsipnya. Muawiyah kemudian mengatur sebuah diskusi antara Abizar dan ahli-ahli agama. Sayang, pendapat para ahli itu tidak memengaruhinya.
Muawiyah melarang rakyat berhubungan atau mendengarkan pengajaran salah satu sahabat yang ikut dalam penaklukan Mesir, pada masa khalifah Umar bin Khattab ini. Kendati demikian, rakyat tetap berduyun-duyun meminta nasihatnya.
Akhirnya Muawiyah mengadu kepada khalifah Usman. Ia mengatakan bahwa Abu Dzar al-Ghifari mengajarkan kebencian kelas di Syria, hal yang dianggapnya dapat membawa akibat yang serius.
Lantas Khalifah Utsman memanggil Abu Dzar al-Ghifari ke Madinah. Dengan bijak dan lembut, ditawarinya unta gemuk, yang akan mencukupi kebutuhan susunya tiap pagi dan sore.
Tapi apa jawaban Abu Dzar, "Aku tak perlu akan dunia tuan-tuan!" tegas Abu Dzar.
Keberanian dan ketegasan sikap Abizar ini mengilhami tokoh-tokoh besar selanjutnya, seperti Hasan Basri, Ahmad bin Hanbal, Ibnu Taimiyah, dan lainnya. Karena itulah, tak berlebihan jika sahabat Ali RA, pernah berkata: "Saat ini, tidak ada satu orang pun di dunia, kecuali Abu Dzar, yang tidak takut kepada semburan tuduhan yang diucapkan oleh penjahat agama, bahkan saya sendiri pun bukan yang terkecuali."
(tulisan kedua setelah Kisah Sahabat Nabi Abu Dzar al-Ghifari, Penyamun yang Jadi Muslim Revolusioner dan Gemparkan Makkah (I))
(Sumber: Rijalul Haular Rasul dan sumber lainnya)
Tim Rembulan
Terkini Lainnya
Kisah Sahabat Nabi Abu Dzar al-Ghifari, Penyamun yang Jadi Muslim Revolusioner dan Gemparkan Makkah (I)
Setop Kekerasan Seksual di Pesantren, Ini Rekomendasi MUI
Marak Kekerasan di Pesanten, Ini Imbauan MUI untuk Orangtua Santri
Saksikan Video Pilihan Ini:
Keberanian Mengungkap Kebenaran
Setrika Api Neraka untuk Penumpuk Harta
Penyayang Dhuafa yang Benci Penguasa Penumpuk Harta
Abu Dzar al-Ghifari
Hidup Sederhana
Sahabat Nabi
Muawiyah
Abu Hurairah
Rasulullah SAW
Penyamun
Banyumas
Utsman bin Affan
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Peru: Kesempatan Pelapis Tim Tango
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Promosikan Situs Judi Online, Belasan Selebgram Lampung Kena Batunya
Kepala Desa di Sampang Diminta Jadi Pelopor Pencegahan Judi Online
Hoaks Terkini Seputar Judi Online, Simak Biar Tak Terpengaruh
Punya Ayah Kecanduan Judi dan Menafkahi Keluarga dari Uang Haram, Bagaimana Buya?
Top 3 News: Tangani 23 Kasus Judi Online, Polda Metro Jaya Sebut Semua Bandar Ada di Luar Negeri
Pilkada 2024
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
LSI Sebut Jokowi Effect Pengaruhi Pemilih di Pilgub Jateng 2024
Visi Eman Suherman Majukan Majalengka dengan Kolaborasi Disebut Menuai Dukungan Besar
TOPIK POPULER
Populer
Doa Terhindar dari Siksa Kubur dan Fitnah Dajjal, Lengkap dengan Terjemahannya
Macam-Macam Maksiat Hati dan Bahayanya Menurut Syekh Nawawi
30 Tanda Kiamat yang Disebut Pendiri NU Mbah Hasyim Asy’ari Lengkap Penjelasannya
Fadhilah Sholawat Nuril Qiyamah Syaikh Abdul Qadir al-Jilani, Tubuh Bercahaya di Hari Kiamat
Kalau Ada yang Tidak Bisa Sholat, Siapa yang Salah? Ini Penjelasan Buya Yahya
Suami-Istri Wajib Perhatikan! Ini 8 Adab Bergaul dengan Saudara Ipar dalam Islam
Punya Ayah Kecanduan Judi dan Menafkahi Keluarga dari Uang Haram, Bagaimana Buya?
Begini Konsep Mencari Nafkah Menurut Ustadz Adi Hidayat, Insya Allah Dicukupkan
Ustadz Adi Hidayat Ungkap Jalan Keluar dari Kemiskinan dan Maksiat
Sejarah Menakjubkan Sholawat Jibril, Amalan Pembuka Pintu Rezeki dan Pelunas Utang
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Bungkam Georgia, Spanyol Tantang Jerman di Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
6 Potret Lawas Keluarga Kecil Reza Artamevia dan Mendiang Adjie Massaid
Potret Ayu Ting Ting Pakai Baju Kurung Maroon, Dipuji Mirip Permaisuri Brunei
Menunggu Data Inflasi, Rupiah Menguat Tipis
IHSG Sentuh Posisi 7.100, Harga Saham GOTO Stagnan Hari Ini 1 Juli 2024
Pebulu Tangkis China Meninggal usai Pingsan di BAJC 2024 Yogyakarta, Ini Penjelasan Badminton Asia dan PBSI
Istri Kanye West Digugat karena Dugaan Mengirimkan Film Porno ke Staf Yeezy
Zelenskyy Kembali Minta Dikirimkan Bantuan Pertahanan Udara
Kantongi 55 Medali Emas, Indonesia Tak Terkejar Pimpin Klasemen Sementara AUG 2024 di Jatim
2 Wisatawan di Pantai Rio by The Beach Tenggelam Saat Berenang, 1 Masih Hilang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Daftar 10 Negara Terkuat di Dunia 2024, Amerika Ada di Posisi Teratas
6 Potret Erina Gudono Jalani Prenatal Yoga Bareng Kaesang Pangarep, Bumil dan Janin Didoakan Sehat
Jelang Melahirkan, Ini 7 Potret Erina Gudono Jalani Prenatal Yoga Ditemani Kaesang
Polda Sumbar Ungkap Hasil Penyidikan Kematian Afif Maulana: Meninggal karena Melompat dari Jembatan
Pemotretan Keluarga Roger Danuarta dan Cut Meyriska, Sosok Putranya Tuai Pujian