uefau17.com

Alam Barzah adalah Batas Dunia dengan Akhirat, Ketahui Kehidupan Setelahnya - Hot

, Jakarta Alam Barzah adalah alam kubur yang membatasi antara dunia dan akhirat. Barzah menjadi tempat persinggahan sementara jasad makhluk termasuk manusia sampai dibangkitkannya pada hari kiamat. 

Alam Barzah adalah sekat antara alam dunia dan alam akhirat. manusia yang singgah disana sudah ada sejak Nabi Adam hingga detik ini. Meski hanya menjadi tempat persinggahan, tetapi waktunya cukup panjang, lebih lama dibandingkan di alam dunia.

Dikutip dari laman MUI, menurut Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, KH Nurul Irfan, menjelaskan manusia yang sudah berada di alam Barzah, mereka dapat melihat alam dunia dan akhirat.

Untuk lebih memahami, berikut ini ulas mengenai pengertian alam Barzah dan kehidupan setelahnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (2/11/2022). 

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengertian Alam Barzah

Mengutip dari laman Sumber Belajar Kemdikbud, pengertian alam Barzah adalah alam kubur yang merupakan pintu gerbang menuju akhirat atau batas antara alam dunia dan alam akhirat. Secara harfiah Barzah berarti jarak waktu atau penghalang antara 2 hal dan tidak ada yang sanggup melewatinya.  Dengan kata lain, tempat yang disebut alam Barzah adalah mulai dari waktu kematian sampai dibangkitkan hidup kembali.

Di alam kubur manusia akan bertemu, ditanyai, dan diperiksa oleh malaikat Munkar dan Nakir tentang segala amal perbuatannya ketika menjalani kehidupan di dunia. Jika selama hidup senantiasa melakukan kebaikan, ia akan mendapat kenikmatan. Sebaliknya, jika selama hidupnya ia kerap berperilaku buruk, maka akan mendapatkan siksaan yang pedih oleh malaikat Munkar dan Nakir.

Keberadaan alam Barzah adalah bagian dari akidah dalam Islam yang harus diyakini oleh setiap umat Muslim. Sebab, Allah telah menjelaskan dalam Al Quran tentang adanya kehidupan setelah kematian di alam Barzah. Salah satunya dalam surat Al Mu'minun ayat 99-100, yang artinya:

“(Demikianlah Keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, Dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia). Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah Perkataan yang diucapkannya saja. dan di hadapan mereka ada pemisah sampal hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mu’minun: 99-100)

3 dari 4 halaman

Kehidupan Manusia Setelah Meninggal

Menurut Al-Barra bin ’Azib menceritakan hadis yang panjang yang diriwayat Imam Ahmad tentang perjalanan seseorang setelah kematian. Seorang mukmin yang akan meninggal dunia disambut ceria oleh malaikat dengan membawa kain kafan dari surga. Kemudian datang malaikat maut duduk di atas kepalanya dan memerintahkan roh yang baik untuk keluar dari jasadnya.

Selanjutnya disambut oleh malaikat dan ditempatkan di kain kafan surga dan diangkat ke langit. Penduduk langit dari kalangan malaikat menyambutnya, sampai di langit terakhir bertemu Allah, kemudian Allah memerintahkan pada malaikat untuk mencatat kitab hamba-Nya ke dalam ’illiyiin dan dikembalikan rohnya ke Barzah. Dalam alam Barzah, Allah akan mengembalikan kemampuan panca indera, akal, dan ruhnya ke dalam jasadnya.

Setelah semuanya dikembalikan oleh Allah, datanglah dua malaikat, yaitu Munkar dan Nakir. Dijelaskan dalam hadits bahwa keduanya akan datang dengan ciri-ciri berwarna hitam, mata biru, dan suara seperti kilat.

Selain itu, apabila mereka berbicara, keluar dari mulut mereka sesuatu seperti api. Sementara, di tangan keduanya ada godam besar dari besi yang bisa meluluhlantakan bumi. Kemudian Munkar dan Nakir akan mempertanyakan keimanan manusia selama hidup di dunia. Karena itu, keturunan, pangkat martabat, kekayaan dan segala hal duniawi lainnya tidak akan berarti. Hanya imanlah yang akan menjawabnya.

Lebih lengkapnya, Imam Nawawi Al-Bantani dalam kitab ‘Nurruz Zalam’ menjelaskan, pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir terdiri dari delapan pertanyaan, yaitu “Siapa Tuhanmu?” “Apa agamamu?”, “Siapa Nabimu?”, “Apa Kiblatmu?”, “Siapa Saudaramu?”, “Siapa Imammu?”, “Apa pedomanmu?”, dan “Apa amal perbuatanmu?”.

Menurut syariat Islam, hanya orang yang beriman saja yang dapat menjawabnya dengan baik. “Tuhanku adalah Allah, Islam adalah agamaku, Muhammad adalah nabiku dan dia adalah penutup para nabi, Kakbah adalah kiblatku, orang-orang mumin adalah saudaraku, Alquran adalah imamku, Sunnah adalah pedomanku, dan aku membaca Alquran, mengimaninya, dan mempercayai isi yang ada di dalamnya.”

Sementara bagi mereka yang tidak mendapat petunjuk dari Allah SWT hanya akan menjawab “Ha! Aku tidak tahu!”

Imam Tirmidzi meriwayatkan, apabila seseorang dapat menjawab pertanyaan, malaikat Munkar dan Nakir akan berkata, “Tidurlah, sebagaimana tidurnya pengantin baru, tidak ada yang dapat membangunkannya kecuali orang yang paling dicintainya, sampai Allah membangkitkannya dari tempat tidurnya tersebut.”

Namun, sebaliknya bagi mereka yang tidak bisa menjawabnya akan dipukul dengan godam dan merasakan azab sampai hari kebangkitan tiba.

4 dari 4 halaman

Lama Makhluk Allah Berada di Alam Barzah

Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, KH Nurul Irfan mengatakan bahwa manusia akan berada di alam barzah sampai dengan hari kiamat tiba. Saat itu, semua manusia yang berada di alam barzah akan dibangkitkan Allah. Allah SWT berfirman dalam surat Ghafir ayat 46:

“Kepada mereka diperlihatkan nereka, pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (dikatakan kepada malaikat) ‘”Masukan Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.” (QS. Ghafir ayat 46)

Menurut Kiai Nurul, dalam ayat ini dijelaskan bahwa selama di alam barzah manusia diperlihatkan Allah SWT surga dan nereka. Bahkan, meskipun diperlihatkan, tetapi sudah ada yang terkena imbasnya terutama bagi mereka yang suka berbuat dosa. Bagi yang berbuat dosa, kata Kiai nurul, akan mendapatkan siksa kubur di alam barzah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat