uefau17.com

Kecubung Termasuk Tanaman Beracun, Tidak Digunakan Lagi dalam Pengobatan Tradisional - Health

, Jakarta Kecubung termasuk dalam tanaman beracun karena memiliki efek samping berbahaya. Maka dari itu saat ini, kecubung tidak dianjurkan lagi dalam pengobatan tradisional.

“Sekarang ini, kecubung tidak dianjurkan lagi sebagai obat tradisional dan digolongkan sebagai tanaman beracun,” kata Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si.

Inggrid juga menuturkan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melarang peredarannya. Kini kecubung hanya dapat ditemukan di area sekitar hutan. Jika pun ada di sekitar rumah hanya sebagai tanaman hiasan lantaran warna bunga yang indah yakni putih dan ungu. 

Inggrid mengatakan bahwa dalam kehidupan sehari-hari ada sebagian masyarakat yang menggunakan beberapa bagian dari tanaman kecubung sebagai obat tradisional.

Dahulu kecubung banyak digunakan sebagai obat untuk menambah stamina dan meredakan nyeri.. Contohnya yakni penggunaan daun kecubung yang diremas, kemudian ditempelkan di atas kulit yang ototnya mengalami pegal linu.

Daun kecubung yang telah diremas itu juga bisa ditempelkan ke dahi untuk meredakan sakit kepala seperti mengutip Antara.

Sayangnya, tidak semua orang bisa tahan dengan efek samping dari kecubung. Mulai dari halusinasi, meningkatnya gairah seksual secara tiba-tiba, gangguan denyut jantung sampai mengalami kematian.

“Efek dan durasinya itu bisa berbeda-beda pada setiap orang, jadi walaupun tidak diminum dan hanya ditempel, pada beberapa orang bisa menimbulkan psikoaktif. Ini yang berbahaya,” ucap Inggrid.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sebarkan Informasi Bahwa Kecubung adalah Tanaman Beracun

Inggrid mengingatkan kepada masyarakat yang sudah tahu mengenai efek kecubung untuk memberi tahu kepada yang lain. Jangan sampai membuat oplosan dari buah tanaman tersebut agar tidak mengalami efek dari zat skopolamin yang terkandung di dalamnya.

"Bagi yang sudah tahu informasi soal kecubung, mohon bantu mengedukasi atau memberikan informasi kepada keluarga dan teman agar tidak coba-coba."

3 dari 4 halaman

Minta Pemerintah Bikin Regulasi soal Kecubung

Inggrid juga meminta pemerintah, ia mengharap agar pihak yang berwenang segera melakukan kajian mendalam dan membuat regulasi khusus pada kecubung karena kasus yang ditemukan baru-baru ini telah memakan korban jiwa.

Misalnya, membatasi penanaman kecubung untuk meminimalisasi jumlah orang yang mengonsumsi kecubung dan menderita keracunan.

4 dari 4 halaman

Kasus Dugaan Mabuk Kecubung Baru-Baru Ini

Belum lama ini viral video di sosial media (sosmed) Twitter memperlihatkan sejumlah warga yang mabuk dan mengamuk diduga akibat kecubung. Kejadian ini berlangsung di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Akun Twitter @bacottetangga__ mengungkapkan bahwa dampak mabuk kecubung ini telah menewaskan dua orang dan menyebabkan 35 orang lainnya dirawat di RSJ Sambang Ilhum.

Polda Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) pun angkat bicara. Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Adam Erwindi menyebut, pihaknya mendalami dugaan penyalahgunaan buah kecubung untuk efek mabuk ataupun halusinasi, seperti video yang beredar di media sosial terkait sejumlah warga di Banjarmasin teler dengan narasi mengonsumsi bahan-bahan tersebut.

"Kami sudah mengidentifikasi keempat korban yang mabuk dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meniru perilaku tersebut karena bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan," ujar Adam dilansir dari Antara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat