, Jakarta - Tidur merupakan kebutuhan vital bagi manusia untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Namun, tahukah Anda bahwa tidur berlebihan, sama seperti kurang tidur, dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan?
Dilansir dari WebMD, beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidur berlebihan telah dikaitkan dengan sejumlah masalah medis, seperti diabetes, penyakit jantung, dan bahkan peningkatan risiko kematian.
Namun, perlu diingat bahwa dua faktor lain, yaitu depresi dan status sosial ekonomi rendah, juga sangat terkait dengan tidur berlebihan. Kedua faktor ini mungkin menjadi alasan di balik efek kesehatan negatif yang diamati.
Advertisement
Sebagai contoh, orang dengan status sosial ekonomi rendah mungkin memiliki akses yang lebih sedikit terhadap perawatan kesehatan dan oleh karena itu memiliki lebih banyak penyakit yang tidak terdiagnosis, seperti penyakit jantung, yang pada akhirnya bisa menyebabkan tidur berlebihan.
Jumlah tidur yang Anda butuhkan pun tidak selalu sama. Kebutuhan ini bervariasi tergantung usia, tingkat aktivitas, kesehatan umum, dan kebiasaan gaya hidup.
Misalnya, saat masih anak-anak, Anda membutuhkan lebih banyak tidur daripada orang dewasa. Ketika Anda memasuki usia remaja, kebutuhan tidur akan berkurang dan orang dewasa umumnya membutuhkan 7-8 jam tidur per malam.
Namun, kebutuhan tidur Anda bisa berubah pada situasi tertentu. Misal, saat Anda stres, sakit, atau kelelahan, mungkin merasa perlu tidur lebih lama. Sebaliknya, saat sedang bersemangat atau berenergi, mungkin bisa tidur lebih sedikit.
Penting untuk memperhatikan tubuh Anda dan kebutuhan tidurnya. Jika Anda merasa lelah dan tidak berenergi di siang hari, mungkin perlu tidur lebih lama.
Namun, jika merasa sulit untuk bangun di pagi hari atau merasa lelah setelah tidur 8 jam, mungkin perlu mengurangi waktu tidur Anda.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mengenal Hipersomnia
Bagi orang yang menderita hipersomnia, tidur berlebihan bukan hanya kebiasaan, tetapi merupakan gangguan medis. Kondisi ini menyebabkan kantuk berlebihan sepanjang hari, yang tidak mereda meskipun tidur siang. Penderita hipersomnia juga tidur dalam jangka waktu yang sangat lama di malam hari. Gejala lain yang menyertai hipersomnia adalah kecemasan, energi rendah, dan masalah memori.
Sleep apnea obstruktif, gangguan yang menyebabkan seseorang berhenti bernapas sesaat selama tidur, juga dapat meningkatkan kebutuhan tidur. Hal ini terjadi karena sleep apnea mengganggu siklus tidur normal.
Selain gangguan tidur, terdapat beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan tidur berlebihan. Faktor-faktor tersebut termasuk penggunaan alkohol, obat resep, depresi, dan faktor individu yang memang memiliki kebutuhan tidur lebih banyak.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang yang tidur berlebihan memiliki gangguan. Jika merasa kebutuhan tidur Anda berlebihan dan mengganggu aktivitas sehari-hari, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Advertisement
Masalah Medis yang Terkait dengan Tidur Berlebihan
Meskipun tidur merupakan kebutuhan vital bagi manusia, tidur berlebihan dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan. Di balik rasa kantuk dan kelelahan yang mendasari, tidur berlebihan dapat menjadi gejala dari berbagai masalah medis yang serius.
1. Diabetes
Sebuah studi menunjukkan bahwa kebiasaan tidur yang tidak sehat, baik tidur terlalu lama maupun terlalu sedikit, dapat meningkatkan risiko diabetes. Hal ini menunjukkan bahwa menjaga pola tidur yang teratur dan cukup sangatlah penting untuk menjaga kesehatan tubuh, termasuk dalam mencegah diabetes.
2. Obesitas
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tidur terlalu banyak, sama seperti kurang tidur, dapat meningkatkan risiko obesitas. Orang yang tidur selama 9-10 jam per malam memiliki kemungkinan 21% lebih tinggi untuk menjadi obesitas dalam periode 6 tahun dibandingkan dengan mereka yang tidur 7-8 jam.
Asosiasi ini tetap ada bahkan setelah memperhitungkan asupan makanan dan olahraga. Hal ini menunjukkan bahwa durasi tidur yang optimal untuk menjaga berat badan ideal adalah 7-8 jam per malam.
3. Sakit Kepala
Bagi orang yang rentan terhadap sakit kepala, tidur lebih lama dari biasanya pada akhir pekan atau liburan dapat menjadi bumerang. Para peneliti menduga bahwa efek tidur berlebihan pada neurotransmitter di otak, seperti serotonin, dapat memicu sakit kepala. Selain itu, kebiasaan tidur siang yang berlebihan dan mengganggu pola tidur malam juga dapat menyebabkan sakit kepala di pagi hari.
4. Nyeri Punggung
Dulu, orang dengan nyeri punggung disarankan untuk banyak tidur. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa istirahat berlebihan tidak membantu pemulihan. Justru, menjaga tingkat aktivitas fisik tertentu dapat membantu meredakan nyeri punggung.
Dokter sekarang menganjurkan pasiennya untuk tetap aktif dan tidak tidur lebih lama dari biasanya, jika memungkinkan. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan saran terbaik mengenai aktivitas dan istirahat yang tepat untuk mengatasi nyeri punggung.
Advertisement
5. Depresi
Depresi tidak hanya terkait dengan insomnia, tetapi juga dengan tidur berlebihan. Sekitar 15% orang dengan depresi mengalami tidur berlebihan, yang dapat memperburuk kondisi mereka. Kebiasaan tidur yang teratur sangat penting untuk proses pemulihan depresi. Oleh karena itu, orang dengan depresi yang tidur berlebihan perlu mencari bantuan untuk mengatasi masalah ini dan meningkatkan peluang mereka untuk pulih.
6. Penyakit Jantung
Sebuah studi kesehatan yang melibatkan hampir 72.000 wanita menunjukkan hubungan yang menarik antara tidur berlebihan dan penyakit jantung koroner. Wanita yang tidur 9-11 jam per malam memiliki kemungkinan 38% lebih tinggi untuk menderita penyakit jantung dibandingkan dengan wanita yang tidur 8 jam.
Alasan di balik hubungan ini masih belum diketahui oleh para peneliti, namun temuan ini menunjukkan bahwa durasi tidur yang optimal dapat berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung.
7. Meningkatkan Risiko Kematian
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur 9 jam atau lebih per malam memiliki tingkat kematian lebih tinggi dibandingkan yang tidur 7-8 jam. Alasan pasti korelasi ini belum diketahui, namun penelitian menemukan bahwa depresi dan status sosial ekonomi rendah juga terkait dengan tidur lebih lama. Para peneliti menduga bahwa faktor-faktor ini mungkin terkait dengan peningkatan kematian pada orang yang tidur berlebihan.
Mengatasi Tidur Berlebihan
Jika Anda terbiasa tidur lebih dari 7-8 jam per malam, konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan. Dokter dapat membantu Anda menemukan penyebab tidur berlebihan dan memberikan solusi yang tepat.
Jika penyebabnya adalah alkohol atau obat resep tertentu, mengurangi atau menghentikan konsumsinya dapat membantu. Namun, jangan menghentikan obat resep tanpa instruksi dokter. Bila tidur berlebihan disebabkan oleh kondisi medis lain, pengobatan untuk kondisi tersebut dapat membantu Anda kembali ke pola tidur normal.
Terlepas dari penyebabnya, praktik tidur yang baik dapat membantu Anda mendapatkan tidur yang sehat selama 7-8 jam setiap malam. Jagalah waktu tidur dan bangun yang konsisten, hindari kafein dan alkohol sebelum tidur, berolahragalah secara teratur, dan ciptakan lingkungan tidur yang nyaman.
Terkini Lainnya
Mengenal Hipersomnia
Masalah Medis yang Terkait dengan Tidur Berlebihan
3. Sakit Kepala
5. Depresi
Mengatasi Tidur Berlebihan
Penyakit Jantung
Tidur Berlebihan
peningkatan risiko kematian
Kebutuhan Tidur
mengurangi waktu tidur
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Gol Lautaro Martinez Pastikan Argentina Lolos ke Perempat Final
Hasil Copa America 2024: Gol Martinez Pastikan Kemenangan Argentina atas Chile
Erik ten Hag Membuat Permintaan Khusus pada Manchester United Buat Rekrut Pemain Ini
Hasil Copa America 2024: Kanada Unggul Tipis Atas Peru
Link Live Streaming Copa America 2024 Chile vs Argentina, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Top 3 Berita Bola: Timnas Indonesia U-16 Sikat Filipina, Manchester United Gaet Pemain Denmark Lagi
Kalahkan Filipina, Coach Nova: Timnas Indonesia U-16 Kurang Kreatif, Untung Punya Keunggulan Fisik
Daftar Negara Tersukses Sepanjang Sejarah Piala AFF U-16, Indonesia Peringkat Berapa?
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Kerja Keras, Garuda Nusantara Amankan 3 Poin
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Garuda Nusantara Belum Cetak Gol
Judi Online
Komisi III DPR: Transaksi Judi Online Capai Rp 600 Triliun, Apa Ada Backingnya?
1.000 Lebih Anggota DPR - DPRD Main Judi Online, Transaksinya Capai Rp 25 Miliar
6 Tips Terhindar dari Judi Online
Dua Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Judi Online, Kerap Mangkir Kerja Akibat Ditagih Utang
Haji 2024
Bacaan Doa Menyambut Kepulangan Jemaah Haji 2024 yang Diajarkan Nabi
Data Terkini Jemaah Haji Indonesia 2024 Meninggal di Tanah Suci
Puluhan Ribu Jemaah Haji Pulang ke Indonesia Lewat Bandara Soetta hingga 21 Juli 2024
Jemaah Haji Indonesia Tersasar sampai Tidak Makan 2 Hari, Dibantu Muthawif Malaysia Kembali ke Hotel
Mengapa Ada Larangan Keluar Rumah Sepulang Haji? Ini Penjelasannya
Benarkah Bid’ah jika Berkunjung ke Orang yang Pulang Haji? Buya Yahya Ungkap Fadhilahnya
TOPIK POPULER
Populer
4 Fakta tentang Zhang Ziyu, Pebasket Wanita Asal China yang Punya Tinggi Badan Menjulang Capai 220 Cm
5 Cara Suasana Hati Pengaruhi Kondisi Kulit, Mood yang Baik Jadi Kunci Kulit Sehat
Hari Anti Narkotika Internasional 26 Juni, GERAM: Narkoba Bagai Monster yang Renggut Masa Depan
Jangan Sampai Kekurangan, Ini Daftar Vitamin Esensial untuk Perempuan
Bill Gates Sebut Indonesia Ikut Berkontribusi pada Perubahan Iklim, Pakar: Tidak Bisa Asal Tunjuk
Jangan Berteriak, Ini 5 Tips Berkomunikasi dengan Orang yang Punya Gangguan Pendengaran
Aktor Kim Woo Bin Beli Gedung Lama BTS, ARMY Ungkapkan Kekhawatiran Ini
6 Tips Mudah Mencari Pacar, Jomblo Wajib Tahu
Solusi Atasi Rematik yang Sering Dialami Saat Usia Muda
Jemaah Haji 2024 Meninggal Capai 1.301, Tertinggi Ketiga Setelah Tragedi Mina 2015 dan 1990
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Republik Ceko vs Turki: Mencari Pendamping Portugal
Prediksi Euro 2024 Ukraina vs Belgia: Laga Hidup Mati Kevin De Bruyne dan Kolega
Jelang Ukraina Vs Belgia: Kemenangan Jadi Harga Mati bagi The Red Devils
Prediksi Euro 2024 Georgia vs Portugal: Berharap Belas Kasihan Cristiano Ronaldo Cs
Sempurna di Euro 2024, Pelatih Spanyol Minta Anak Asuhnya Membumi
Berita Terkini
PPATK Ungkap Ada Praktek Jual Beli Rekening Inaktif Untuk Judi Online
Goes Green, Pos Indonesia Pasang Wall Charging Mobil Listrik di Kantor Pusat
Banyak yang Menganggap Remeh Neraka, Jangan Main-Main Kata Buya Yahya
9 Manfaat Kesehatan Mengonsumsi Teh Bunga Telang
Desta Kelepasan Sebut Natasha Rizky Istri Padahal Sudah Cerai, Auto Bikin Heboh Teman
Cara Bikin Semur Daging Sapi Sampai Kerbau, Manis Gurih
Komisi I DPR Panggil Kominfo dan BSSN Bahas soal Diserangnya PDNS
Ini Jajaran Komisaris Resmi BEI 2024-2028, Siapa Saja?
Lomba Lari Nasional ISOPLUS Run Series 2024 Bergulir di Jakarta dan Surabaya, Intip Cara dan Biaya Pendaftarannya di SIni
Menilik Lagi Kelengkapan Daihatsu Sigra, LCGC Paling Laris di Indonesia
AHY Selamatkan Potensi Kerugian Negara Rp 1,19 Triliun dari Mafia Tanah
Lama Vakum dari Layar Kaca, Ini 7 Potret Baim Alkatiri yang Pilih Jadi Juragan Kambing
Kronologi Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung Jaktim