, Jakarta Jika Anda pernah kena infeksi saluran kencing, maka Anda pasti tahu kalau penyakit itu sangatlah mengganggu dan menyakitkan. Menurut data National Kidney Foundation, AS, satu dari lima wanita akan terkena infeksi saluran kencing (ISK) setidaknya sekali dalam hidupnya.
Infeksi saluran kencing terjadi ketika ada bakteri menyusup masuk ke kandung kemih melalui saluran kecing (uretra), dan berkembang biak. Hal ini menyebabkan dinding di kandung kemi Anda menebal.
Hal ini kemudian menimbulkan berbagai gejala seperti beser, rasa terbakar, nyeri panggul, dan lainnya.
Advertisement
Itulah kenapa penting untuk mengindari kegiatan tertentu. Menurut Bilal Chugtai, M.D., urolog di Weill Cornell Medicine dan New York Presbyterian mengatakan, "Hal itu untuk memberi waktu area (yang terinfeksi) untuk sembuh, mengeluarkan bakteri, dan tidak memperburuk simtom atau menyebabkan iritasi di area vaginal."
Jadi, untuk membantu Anda merasa proses buang air sebagai suatu bentuk penyiksaan, berikut beberapa hal yang harus Anda hindari saat mengalami infeksi saluran kencing, seperti dilansir dari Women's Health, Jumat (13/01/2017):
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Menunda ke dokter
Ketika simtom ISK mulai muncul, mencoba menanganinya sendiri hanya akan memberinya waktu untuk jadi semakin parah. Semakin Anda menunda mengunjungi dokter, semakin besar risiko yang akan Anda hadapi.
"Menunda terlalu lama bisa membuat infeksi berkembang dari sekadar infeksi kandung kemih yang bisa ditangani dengan minum antibiotik selama tiga hari menjadi infeksi ginjal rumit yang membutuhkan intravenous antibiotik," ujar Ekene Enemchukwu, M.D., asisten profesor urologi di Stanford University School of Medicine.
"Tidak menemui dokter Anda bisa menyebabkan tertundanya diagnosis dari suatu kondisi yang lebih serius. Simtom yang menyerupai ISK tanpa bakteri bisa juga disebabkan karena kondisi lain, seperti infeksi vaginal, penyakit menular seksual, batu ginjal, konstipasi parah, dan vaginal atrophy," lanjutnya.
Advertisement
2. Berhenti mengonsumsi antibiotik
Saat dokter Anda meresepkan antibiotik untuk tiga, tujuh, atau bahkan 10 hari, dia tentunya sudah mempertimbangkan hal ini matang-matang. Berbagai penelitian sudah dilakukan untuk menentukan tepatnya berapa lama waktu yang dibutuhkan antibiotik untuk benar-benar menghilangkan suatu infeksi.
jadi, walaupun Anda sudah merasa sembuh setelah satu atau dua hari meminum antibiotik, bukan berarti antibiotik sudah menyelesaikan pekerjaannya. Jika Anda menghentikan pengobatan terlalu cepat, Anda hanya akan membangun pertahanan bakteri terhadap obat, yang kemudian akan membuat antibiotik tadi jadi tidak berguna.
"Bakteria yang berhasil bertahan setelah terekspos antibiotik dalam waktu singkat akan berevolusi untuk bisa melawan antibiotik," ujar David Kaufman, M.D,., dari Central Park Urology di New York City. Itu artinya, infeksi Anda tidak akan lagi merespon atas obat tadi, membuatnya jadi lebih sulit untuk mengobati ISK.
3. Mengurangi minum
Sakit saat buang air kecil mungkin akan membuat Anda jadi lebih sungkan untuk minum air putih. Namun, membatasi asupan tubuh terhadap air malah akan menciptakan lingkungan yang semakin nyaman bagi infeksi Anda untuk terus tumbuh.
"Air sangat penting untuk fungsi tubuh," ujar Carolyn DeLucia, M.D., dari VSPOT Medi Spa. "Jika kita dehidrasi, maka bakteri bisa memenuhi kandung kemih. Ketika kita cukup terhidrasi, kita akan buang air secara teratur, dan air bisa membersihkan dinding (dari kandung kemih) dengan mudah."
Tidak minum cukup air juga akan mencegah obat yang Anda minum sampai ke area yang terinfeksi. "Antibiotik harus bisa melakukan penetrasi yang baik ke ginjal dan kandung kemih," ujar Vandana Bhide, M.D., seorang internis dan dokter anak di Mayo Clinic.
"Meminum banyak air akan membantu pengantaran antibiotik ke kandung kemih. Air juga akan menyiram ginjal dan kandung kemih, dan mencegah dehidrasi serta batu ginjal."
Advertisement
4. Mengonsumsi apapun yang bisa memperburuk simtom
Hanya karena Anda harus minum lebih banyak air, bukan berarti Anda harus minum banyak minuman lain. Para dokter sangat menyarankan untuk menghindari makanan dan minuman yang diketahui bisa berefek buruk bagi kandung kemih, termasuk kopi, alkohol, soda, buah-buahan yang asam, makanan pedas, dan pemanis buatan.
Namun tak perlu panik juga jika Anda tanpa sengaja mengonsumsi makanan atau minuman tadi. "Mengekspos diri Anda pada penyebab iritasi tadi saat mengalami ISK tidak benar-benar merugikan atau berbahaya," ujar Kaufman. "Hal itu hanya akan membuatnya lebih sakit, seperti menaburkan garam pada luka."
5. Menahan kencing
Bolak-balik ke kamar mandi bisa jadi menyebalkan, apalagi jika Anda benci harus mengunjungi toilet umum. Namun, jika Anda ingin kencing dan kemudian menahannya, Anda bisa mengalami masalah serius.
Ketika Anda menahan urine, Anda juga akan menahan kuman-kuman dan bakteri tadi dalam kandung kemih. Hal itu berlawanan dengan apa yang harusnya Anda lakukan untuk bisa sembuh.
"Mengosongkan kandung kemih menyiram bakteria yang ada di sana," ujar Bhide. "Banyak wanita yang sangat sibuk sepanjang hari sehingga mereka tidak sempat buang air. Hal ini bisa memperbesar risiko ISK dan membuat simtom semakin buruk."
Advertisement
6. Berhubungan seks
Berhubungan seks saat mengalami ISK tidaklah disarankan. "Kebanyakan wanita dengan simtom ISK menghindari berhubungan seks karena hal itu tidaklah nyaman," ujar Enemchukwu.
"Hal itu secara teori, juga bisa mendorong bakteri dari vagina masuk ke kandung kemih, menciptakan infeksi baru. Secara umum, akan lebih baik untuk abstain berhubungan seks selama infeksi aktif, dan inflamasinya belum lagi sembuh," tutupnya.
Terkini Lainnya
1. Menunda ke dokter
2. Berhenti mengonsumsi antibiotik
3. Mengurangi minum
4. Mengonsumsi apapun yang bisa memperburuk simtom
5. Menahan kencing
6. Berhubungan seks
Jakarta
Raja Organic
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
TOPIK POPULER
Populer
Malu untuk Menangis? Ini 3 Bahaya Menahan untuk Meluapkan Emosi
7 Tips Mencegah dan Meringankan Nyeri Otot
UNAIR Ungkap Alasan Berhentikan Dekan Fakultas Kedokteran
Kemenkes: Fitnah dan Hoaks soal Menkes Budi Minta Rektor Pecat Dekan FK Unair
Inspirasi Gaya Rambut untuk Menyembunyikan Rambut Rontok
Proses Pengobatan Panjang, Anak dengan Kanker Rentan Alami Masalah Psikososial
Ibunda Disebut-Sebut Penyebab Putusnya dengan Baifern, Tangis Nine Naphat Pecah: Ini Semua Kesalahanku
Tidak Sholat Jumat 3 Kali Berturut-Turut Otomatis Kafir, Perlu Baca Syahadat agar Balik Islam?
Dokter Ini Ungkap Rahasia untuk Jaga Stamina Pria Dewasa
Bukan Cuma Perawatan Medis, Anak dengan Kanker Perlu Dapat Dukungan Psikososial
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Begini Antusias Warga yang Sambut Gubernur Kalsel dan Acil Odah di Turdes Hari Keempat
Polri Geledah Ditjen Energi Terbarukan ESDM, Sita Dokumen hingga Barbuk Elektronik
Melihat Perjalanan Karir PM Baru Inggris Keir Starmer, Awali Karir Jadi Pengacara
Heru Budi Pastikan Kembali ke Istana Usai Habis Masa Jabatan Pj Gubernur 17 Oktober 2024
Margin Skripsi yang Benar dan Cara Mengaturnya di Microsoft Word
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Baterai Mobil Listrik Baru Geely Diklaim Tahan hingga 50 Tahun
Polisi Malaysia Gagalkan Penyelundupan Ratusan Kura-kura ke Sejumlah Negara di Asia Tenggara
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Jadikan Guru Sibuk Urusan Administratif, DPRD Jatim Minta Kurikulum Merdeka Dikaji Ulang
Pertamina Hulu Energi Catat Produksi Migas 1 Juta Barel Minyak per Hari di Mei 2024
Refleksi Perjalanan Wakil Ketua DPRD Blora Siswanto dalam Buku Jurnalis Liputan6.com
Analis Sebut Kinerja Ethereum Bisa Ungguli Bitcoin, Ini Syaratnya
Buru Rekor Marc Marquez di MotoGP Jerman 2024, Pedro Acosta Andalkan 2 Faktor