, New York - Pernahkah kita bertemu dengan orang baru dan dalam beberapa detik kita merasa ada yang salah dalam diri kita? Sebelum bertemu orang itu, semua baik-baik saja dan mendadak kita mempertanyakan mulai dari penampilan hingga pencapaian dalam hidup kita selama ini.
Bisa saja orang itu adalah ibu dari salah satu teman main anak kita. Hanya dengan memperkenalkan diri saja, ia menegaskan bahwa ia memiliki pekerjaan penting, kehidupan keluarga sempurna, dan kenal dengan orang-orang hebat.
Dikutip dari Psychology Today pada Jumat (29/1/2016), dalam situasi demikian, kita gampang terjerembab kepada keraguan diri. Entah interaksi sosial ataupun bisnis, orang yang ingin semua orang mengetahui betapa hebatnya mereka dapat membuat kita semua merasa kerdil.
Advertisement
Baca Juga
- 6 Foto Narsis Terbaik 2015
- Foto Narsis Monyet Menyulut Sengketa Hak Cipta
- Millennial: Generasi Narsis, Gila Gadget dan Manja?
Bayangkanlah betapa lebih baiknya perasaan kita kalau kita bisa mengusir situasi seperti itu dan menjalani hari tanpa meragukan diri dan kehidupan kita.
Ternyata, dengan diperlengkapi seperangkat alat deteksi yang sederhana, kita dapat membantu diri kita menjadi lebih baik sekaligus mengenali kelemahan mereka yang tampaknya sempurna itu.
Psikologi di belakang proses ini bermula dari suatu teori oleh psikoanalis Alfred Adler dari Wina, yang menggagas istilah inferiority complex—‘kompleks inferior’ atau minder.
Menurut Adler, orang yang merasa rendah dengan diri mereka melakukan kompensasi berlebih dan melalui apa yang disebutnya “lomba kehebatan”. Satu-satunya cara untuk membuat orang demikian merasa bahagia adalah dengan cara membuat orang lain tidak bahagia. Menurut Adler, lomba kehebatan itulah yang menjadi inti masalah neurosis pada orang demikian.
Kita sekarang melihat lomba kehebatan ini sebagai ciri penyimpangan kepribadian narsisistik, yaitu bahwa penyimpangan dari perkembangan normal menghasilkan pencarian terus-menerus seseorang untuk meningkatkan rasa percaya diri.
Ada dua jenis narsisis, yaitu yang muluk-muluk dan yang rentan. Ada beberapa pendapat bahwa pada intinya, dua jenis narsisis itu memilki rasa percaya diri yang lemah, tapi narsisis muluk-muluk lebih jago menyamarkannya.
Pada keduanya, jika kita berurusan dengan orang yang membuat kita merasa rendah, besar kemungkinan bahwa narsisisme adalah biang keladinya.
Narsisisme tidak selalu mencapai tingakan patologis (sakit), tapi bisa membawa orang mendekatinya. Menggunakan konsep narsisisme overt dan covert—yaitu ‘berlebihan’ dan ‘tersamar’—bukan ‘muluk’ dan ‘rentan’, beberapa peneliti kepribadian yakin bahwa mereka dapat mempelajari lebih banyak tentang jenis narsisisme yang mungkin kita temui dalam hidup sehari-hari.
Psikologis James Brookes dari University of Derby di Ingris, pada 2015 memutuskan untuk menyidik caranya orang sangat berkecenderungan demikian menurut cara pandang percaya diri (self esteem) dan kecukupan diri (self effifacy), maupun kepercayaan diri seseorang tentang kemampuannya untuk berhasil.
Dengan mengambil sampel di kalangan mahasiswa, Brookes menganalisa hubungan antara narsisisme ‘berlebihan’ dan ‘tersamar’, percaya diri dan kecukupan diri.
Dua jenis narsisisme tidak berkaitan satu sama lain. Ketika mempelajari mana yang lebih berhubungan dengan percaya diri, Brookes mendapati bahwa mereka yang memiliki narsisisme berlebihan malah sebenarnya memiliki percaya diri yang lebih tinggi.
Artinya, kebutuhan mereka untuk merasa ‘khusus’ sepertinya memainkan peranan paling penting bagi orang-orang yang membesarkan diri ini. Narsisis tersamar, di sisi lain, memiliki angka percaya diri yang lebih rendah.
Jika dilihat menurut kecukupan diri—yaitu perasaan bahwa seseorang dapat mencapai sasaran yang diinginkan—seorang narsisis berlebih juga menang dibandingkan dengan narsisis tersamar yang terlalu peka dan merasa tidak aman (insecure).
Secara khusus, bagi narsisis berlebihan, kebutuhan untuk menjadi digdaya terhadap orang lain sepertinya memberikan perasaan bahwa mereka bisa mendapatkan segalanya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ciri Kepribadian Narsisistik
Penelitian Brookes memberikan sejumlah petunjuk tentang kepribadian narsisistik. Penelitian itu dapat juga memberikan pengertian tentang cara-cara supaya kita dapat menafsirkan tindakan-tindakan temen-teman, rekan-rekan kerja atau pasangan yang narsisistik melalui pengenalan akan ketidakamanan mereka:
1. Orang yang insecure mencoba membuat diri kita juga tidak aman
Ketika kita mulai bertanya tentang nilai diri, apakah berkutat pada orang tertentu atau jenis seseorang? Apakah orang itu selalu menebarkan kekuatannya? Jika kita tidak biasanya insecure, tapi hanya di sekitar segelintir orang, kemungkinan mereka mengarahkan rasa insecure mereka kepada kita.
2. Orang yang tidak aman perlu memajang pencapaian-pencapaiannya
Kita tidak seharusnya merasa insecure di sekitar seseorang untuk menyimpulkan bahwa rasa rendah diri menjadi pusat perilaku mereka.
Orang yang terus-menerus memamerkan gaya hidup hebat mereka, pendidikannya yang elit, atau kehebatan anak-anaknya bisa jadi melakukan itu semua untuk menyakinkan diri mereka sendiri bahwa mereka memang bernilai.
3. Orang insecure terlalu sering ‘berlagak rendah’
Berlagak rendah adalah pamer yang disamarkan dalam pernyataan yang merendahkan diri. Sangat sering kita melihat ini di Facebook, misalnya ketika seseorang mengeluhkan perjalanan-perjalanan yang harus dilakukannya (karena pekerjaan pentingnya), atau setiap saat harus menonton anaknya bertanding (dan, kebetulan menang) dalam permainan olahraga tertentu.
4. Orang insecure seringkali berkeluh kesah tentang hal-hal yang tidak cukup baik
Orang yang sangat rendah diri suka memamerkan tingginya standar yang mereka punya. Mungkin kita menyebutnya ‘snob’atau congkak, tapi bahkan ketika kita menyadari bahwa mereka berpura-pura, tetap saja susah mengusir perasaan bahwa mereka sebenarnya lebih baik dari kita.
Apa yang mereka coba lakukan—seperti yang kita duga—adalah menyatakan standar tinggi mereka sebagai bukti bahwa bukan saja mereka lebih baik daripada semua orang lain, tapi bahwa mereka juga menilai diri mereka dengan kriteria penilaian diri yang lebih ketat.
Merujuk kembali ke penelitian Brookes, ada aspek-aspek narsisisme yang sebenarnya membantu kaum insecure merasa lebih percaya diri dengan kemampuan mereka.
Namun demikian, hal ini dilakukan dengan cara membuat orang lain di sekitarnya menjadi kurang percaya diri. Tidak sepantasnya menaikan perasaan kecukupan diri dengan merendahkan orang-orang lain.
Kesimpulannya, kemampuan untuk mendeteksi rasa insecure pada orang di sekitar kita dapat membantu mengusir keraguan diri yang sepertinya memang diinginkan dari sejumlah orang tertentu di sekitar kita.
Lakukanlah yang benar dan seharusnya dilakukan dan jangan menyerah kepada keraguan diri. Ini dapat membantu kita menumbuhkan rasa kecukupan pada diri sendiri dan pada orang insecure yang kita kenal dan peduli.
Terkini Lainnya
Ciri Kepribadian Narsisistik
Jakarta
Raja Organic
Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Wajah Mulus Bebas Jerawat Hanya dengan 1 Cara, Simak Tipsnya di Sini
Ibrahim Risyad dan Salshabilla Adriani Resmi Menikah, Kompak Unggah Foto di Instagram
Diduga Dilakukan Mahalini Karena Tampak Mancung, Operasi Hidung Tidak Melulu Soal Kecantikan Loh!
Cegah Keparahan dengan Deteksi Dini, Fatty Liver Apa Bisa Sembuh?
4 Pasangan Zodiak yang Paling Berpotensi dari Sahabat Jadi Cinta, Kamu Salah Satunya?
Video Harashta Haifa Zahra Miss Supranational 2024 Bawakan Bubuy Bulan Viral, Bule-Bule Melongok
Siapa Heo Seong Beom? Simak Profil Jenius Matematika dan AI yang Bikin Peserta Clash of Champions Gagal Fokus
Jadi Tipe Idaman Cowok Indonesia, Ini 5 Jurus Rahasia Xaviera Clash of Champions Fasih Bahasa Korea
Revitalisasi Digital: Siloam Hospitals Group dan dibimbing.id Berkolaborasi untuk Transformasi Karyawan dan Dokter
Bikin Langsing dan Bebas Penyakit, Berapa Lama Jalan Kaki yang Baik?
Euro 2024
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Top 3: Zodiak yang Paling Suka Traveling
Top 3 Berita Bola: Prancis Rebut Tiket Semifinal Euro 2024 usai Menang Dramatis atas Portugal Lewat Adu Penalti
Berita Terkini
Beda dengan Pemerintah, PBNU Tetapkan 1 Muharram Jatuh Senin Besok 8 Juli 2024
Festival Bulan Juni 2024 Sukses Digelar di Palembang
Marc Marquez dan Alex Marquez Naik Podium MotoGP Jerman 2024, Sejarah Tercipta di Sachsenring
BSI Jadi Sasaran Hoaks, dari Soal Layanan Sistem sampai Pembagian Hadiah
Waspada Calo, Beli Tiket Penyeberangan Wajib via Aplikasi Ferizy
4 Pasangan Zodiak yang Paling Berpotensi dari Sahabat Jadi Cinta, Kamu Salah Satunya?
6 Momen Hedi Yunus Main ke Rumah Ibu-ibu yang Mengidolakannya Selama 16 Tahun, Sukses Bikin Menjerit Histeris
Wamenkeu Minta Geo Dipa Terus Cari Sumber Energi Panas Bumi Baru
Bangladesh Protes Kualitas Peralatan Militer yang Dibeli dari China di Bawah Standar
Tanpa Kate Middleton, Pangeran William Eksis di Serial Dokumenter tentang Tunawisma di Inggris
4 Permohonan Penduduk Neraka yang Ditolak dan Tak Akan Pernah Terkabul, Na'udzubillah
Perbedaan Peran Fadly Faisal di Vidio Original Series Ular Tangga Dara(h) dan di Switchover
Ma'ruf Amin: Hayati Makna Tahun Baru Islam dengan Tingkatkan Iman dan Takwa
Melihat Aksi Flying Trapeze, Pertunjukan Akrobatik Kelas Dunia dengan Sentuhan Nusantara