Agama-agama Samawi -- Islam, Kristen, dan Yahudi meyakini, Adam adalah manusia pertama. Sang Nabi disebut sebagai manusia sempurna, sosok cerdas yang berjalan tegak dengan kedua kaki. Jauh dari gambaran manusia purba ala Charles Darwin.
Bersama istrinya, Hawa mereka turun ke Bumi dan menjadi orangtua dari semua manusia modern yang ada di dunia.
DNA mitokondria dari Hawa dan kromosom Y dari Adam (Y-MRCA) diyakini menjadi nenek moyang genetik manusia. Mayoritas manusia bisa melacak asal-usulnya dari dua hal tersebut. Namun, asal-usul dan evolusi Adam dan Hawa -- atau bahkan apakah kedua hidup pada saat yang sama dalam sejarah -- masih jadi misteri.
Baru-baru ini, tim ilmuwan dari Inggris mengklaim bahwa sosok yang mereka anggap sebagai Adam tinggal di Bumi sekitar 209.000 tahun yang lalu -- sekitar 9.000 tahun lebih awal dari perkiraan saat ini.
Sebelumnya, tim peneliti dari University of Arizona menyimpulkan, Adam jauh lebih tua dari Hawa. Bahwa kromosom Y hadir 338.000 tahun yang lalu, jauh sebelum evolusi manusia.
Sementara, temuan terbaru menempatkan masa hidup 'Adam' dalam rentang waktu yang sama dengan belahan jiwanya, yaitu 'Hawa' -- nenek moyang genetika ibu manusia.
Debat Panas
Studi yang dipimpin Dr Eran Elhaik dari University of Sheffield dan Dr Dan Graur dari University of Houston mengklaim bahwa mereka telah 'mengembalikan' Adam di tempat yang tepat dalam sejarah evolusi.
Tim menebak masa hidup Adam menggunakan data genetika yang ada. Mengkalkulasi usia kromosom Y, mereka mengalikan data usia rata-rata seorang ayah memiliki anak pertama dengan jumlah mutasi genetika yang mereka temukan.
Mereka kemudian membagi hasilnya dengan tingkat mutasi kromosom Y -- atau berapa tahun rata-rata yang dibutuhkan untuk mutasi.
"Tentu saja kami bisa memanipulasi masing-masing variabel ini untuk membuat temuan terlihat lebih muda atau lebih tua," kata Dr Elhaik, seperti kutip dari Daily Mail, Kamis (30/1/2014).
"Dalam makalah, kami juga menunjukkan bahwa pada penelitian sebelumnya (University of Arizona) semua variabel dimanipulasi untuk membuat kromosom Y seakan lebih dulu," tambah dia.
Dr Elhaik menambahkan, berdasarkan penelitian mereka, manusia modern muncul di Afrika sedikit lebih dari 200.000 tahun yang lalu.
"Ini jelas menunjukkan bahwa manusia modern tidak kawin silang dengan hominin (manusia kera) yang hidup lebih dari 500.000 tahun yang lalu. Kami berpendapat tak hanya ada satu 'Adam' dan 'Hawa' melainkan sekelompok 'Adam' dan 'Hawa' yang hidup berdampingan dan dan mengembara bersama-sama di dunia."
Sebelumnya, tim dari Arizona University mengklaim, kromosom Y manusia berasal dari spesies yang berbeda melalui perkawinan silang. Yang membuat 'Adam ' menjadi lebih tua.
Namun, Dr Elhaik menolak hipotesis itu dan menyebutnya tak ilmiah. "Hipotesis mereka menciptakan semacam "paradoks ruang-waktu " di mana individu spesies Homo sapiens paling kuno belum lahir .
"Jika kita mengambil hasil numerik dari studi sebelumnya, ini serius, kita bisa saja menyimpulkan bahwa masa lalu dapat diubah jika ibu dari "Adam" memutuskan untuk tidak melahirkannya. Membawa akhir yang berlaku surut untuk spesies kita."
Pendapat berbeda dihasilkan dari penelitian Stanford University School of Medicine. Mereka menyimpulkan, Adam dan Hawa mungkin telah hidup pada rentang waktu yang sama. Adam tinggal di suatu tempat antara 120.000 dan 156.000 tahun yang lalu, dan Hawa hidup sekitar 99.000 hingga 148.000 tahun yang lalu .
Studi ini dipublikasikan dalam European Journal of Human Genetics. Demikian kutip dari situs Nature World News. (Ein/Yus)
Baca juga:
Manusia Gua Purba Unik, Kulit Hitam Tapi Bermata Biru
Ditemukan, DNA Tertua Manusia Berusia 400 Ribu Tahun
Mengejutkan! China Lakukan Kloning Massal
Bersama istrinya, Hawa mereka turun ke Bumi dan menjadi orangtua dari semua manusia modern yang ada di dunia.
DNA mitokondria dari Hawa dan kromosom Y dari Adam (Y-MRCA) diyakini menjadi nenek moyang genetik manusia. Mayoritas manusia bisa melacak asal-usulnya dari dua hal tersebut. Namun, asal-usul dan evolusi Adam dan Hawa -- atau bahkan apakah kedua hidup pada saat yang sama dalam sejarah -- masih jadi misteri.
Baru-baru ini, tim ilmuwan dari Inggris mengklaim bahwa sosok yang mereka anggap sebagai Adam tinggal di Bumi sekitar 209.000 tahun yang lalu -- sekitar 9.000 tahun lebih awal dari perkiraan saat ini.
Sebelumnya, tim peneliti dari University of Arizona menyimpulkan, Adam jauh lebih tua dari Hawa. Bahwa kromosom Y hadir 338.000 tahun yang lalu, jauh sebelum evolusi manusia.
Sementara, temuan terbaru menempatkan masa hidup 'Adam' dalam rentang waktu yang sama dengan belahan jiwanya, yaitu 'Hawa' -- nenek moyang genetika ibu manusia.
Debat Panas
Studi yang dipimpin Dr Eran Elhaik dari University of Sheffield dan Dr Dan Graur dari University of Houston mengklaim bahwa mereka telah 'mengembalikan' Adam di tempat yang tepat dalam sejarah evolusi.
Tim menebak masa hidup Adam menggunakan data genetika yang ada. Mengkalkulasi usia kromosom Y, mereka mengalikan data usia rata-rata seorang ayah memiliki anak pertama dengan jumlah mutasi genetika yang mereka temukan.
Mereka kemudian membagi hasilnya dengan tingkat mutasi kromosom Y -- atau berapa tahun rata-rata yang dibutuhkan untuk mutasi.
"Tentu saja kami bisa memanipulasi masing-masing variabel ini untuk membuat temuan terlihat lebih muda atau lebih tua," kata Dr Elhaik, seperti kutip dari Daily Mail, Kamis (30/1/2014).
"Dalam makalah, kami juga menunjukkan bahwa pada penelitian sebelumnya (University of Arizona) semua variabel dimanipulasi untuk membuat kromosom Y seakan lebih dulu," tambah dia.
Dr Elhaik menambahkan, berdasarkan penelitian mereka, manusia modern muncul di Afrika sedikit lebih dari 200.000 tahun yang lalu.
"Ini jelas menunjukkan bahwa manusia modern tidak kawin silang dengan hominin (manusia kera) yang hidup lebih dari 500.000 tahun yang lalu. Kami berpendapat tak hanya ada satu 'Adam' dan 'Hawa' melainkan sekelompok 'Adam' dan 'Hawa' yang hidup berdampingan dan dan mengembara bersama-sama di dunia."
Sebelumnya, tim dari Arizona University mengklaim, kromosom Y manusia berasal dari spesies yang berbeda melalui perkawinan silang. Yang membuat 'Adam ' menjadi lebih tua.
Namun, Dr Elhaik menolak hipotesis itu dan menyebutnya tak ilmiah. "Hipotesis mereka menciptakan semacam "paradoks ruang-waktu " di mana individu spesies Homo sapiens paling kuno belum lahir .
"Jika kita mengambil hasil numerik dari studi sebelumnya, ini serius, kita bisa saja menyimpulkan bahwa masa lalu dapat diubah jika ibu dari "Adam" memutuskan untuk tidak melahirkannya. Membawa akhir yang berlaku surut untuk spesies kita."
Pendapat berbeda dihasilkan dari penelitian Stanford University School of Medicine. Mereka menyimpulkan, Adam dan Hawa mungkin telah hidup pada rentang waktu yang sama. Adam tinggal di suatu tempat antara 120.000 dan 156.000 tahun yang lalu, dan Hawa hidup sekitar 99.000 hingga 148.000 tahun yang lalu .
Studi ini dipublikasikan dalam European Journal of Human Genetics. Demikian kutip dari situs Nature World News. (Ein/Yus)
Baca juga:
Manusia Gua Purba Unik, Kulit Hitam Tapi Bermata Biru
Ditemukan, DNA Tertua Manusia Berusia 400 Ribu Tahun
Mengejutkan! China Lakukan Kloning Massal
Terkini Lainnya
Nabi Adam
Sains
Rekomendasi
Jarang yang Tahu, Gus Baha Ungkap Jawaban Nabi Adam saat Ditanya Alasan Makan Buah Terlarang
Kumpulan Kabar Viral Tentang Peninggalan Nabi Adam, Simak Ragam Faktanya
Kumpulan Hoaks Penampakan Makam Nabi, dari Adam sampai Muhammad
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten
Suami Wapres AS Kamala Harris Positif COVID-19
Kejutan di Pemilu Prancis 2024, Sayap Kiri Unggul dalam Perolehan Suara
Pengunjung Taman Nasional Death Valley AS Meninggal Dunia Akibat Suhu Panas Ekstrem
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
Mengenal Jean-Luc Melenchon Pemimpin Sayap Kiri yang Partainya Unggul dalam Pemilu Prancis 2024
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Adik Kim Jong Un Murka dengan Latihan Militer Korea Selatan di Dekat Wilayah Perbatasan
Hujan Deras Picu Longsor dan Banjir di Nepal, 11 Orang Tewas
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Berita Terkini
Lama Hiatus, Lia ITZY Akan Ikut Rayakan Anniversary MIDZY
3 Kisah Pemain Belanda Tersukses di Manchester United
Anisha Rosnah Berhijab dan Tenteng Tas Rp50 Jutaan Saat Kunjungan ke Sekolah Bareng Pangeran Mateen
Cegah Kepunahan, Ilmuwan Suntik Cula Badak dengan Radioaktif
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 9 Juli 2024
Mantan Ajudan Wapres Brigjen Pol Sabilul Alif Jadi Wakapolda Kaltim
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Baru Kasus Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas
Dosanya Berlipatganda, Jangan Lakukan Ini di Bulan Muharram Kata UAH
Anak Pergi ke Ladang, Ayah Mertua Rudapaksa Menantu yang Sedang Sakit di Rumah
Astronom Temukan Supergugus Galaksi Raksasa
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Ternyata Menjawab Seperti ini saat Nama Rasulullah Disebut Salah, Begini yang Benar Kata Gus Baha