Kesepakatan antara 6 negara kuat dunia -- P5+1 (AS, Rusia, China, Inggris, Prancis, Jerman) dan Iran dihasilkan Minggu kemarin di Jenewa. Pihak Teheran setuju membatasi program nuklirnya, dengan imbalan dilonggarkannya sanksi senilai US$ 7 miliar.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan, kesepakatan tersebut akan membuat Israel dan Timur Tengah menjadi tempat yang lebih 'aman'. Dia menyebut, AS dan Israel punya tujuan yang sama: memastikan Iran tak membuat senjata nuklir.
"Itu jadi alasan negosiasi, kita memastikan... ketika kita menegosiasikan ketentuan yang lebih ketat, mereka tak akan meningkatkan program dan kapasitas untuk mengancam Israel," kata Menlu Kerry seperti dimuat BBC, Senin (25/11/2013).
"Israel akan mendapatkan ruang bernafas yang lebih lega dalam hal kapasitas Iran membuat senjata nuklir."
Kerry berharap Kongres akan mengakui keuntungan kesepakatan tersebut dan menahan diri untuk mengeluarkan sanksi baru.
Presiden AS Barack Obama menyambut baik kesepakatan tersebut. Ia beranggapan, "Itu akan membantu mencegah Iran membuat senjata nuklir".
Namun Senator dari Partai Republik Bob Corker mengaku khawatir terhadap perjanjian itu. Pun dengan Charles Schumer, Senator dari Partai Demokrat. Ia berpendapat, kesepakatan itu lebih menguntungkan Iran.
Israel: Ini Kecelakaan Sejarah
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kesepakatan tentang program nuklir Iran merupakan "kesalahan bersejarah". Ia menyebut, negaranya tak akan mematuhinya.
"Kami tak bisa membiarkan sebuah rezim yang menyerukan penghancuran Israel mendapatkan sarana untuk mencapai tujuan itu," kata Netanyahu. "Israel punya banyak kawan dan sekutu, namun ketika mereka salah, adalah tugasku untuk bicara tegas."
Komentar keras Israel menyusul terungkapnya fakta bahwa AS dan Iran melakukan sejumlah pembicaraan tatap mata dalam beberapa bulan terakhir -- yang membuka jalan bagi dilakukannya perjanjian, tetapi dirahasiakan bahkan dari sekutu AS. Menurut sumber pemerintahan AS, pembicaraan rahasia itu direstui oleh Obama.
Dalam siaran nasional pada hari Minggu, Presiden Iran Hassan Rouhani mengulangi pernyataan bahwa negaranya tidak akan membuat senjata nuklir .
Dia memuji kesepakatan sementara yang dihasilkan. "Tidak peduli apapun interpretasinya, adalah hak Iran terkait pengayaan uranium telah diakui," kata dia. Teheran bersikeras, Iran harus diizinkan untuk memperkaya uranium untuk digunakan dalam pembangkit listrik.
Berikut isi perjanjian Iran dan 6 negara kuat:
1. Iran akan menghentikan pengayaan uranium di luar 5%, dan "menetralisir" stok uranium di luar ambang batas itu.
2. Iran akan memberikan akses yang lebih besar untuk pengawas termasuk akses harian di situs nuklir Natanz dan Fordo.
3. Tidak akan ada pengembangan lebih lanjut dari tanaman Arak yang diyakini bisa menghasilkan plutonium.
4. Sebagai imbalannya, tidak akan ada sanksi terkait nuklir baru selama 6 bulan jika Iran patuh dengan kesepakatan itu.
5. Iran juga akan menerima bantuan pelonggaran sanksi senilai sekitar US$ 7 miliar pada sejumlah sektor termasuk logam mulia.
(Ein/Sss)
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan, kesepakatan tersebut akan membuat Israel dan Timur Tengah menjadi tempat yang lebih 'aman'. Dia menyebut, AS dan Israel punya tujuan yang sama: memastikan Iran tak membuat senjata nuklir.
"Itu jadi alasan negosiasi, kita memastikan... ketika kita menegosiasikan ketentuan yang lebih ketat, mereka tak akan meningkatkan program dan kapasitas untuk mengancam Israel," kata Menlu Kerry seperti dimuat BBC, Senin (25/11/2013).
"Israel akan mendapatkan ruang bernafas yang lebih lega dalam hal kapasitas Iran membuat senjata nuklir."
Kerry berharap Kongres akan mengakui keuntungan kesepakatan tersebut dan menahan diri untuk mengeluarkan sanksi baru.
Presiden AS Barack Obama menyambut baik kesepakatan tersebut. Ia beranggapan, "Itu akan membantu mencegah Iran membuat senjata nuklir".
Namun Senator dari Partai Republik Bob Corker mengaku khawatir terhadap perjanjian itu. Pun dengan Charles Schumer, Senator dari Partai Demokrat. Ia berpendapat, kesepakatan itu lebih menguntungkan Iran.
Israel: Ini Kecelakaan Sejarah
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kesepakatan tentang program nuklir Iran merupakan "kesalahan bersejarah". Ia menyebut, negaranya tak akan mematuhinya.
"Kami tak bisa membiarkan sebuah rezim yang menyerukan penghancuran Israel mendapatkan sarana untuk mencapai tujuan itu," kata Netanyahu. "Israel punya banyak kawan dan sekutu, namun ketika mereka salah, adalah tugasku untuk bicara tegas."
Komentar keras Israel menyusul terungkapnya fakta bahwa AS dan Iran melakukan sejumlah pembicaraan tatap mata dalam beberapa bulan terakhir -- yang membuka jalan bagi dilakukannya perjanjian, tetapi dirahasiakan bahkan dari sekutu AS. Menurut sumber pemerintahan AS, pembicaraan rahasia itu direstui oleh Obama.
Dalam siaran nasional pada hari Minggu, Presiden Iran Hassan Rouhani mengulangi pernyataan bahwa negaranya tidak akan membuat senjata nuklir .
Dia memuji kesepakatan sementara yang dihasilkan. "Tidak peduli apapun interpretasinya, adalah hak Iran terkait pengayaan uranium telah diakui," kata dia. Teheran bersikeras, Iran harus diizinkan untuk memperkaya uranium untuk digunakan dalam pembangkit listrik.
Berikut isi perjanjian Iran dan 6 negara kuat:
1. Iran akan menghentikan pengayaan uranium di luar 5%, dan "menetralisir" stok uranium di luar ambang batas itu.
2. Iran akan memberikan akses yang lebih besar untuk pengawas termasuk akses harian di situs nuklir Natanz dan Fordo.
3. Tidak akan ada pengembangan lebih lanjut dari tanaman Arak yang diyakini bisa menghasilkan plutonium.
4. Sebagai imbalannya, tidak akan ada sanksi terkait nuklir baru selama 6 bulan jika Iran patuh dengan kesepakatan itu.
5. Iran juga akan menerima bantuan pelonggaran sanksi senilai sekitar US$ 7 miliar pada sejumlah sektor termasuk logam mulia.
(Ein/Sss)
Terkini Lainnya
Iran
Amerika Serikat
Israel
Rekomendasi
Reformator Massoud Pezeshkian Terpilih Jadi Presiden Iran, Menang Pilpres Putaran Kedua
Pilpres Iran Putaran Kedua, Massoud Pezeshkian Bakal Tetap Unggul Jadi Presiden?
Serangan Israel ke Lebanon Kembali Tewaskan Petinggi Hizbullah
Hizbullah: Kami Akan Berhenti Menyerang Israel Bila Gencatan Senjata Tercapai di Gaza
Menlu Israel ke Iran: Yang Mengancam Kehancuran Layak Dihancurkan
Massoud Pezeshkian Satu-satunya Capres Moderat Unggul Tipis Pilpres Iran, Bakal Ada Putaran Kedua?
Kedubes Iran Buka TPS untuk Warganya di Indonesia, Siapa Calon Kuat Pemenang Pilpres Pengganti Ebrahim Raisi?
25 Juni 1996: Bom di Menara Khober Arab Saudi Tewaskan 19 Orang
Iran Bersiap Gelar Pemilihan Presiden Pengganti Ebrahim Raisi
Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
7 Juli 1937: Awal Mula Insiden Jembatan Marco Polo, Sekitar 100.000 Orang China Tewas
Populer
Serangan Udara Rusia Bikin 100.000 Warga Ukraina Kehilangan Aliran Listrik
Serangan Udara Israel Tewaskan 16 Orang di Sekolah Gaza
Hubungan William-Kate dan Harry-Meghan Disebut-sebut Tak Bisa Sehangat Dulu
Jepang dan Sejumlah Negara Anggota NATO Akan Latihan Militer di Hokkaido, Sinyal Waspada untuk China?
Baru Menjabat, PM Baru Inggris Keir Starmer Soroti Banyaknya Narapidana
Ribuan Orang di Korea Selatan Keracunan Kimchi yang Terkontaminasi Virus
Bangladesh Protes Kualitas Peralatan Militer yang Dibeli dari China di Bawah Standar
Studi Ini Kuak Kandungan Buah Delima Bisa Bantu Otak Cegah Alzheimer
Uni Eropa: Opsi Berbayar Facebook-Instagram Langgar Aturan
7 Hotel Paling Mewah di Dubai, Ada yang Harganya Rp1,6 M Per Malam
Euro 2024
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Top 3: Zodiak yang Paling Suka Traveling
Top 3 Berita Bola: Prancis Rebut Tiket Semifinal Euro 2024 usai Menang Dramatis atas Portugal Lewat Adu Penalti
Berita Terkini
Bangladesh Protes Kualitas Peralatan Militer yang Dibeli dari China di Bawah Standar
Tanpa Kate Middleton, Pangeran William Eksis di Serial Dokumenter tentang Tunawisma di Inggris
4 Permohonan Penduduk Neraka yang Ditolak dan Tak Akan Pernah Terkabul, Na'udzubillah
Perbedaan Peran Fadly Faisal di Vidio Original Series Ular Tangga Dara(h) dan di Switchover
Ma'ruf Amin: Hayati Makna Tahun Baru Islam dengan Tingkatkan Iman dan Takwa
Melihat Aksi Flying Trapeze, Pertunjukan Akrobatik Kelas Dunia dengan Sentuhan Nusantara
Wijaya Karya Catatkan Kontrak Baru Rp 8,86 Triliun
Klasemen MotoGP 2024: Juara di Sachsenring, Francesco Bagnaia Melesat ke Puncak
Survei Indikator Politik Indonesia: Masyarakat Jateng Puas dengan Kinerja Presiden Jokowi
Jokowi Ajak Umat Islam Jadikan Momen Tahun Baru Islam untuk Meningkatkan Takwa
Penjualan Chery Group Tembus 1 Juta Unit pada Semester 1 2024, Naik 48,4 Persen!
Manfaat Tidur untuk Kesehatan Mental, Salah Satunya Bisa Meningkatkan Suasana Hati