Berhubungan seksual adalah hal penting untuk kelangsungan generasi hewan marsupial, namun, ironisnya itu membuat para jantan mati massal setelah kawin. Mengapa demikian? Ilmuwan kini memecahkan misteri itu.
Sebuah studi mengungkap, sejumlah spesies marsupial -- kelompok mamalia yang betinanya memiliki marsupium (kantong perut) -- kawin dengan penuh semangat dan intensif, yang secara harafiah, sampai membunuh mereka.
Banyak pejantan mati setelah kawin dengan sebanyak mungkin pasangan, dalam durasi lama, bahkan hingga 14 jam.
Penelitian menunjukkan faktor di balik ini adalah masa berkembang biak yang pendek dan binatang jantan harus berebut betina.
Pola ini beda dengan mamalia lain di mana jantan berusaha memikat betina, agar dipilih, berdasarkan penampilan atau kekuatan. Bagi hewan marsupial, persaingannya adalah soal benih siapa yang paling kuat.
Studi yang diterbitkan jurnal ilmiah, Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) menunjukkan, marsupial jantan ini selain mati karena kelelahan juga akibat penyakit setelah kawin.
Temuan dalam studi ini menarik karena, reproduksi 'bunuh diri' atau semelparous (memijah sekali kemudian mati) biasanya ditemukan dalam berbagai spesies tanaman atau ikan. Namun, langka pada mamalia.
Studi tersebut mengamati pola kawin 52 spesies marsupial kecil pemakan serangga di Australia, Amerika Selatan, dan Papua Nugini.
Para ahli menemukan, dari beberapa hewan marsupial -- seperti Antechinus , phascogale dan dasykaluta -- upaya jantan menghasilkan keturunan seringkali harus dibayar mahal dengan nyawa.
Kondisi seperti ini lebih dijumpai pada spesies yang hidup di wilayah di mana makanan berlimpah di satu periode dalam setahun. Itu membuat para betina memperpendek waktu kawin mereka, jadi bisa melahirkan tepat di saat makanan tersedia.
"Selalu ada akibat dalam proses reproduksi ... hewan-hewan ini tidak mengatur waktu sedemikian rupa, namun melakukannya serentak dalam waktu singkat," kata salah seorang peneliti, Diana Fishser dari University of Queensland, seperti dimuat BBC, 8 Oktober 2013.
Sebelumnya, para ilmuwan menduga, marsupial jantan yang mati setelah berhubungan seks akibat perkelahian dengan seteru sesama jantan.
"Para jantan kawin selama 12 atau 14 jam dengan banyak betina, dengan menggunakan semua energi untuk bersaing dengan jantan lain," kata Fisher. "Akibatnya mereka mati karena kawin dengan cara ekstrem."
Tingginya kadar hormon testosteron dan unsur kimia lain kemudian meningkatkan hormon stres, yang tak bisa diatasi sistem para marsupial.
"Beda dengan manusia, saat mengalami stres tinggi, kita punya sistem umpan balik yang bisa menurunkannya. Namun marsupial tidak. Mereka terus terjebak dalam kompetisi mencari pasangan," kata Dr Fisher. (Ein)
Sebuah studi mengungkap, sejumlah spesies marsupial -- kelompok mamalia yang betinanya memiliki marsupium (kantong perut) -- kawin dengan penuh semangat dan intensif, yang secara harafiah, sampai membunuh mereka.
Banyak pejantan mati setelah kawin dengan sebanyak mungkin pasangan, dalam durasi lama, bahkan hingga 14 jam.
Penelitian menunjukkan faktor di balik ini adalah masa berkembang biak yang pendek dan binatang jantan harus berebut betina.
Pola ini beda dengan mamalia lain di mana jantan berusaha memikat betina, agar dipilih, berdasarkan penampilan atau kekuatan. Bagi hewan marsupial, persaingannya adalah soal benih siapa yang paling kuat.
Studi yang diterbitkan jurnal ilmiah, Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) menunjukkan, marsupial jantan ini selain mati karena kelelahan juga akibat penyakit setelah kawin.
Temuan dalam studi ini menarik karena, reproduksi 'bunuh diri' atau semelparous (memijah sekali kemudian mati) biasanya ditemukan dalam berbagai spesies tanaman atau ikan. Namun, langka pada mamalia.
Studi tersebut mengamati pola kawin 52 spesies marsupial kecil pemakan serangga di Australia, Amerika Selatan, dan Papua Nugini.
Para ahli menemukan, dari beberapa hewan marsupial -- seperti Antechinus , phascogale dan dasykaluta -- upaya jantan menghasilkan keturunan seringkali harus dibayar mahal dengan nyawa.
Kondisi seperti ini lebih dijumpai pada spesies yang hidup di wilayah di mana makanan berlimpah di satu periode dalam setahun. Itu membuat para betina memperpendek waktu kawin mereka, jadi bisa melahirkan tepat di saat makanan tersedia.
"Selalu ada akibat dalam proses reproduksi ... hewan-hewan ini tidak mengatur waktu sedemikian rupa, namun melakukannya serentak dalam waktu singkat," kata salah seorang peneliti, Diana Fishser dari University of Queensland, seperti dimuat BBC, 8 Oktober 2013.
Sebelumnya, para ilmuwan menduga, marsupial jantan yang mati setelah berhubungan seks akibat perkelahian dengan seteru sesama jantan.
"Para jantan kawin selama 12 atau 14 jam dengan banyak betina, dengan menggunakan semua energi untuk bersaing dengan jantan lain," kata Fisher. "Akibatnya mereka mati karena kawin dengan cara ekstrem."
Tingginya kadar hormon testosteron dan unsur kimia lain kemudian meningkatkan hormon stres, yang tak bisa diatasi sistem para marsupial.
"Beda dengan manusia, saat mengalami stres tinggi, kita punya sistem umpan balik yang bisa menurunkannya. Namun marsupial tidak. Mereka terus terjebak dalam kompetisi mencari pasangan," kata Dr Fisher. (Ein)
Terkini Lainnya
Fauna
Euro 2024
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
PM Prancis Mundur Usai Sayap Kiri Unggul dalam Pemilu Legislatif
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
Indonesia Kecam Serangan Udara Tentara Israel ke Sekolah Palestina
Sejumlah Kereta Subway di Boston Dipasangi Wajah Lucu, Tujuannya Supaya Bikin Orang Senyum
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten
Pistol Napoleon Bonaparte Dilelang Seharga Rp29,7 Miliar
Turki Siap Pulihkan Hubungan dengan Suriah, Ini Kata Erdogan
Hujan Deras Picu Longsor dan Banjir di Nepal, 11 Orang Tewas
Suami Wapres AS Kamala Harris Positif COVID-19
Pegi Setiawan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Berita Terkini
Top 3 Berita Hari Ini: Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota
Pria Mabuk Tikam Bayi Berulang-ulang di Indragiri Hilir hingga Tewas
Adhi Karya Minta PMN Rp 2 Triliun Buat Garap Tol Joglosemar
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Kepastian Hukum jadi Kunci Picu Kinerja Industri Manufaktur di Indonesia
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten
Industri Plastik Lokal Terancam Gulung Tikar, Ini Sebabnya
Jokowi Sebut Cuti Melahirkan 6 Bulan untuk Ibu Hamil Sangat Manusiawi
Kemendagri Bersama KPK dan BPKP Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Praktik Korupsi di Pemda
Hidrogen jadi Energi Alternatif Tekan Emisi Karbon
Bos Hutama Karya: Korupsi Pengadaan Tanah Tak Gunakan Dana PMN
Mahasiswa Unesa Peraih Medali AUG 2024 Diganjar Beasiswa dan Bebas Skripsi
Saksikan Sinetron Di Antara Dua Cinta di SCTV Episode Senin 8 Juli 2024 Pukul 21.30 WIB, Simak Sinopsisnya
Sebelum Peluru Maut Meletus, Anggota DPRD Lampung Sempat Lepaskan 7 Kali Tembakan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan