Tubuh jasad gadis yang seperti sedang tidur itu terawetkan dengan baik. Sulit dipercaya ia telah tewas lebih dari 500 tahun. Menjadi mumi.
Namun, yang luar biasa adalah para ilmuwan baru-baru ini berhasil menguak rahasia kematiannya. Dengan cara menganalisis rambut hitamnya yang masih menempel di kepala.
Dari analis itu diketahui, gadis malang berusia 13 tahun itu dicekoki alkohol dan daun koka -- bentuk dasar kokain, sebelum dibiarkan tewas kedinginan di dataran tinggi Andes sebagai korban.
Seperti dimuat dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Science, pengujian pada 3 mumi yang ditemukan di Argentina memberi petunjuk baru pada praktik pengorbanan anak di suku Inca. Bahwa alkohol dan narkoba memainkan peran kunci dalam hitungan bulan dan minggu jelang kematian anak-anak yang jadi korban.
"Para penulis sejarah Spanyol menduga, anak-anak dikorbankan dengan banyak alasan: tonggak penopang kehidupan Inca, di masa perang atau bencana alam melanda, tapi juga ada kalender ritual," kata Dr Emma Brown, arkeolog dari University of Bradford, seperti dimuat BBC, 29 Juli 2013.
Mumi Terbaik di Dunia
Jasad mumi itu ditemukan pada 1999, dimakamkan di sebuah kuil di puncak gunung setinggi 6.739 meter, Llullaillaco, di Argentina.
Di dalamnya, ada 3 jasad, seorang gadis 13 tahun, seorang bocah laki-laki dan seorang anak perempuan yang lebih muda -- diperkirakan berusia 4 atau 5 tahun.
Mereka diperkirakan berasal dari masa lebih dari 500 tahun lalu, di masa Kekaisaran Inca -- yang mendominasi Amerika Selatan hingga kedatangan Bangsa Eropa di akhir Abad ke-15.
"Pengawetan jasad-jasad itu sangat fenomenal. Dijuluki mumi terbaik di dunia," kata Dr Brown, "Anak-anak ini terlihat seperti sedang tidur."
Tim ilmuwan internasional menggunakan uji forensik untuk menganalisa bahan kimia dalam tubuh 3 mumi. Ditemukan bahwa semua mengonsumsi alkohol dan daun koka. Catatan sejarah menunjukkan, zat tersebut diperuntukkan bagi kaum elite dan sering digunakan dalam ritual Inca.
Perawan Lebih Dihargai
Analisis terhadap rambut mumi gadis remaja, yang lebih panjang dari dua mumi lainnya, mengungkap lebih banyak hal.
Gadis itu -- yang dikenal sebagai "perawan Llullaillaco" atau "Llullaillaco maiden" kemungkinan dianggap lebih berharga dari dua bocah lainnya. Karena statusnya sebagai perawan.
Pengujian pada kuncir rambutnya menunjukkan, konsumsi koka meningkat setahun sebelum kematiannya. Para ilmuwan yakin, itu bertepatan dengan saat pemilihannya sebagai korban.
Sebelumnya juga terungkap, pola makanannya berubah setahun sebelum tewas. Dari makanan berbasis kentang ala pedesaan menjadi kaya protein dengan banyak daging dan jagung.
"Perempuan yang menarik dan berbakat dipilih jadi koban. Suku Inca punya orang khusus yang bertugas mencari dan menemukan perempuan muda seperti itu dan membawa dari keluarganya."
Hasil tes juga mengungkap gadis itu mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar beberapa minggu sebelum kematiannya. Gadis itu, juga 2 bocah lain, dalam kondisi tak sadarkan diri saat dibawa ke gunung, ditempatkan di kuil, dan dibiarkan meninggal.
"Dalam kasus si gadis, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Ia terlihat baik, ada lapisan lemak dalam dagingnya, rambut yang indah, dan bajunya bagus," kata Dr Brown.
"Dalam kasus ini, kombinasi alkohol dan dinginnya suhu udara di gunung setinggi 6.000 meter -- ia mungkin meninggal dengan tenang."
Tiga mumi tersebut kini ditempatkan di Museum of High Altitude Archaeology di Salta, Argentina. (Ein/Yus)
Namun, yang luar biasa adalah para ilmuwan baru-baru ini berhasil menguak rahasia kematiannya. Dengan cara menganalisis rambut hitamnya yang masih menempel di kepala.
Dari analis itu diketahui, gadis malang berusia 13 tahun itu dicekoki alkohol dan daun koka -- bentuk dasar kokain, sebelum dibiarkan tewas kedinginan di dataran tinggi Andes sebagai korban.
Seperti dimuat dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Science, pengujian pada 3 mumi yang ditemukan di Argentina memberi petunjuk baru pada praktik pengorbanan anak di suku Inca. Bahwa alkohol dan narkoba memainkan peran kunci dalam hitungan bulan dan minggu jelang kematian anak-anak yang jadi korban.
"Para penulis sejarah Spanyol menduga, anak-anak dikorbankan dengan banyak alasan: tonggak penopang kehidupan Inca, di masa perang atau bencana alam melanda, tapi juga ada kalender ritual," kata Dr Emma Brown, arkeolog dari University of Bradford, seperti dimuat BBC, 29 Juli 2013.
Mumi Terbaik di Dunia
Jasad mumi itu ditemukan pada 1999, dimakamkan di sebuah kuil di puncak gunung setinggi 6.739 meter, Llullaillaco, di Argentina.
Di dalamnya, ada 3 jasad, seorang gadis 13 tahun, seorang bocah laki-laki dan seorang anak perempuan yang lebih muda -- diperkirakan berusia 4 atau 5 tahun.
Mereka diperkirakan berasal dari masa lebih dari 500 tahun lalu, di masa Kekaisaran Inca -- yang mendominasi Amerika Selatan hingga kedatangan Bangsa Eropa di akhir Abad ke-15.
"Pengawetan jasad-jasad itu sangat fenomenal. Dijuluki mumi terbaik di dunia," kata Dr Brown, "Anak-anak ini terlihat seperti sedang tidur."
Tim ilmuwan internasional menggunakan uji forensik untuk menganalisa bahan kimia dalam tubuh 3 mumi. Ditemukan bahwa semua mengonsumsi alkohol dan daun koka. Catatan sejarah menunjukkan, zat tersebut diperuntukkan bagi kaum elite dan sering digunakan dalam ritual Inca.
Perawan Lebih Dihargai
Analisis terhadap rambut mumi gadis remaja, yang lebih panjang dari dua mumi lainnya, mengungkap lebih banyak hal.
Gadis itu -- yang dikenal sebagai "perawan Llullaillaco" atau "Llullaillaco maiden" kemungkinan dianggap lebih berharga dari dua bocah lainnya. Karena statusnya sebagai perawan.
Pengujian pada kuncir rambutnya menunjukkan, konsumsi koka meningkat setahun sebelum kematiannya. Para ilmuwan yakin, itu bertepatan dengan saat pemilihannya sebagai korban.
Sebelumnya juga terungkap, pola makanannya berubah setahun sebelum tewas. Dari makanan berbasis kentang ala pedesaan menjadi kaya protein dengan banyak daging dan jagung.
"Perempuan yang menarik dan berbakat dipilih jadi koban. Suku Inca punya orang khusus yang bertugas mencari dan menemukan perempuan muda seperti itu dan membawa dari keluarganya."
Hasil tes juga mengungkap gadis itu mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar beberapa minggu sebelum kematiannya. Gadis itu, juga 2 bocah lain, dalam kondisi tak sadarkan diri saat dibawa ke gunung, ditempatkan di kuil, dan dibiarkan meninggal.
"Dalam kasus si gadis, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Ia terlihat baik, ada lapisan lemak dalam dagingnya, rambut yang indah, dan bajunya bagus," kata Dr Brown.
"Dalam kasus ini, kombinasi alkohol dan dinginnya suhu udara di gunung setinggi 6.000 meter -- ia mungkin meninggal dengan tenang."
Tiga mumi tersebut kini ditempatkan di Museum of High Altitude Archaeology di Salta, Argentina. (Ein/Yus)
Terkini Lainnya
Argentina
Inca
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten
Suami Wapres AS Kamala Harris Positif COVID-19
Kejutan di Pemilu Prancis 2024, Sayap Kiri Unggul dalam Perolehan Suara
Pengunjung Taman Nasional Death Valley AS Meninggal Dunia Akibat Suhu Panas Ekstrem
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
Mengenal Jean-Luc Melenchon Pemimpin Sayap Kiri yang Partainya Unggul dalam Pemilu Prancis 2024
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Adik Kim Jong Un Murka dengan Latihan Militer Korea Selatan di Dekat Wilayah Perbatasan
Hujan Deras Picu Longsor dan Banjir di Nepal, 11 Orang Tewas
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Berita Terkini
Lama Hiatus, Lia ITZY Akan Ikut Rayakan Anniversary MIDZY
3 Kisah Pemain Belanda Tersukses di Manchester United
Anisha Rosnah Berhijab dan Tenteng Tas Rp50 Jutaan Saat Kunjungan ke Sekolah Bareng Pangeran Mateen
Cegah Kepunahan, Ilmuwan Suntik Cula Badak dengan Radioaktif
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 9 Juli 2024
Mantan Ajudan Wapres Brigjen Pol Sabilul Alif Jadi Wakapolda Kaltim
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Baru Kasus Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas
Dosanya Berlipatganda, Jangan Lakukan Ini di Bulan Muharram Kata UAH
Anak Pergi ke Ladang, Ayah Mertua Rudapaksa Menantu yang Sedang Sakit di Rumah
Astronom Temukan Supergugus Galaksi Raksasa
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Ternyata Menjawab Seperti ini saat Nama Rasulullah Disebut Salah, Begini yang Benar Kata Gus Baha