uefau17.com

Joe Biden Kecewa Presiden China Xi Jinping Absen di KTT G20 2023 - Global

, Washington - Joe Biden mengaku kecewa dengan ketidakhadiran Presiden China Xi Jinping dalam KTT G20 2023 di New Delhi, India, pada 9-10 September 2023. Laporan Reuters menyebutkan bahwa Xi Jinping akan diwakili oleh Perdana Menteri Li Qiang.

"Saya kecewa, tapi saya akan menemuinya," ujar presiden Amerika Serikat (AS) itu pada Minggu (3/9/2023), seperti dilansir BBC, Senin (4/9), tanpa merinci lebih lanjut kapan pertemuan yang dimaksudnya akan diadakan.

Biden dan Xi Jinping terakhir kali bertemu saat KTT G20 2022 di Bali tahun lalu.

Xi Jinping sebelumnya mengatakan bahwa dia akan menghadiri KTT G20 India. Namun, belakangan melalui konferensi pers rutin pada Kamis (31/8), Kementerian Luar Negeri China mengonfirmasi kehadirannya.

Absennya Xi Jinping dalam KTT G20 2023 terjadi di tengah memburuknya hubungan antara China dan India. Kedua negara terlibat sengketa wilayah di sepanjang perbatasan di Himalaya.

Baru pekan lalu India melayangkan protes terhadap China setelah Beijing merilis peta yang mengklaim Negara Bagian Arunachal Pradesh dan dataran tinggi Aksai Chin sebagai wilayahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hubungan AS-China Memburuk

Bagaimanapun, Xi Jinping dan Biden masih punya kesempatan untuk berbicara pada November, tepatnya dalam pertemuan para pemimpin Kerja sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di San Francisco.

Hubungan AS-China terus memburuk dalam setahun terakhir. Keduanya berseberangan dalam hampir seluruh isu, termasuk klaim China atas Taiwan dan Laut China Selatan.

Sementara itu, laporan AS bahwa China menerbangkan balon mata-mata di wilayahnya disebut semakin memupuskan harapan pada upaya memulihkan hubungan bilateral kedua negara.

Dalam semangat untuk memperbaiki situasi, serangkaian pejabat tinggi AS telah melakukan perjalanan ke China dalam beberapa bulan terakhir, termasuk Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Keuangan Janet Yellen, dan Utusan Khusus AS untuk Iklim John Kerry. Belum diketahui apakah kunjungan-kunjungan tersebut dapat dikatakan berhasil atau sebaliknya.

Di lain sisi, Xi Jinping dinilai terus memainkan peran China sebagai pemimpin negara berkembang dan menggalang dukungan terhadap alternatif tatanan dunia yang dipimpin AS.

3 dari 3 halaman

Xi Jinping Kritik Hegemoni Barat

Dalam pidatonya saat kunjungan ke Afrika Selatan bulan lalu untuk bertemu dengan para pemimpin BRICS, Xi Jinping mengkritik hegemoni Barat dan mendesak negara-negara berkembang untuk melepaskan beban kolonialisme .

BRICS aslinya mengacu pada lima negara yang terdiri dari negara-negara berkembang, termasuk Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Enam negara baru, yaitu Argentina, Mesir, Iran, Ethiopia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab secara resmi akan bergabung pada Januari. Kabar ini secara luas dipandang sebagai kemenangan diplomatik bagi China atas blok Barat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat