, New York - Pekan ini, Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan kembali menghadiri Sidang Majelis Umum PBB. Ini juga menjadi kali kedua Trump hadir dalam forum tertinggi multilateral tersebut, di mana terakhir kali, ia melontaran retorika keras terhadap sejumlah isu, mulai dari Iran hingga Korea Utara.
Banyak yang mulai menimbang-nimbang tentang apa yang akan dibicarakan oleh Trump, mengingat, telah banyak perubahan yang terjadi pada peta per-politikan luar negeri saat ini. Mulai dari, mencairnya hubungan diplomatik Korea Utara dengan dunia, meruncingnya konflik Israel-Palestina dan Suriah, perang dagang AS-China, serta banyak isu krusial lain.
Advertisement
Baca Juga
America First, Perang Dagang hingga Perjanjian Multilateral
Dalam Sidang Majelis Umum PBB tahun ini, Trump diperkirakan akan menekankan dedikasinya terhadap kebijakan 'America First' dan keunggulan kepentingan AS saat bersaing dengan sekutu Barat untuk keuntungan dalam perdagangan. Ini juga termasuk pada bagaimana AS menerapkan 'kebijakan perang dagang' dengan mengencangkan tarif komoditas impor atas China sebagai salah satu contoh paling signifikan.
Ia juga diperkirakan akan membahas sejumlah keputusan kontroversialnya yang menarik AS keluar dari sejumlah perjanjian dan organisasi multilateral, seperti Kesepakatan Nuklir Iran (JCPOA), Kesepakatan Iklim Paris, Dewan HAM PBB, dan Badan PBB untuk Urusan Pengungsi Palestina (UNRWA).
Trump juga diperkirakan akan mengungkit kembali pandangannya yang mengkritik multilateralisme, termasuk, organisasi multilateral seperti PBB, G-7 dan NATO.
Telah lama menjadi figur yang mengkritik PBB, Trump mengirimkan peringatan sebelum kedatangannya dengan menyatakan bahwa badan dunia itu "tidak beroperasi sesuai dengan potensinya".
"Selalu mengejutkan bagi saya bahwa lebih banyak hal yang tidak terselesaikan," kata Trump dalam pesan video akhir pekan menyinggung soal PBB.
"Anda memiliki semua negara ini berkumpul di satu lokasi tetapi tampaknya tidak ada masalah yang terselesaikan. Saya pikir waktunya akan tiba," tambah Donald Trump.
Menyikapi, namun tanpa menyebut nama, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres baru-baru ini mengatakan bahwa "multilateralisme sedang diserang dari berbagai arah yang berbeda tepat ketika kita sangat membutuhkannya." Dia mengatakan akan menggunakan pertemuannya untuk menekan komitmen baru untuk tatanan global yang "berbasis aturan" dan "kepada PBB".
Simak video pilihan berikut:
Berikut Agenda yang akan dibahas oleh AS dalam Sidang Umum PBB ke-72 di New York.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Soal Iran
![Kecam Kebijakan Trump, Anggota Parlemen Iran Bakar Bendera AS](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/nFQn8o71l2oxqpjG_TNZSWhpXeU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2207406/original/084545100_1525857965-20180509-Iran-Bendera-AS-1.jpg)
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan kepada Fox News, sepekan sebelum Sidang Umum PBB bahwa pemerintahan Trump "bekerja untuk membuat Iran berperilaku seperti negara normal" dan "berhenti menjadi sponsor teror negara terbesar di dunia."
Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, secara teratur mengecam Teheran karena perannya yang tidak stabil di Suriah dan Yaman dan dukungannya bagi kelompok militan Hamas dan Hezbollah.
"Iran terus menjadi masalah," kata Haley kepada wartawan Kamis. "Setiap tempat berbahaya di dunia, Iran tampaknya memiliki sidik jari mereka di dalamnya."
Awal tahun ini, Trump mengumumkan Amerika Serikat menarik diri dari JCPOA --perjanjian era-Obama 2015 untuk mengakhiri program senjata nuklir Iran-- dan memberlakukan kembali sanksi sepihak terhadap Teheran.
Pada bulan November, perusahaan yang melakukan bisnis dengan Iran harus berhenti atau berisiko ditutup dari sistem keuangan AS. Washington ingin menekan Tehran kembali ke meja perundingan untuk kesepakatan baru yang lebih luas.
Trump kemungkinan besar akan menyalahkan Teheran karena perilakunya yang mendestabilasi kawasan itu dan meremehkan kesepakatan nuklir ketika ia berbicara kepada Majelis Umum Selasa 25 September, pagi waktu setempat.
Amerika Serikat juga kebetulan memegang kepemimpinan bergilir Dewan Keamanan PBB bulan ini dan Trump mungkin akan mengawali momentum itu dengan memimpin pertemuan hari Rabu tentang nonproliferasi --di mana ia diharapkan akan berbicara banyak tentang Iran.
"Saya yakin itu akan menjadi pertemuan Dewan Keamanan yang paling banyak ditonton," kata Dubes AS untuk PBB Nikki Haley.
Sementara Presiden Iran Hassan Rouhani juga akan menghadiri Sidang Umum pekan depan, pertemuan antara kedua pemimpin itu sangat tidak mungkin. Tetapi mengharapkan Rouhani untuk melawan setiap kritik dari Trump selama pidatonya sendiri setelah pidato Trump, dan pada konferensi pers pada hari Rabu.
Advertisement
Soal Korea Utara
![Jabat Tangan Perdana Trump dan Kim Jong-un](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/WclDAfRWLcjD1ueUNtmsQXbAhEg=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2247353/original/065917100_1528768317-20180612-Jabat-Tangan-Perdana-Trump-dan-Kim-Jong-un-Memulai-KTT-AP-9.jpg)
Dalam Sidang Majelis Umum PBB 2017, dunia menjadi saksi ketika Presiden Donald Trump berpidato mengumbar retorika bahwa Amerika Serikat akan menyerang Korea Utara, yang kemudian dibalas dengan retorika serupa oleh Menlu Korea Utara Ri Yong-ho. Itu menjadi salah satu titik nadir seputar relasi kedua negara di panggung multilateral setingkat PBB, ketika AS-Korut bertukar retorika panas di tengah tensi tinggi terkait Semenanjung Korea, yang dipicu oleh rudal dan persenjataan nuklir negara beribu kota Pyongyang tersebut.
Namun, jelang Sidang Majelis Umum PBB tahun ini, dunia telah melihat perkembangan besar di Semenanjung Korea, termasuk perjanjian perdamaian bersejarah antara Korea Utara dan Korea Selatan di Panmunjom pada bulan April 2018 dan pertemuan antara Donald Trump dan Kim Jong-un di Singapura pada bulan Juni, di mana keduanya berjanji untuk bekerja menuju "denuklirisasi lengkap" Pyongyang.
Pekan lalu, pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan mengakhiri KTT tiga hari di Pyongyang dan menandatangani serangkaian perjanjian, memicu hubungan antara kedua negara yang terus membaik. Namun, pembicaraan antara AS dan Korea Utara terhenti sejak KTT Trump-Kim Juni di Singapura.
Kim belum pernah menghadiri Sidang Umum dan tidak pula pada tahun ini, tetapi Trump akan bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk memintanya memaparkan tentang KTT Pyongyang pekan lalu.
Selain itu, Mike Pompeo juga akan mengundang rekan sepantar Korea Utara untuk menemuinya di New York.
"Ini akan menandai awal negosiasi untuk mengubah hubungan AS-DPRK (nama resmu yang digunakan Korea Utara) menuju proses denuklirisasi yang cepat, yang akan selesai pada Januari 2021," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan Rabu pekan lalu.
Pompeo juga berencana untuk memimpin pertemuan tingkat menteri Dewan Keamanan PBB pada hari Kamis pekan ini untuk membahas Korea Utara.
"Ini adalah kesempatan bagi kami untuk melihat apa yang telah kami capai dalam proses di Korea Utara," kata Dubes AS untuk PBB Nikki Haley kepada wartawan pekan lalu.
"Ini adalah kesempatan untuk melihat komitmen yang kita inginkan pada perdamaian. Tetapi ini juga peluang untuk memiliki percakapan bahwa jika kami tidak menerapkan sanksi, semua ini dapat hilang."
Terkini Lainnya
5 Isu Krusial yang Akan Dibahas dalam Sidang Majelis Umum PBB 2018
AS Tak Ragu Jatuhkan Sanksi Bagi Pelanggar Embargo BBM ke Korea Utara
AS Desak Iran untuk Berkaca soal Penyebab Serangan Ahvaz
Soal Iran
Soal Korea Utara
Donald Trump
Rekomendasi
HEADLINE: Geger Penembakan Donald Trump Saat Kampanye Pilpres AS, Dampaknya?
Pengamat: Masyarakat Amerika Serikat Semakin Mentolerir Kekerasan Politik
Kadin Siap Kerja Sama dengan AS Jika Joe Biden dan Donald Trump Menang Pemilu 2024
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Melania, Joe Biden, hingga Presiden Jokowi Usai Penembakan Donald Trump
Menuju Konvensi Nasional Partai Republik, Donald Trump: Seharusnya Saya Sudah Mati
Donald Trump Ditembak saat Kampanye, CEO Perusahaan AS Kecam Kekerasan
Siapa Pelaku Penembakan Donald Trump? Berikut Sosoknya
Pengakuan Sejumlah Teman Tentang Sosok Thomas Matthew Crooks, Pelaku Penembakan Donald Trump
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Kate Middleton Bagikan Foto Langka Charlotte dan Louis Pakai Kostum dan Nonton Timnas Inggris di Rumah
Manchester United Tak Mungkin Rekrut Bintang Belanda di Euro 2024, 2 Klub Bundesliga Sudah Duluan Antre
Jadi Salah Satu Top Skor Euro 2024, Harry Kane Lebih Mahal dari Lamine Yamal
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Daftar Lengkap Juara Copa America Sepanjang Masa, Argentina Kuasai Podium Tertinggi
James Rodriguez jadi Pemain Terbaik di Copa America 2024, Segini Harganya jika Dibanding Messi
Lionel Messi Berlinang Air Mata Usai Alami Cedera di Final Copa America
Argentina Juara Copa America 2024, Lionel Messi Cetak Rekor Gelar Lampaui Legenda Brasil
Dari Bangku Cadangan, Lautaro Martinez Raih Gelar Top Skorer Copa America 2024
Piala Presiden 2024
Gelar Piala Presiden 2024, Erick Thohir Tidak Ingin Tragedi Kanjuruhan Terulang
Piala Presiden 2024 Dipastikan Tanpa Suporter Tandang, Ketum PSSI Erick Thohir Beber Alasannya
Piala Presiden 2024 Kembali Bergulir, Panitia Bongkar Kriteria Pemilihan 8 Peserta dan Pembagian Grup
Delapan Tim Bakal Bertarung di Turnamen Piala Presiden 2024
Emtek Grup Bakal Siarkan 16 Pertandingan Piala Presiden 2024
Piala Presiden 2024 Bergulir 19 Juli, Perebutkan Total Hadiah Rp5 Miliar
Donald Trump
HEADLINE: Geger Penembakan Donald Trump Saat Kampanye Pilpres AS, Dampaknya?
Pengamat: Masyarakat Amerika Serikat Semakin Mentolerir Kekerasan Politik
Kadin Siap Kerja Sama dengan AS Jika Joe Biden dan Donald Trump Menang Pemilu 2024
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Melania, Joe Biden, hingga Presiden Jokowi Usai Penembakan Donald Trump
Menuju Konvensi Nasional Partai Republik, Donald Trump: Seharusnya Saya Sudah Mati
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
15 Juli 2009: Pesawat Iran Bawa 168 Orang Jatuh di Lapangan Usai Lepas Landas, Tak Ada yang Selamat
Populer
Pengamat: Penembakan Donald Trump Bisa Bantu Dongkrak Suara dan Dukungan Jelang Pilpres AS 2024
Kasus Pencuri Pakai Masker Wajah Silikon Ultra-Realistis di China Picu Keresahan
Partai Republik Tuding Joe Biden Jadi Dalang Penembakan Donald Trump
Unik, Robot AI di Korea Selatan Bisa Bantu Pilihkan Kosmetik Sesuai Kulit Anda
Cari Motif Penembakan Donald Trump, FBI Temui Anggota Keluarga Thomas Matthew Crooks
Perbedaan Ledakan Bintang Nova, Supernova, dan Hypernova
Alien Food dan Space Farming di Indonesia UFO Festival 2024, Apa Itu?
Penembakan Donald Trump di Pennsylvania: Upaya Pembunuhan Pertama Capres AS Sejak 1981
Sehari Usai Ditembak, Donald Trump Lanjut Ikut Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee
Lamine Yamal
Bawa Spanyol Juarai Euro 2024, Beredar Foto Lamine Yamal Sewaktu Bayi Digendong Lionel Messi
Harga Fantastis Lamine Yamal, Pemain Muda Terbaik Euro 2024 yang Pecahkan Rekor Pele
Lamine Yamal Rengkuh Trofi Pemain Muda Terbaik Euro 2024
Spanyol Juara Euro 2024, Lamine Yamal Pemain Muda Terbaik dan La Roja Pecahkan Rekor Gol
Spanyol Sapu Bersih Seluruh Trofi di Euro 2024, Rodri, Olmo dan Yamal Lengkapi Kesempurnaan
Final Euro 2024 Spanyol vs Inggris, Lamine Yamal Dijamin Cetak Rekor Baru
Berita Terkini
Hari Ini PBNU Panggil 5 Pemuda Nahdliyin yang Bertemu Presiden Israel
Penyanyi Lawas Anie Carera Bagikan Kisah Pilu, Ditipu Suami Hingga Rp2 Miliar
PSY Tanggapi Kritik Penggemar karena Berat Badan Turun Drastis dengan Video Lucu
Bolehkah Gabungkan Niat Puasa Asyura dengan Qadha Ramadhan, Bagaimana Hukumnya?
Gelar Piala Presiden 2024, Erick Thohir Tidak Ingin Tragedi Kanjuruhan Terulang
Peliknya Mengatasi Mahalnya Harga Tiket Pesawat Rute Domestik karena Melibatkan Kepentingan Beragam Kementerian
7 Bintang Asia Sepanjang Sejarah Liga Inggris: Didominasi Pemain Korea Selatan
Ayah Rudapaksa Anak Kandung di Lampung Utara, Korban Hamil dan Dipaksa Aborsi
7 Fakta Menarik New Horizons, Wahana Berkecepatan Super
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 16 Juli 2024
Nurul Ghufron Daftar Jadi Capim KPK, Novel Baswedan: Mau Berbuat Kerusakan Seperti Apa Lagi?
Terbukti Berzina dengan Pemandu Lagu, Polisi Polda Lampung Divonis 4 Bulan Penjara
Melihat Inovasi Koperasi SMS Cirebon Transformasi di Era Digital
Puasa Asyura Tanpa Tasu’a Apakah Sah dan Dapat Pahala? Ini Kata Buya Yahya
Partai Golkar Yakin Jusuf Hamka Bisa Atasi Persoalan di Jakarta