, Washington, DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah memerintahkan agar Penjara Guantanamo di Kuba tetap dibuka. Trump juga memerintahkan agar fasilitas detensi yang kerap digunakan untuk menahan teroris itu dapat kembali menampung tahanan baru.
Trump mengutarakan hal tersebut kala menyampaikan pidato State of the Union di hadapan Kongres AS di The Capitol, Washington DC, pada 30 Januari malam waktu setempat.
Dalam pidatonya, Trump mengatakan bahwa ia baru saja menandatangani perintah eksekutif kepada Menteri Pertahanan AS James Mattis untuk tetap membuka fasilitas Guantanamo. Pihaknya juga akan meninjau kembali kebijakan fasilitas detensi militer AS. Demikian seperti diktuip dari CNN, Kamis (1/2/2018).
Advertisement
Meski begitu, perintah eksekutif itu tak segera berlaku. Butuh waktu sekitar 90 hari bagi Mattis dan jajarannya di Kemhan AS untuk meninjau serta mendalami perintah eksekutif tersebut.
Baca Juga
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Trump juga mengutarakan mengenai prospek untuk memenjarakan anggota ISIS di Gitmo -- julukan penjara Guantanamo.
"Saya meminta Kongres AS untuk memastikan kembali bahwa dalam pertempuran melawan ISIS dan Al Qaeda, AS harus memiliki semua sumber daya untuk menahan teroris di mana pun kita menangkap mereka," kata Trump.
"Dalam sejumlah kasus, kita akan menahan mereka di Guantanamo," ia menambahkan.
Sementara itu, sebaris kutipan dalam naskah perintah eksekutif yang ditandatangani Trump berbunyi: "AS akan menambah tahanan baru ke US Naval Station Guantanamo Bay (nama resmi Gitmo), hanya jika sesuai hukum dan diperlukan untuk melindungi Bangsa."
"Penahanan juga akan tetap dilakukan secara legal, aman, manusiawi, dan dilakukan sesuai dengan hukum Amerika Serikat dan internasional."
Rencana tersebut tentunya mendapat kecaman dari para politikus Partai Demokrat -- oposisi pemerintah dan menerima dukungan dari Partai Republik.
Sementara itu, organisasi penggiat HAM, Physicians for Human Rights, menyatakan bahwa langkah itu hanya akan kembali menegaskan Guantanamo sebagai simbol penyiksaan dan ketidakadilan yang dilakukan oleh AS bagi mata dunia.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Khawatir Residivisme Tahanan Terorisme
![Camp Delta, Guantanamo (Wikimedia Commons)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/mlWuNl_oigdcSmXgaQc8uCIYcWk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1854334/original/031456000_1517460481-800__1_.jpeg)
Naskah perintah eksekutif tersebut juga mengkhawatirkan mengenai tingkat risiko residivisme yang tinggi dari para tahanan yang masih mendekam Guantanamo -- jika suatu saat mereka dibebaskan dari penjara itu.
"Karena teroris residivis merepresentasikan kasus yang paling sulit dan berbahaya," papar naskah itu.
Sementara itu, kala berpidato di hadapan Kongres AS, Selasa lalu, Trump juga menyatakan komentar yang selaras dengan kutipan naskah tersebut.
Dalam pernyataannya, Trump mencontohkan kasus pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi, yang merupakan seorang residivis, setelah sebelumnya sempat ditahan dan kemudian dibebaskan oleh otoritas Amerika Serikat.
"Pada masa lalu, degan bodohnya kita telah membebaskan ratusan teroris berbahaya. Namun kemudian, bertemu mereka kembali di medan pertempuran -- termasuk pemimpin ISIS, al-Baghdadi," kata Trump.
"Ada alasan signifikan mengenai kekhawatiran mereka kembali bertempur, jika mereka memiliki kesempatan," kata dia.
Advertisement
Mengubah Kebijakan Obama
![Tahanan penjara Guantanamo (Wikimedia Commons)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/kVY7lblGijZEg5f0PPqyPy5ZiuQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1854338/original/025768200_1517460646-Defense.gov_News_Photo_030228-N-7676W-160.jpg)
Keputusan Donald Trump untuk tetap membuka dan memasukkan tahanan baru ke dalam penjara terkontroversial dalam sejarah AS itu, adalah sebuah perubahan terhadap kebijakan pendahulunya, Barack Obama.
Pada periode pemerintahannya, Presiden Obama berjanji untuk menutup total Penjara Guantanamo, usai berbagai desakan dan kritik menahun dari publik AS dan internasional -- yang telah mengalir deras sejak penjara itu pertama kali dibuka pada masa Presiden George W Bush.
Meski begitu, hingga pada akhir masa jabatan Obama, Gitmo tetap dibuka dan beroperasi.
Kendati demikian, Presiden Obama dan pemerintahannya telah berhasil membebaskan atau memindahkan banyak tahanan, hingga hanya tersisa 41 pesakitan di dalamnya.
Mereka yang tersisa tetap ditahan atas alasan "terlalu berisiko dan sangat membahayakan AS" jika dibebaskan.
Sementara itu, selama satu dekade terakhir, hingga pada tahun pertama periode kepresidenan Trump, belum ada tahanan baru yang masuk ke dalam Gitmo -- yang merupakan efek dari jerih pemerintahan pendahulunya.
Trump pernah memuji eksistensi Gitmo sebagai tempat yang layak bagi para orang-orang jahat. Bahkan, sempat ada wacana yang menyebut bahwa pelaku teror truk Kota New York pada 2017 lalu, Sayfullo Saipov, akan dikirim ke Guantanamo.
Terkini Lainnya
Jelang Pilpres, Rusia Buka TPS untuk 1 Warganya di Korea Utara
Hong Kong Halangi Politikus Muda Ini Maju Pemilu 2018
Konflik di Perbatasan Suriah Makin Sengit, Korban Tewas Meningkat
Khawatir Residivisme Tahanan Terorisme
Mengubah Kebijakan Obama
Amerika Serikat
Donald Trump
Guantanamo
Euro 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
Tugas Pantarlih Pilkada 2024, Pahami Tanggung Jawab dan Besaran Gajinya
Alasan DPD PSI Jakbar Usulkan Deddy Corbuzier Maju Pilkada Jakarta: Otot Politiknya Kuat
Tahapan Pilkada 2024, Ini Jadwal Persiapan Sampai Pengumuman Perhitungan Suara
Ramai Artis Masuk Bursa Pilkada 2024, Cara Pragmatis Raih Modal Sosial dan Kapital
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
Studi Ini Kuak Kandungan Buah Delima Bisa Bantu Otak Cegah Alzheimer
Mengenal Jean-Luc Melenchon Pemimpin Sayap Kiri yang Partainya Unggul dalam Pemilu Prancis 2024
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
PM Prancis Mundur Usai Sayap Kiri Unggul dalam Pemilu Legislatif
Adik Kim Jong Un Murka dengan Latihan Militer Korea Selatan di Dekat Wilayah Perbatasan
Jumlah Anak Putus Sekolah di Pakistan Mengalami Peningkatan
Kejutan di Pemilu Prancis 2024, Sayap Kiri Unggul dalam Perolehan Suara
Hujan Deras Picu Longsor dan Banjir di Nepal, 11 Orang Tewas
Dalai Lama Bantah Rumor Kesehatannya yang Memburuk pada Ulang Tahun ke-89
Pegi Setiawan
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Pegi Setiawan Bebas, Polri: Jadi Evaluasi Bersama
Ini Respons KY soal Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Kasus Pegi Setiawan Disebut Salah Tangkap Usai Menang Praperadilan, Ini Kata Mabes Polri
Mabes Polri Yakin Polda Jawa Barat Akan Patuhi Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Berita Terkini
Ketum PSI Kaesang Pangarep Sambangi Markas PKS, Disambut Langsung Ahmad Syaikhu
Bos OJK: Stabilitas Jasa Keuangan Juni 2024 Tetap Terjaga
12 Contoh Name Tag MPLS Kreatif dan Menarik, Inspirasi untuk Sambut Tahun Ajaran Baru
Nonton Film Komedi Target di Vidio, Humor dan Misteri Berpadu dalam Film Garapan Raditya Dika
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Asrama Mahasiswa Dompu di Makassar Diduga Dibakar OTK, Polisi Selidiki
LRT Jabodebek Terapkan Skema Tarif Baru, Cek di Sini
Ahn Bo Hyun Nikmati Malam di Jakarta, Asyik Nongkrong di Central Park
7 Potret Terbaru Mahalini Diduga Lakukan Operasi Hidung, Penampilan Jadi Sorotan
ASDP Dapat Dana Segar Senilai Rp 460 miliar, Begini Respons Pengamat Transportasi
Oppo Reno 12 Series Siap Meluncur di Indonesia, Hadirkan Pengalaman AI Generatif
6 Jurus BI Dongkrak Literasi Keuangan Syariah Indonesia yang Masih Rendah
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
Kenapa Puasa Mampu Menggerakan Ibadah Lainnya? Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat