, New York - Sidang Majelis Umum PBB akan digelar pada 18-23 September di New York, Amerika Serikat. Sejumlah kepala negara, termasuk Donald Trump, dilaporkan akan menyampaikan pidato. Sementara itu, rangkaian pertemuan tingkat tinggi juga akan berlangsung.
Pidato pemimpin dunia dalam sidang Majelis Umum PBB akan menjadi fokus utama. Terlebih, jika disampaikan oleh sosok berpengaruh sekaliber Trump.
Apa yang Trump kemukakan, pihak mana yang akan ia singgung, tolong dan sebagainya, serta bagaimana reaksi pemimpin dunia lainnya atas pidato Presiden AS tersebut merupakan topik yang cenderung mendominasi di Markas Besar PBB.
Advertisement
Kali ini merupakan kunjungan pertama Trump ke Markas Besar PBB sebagai presiden. Pada Desember 2016, Trump sempat menunjukkan sentimen negatif terhadap PBB.
"Kepada PBB, segalanya akan berbeda setelah 20 Januari," kicau Trump pada 24 Desember 2017. Tanggal 20 Januari merujuk pada hari pelantikannya sebagai Presiden AS.
Lalu pada 27 Desember 2016 ia kembali berkicau, "PBB memiliki potensi yang begitu besar tapi saat ini hanyalah sebuah klub bagi orang untuk berkumpul, bicara, dan bersenang-senang. Sangat menyedihkan!".
Suami Melania tersebut juga pernah mengusulkan pengurangan sumbangan sukarela AS secara drastis ke PBB. Negeri Paman Sam sejauh ini merupakan pendonor terbesar organisasi internasional itu.
Tak hanya itu, dalam sejumlah isu, Trump juga mengambil sikap berseberangan dengan mayoritas negara anggota PBB. Salah satunya keluar dari Kesepakatan Iklim Paris.
Seperti dikutip dari The New York Times, Senin (18/9/2017), berikut empat isu yang diprediksi akan menjadi fokus dalam Sidang Majelis PBB tahun 2017.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Program Nuklir dan Rudal Korea Utara
Saat ini, pembangkangan Korea Utara terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang uji coba rudal dan nuklir bak sebuah rutinitas. Meski dijatuhi berbagai sanksi, Korut tetap melanjutkan ambisinya menjadi kekuatan nuklir dunia.
Terbaru, pada Jumat 15 September, Pyongyang kembali menembakkan misil yang melintasi langit Jepang dan jatuh di Samudra Pasifik.
Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, rudal Korut menempuh jarak sekitar 3.700 kilometer dan mencapai ketinggian maksimum 770 kilometer. Peluru kendali yang ditembakkan diketahui jenis rudal jarak menengah, Hwasong-12.
Uji coba rudal Korut tersebut terjadi hanya selang empat hari setelah sanksi terakhir DK PBB dan persiapan Sidang Majelis Umum berlangsung.
Pertanyaan besar pun menggelitik, apa yang akan dilakukan pemimpin Korut Kim Jong-un di saat para pemimpin dunia berkumpul di New York?
Advertisement
2. Krisis Rohingya
Sekretaris Jenderal PBB dan pejabat tinggi badan HAM menggambarkan pembunuhan dan penganiayaan yang terjadi terhadap warga Rohingya adalah pembersihan etnis. Nyaris setengah juta pengungsi Rohingya saat ini berada di Bangladesh dan jumlah mereka diperkirakan akan terus bertambah.
Terbaru, pada Jumat 15 September, tiga warga Rohingya tewas saat berebut bantuan berupa pakaian di dekat kamp pengungsian Rohingya di Kutupalong, Bangladesh.
Kematian tersebut dianggap merupakan peringatan nyata akan keputusasaan warga Rohingya yang saat ini mengungsi di kamp-kamp dekat perbatasan Myanmar-Bangladesh. Diperkirakan 409 ribu pengungsi telah tiba di kawasan tersebut sejak 25 Agustus 2017. Angka ini dua kali lipat dari jumlah pengungsi Rohingya yang sudah ada sebelumnya.
Pemimpin de facto yang juga State Counsellor Myanmar, Aung San Suu Kyi, memutuskan tidak akan menghadiri Sidang Majelis Umum PBB. Menurut Juru Bicara Pemerintah Myanmar Zaw Htay, Suu Kyi memilih absen demi mengatasi krisis Rohingya.
Suu Kyi dijadwalkan akan menyampaikan pidato pertamanya terkait krisis di Rakhine pada Selasa, 19 September. Htay menyebut, dalam pidatonya, Suu Kyi akan bicara mengenai "rekonsiliasi nasional dan perdamaian".
China, salah satu anggota DK PBB yang juga sekutu Myanmar, sejauh ini belum mengeluarkan pernyataan untuk menyerukan diakhirinya operasi militer di Rakhine. Merespons krisis Rohingya, apa yang akan disampaikan oleh para pemimpin dunia? Akankah DK PBB tetap menunjukkan tanggapan ringan di tengah tekanan dunia untuk bertindak cepat?
3. Nuklir Iran
Presiden Donald Trump dan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley selama ini bersikeras menyatakan bahwa Iran adalah sponsor terorisme. Keduanya mengusulkan agar AS meninggalkan kesepakatan nuklir tahun 2015 yang dinegosiasikan oleh pemerintahan Barack Obama dan lima negara lainnya demi membatasi aktivitas nuklir Iran.
Trump bahkan menggambarkan kesepakatan nuklir Iran sebagai salah satu perjanjian terburuk yang pernah dinegosiasikan. Dalam ajang Sidang Majelis Umum PBB, akankah Trump secara gamblang menyatakan penolakannya?
Sejumlah diplomat Barat telah mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait dengan sikap permusuhan Trump terhadap kesepakatan nuklir tersebut. Menurut mereka, itu dapat menciptakan ketidakpastian yang mengkhawatirkan di tengah tantangan dunia menghadapi program nuklir dan rudal Korut.
Sebuah pertemuan yang menghadirkan pihak-pihak yang terlibat dalam kesepakatan nuklir, di antaranya Inggris, China, Prancis, Jerman, Rusia, dan AS serta tentu saja Iran akan digelar di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB pada Rabu waktu setempat.
Namun, tidak ada harapan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif. Sama halnya dengan tidak ada harapan bagi Trump untuk bertatap muka dengan Presiden Hassan Rouhani.
Advertisement
4. Pemanasan Global dan Kesepakatan Iklim Paris
Sidang Majelis Umum PBB berlangsung ditengah bencana kekeringan, banjir, dan badai. Sejumlah wilayah di AS masih dalam masa pemulihan akibat terjangan badai Harvey dan Irma. Menarik untuk menyimak tentang apa yang akan disampaikan oleh para pemimpin dunia terkait persoalan lingkungan?
Trump sendiri telah mengulang skeptisisme perubahan iklimnya pasca-berkunjung ke Florida. Ia katakan, "Kami pernah mengalami badai yang lebih besar dari ini".
Namun teranyar, Menlu AS Rex Tillerson menekankan bahwa pihaknya akan tetap berada dalam Kesepakatan Iklim Paris, hanya saja dengan syarat-syarat tertentu.
Dalam program CBS "Face the Nation", Tillerson mengatakan bahwa Presiden Trump "terbuka untuk menemukan kondisi di mana kita dapat tetap terlibat dengan orang lain mengenai apa yang kita semua sepakati merupakan masalah yang menantang".
Lebih lanjut ia menambahkan, "Kami bersedia bekerja sama dengan mitra-mitra dalam Kesepakatan Iklim Paris, jika kita dapat merancang seperangkat ketentuan yang adil dan seimbang bagi rakyat Amerika dan menghargai ekonomi kami".
Namun, Tillerson mengatakan masalahnya masih terkait perbedaan komitmen antara AS dan China.
"Jika kita lihat target-target itu dalam kaitannya dengan Kesepakatan Iklim Paris, tampak benar-benar tidak seimbang untuk AS dan China, dua ekonomi terbesar di dunia," katanya.
Sebelumnya, pada Sabtu 16 September, Gedung Putih menegaskan, Trump tidak akan mengubah pikiran untuk menarik AS dari Kesepakatan Iklim Paris kecuali ada "ketentuan-ketentuan yang pro-Amerika".
Terkini Lainnya
1. Program Nuklir dan Rudal Korea Utara
2. Krisis Rohingya
3. Nuklir Iran
4. Pemanasan Global dan Kesepakatan Iklim Paris
PBB
Nuklir Korea Utara
Nuklir Iran
Kesepakatan Iklim Paris
Krisis Rohingya
Sidang Umum Majelis PBB 2017
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
6 Juli 2013: Militan Boko Haram Serang Sekolah Asrama di Nigeria, 30 Orang Termasuk Guru Tewas
Populer
Istri di AS Tega Racuni Suami, Alasannya Merasa Tak Dihargai
Pemimpin Hizbullah dan Hamas Bahas Gencatan Senjata Gaza, Bagaimana Peluangnya?
Kecelakaan Bus Wisata Tabrak Pilar Jalan Raya di Brasil, 10 Orang Meninggal
Kritik terhadap Netanyahu atas Perang di Gaza: Dia Membawa Israel pada Kekalahan
Balas Kematian Komandan Top, 200 Roket dan 1 Skuadron Drone Peledak Hizbullah Serang Israel
Mengenal Galaksi Satelit, Kunci Menuju Materi Gelap
Sierra Leone Resmi Larang Perkawinan Anak, Penjara 15 Tahun dan Denda Rp65 Juta Menanti Pelanggar
Indonesia Siap Bagi Pengalaman Keharmonisan Antar Umat Beragama di Konferensi Internasional Ini
Euro 2024
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
Resmikan Bendungan Pamukkulu di Sulsel, Jokowi Beri Pesan Ini
Disdik DKI Sebut KJP Plus Masih Tahap Verifikasi Akhir, Dijadwalkan Cair Pekan Depan
Gerindra Usung Riza Patria-Marshel Widianto Untuk Pilkada Tangsel
Cerita Klaster Bunga Bratang Binaan BRI di Kota Surabaya yang Terus Berkembang dan Punya Tempat Usaha Nyaman
Top 3: Daftar Makanan Penurun Gula Darah yang Cocok Dikonsumsi Orang dengan Diabetes
Pemimpin Hizbullah dan Hamas Bahas Gencatan Senjata Gaza, Bagaimana Peluangnya?
21 Cara Buat Name Tag MPLS, Inspirasi untuk Tampil Beda
Periode September 2022-Maret 2023, Pemerintah Klaim Jumlah Penduduk Miskin di Jawa Barat Turun
Top 3 Berita Bola: Termasuk Raphael Varane, Ini 4 Mantan Pemain Manchester United yang Bisa Direkrut Gratis di Musim Panas 2024
Praz Teguh Sempat Ditahan di Imigrasi Thailand, Diduga Jadi Korban Rasisme
Cek Fakta: Satir Biksu Berusia 300 Tahun Ditemukan di Malang
Perjuangkan Kesejahteraan Pekerja, Kemnaker Ajak Stakeholders Cegah Kekerasan Seksual di Tempat Kerja
Kasus Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari, PKS: Pemilu Kita Kontroversial dan Dipimpin Ketua Bermoral Buruk