, Tokyo - Sirene serangan udara meraung lagi di Jepang hari ini. Pemicunya adalah rudal Korea Utara yang kembali melintasi langit negara itu.
Sementara warga terkejut dan berlarian ke bunker dan tempat penampungan, pemerintah Jepang berusaha keras menginformasikan serta meyakinkan bahwa mereka melakukan segala hal untuk melindungi masyarakat.
Baca Juga
Seperti dikutip dari News.com.au pada Jumat (15/9/2017) uji coba rudal Korut terdeteksi pada pukul 6.59 waktu Jepang. Dan pada pukul 7.06 pagi, rudal melintasi langit Hokkaido. Peluru kendali tersebut dikabarkan berada di wilayah udara Jepang kurang dari dua menit sebelum jatuh ke laut pada pukul 7.16.
Advertisement
Laporan awal menunjukkan bahwa rudal itu hanya berada selama 17 menit di udara, di mana peluru kendali jarak menengah tersebut mencapai ketinggian maksimum 770 kilometer dan menempuh jarak sekitar 3.700 kilometer. Ini merupakan karakteristik dari rudal balistik jarak menengah bertenaga nuklir Hwasong-12.
Rudal Korut terdeteksi dalam beberapa detik saja pasca-diluncurkan. Dan belakangan satelit peringatan dini Amerika Serikat juga terus mencermati Korut sehingga berbagai aktivitas mereka sulit lolos dari pantauan. Sementara, jaringan radar yang luas juga tersebar di Korea Selatan, Laut Jepang, dan Jepang sendiri untuk siaga dalam momen seperti itu.
Dengan demikian, setiap pergerakan rudal dipastikan akan terlacak dengan benar.
Pertanyaan besar saat ini adalah mengapa Jepang tidak menembak jatuh rudal Korut? Padahal Negeri Sakura memiliki sistem pertahanan rudal Patriot Advanced Capacity-3 atau PAC-3 yang ditempatkan di pusat-pusat permukiman dan kompleks militer.
Ketika rudal Korut juga melintasi langit Jepang pada Agustus lalu, Menteri Pertahanan Itsunori Onodera menjelaskan pada publik bahwa pihaknya tidak berupaya menembak jatuh peluru kendali tersebut. Alasannya, rudal tidak ditargetkan ke wilayah Jepang.
Analisis lain, Jepang dan AS sengaja menahan diri untuk mengamati dan mempelajari kemampuan rudal Korut. Namun, di balik itu semua ada yang meragukan kemampuan sistem pertahanan rudal Jepang.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Serba Cepat
Rudal balistik terbang sangat cepat dan sangat tinggi. Jika ingin merespons, maka diperlukan waktu secepat kilat.
Tidak ada waktu untuk membuat keputusan politik. Tidak ada waktu untuk konsultasi dengan sekutu. Yang harus dilakukan adalah menembak jatuh rudal dengan rudal lainnya.
Dan kecepatan serta ketinggian Hwasong-12 diduga berada di luar jangkauan kemampuan sistem pencegat rudal Standards Missile 3 yang ada di kapal-kapal penghancur milik Jepang dan Amerika Serikat. Kemungkinan pula HS-12 tidak dapat dihalau PAC-3 yang ditempatkan di Pangkalan Udara Chitose.
Di lain sisi, risiko kegagalan saat berusaha menembak rudal Korut akan mempertaruhkan kredibilitas pasukan AS dan Jepang.
"Jika mereka mencoba menembaknya dan gagal, konsekuensinya akan sangat serius. Itu merupakan sistem pertahanan di mana Jepang telah menghabiskan banyak dana dan ini tidak akan terlihat bagus di dalam negeri. Sementara, Korut akan berpikir bahwa rudal mereka tidak tersentuh," terang analis pertahanan Lance Gatling.
Sistem pertahanan rudal Patriot dan Standar yang saat ini ditempatkan di dan sekitar Jepang sudah maju. Namun, bukan teknologi terbaru. Negeri Paman Sam diketahui tengah mengembangkan SM-3 Block IIA yang digadang-gadang dapat terbang lebih tinggi, lebih cepat, dengan akurasi yang lebih hebat. Faktanya, SM-3 Block IIA juga gagal dalam beberapa uji coba.
Hal lain yang dianggap cukup menganggu AS dan sekutunya adalah pada Agustus lalu, Korut dilaporkan berhasil melakukan uji coba rudal balistik antarbenua pertamanya. Diduga rudal tersebut juga berada di luar jangkauan sistem pertahanan THAAD yang berada di Korea Selatan dan Guam.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dinilai menghadapi pilihan sulit dalam menghadapi retorika keras Korut terkait program rudal dan nuklirnya. Haruskan ia mengandalkan sistem pencegat rudal yang belum terbukti untuk melindungi bangsanya atau mempertimbangkan hal lain yang jauh lebih ekstrem?
Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah Jepang memperdebatkan perlunya memodifikasi konstitusi yang memungkinkan negara itu melakukan serangan pendahuluan atau pre-emptive strike.
Pasal 9 Konstitusi Jepang adalah suatu klausul dalam Konstitusi Nasional Jepang yang melarang dilakukannya perang oleh negara. Konstitusi ini mulai berlaku pada 3 Mei 1947, yaitu segera setelah selesainya Perang Dunia II.
Terkini Lainnya
Korea Utara Berencana Luncurkan Roket, Diduga Angkut Satelit Mata-mata Militer Kedua
Korea Utara Akui Tembakkan Rudal Balistik Taktis ke Laut Timur, Kim Jong Un Puas Banget
Serba Cepat
Korea Utara
Jepang
Korea Selatan
Nuklir Korea Utara
Rekomendasi
Korea Utara Akui Tembakkan Rudal Balistik Taktis ke Laut Timur, Kim Jong Un Puas Banget
Euro 2024
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Copa America 2024
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
3 Anak Tewas dalam Insiden Kebakaran Rumah, Seorang Pria Diamankan Polisi Australia
Adik Kim Jong Un Murka dengan Latihan Militer Korea Selatan di Dekat Wilayah Perbatasan
Pistol Napoleon Bonaparte Dilelang Seharga Rp29,7 Miliar
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Kejutan di Pemilu Prancis 2024, Sayap Kiri Unggul dalam Perolehan Suara
Turki Siap Pulihkan Hubungan dengan Suriah, Ini Kata Erdogan
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
Pengunjung Taman Nasional Death Valley AS Meninggal Dunia Akibat Suhu Panas Ekstrem
Sejumlah Kereta Subway di Boston Dipasangi Wajah Lucu, Tujuannya Supaya Bikin Orang Senyum
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Berita Terkini
Ternyata Menjawab Seperti ini saat Nama Rasulullah Disebut Salah, Begini yang Benar Kata Gus Baha
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Hari Satelit Palapa 9 Juli, Peluncuran Satelit Pertama Indonesia pada 1976
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Diduga Telantarkan Istri dan 3 Anaknya, Anggota Polda Sulsel Dilapor ke Propam
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
Target Hattrick Juara Umum PON, 148 Atlet Jabar Berlatih di Korea Selatan
Profil Dewi Paramita, Mantan Ibrahim Risyad yang Jadi Sorotan Warganet
Menpora: Presiden Jokowi Lepas Kontingen Olimpiade Paris 2024 pada 10 Juli
Peristiwa Dahsyat dan Menakjubkan Di Bulan Muharram, Bulan Keberkahan bagi Para Nabi
Respons Golkar soal Nagita Slavina Diusulkan Jadi Wagub Sumut Pendamping Bobby Nasution
Top 3 Berita Hari Ini: Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota
Pria Mabuk Tikam Bayi Berulang-ulang di Indragiri Hilir hingga Tewas
Adhi Karya Minta PMN Rp 2 Triliun Buat Garap Tol Joglosemar
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng