, Washington, DC - Central Intelligence Agency (CIA) Amerika Serikat meresmikan satuan tugas Korean Mission Center untuk menghadapi ancaman Kim Jong-un, persenjataan nuklir, dan misil balistik Korea Utara. Pembentukan satgas itu disampaikan langsung oleh badan spionase tersebut pada Rabu, 10 April 2017.
Pembentukan satgas tersebut dikhususkan untuk membantu menangani, memberdayakan aset, menaikkan kapabilitas, dan otoritas intelijen Negeri Paman Sam di Semenanjung Korea, seperti yang dilaporkan oleh pernyataan resmi CIA dan diwartakan oleh CNN, Kamis (11/5/2017).
Korean Mission Center bermarkas di kantor pusat CIA di Langley, Virginia. Satgas itu diisi oleh analis dan petugas kawakan dalam isu Semenanjung Korea.
Advertisement
"Satgas baru itu akan diisi oleh petugas berpengalaman CIA dan diintegrasikan berdasarkan bekal keahlian dan pengetahuan tentang Korea Utara," ujar pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh CIA.
Menurut juru bicara CIA, pembentukan satgas itu juga merupakan langkah AS untuk menghadapi tantangan isu global yang dinamis.
"Negara kami (AS) kerap menghadapi ancaman yang dinamis, maka CIA harus berevolusi untuk siap akan hal tersebut," kata Fritz Horniak, juru bicara CIA.
Menurut mantan analis veteran CIA John Nixon, satgas itu dikhususkan untuk memberikan sitreps (situation reports/laporan situasi) mengenai isu Korea Utara kepada komunitas intelijen dan pemerintahan AS setiap dua kali selama 24 jam. Menurut Nixon, hal ini mengindikasikan pengawasan ketat yang dilakukan oleh Washington kepada Pyongyang.
"Membentuk Korean Mission Center mampu membuat CIA untuk menghadapi ancaman serius dari Korea Utara," ujar Direktur CIA Mike Pompeo.
Meski begitu, CIA tidak mengeluarkan keterangan yang menjelaskan bahwa pembentukan satgas Korean Mission Center memiliki keterkaitan langsung dengan sejumlah peristiwa penting yang sempat terjadi di Semenanjung Korea pada beberapa waktu lalu.
"Meski banyak sejumlah hal detil yang tidak dijelaskan, pembentukan satgas itu merupakan upaya restrukturisasi organisasi CIA terhadap situasi global terbaru. Pembentukan itu akan membutuhkan persiapan yang lama dan birokrasi yang rumit," ujar Bruce Klingner, mantan Kepala Divisi Korea untuk CIA yang saat ini menjadi peneliti untuk Heritage Foundation's Asian Studies Center.
Hingga saat ini, CIA memiliki 10 mission center yang terbagi dalam sejumlah kapasitas geografis. Wilayah Semenanjung Korea jatuh dalam wewenang Mission Center for East Asia and Pacific.
Korean Mission Center juga akan bekerja sama dengan badan spionase dari negara lain yang masuk dalam daftar sekutu AS. Adapun sekutu AS yang dekat dengan Korea Utara adalah Korea Selatan.
"Saya pikir (kerja sama dengan South Korean National Intelligence Service) akan sangat intens," ujar Klingner.
Menurut kantor berita The Sun pada 9 Mei 2017, angkatan bersenjata AS juga berencana akan membentuk satgas intelijen di Korea Utara. Satgas itu diberi nama Satuan 524, seperti yang dilansir oleh buletin US Eighth Army pada 9 Mei 2017.
Satuan tugas itu diduga akan melakukan penyusupan ke Korea Utara. Bak James Bond, sejumlah agen akan menyamar masuk ke dalam lingkaran Kim Jong-un dan melaporkan informasi ke pihak Amerika Serikat.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
CIA Akan Bunuh Kim Jong-un?
Korea Utara menuding Korsel dan Amerika Serikat berkomplot untuk membunuh pemimpin tertingginya, Kim Jong-un.
Tuduhan itu dikeluarkan Pyongyang pada Jumat, 5 Mei 2017, di tengah situasi Semenanjung Korea yang memanas.
Pemerintah Korea Utara mengklaim memiliki bukti bahwa "kelompok teroris yang mengerikan" yang dikirim Korea Selatan dan CIA ke Korut--untuk melaksanakan misi rahasia untuk membunuh Jong-un dengan racun biokimia.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan corong rezim korut, KCNA, Badan Intelijen Korsel atau National Intelligence Service (NIS) diduga menyewa seorang penebang kayu Korut untuk menyerang Kim.
"Pembunuh bayaran" itu konon pernah bekerja di Rusia Timur Jauh pada 2014. Orang itu diduga dilatih intelijen Korsel untuk melaksanakan pembunuhan itu. Ia juga diklaim diberi imbalan US$ 20.000 dan perangkat komunikasi satelit.
"Penanggung jawabnya kemudian mengirim peneror itu ke Korut, lalu memberinya instruksi pada 2016 lalu tentang cara membunuh Kim Jong-un," ujar juru bicara pihak Korut, seperti dikutip dari New York Times, Sabtu, 6 Mei 2017.
Rencana tersebut melibatkan plot pemboman sebuah parade militer yang dihadiri oleh Kim Jong-un. Badan mata-mata Korsel, menurut Korut, kemudian memberi uang tambahan untuk menyewa konspirator.
Dalam pernyataannya, Korut memperingatkan akan melakukan serangan balasan yang tak ditentukan waktunya.
"Serangan anti-teroris akan dimulai untuk menyapu bersih organisasi yang ikut serta dalam plot imperialis AS dan kelompok 'boneka' -- kelompok teroris paling jahat dan paling brutal di dunia," demikian keterangan pihak Pyongyang.
"Boneka" yang dimaksud pihak pemerintah yang paling menutup diri di dunia itu adalah Korea Selatan.
Sejauh ini, benar atau tidaknya tudingan Korut soal plot pembunuhan Kim jong-un tidak mungkin diverifikasi.
Di sisi lain, badan intelijen Korsel menolak tuduhan tersebut karena dianggap tidak beralasan.
Terkini Lainnya
Hamas: Perundingan Gencatan Senjata Kembali ke Titik Awal
CIA Akan Bunuh Kim Jong-un?
Korea Utara
CIA
Copa America 2024
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Populer
Omar Garcia Harfuch, 'Batman' dari Meksiko Ditunjuk jadi Menteri Keamanan
Kapal Terbalik di Laut Mauritania, 89 Migran Hendak ke Eropa Tewas, 72 Orang Dinyatakan Hilang
Lewat Pameran Lukisan, 1 Seniman Indonesia Bareng 19 Pelukis ASEAN-India Pamer Hubungan Budaya dan Sejarah
Warga Negara Baru Amerika Serikat Siap Berikan Suara dalam Pilpres AS
Istri di AS Tega Racuni Suami, Alasannya Merasa Tak Dihargai
Mengenal Galaksi Satelit, Kunci Menuju Materi Gelap
Ilmuwan Temukan Perubahan Iklim Buat Jamur Lebih Beracun untuk Manusia
Menikmati Keindahan dan Kedamaian di Trinity St. Sergius Lavra, Biara Kristen Ortodoks Utama Rusia
Gunung Etna Meletus, Semburan Abu Vulkanik dan Lava Picu Bandara Catania Ditutup
Euro 2024
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Permalukan Jerman, Spanyol Raih Tiket Semifinal Euro 2024
Euro 2024: Pengakuan Jujur Pelatih Jerman dan Ungkapan Sedih Toni Kroos Usai Akhiri Karier dengan Kecewa
Euro 2024: Komentar 2 Pahlawan Spanyol Mikel Merino dan Dani Olmo Usai Singkirkan Jerman di Perempat Final
Berita Terkini
Pola Makan yang Melibatkan 3 Jenis Makanan Ini Disebut Bisa Perpanjang Usia Pasien Kanker
Harga Emas Sentuh Level Tertinggi Usai Rilis Data Pekerjaan AS
Berkas Kasus Firli Bahuri Belum Lengkap, Kapolda Metro: Mohon Waktu, Semua Perlu Koordinasi
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Doa Akhir Tahun 1445 Hijriah dan Keutamaannya, Baca Ba’da Ashar Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Nonton Drama Korea Terbaru The Auditors di Vidio, Berikut Sinopsis dan Jadwal Tayangnya
Bacakan Pleidoi, SYL Minta Dibebaskan dari Tuntutan Pidana Penjara 12 Tahun
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Tesla Masuk Mobil Resmi Pemerintah China?
Menikmati Keindahan dan Kedamaian di Trinity St. Sergius Lavra, Biara Kristen Ortodoks Utama Rusia
Restoran Korea Hidden Gem di Jakarta, Ketika Resep Warisan Keluarga Berpadu Nuansa Premium
Olimpiade 2024 Bakal Penuh Kejutan Sejak Upacara Pembukaan
Ada Kereta Cepat Whoosh, Kunjungan Wisatawan ke Jabar Melesat