, Singapura - Belakangan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump fokus merespons uji coba rudal dan senjata nuklir Korea Utara. Armada tempur bahkan telah dikirimkan, untuk menakut-nakuti rezim Kim Jong-un yang dianggap membandel.
Di sisi lain, ada ancaman yang lebih mengkhawatirkan daripada Korut. Yakni, potensi serangan nuklir dan terorisme di Asia Selatan, di tengah ketegangan antara India dan Pakistan terkait sengketa wilayah Kashmir.
Baca Juga
Seperti dikutip dari Huffington Post Kamis (4/5/2017), kedua negara diduga kuat mengembangkan senjata nuklir, meski secara diam-diam.
Advertisement
Pakistan diperkirakan punya 100 hulu ledak (warhead) nuklir, serta rudal yang memperkuat sistem persenjataan mereka -- selain senjata taktis jarak pendek -- untuk menghadapi India.
Sementara, New Delhi diduga memiliki sekitar 100 hulu ledak.
Bandingkan kekuatan dua negara dengan Korea Utara, yang 'hanya' punya sejumlah material fisi untuk membuat sejumlah hulu ledak.
Namun, para analis dan diplomat tidak mengkhawatirkan jumlah senjata yang dimiliki Pakistan, juga India.
Yang lebih dikhawatirkan adalah ketidakstabilan senjata nuklir yang mereka miliki, serta kemungkinan terjadinya kecelakaan atau salah perhitungan.
Sejarah mencatat, kedua negara bertetangga tersebut sudah empat kali berperang sejak 1947, belum lagi insiden bentrok di perbatasan yang kerap terjadi hingga saat ini.
Analis juga meramalkan adanya risiko bentrokan besar di perbatasan yang dapat meningkat dengan cepat dan memicu krisis nuklir.
Lebih gawatnya lagi adalah potensi serangan teroris yang bisa memicu perang nuklir yang dahsyat.
Misalnya, kelompok Laskhar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan dapat melancarkan serangan teror ke India seperti yang terjadi di Mumbai tahun 2008.
Kala itu, pada November 2008, 10 teroris dari Lashkar-e-Taiba Pakistan melakukan 12 serangan penembakan dan pengeboman terkoordinasi selama empat hari di seantero Mumbai.
Teror dimulai pada 26 November hingga 29 November 2008, menewaskan 174 orang dan melukai setidaknya 308 lainnya.
Jika hal serupa sampai terjadi, India tentu tak tinggal diam dan menyerang balik -- yang bisa jadi memicu serangan balasan Pakistan.
Saksikan juga video berikut ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Skenario Mengerikan: Teroris Kuasai Nuklir
Skenario lain yang tak kalah mengerikan, kelompok teror bisa jadi merebut senjata nuklir, dengan bantuan anggota militer Pakistan yang teradikalisasi. Jika itu terjadi, akibatnya malapetaka.
Fakta membuktikan, pernah ada insiden penyerangan teroris ke pangkalan militer Pakistan yang dibantu orang dalam.
Salah satunya pada 2011 lalu, ketika para militan menerabas pangkalan angkatan laut Mehran -- meledakkan pesawat dan menyandera pasukan selama 16 jam. Sementara, pada 2014 mereka mencoba membajak kapal perang milik Islamabad.
Para ahli strategi juga berpendapat, teroris bisa saja sengaja menyerang India untuk memprovokasi pihak New Delhi dan Pakistan.
"Seluruh wilayah Asia Selatan kian menjadi 'powder keg'," ujar Matthew Bunn, analis senjata nuklir dari Belfer Center for Science and International Affairs di Universitas Harvard seperti dikutip dari Huffington Post.
Powder keg atau 'tong mesiu berjalan' adalah istilah yang merujuk pada situasi yang gawat.
Secara terpisah, Scott Sagan, politikus senior dari Universitas Stanford juga mengatakan, risiko perang nuklir India dan Pakistan jauh lebih tinggi dibanding konfrontasi antar AS dan Korut.
Perang nuklir habis-habisan akan membuat kota-kota di India dan Pakistan hangus terbakar dan hancur lebur. Tak terbayang jumlah korban jiwa yang diakibatkannya.
Tak hanya itu efeknya pun bisa mengglobal. Sebab, asap dan serpihan yang dihasilkan akan mengendap di atmosfer bagian atas.
Kondisi tersebut akan menghalangi sinar matahari yang masuk ke Bumi, yang akan memicu penurunan suhu global serta menggagalkan panen bahan pangan hingga belahan Bumi lainnya.
Ketegangan di kawasan membuat India menerapkan strategi 'Cold Start' -- yang akan melancarkan serangan cepat menggunakan artileri yang ditembakkan tank ke wilayah teritorial Pakistan pada awal konflik.
Sebaliknya, Pakistan memasang rudal jarak pendek di misil jarak pendek Nasr, yang bisa membawa hulu ledak nuklir, dengan daya jangkau hingga 35 mil.
Sejumlah laporan menyebut Pakistan sedang mengembangkan artileri nuklir, juga ranjau darat.
Jika perang terjadi, Pakistan mungkin akan menggunakan senjata tersebut dengan cepat sebelum lokasi mereka dikuasai oleh pasukan India.
Analis dari India, Sajid Farid Shapoo mengatakan jika Pakistan menyerang ke pasukan lawan, hal itu akan menjustifikasi serangan yang dilakukan. Namun, beda ceritanya jika sasarannya adalah penduduk sipil.
Para ahli khawatir jika teroris ikut bermain dalam perang senjata antara India dan Pakistan yang bertujuan memicu adu nuklir yang tidak diinginkan.
"Kombinasi senjata nuklir taktis dan doktrin Cold Start memberi kesempatan bagi teroris untuk memulai perang nuklir," kata Shahzeb Ali Rathore dari International Center for Political Violence and Terrorism Research Singapura.
Terkini Lainnya
Seberapa Buruknya Perang Nuklir, Ancaman Nyata Kiamat?
Cegah Perburuan, Cula Badak di Afrika Dipasang Bahan Radioaktif Agar Beracun
Perundingan Nuklir Informal Pertama AS dan China dalam 5 Tahun Sorot Janji Tiongkok Hadapi Taiwan Tanpa Nuklir
Skenario Mengerikan: Teroris Kuasai Nuklir
India
Nuklir
Pakistan
korut
Rekomendasi
Cegah Perburuan, Cula Badak di Afrika Dipasang Bahan Radioaktif Agar Beracun
Perundingan Nuklir Informal Pertama AS dan China dalam 5 Tahun Sorot Janji Tiongkok Hadapi Taiwan Tanpa Nuklir
Pemerintah Mau Bangun Pembangkit Nuklir, PLN Pilih Pembangkit Air dan Angin
Limbah Nuklir Jepang Tahap Kedua Dibuang ke Laut, Ini Alasan Lengkapnya
AS Kerahkan Kapal Selam Nuklir ke Teluk Guantanamo Saat Rusia Latihan Militer di Karibia
Indonesia Ajak Rusia Bangun Pembangkit Nuklir, Mulai Kapan?
Putin Peringatkan AS Cs: Rusia Juga Bisa Kirim Senjata Jarak Jauh ke Negara Lain untuk Serang Kalian
Korea Selatan Tangguhkan Sepenuhnya Perjanjian Militer dengan Korea Utara Pasca Dikirimi Balon Isi Sampah
Korea Utara Berhenti Kirim Balon Isi Sampah ke Korea Selatan
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
7 Juli 1937: Awal Mula Insiden Jembatan Marco Polo, Sekitar 100.000 Orang China Tewas
Populer
Astronot NASA Keluar dari Simulasi Misi Mars Setelah Bertahan 378 Hari
Ketegangan Meningkat, Taiwan Deteksi 62 Pesawat Militer China dalam 24 Jam
PM Prancis Mundur Usai Sayap Kiri Unggul dalam Pemilu Legislatif
Jepang dan Sejumlah Negara Anggota NATO Akan Latihan Militer di Hokkaido, Sinyal Waspada untuk China?
Produser Film Titanic Jon Landau Meninggal Dunia di Usia 63 Tahun
Baru Menjabat, PM Baru Inggris Keir Starmer Soroti Banyaknya Narapidana
Ribuan Orang di Korea Selatan Keracunan Kimchi yang Terkontaminasi Virus
Serangan Udara Rusia Bikin 100.000 Warga Ukraina Kehilangan Aliran Listrik
Studi Ini Kuak Kandungan Buah Delima Bisa Bantu Otak Cegah Alzheimer
Kala PM Inggris Ganti Keir Starmer, Larry Tetap Jadi Kucing Downing Street 10
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Cuaca Hari Ini Senin 8 Juli 2024: Jakarta Pagi Berawan, Siang Hujan Ringan
PM Prancis Mundur Usai Sayap Kiri Unggul dalam Pemilu Legislatif
Pemilik Rumah di Jakarta Wajib Tahu NJOPTKP, Apa Itu?
Pilih Kopi atau Teh di Pagi Hari? Ungkap Kepribadian Seseorang Lewat Minuman Favorit
Bikin Kesalahan Fatal di MotoGP Jerman 2024, Jorge Martin Angkat Bicara
3 Resep Bubur Suro, Hidangan Khas Tahun Baru Islam
Meneropong Prospek Emiten Nikel di Indonesia, Cerah atau Lesu?
Luncurkan Fitur Genjot Cuan untuk Trader Pro, Pintu Sasar Pertumbuhan Investor Kripto
Indahnya Telaga Sunyi, Tempat Wisata Alam Mempesona di Banyumas
Nascar Luncurkan Prototipe Kendaraan Listrik: Awal dari Era Balapan Ramah Lingkungan?
Jangan Menghina Orang Bodoh, Ternyata Banyak Barokahnya, Kata Gus Baha, Kok Bisa?
Mengenal Metode 2-2-2 yang Diviralkan di TikTok, Kombinasi Diet dan Olahraga untuk Turunkan Berat Badan
Anggota DRPD Bandar Lampung yang Dilaporkan Kasus Penggelapan Mobil Rental Berujung Damai
Buya Yahya Ungkap Kemuliaan dan Keutamaan Puasa Muharram, Dahsyat
KPUD Sebut Pencocokan Data di Jakarta Sudah Mencapai 61 Persen dari Total DPS