, London - Masturbasi adalah suatu perilaku seksual yang seringkali dikaitkan dengan menciutnya otak, impotensi, perceraian, dan pedofilia. Bahkan, pada bulan April lalu, negara bagian Utah menyatakannya sebagai bahaya kesehatan umum.
Salah satu pemicu hal itu bisa jadi adalah material bermuatan pornografi.
Peringatan tentang pornografi bukan hanya berasal dari kelompok-kelompok ulama atau konservatif, karena Pamela Anderson, mantan model Playboy, baru-baru ini juga memberi peringatan tentang "dampaknya yang merusak".
Advertisement
Baca Juga
Sejumlah survei mengungkapkan bahwa pornografi memang lazim di kalangan pria dan tidak terlalu jarang juga di antara kaum wanita. Apakah sedemikian berbahaya atau ada manfaatnya?
Seperti dikutip dari situs sains New Scientist.com pada Rabu (26/10/2016), sudah ada penelitian tentang dampak pornografi, tapi sebagian besar mengungkapkan hal-hal yang saling bertentangan.
Bahkan, satu penelitian yang sama bisa ditafsirkan secara berbeda oleh dua pihak yang saling berdebat. Ada yang memandang itu jahat bagi masyarakat, sedangkan yang lainnya menganggap sikap demikian berlaku dalam histeria 1980-an.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dampak Pornografi pada Otak
Pegiat anti pornografi secara gigih mengatakan pornografi menyebabkan ketagihan dan merampas jalur normal sistem ganjaran pada otak manusia.
Menurut teori itu, mirip seperti penagih heroin yang memerlukan penambahan narkoba untuk meraih puncak, maka para pengguna pornografi merasa tidak lagi terangsang dengan seks sesungguhnya dan terus mencari yang lebih ganas lagi.
Tentu saja, ada beberapa kekhawatiran lain tentang pornografi, misalnya tampilan kekerasan, eksploitasi, dan kesediaan atau keterpaksaan melakukan seks. Ketagihan di kalangan pria pun semakin menjadi fokus kampanye anti pornografi.
Para pegiat mengatakan bahwa membanjirnya pornografi mendorong pengguna untuk menghindari pasangan mereka dan mencari-cari gambar-gambar bestialitas (seks dengan hewan), suasana pemerkosaan, dan penistaan anak.
Beberapa sekolah di Skotlandia memperingatkan bahwa menyaksikan gambar-gambar dewasa menjurus kepada impotensi, pemaksaan, dan penyesahan.
Jadi, apakah ketagihan pornografi memang ada?
Penulis Clare Wilson mengutip sejumlah penelitian yang mengungkapkan adanya perbedaan kegiatan dalam otak antara orang yang sangat sering menggunakan pornografi dan yang tidak, bahkan seringkali berada di daerah-daerah otak yang sama yang juga menunjukkan perbedaan pada kasus ketagihan narkoba.
Beberapa penelitian, misalnya dalam PLoS One, mengungkapkan bahwa pengguna pornografi memiliki tanggapan-tanggapan yang lebih tinggi pada isyarat-isyarat seksual, tapi sebagian penelitian dalam Biological Pshychology malah mengungkapkan rendahnya tanggapan-tanggapan yang dimaksud.
Apapun temuannya, hal itu tidak membuktikan pornografi mengubah otak seseorang. Mungkin, orang yang tertarik dengan itu memang memiliki otak yang berbeda. Mungkin saja mereka memiliki dorongan seks yang lebih tinggi, yang bisa saja disebabkan oleh perbedaan biologis.
Daripada sekedar mengandalkan pemindaian otak, perlu ditemukan seberapa seringnya para pengguna porn mengeluhkan masalah-masalah seperti impotensi dan eskalasi, atau perilaku yang miriip seperti orang ketagihan narkoba.
Advertisement
Pornografi, Impotensi dan Ketagihan
Wilson ikut menulis telaahan baru-baru ini dalam Behavioral Sciences yang menyimpulkan bahwa tingkat impotensi di antara kaum muda pria sekarang ini lebih tinggi daripada yang pernah terjadi sebelumnya. Beberapa penelitian menyebutkan angka 33 persen, padahal angka itu hanya 5 persen sebelum merebaknya pornografi gratis di internet.
Tapi, Kirstin Mitchell dari University of Glasgow di Inggris, wanti-wanti mengatakan bahwa penelitian-penelitian impotensi dapat menyesatkan karena menggunakan batasan (definisi) yang berbeda.
Menurutnya, wajar saja jika kaum pria muda mengalami "letoy" sejenak, misalnya karena syaraf atau alkohol, jadi penting untuk memberi batasan tentang keparahan yang dimaksud. Ia mengatakan, "Bisa saja orang memilah-milah penelitian sekehendak hati."
Mitchell membantu Natsal, salah satu penelitian terbesar di Inggris tentang seksualitas manusia dan berlangsung tiap dekade.
Penelitian terkini pada 2011 (dalam Journal of Adolescent Health) mengungkapkan bahwa masalah seksual terlazim bagi kaum pria berusia 16 hingga 21 tahun adalah ejakulasi dini. Hanya 3,3 persen penjawab melaporkan tingkat impotensi yang "mencemaskan".
Dua survei sebelumnya tidak memperinci jawaban untuk pertanyaan itu, sehingga tidak bisa diketahui apakah angka itu bertambah atau berkurang, walau jelas itu hanya masalah kecil.
Menurut Mitchell, "Menurut saya, orang tidak menganggap angka 3,3 persen sebagai bukti sesuatu yang bersifat epidemik."
Tapi, mengenai eskalasi, suatu survei Computers in Human Behavior terhadap 434 kaum pria yang terutama berasal dari Prancis dan Belgia mengungkapkan bahwa hampir setengah peserta survei yang telah melihat gambar-gambar porno mengatakan, "tidak tertarik, bahkan menjijikkan."
Kata Wilson, "Mungkin otak mereka telah mengalami perubahan-perubahan terkait dengan ketagihan." Tapi pertanyaan survei itu kurang jelas, karena bisa saja pria yang menjawabnya melihat gambar karena tidak sengaja atau hanya mencobanya beberapa kali. Tidak jelas apakah mereka sekarang menyukai hal seperti itu.
Lalu, bagaimana halnya dengan ketagihan? Definisi yang lazim adalah bahwa perilaku itu mulai berdampak secara negatif pada seluruh hidup seseorang, misalnya pekerjaan dan hubungan, dan bahwa mereka mencoba berhenti atau mengurangi, tapi dengan susah payah.
Sejumlah situs web seperti Your Brain on Porn berisi penuh dengan pengakuan kaum pria yang perilakunya memenuhi kriteria yang disebutkan itu. NoFap, suatu situs web lain tentang pemulihan dari pornografi mengaku memiliki sekitar 1 juta pengguna dalam sebulan.
Tapi, untuk mengetahui seberapa lazimnya gejala (fenomena) ini, kita perlu melihat sampel acak para pengguna pornografi, bukan hanya yang ikut serta dalam situs-situs seperti itu.
Beberapa survei sebelumnya memperkirakan bahwa angka kaum pria pengguna yang mengaku "bermasalah" adalah antara 6 hingga 13 persen. Penelitian Prancis/Belgia menyebutkan angka 28 persen. Angka yang di luar dugaan, tapi mungkin mencerminkan adanya penambahan baru-baru ini.
David Ley yang mengepalai klinik New Mexico Solutions untuk mengatasi ketagihan mengatakan bahwa biasanya pornografi bukanlah masalahnya, tapi masalah ada pada perasaan bersalah seseorang tentang itu.
"Penelitian demi penelitian mengungkapkan bahwa orang yang mengaku ketagihan pornografi tidak lebih banyak menonton pornografi daripada orang-orang lain, tapi memiliki nilai-nilai moral yang konflik dengan penggunaannya.”
Apapun penyebabnya, setidaknya ada orang yang tidak bahagia dengan tingkat penggunaannya. Tapi, apakah kita kemudian harus membatasinya?
Ada Dampak Positif?
Menurut suatu penelitian Denmark dalam jurnal Archives of Sexual Behavior yang dilakukan pada 700 pria dan wanita heteroseks, mungkin kebanyakan orang malah mendapatkan manfaat dari pornografi.
Baik pria dan wanita dalam survei berpendapat bahwa, secara keseluruhan, pornografi memiliki dampak positif dalam kehidupan seks mereka, dan pengetahuan tentang seks dan kehidupan pada umumnya.
Dan Miller dari James Cook University di Australia mengatakan, "Baik bagi kita untuk melakukan hal-hal yang membuat kita bahagia." Ia juga mengungkapkan hasil serupa dalam survei 470 pria. Hasil survei belum diterbitkan.
Miller juga mengungkapkan bahwa anak lelaki heteroseks mulai menggunakan pornografi secara teratur pada usia yang semakin dini. Dalam survei, usia termuda adalah 15 tahun. Jadi, penting untuk mendidik kaum remaja.
"Tapi bukan seperti khotbah yang menistakan menonton pornografi," ujarnya. Melainkan lebih kepada penjelasan bahwa pornografi tidak menggambarkan seks dan hubungan secara tepat.
Dengan kata lain, kita mungkin ingin melontarkan kritik tentang bagaimana pornografi hadir dan berdampak kepada masyarakat, tapi kita tidak perlu berlebihan menyeretnya menjadi krisis kesehatan.
Miller melanjutkan, "Saya tidak ingin merendahkan pengalaman kaum pria manapun yang merasa bahwa pornografi memiliki pengaruh beracun dalam hidup mereka, tapi belum menemukan cukup banyak bukti untuk mendukung pandangan datangnya kiamat pornografi. Mungkin orang hanya perlu sedikit lebih kalem."
Terkini Lainnya
Peringatan Konten!!
Handuk Bekas Pakai hingga Temuan Jasad, Ini 3 'Rahasia' Hotel
Pengakuan Gadis AS yang Menjual Keperawanan 'Atas Nama Cinta'
5 Skandal Seks 'Paling Menggemparkan' dalam Sejarah
Dampak Pornografi pada Otak
Pornografi, Impotensi dan Ketagihan
Ada Dampak Positif?
Ejakulasi Dini
Masturbasi
Pornografi
Rekomendasi
Jangan Anggap Remeh Ejakulasi Dini, Kenali Penyebab dan Pencegahannya
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
Jumlah Anak Putus Sekolah di Pakistan Mengalami Peningkatan
Turki Siap Pulihkan Hubungan dengan Suriah, Ini Kata Erdogan
PM Prancis Mundur Usai Sayap Kiri Unggul dalam Pemilu Legislatif
3 Anak Tewas dalam Insiden Kebakaran Rumah, Seorang Pria Diamankan Polisi Australia
5 Meteoroid yang Pernah Menghantam Bumi
Kejutan di Pemilu Prancis 2024, Sayap Kiri Unggul dalam Perolehan Suara
PBB Dorong Literasi Inklusif dan Pembelajaran Kreatif Lewat Festival Sastra Anak
Mengenal Jean-Luc Melenchon Pemimpin Sayap Kiri yang Partainya Unggul dalam Pemilu Prancis 2024
Pegi Setiawan
Kalah di Praperadilan Pegi Setiawan, Kasus Vina Cirebon Bakal Ditarik ke Mabes Polri?
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Berita Terkini
Surati Rektor, Budi Santoso Pertanyakan Prosedur Pencopotan Dirinya Sebagai Dekan FK Unair
Singapura Izinkan 16 Jenis Serangga untuk Dikonsumsi, Ada Cacing sampai Belatung Kumbang
Serba-serbi Wayang Kulit, Dibuat dari Kulit Kerbau yang Dilukis
5 Meteoroid yang Pernah Menghantam Bumi
Kalah di Praperadilan Pegi Setiawan, Kasus Vina Cirebon Bakal Ditarik ke Mabes Polri?
Saat Gedung Tiba-Tiba Miring karena Diinjak Mbah Kholil Bangkalan, Kisah Karomah Wali
Anggota DPRD Lampung Tengah yang Tembak Mati Warga Sempat Berusaha Hilangkan Barang Bukti
Bertabur Bintang, Daftar Tamu Undangan Diduga Hadiri Pernikahan Anak Orang Terkaya di Asia Anant Ambani dan Radhika Merchant
Amalan Pelunas Utang dan Pelancar Rezeki dari Syaikh Abu Hasan As-Syadzili
Niat Cari Kerja, Data 26 Pelamar Ini Malah Dipakai untuk Pinjol dengan Kerugian Rp 1 Miliar
Lama Hiatus, Lia ITZY Akan Ikut Rayakan Anniversary MIDZY
3 Kisah Pemain Belanda Tersukses di Manchester United
Anisha Rosnah Berhijab dan Tenteng Tas Rp50 Jutaan Saat Kunjungan ke Sekolah Bareng Pangeran Mateen
Cegah Kepunahan, Ilmuwan Suntik Cula Badak dengan Radioaktif
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 9 Juli 2024