, Washington DC - Ajang Pilpres Amerika Serikat kian menegangkan. Pertarungan sengit antar kandidat capres berlangsung di dua kubu, Republik dan Demokrat.
Dalam beberapa bulan, siapapun yang bakal jadi juara akan menggantikan posisi Barack Obama di Gedung Putih.
Baca Juga
Salah satu figur menonjol dalam pemilihan pendahuluan Pilpres AS adalah Donald Trump. Miliarder nyentrik yang pada awalnya hanya dianggap 'penggembira', menjelma menjadi calon terkuat di Partai Republik.
Advertisement
Kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial, Trump dibenci, tapi banyak juga yang memujanya.
Baca Juga
- Weekly Highlights: Beautifully Hypnotizing Eclipse Phenomenon
- Presiden Sudan Buka Suara Soal Konflik Palestina dan Israel
- Dubes Zagorsky: Belarus Siap Bantu RI Wujudkan Kemandirian Pangan
Sang miliarder sebelumnya sempat membuat banyak pihak resah dengan kebijakan-kebijakan ekstrem seperti pembuatan dinding yang membatasi negara Amerika Serikat dan Meksiko dan juga larangan untuk Muslim masuk ke AS.
Setiap individu di AS punya alasan masing-masing di balik kekaguman atau kebencian mereka terhadap Donald Trump. Ekspresi mereka kerap dituangkan di media sosial.
Mulai dari pakar politik, selebriti, kaum sosialita, sopir taksi hingga narapidana, semua punya interpretasi masing-masing akan seorang Donald Trump dan kebijakannya apabila ia berhasil terpilih menjadi seorang Presiden nantinya.
Komentar Narapidana
Seorang narapidana etnis Afrika-Amerika asal New York, Tut mengaku tak suka pada Donald Trump.
Ia telah dijatuhi hukuman seumur hidup oleh pengadilan negeri AS setelah melakukan tiga pelanggaran besar. Saat ditanya oleh Vice komentarnya tentang Donald Trump, jawabannya cukup dalam.
“Tidak dapat dipungkiri bahwa Donald Trump adalah seorang pengusaha yang sangat sukses. Namun hidup bukan hanya soal uang dan materi. Manusia tidak dapat disamakan dengan real estate. Perekonomian tidak selalu tentang mata uang, tetapi masyarakat yang menggerakkannya,” kata, seperti dikutip hari Rabu (16/3/2016).
Senada dengan Tut, seorang narapidana di penjara kota Tennessee, Alex, melontarkan ketidaksukaannya pada pria yang sejak dulu kerap dikenal karena acara televisi The Apprentice itu.
“Saya percaya dia adalah reinkarnasi dari Hitler. Perilaku pun sama, dia mengatakan apa yang orang-orang ingin dengar dan membuat janji yang tidak dapat dipegang,” Alex berkata.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pendukung yang Unik
Komentar negatif terus mengalir dari dalam dan luar negeri. Namun, figur Donald Trump berhasil mencuri perhatian sejumlah kalangan, bahkan yang pada awalnya tidak menganggap politik menarik. Perhatian pun perlahan-lahan berubah menjadi sebuah dukungan.
Dinger, seorang narapidana asal Pittsburgh yang kali ini sedang menjalani hukuman 20 tahun penjara di kota Kentucky, mempunyai pandangan yang berbeda dengan Tut dan Alex terkait Trump.
“Saya memang tidak tahu banyak soal politik, namun Donald Trump memiliki banyak kasino. Saya pikir, siapa pun yang bisa memiliki kasino sendiri itu hebat dan pantas dipilih untuk menjadi Presiden,” terangnya.
Komentar Dinger memang terkesan dangkal dan kurang berbobot. Namun, kata-kata tersebut membenarkan tanggapan analis politik senior Aljazeera, Marwan Bishara pada awal bulan Februari kemarin.
Ia berpendapat bahwa Trump memang ‘berbahaya’,apalagi dengan perjalanan kampanyenya yang kerap kali diiringi dengan kicauan berbau negatif dan provokatif terhadap kandidat lainnya.
Kendati begitu, Bishara beranggapan bahwa potensi bahaya yang Trump perlihatkan kepada masyarakat AS dan dunia secara keseluruhan tidak berkaitan dengan ekstremisme ataupun kecenderungan terhadap suatu ideologi. Trump menurutnya, berbahaya karena ‘kevulgaran’ dan sikap populisnya.
Kevulgarannya dapat dilihat dengan jelas melalui kekayaan materi yang berlimpah dan juga didengar dengan seksama dari pemilihan kata-katanya dalam pidato selama kampanye berlangsung.
Jadi, tidak heran apabila seorang narapidana asal Pittsburgh, Dinger mengidolakan sang miliarder karena punya banyak kasino di beberapa kota besar di AS. Ini membuktikan bahwa teknik ‘vugarisme’ Trump berhasil memikat hati dan pikiran banyak orang.
Selain itu,hal tersebut juga menunjukan bahwa sangat penting untuk seorang Trump yang tidak punya latar belakang politik, untuk memamerkan kemampuannya dalam menata suatu negara dengan memberikan contoh keberhasilan mengelola dan mengatur bisnis-bisnisnya dari dulu sampai sekarang.
Disamping vulgar, Trump juga dianggap oleh analis Bishara sebagai seorang populis yang berperan seakan ia berpihak pada kepentingan orang banyak dengan kerap kali mengucapkan kata-kata yang sebetulnya ‘Amerika ingin dengar’.
“Kebijakan bersifat diskriminatif terhadap etnis tertentu seperti Amerika Latin, Asia dan juga kepada kaum Muslim adalah aksi untuk menenangkan orang-orang kulit putih AS yang marah dan kurang suka dengan keberadaan mereka,” tulisnya.
Pelarangan Muslim masuk ke AS dan wacana pembangunan tembok perbatasan Meksiko dianggap senjata ampuh untuk memompa kembali rasa kepercayaan diri kaum kulit putih Amerika yang selama ini kekuatannya dianggap semakin terbatas dengan keberadaan etnis lain.
Bishara lantas yakin banyak yang berpaling kepada Trump karena kaum kulit putih dipastikan akan kembali membuat pengaruh besar di negeri Paman Sam itu apabila ia terpilih.
Advertisement
Muslim Bela Anti-Muslim?
Hasil akhir dari survei yang dilakukan oleh pihak The Independent, menunjukan bahwa sebanyak 7% kaum Muslim dari partai Republik memilih Donald Trump.
Hampir 2.000 orang Muslim dari 6 bagian negara AS seperti California, New York, Illinois, Florida, Texas dan Virginia, turut berpartisipasi dalam survei tersebut.
Banyak orang bertanya-tanya akan alasan di balik adanya segelintir orang Muslim yang masih berniat untuk memilih seorang Donald Trump setelah ia melontarkan tekadnya untuk melarang golongan tersebut untuk masuk ke AS.
Direktur Dewan Komunikasi Nasional Hubungan Amerika-Islam, Ibrahim Hooper menerangkan bahwa ada sejumlah faktor yang sangat mungkin berperan dalam pembuatan keputusan para kaum Muslim pro-Trump tersebut.
Yang pertama adalah keberhasilan sang miliarder untuk merengut atensi melalui peliputan media. Nama Donald Trump dan aktivitas kampanyenya mewarnai hampir semua headline media lokal dan internasional beberapa bulan terakhir ini.
Terlepas dari celotehan negatifnya, secara perlahan-lahan Trump menggenjot pamornya untuk naik dengan menggunakan media sebagai wadah utamanya. Menurut Hooper, sangatlah wajar apabila ada transformasi secara psikis dari reaksi awal yang berupa ketidakpercayaan menjadi ketertarikan.
“Yang kedua adalah, kemungkinan besar keputusan mereka dipengaruhi oleh fakta bahwa latar belakang politik mereka cenderung mengarah Partai Republik. Jadi, suka atau tidak suka dengan pandangan Trump, akan tetap memilih dia,” Hooper menuturkan kepada The Independent, Kamis, 11 February 2016 lalu, seperti dilansir pada hari Rabu, (16/3/2016).
Yang ketiga dapat dikaitkan langsung dengan maraknya istilah Islamophobia. Istilah ini tumbuh dengan pesat setelah organisasi-organisasi teroris seperti ISIS yang menggunakan nama Islam untuk melancarkan rangkaian aksi teror di sejumlah negara di seluruh dunia.
Hooper lanjut menjelaskan bahwa Islamophobia menduduki posisi ketiga tertinggi dalam survei yang dilakukan pada tahun 2014 tentang hal yang menjadi kekhawatiran utama masyarakat AS.
Kaum Hindu Simpatisan Trump
Selain mendapatkan kepastian suara 7% suara kaum Muslim, Trump juga mendapat dukungan simpatisan berlatar belakang agama Hindu. Seperti yang diberitakan BBC, sekelompok individu beragama Hindu telah membuat laman khusus The Hindus for Trump melalui akun media sosial Facebook.
Laman yang belum lama ini memuat poster dengan ilustrasi Donald Trump duduk dalam postur yoga berhasil menggalang setidaknya 500 ‘likes’. Poster tersebut mengisyaratkan bahwa kelompok ini sudah menganggap Trump bak dewa Hindu yang paling dihormati, Brahma dan Wisnu. Dalam kepercayaan agama Hindu, Brahma adalah pencipta dunia dan Wisnu mempunyai peran sebagai pelindung dan pemulih ketertiban moral.
"Donald Trump berjanji untuk membuat Amerika hebat kembali. Ini adalah suatu pertanda baik bahwa ke depannya akan lebih banyak lapangan pekerjaan, berkurangnya jumlah individu yang pro-perang, perbatasan antar wilayah negara yang aman, surplus dalam perihal keuangan dan tentunya hidup yang lebih baik untuk warga AS yang menetap secara legal. Dia akan menang,” Tulis grup tersebut di laman situs Facebook-nya.
Marco Rubio
Terkini Lainnya
Warga Negara Baru Amerika Serikat Siap Berikan Suara dalam Pilpres AS
Begini Reaksi Miliarder Pendukung Joe Biden Usai Tampil Mengecewakan saat Debat Pilpres AS
Debat Capres AS 2024 Joe Biden Vs Donald Trump Masuk Kategori 1 dari 3 Debat Pertama Rating Terendah Sejak 1976
Pendukung yang Unik
Muslim Bela Anti-Muslim?
Donald Trump
Amerika Serikat
Pilpres AS
Rekomendasi
Warga Negara Baru Amerika Serikat Siap Berikan Suara dalam Pilpres AS
Begini Reaksi Miliarder Pendukung Joe Biden Usai Tampil Mengecewakan saat Debat Pilpres AS
Debat Capres AS 2024 Joe Biden Vs Donald Trump Masuk Kategori 1 dari 3 Debat Pertama Rating Terendah Sejak 1976
Kala Penampilan Debat Capres AS 2024 Perdana Joe Biden Bikin Panik Partai Demokrat dan Hati Hancur
Joe Biden Jadi Sasaran Hoaks, Simak Daftarnya
Poin Penting Debat Capres AS Joe Biden Vs Donald Trump Soal Inflasi, Aborsi dan Perang Rusia Ukraina
Suara Serak Saat Debat Capres 2024 Perdana Disorot, Joe Biden Disebut Tengah Berjuang Lawan Flu
Soal Usia Sepuh Saat Jabat Presiden AS, Joe Biden: Donald Trump Lebih Muda Tapi Kurang Kompeten
Joe Biden dan Donald Trump Mulai Debat Capres AS 2024 Pertama Tanpa Jabat Tangan, Perang Israel Vs Hamas di Gaza Salah Satu Fokusnya
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
7 Juli 1937: Awal Mula Insiden Jembatan Marco Polo, Sekitar 100.000 Orang China Tewas
Populer
Hubungan William-Kate dan Harry-Meghan Disebut-sebut Tak Bisa Sehangat Dulu
Astronot NASA Keluar dari Simulasi Misi Mars Setelah Bertahan 378 Hari
Baru Menjabat, PM Baru Inggris Keir Starmer Soroti Banyaknya Narapidana
Serangan Udara Rusia Bikin 100.000 Warga Ukraina Kehilangan Aliran Listrik
Produser Film Titanic Jon Landau Meninggal Dunia di Usia 63 Tahun
Studi Ini Kuak Kandungan Buah Delima Bisa Bantu Otak Cegah Alzheimer
Kala PM Inggris Ganti Keir Starmer, Larry Tetap Jadi Kucing Downing Street 10
Minibus di Ukraina Barat Kecelakaan, 14 Orang Tewas
Serangan Udara Israel Tewaskan 16 Orang di Sekolah Gaza
Jepang dan Sejumlah Negara Anggota NATO Akan Latihan Militer di Hokkaido, Sinyal Waspada untuk China?
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Peluang Pertumbuhan Kinerja Saham di Tengah Tantangan Harga Komoditas
Top 3: Hadiah Miss Supranational 2024, Gelar Baru Puteri Indonesia Harashta Haifa Zahra
Top 3 Islami: Mbah Moen Ungkap Keistimewaan Luar Biasa Muharram yang Jarang Diketahui
Samsung Ajak Fans ke Galaxy Experience Spaces, Berkenalan dengan Si Pintar Galaxy AI
Makan Sambil Berfoto Estetis di Restoran Serba Kapal di Tepi Sungai Mahakam Samarinda
Cuaca Hari Ini Senin 8 Juli 2024: Jakarta Pagi Berawan, Siang Hujan Ringan
Gunung Ibu Masih Terus Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik 1.000 Meter Senin Pagi 8 Juli 2024
PM Prancis Mundur Usai Sayap Kiri Unggul dalam Pemilu Legislatif
Pemilik Rumah di Jakarta Wajib Tahu NJOPTKP, Apa Itu?
Pilih Kopi atau Teh di Pagi Hari? Ungkap Kepribadian Seseorang Lewat Minuman Favorit
Bikin Kesalahan Fatal di MotoGP Jerman 2024, Jorge Martin Angkat Bicara
3 Resep Bubur Suro, Hidangan Khas Tahun Baru Islam
Meneropong Prospek Emiten Nikel di Indonesia, Cerah atau Lesu?
Luncurkan Fitur Genjot Cuan untuk Trader Pro, Pintu Sasar Pertumbuhan Investor Kripto
Indahnya Telaga Sunyi, Tempat Wisata Alam Mempesona di Banyumas