, Washington - "Seumur hidup, saya tidak pernah merasakan cinta."
Begitu ungkapan Mejgon, gadis 16 tahun yang dijual oleh ayahnya sendiri pada pria Afghanistan 60 tahun. Demi dua kotak obat terlarang heroin. Selain dipaksa menikah, di rumah Mejgon juga kerap menjalani siksaan.
Mejgon bukanlah satu-satunya gadis muda yang menikah di bawah usia dewasa. Setiap tahunnya, di seluruh dunia ada 14,2 juta anak perempuan yang dipaksa menikah dalam usia dibawah 18 tahun. Tradisi ini merusak kesehatan mental dan fisik mereka. Hubungan rumah tangga dengan usia terpaut jauh mengantarkan para gadis menerima penyiksaan, hidup di bawah garis kemiskinan, dan meninggal saat melahirkan.
Advertisement
Stephanie Sinclair, fotografer dari National Geographic bertemu Mejgon di rumah persembunyian. Tempat ia memulai mendokumentasikan perjuangan dan ketidakadilan yang dihadapi para pengantin di bawah umur. Setelah mendengar bahwa Mejgon akan dikirim kembali tinggal dengan ayahnya, Sinclair terdorong untuk melanjutkan proyek inisiatif foto gagasannya, yang kini dirangkum dalam seri "Too Young To Wed". Kampanye yang bertujuan meningkatkan kepedulian dan menggalang dana untuk gadis-gadis di bawah umur yang terperangkap dalam siklus pernikahan anak di bawah umur.
"Saya tidak bisa membayangkan apa yang telah dilalui Mejgon. Saya yakin tidak baik," ungkap Sinclair pada Huffington Post."Fakta bahwa saya tidak memiliki kuasa untuk menghentikan isu ini adalah alasan saya melanjutkan proyek hingga sekarang."
Sinclair mulai mendokumentasikan pengantin anak-anak di Afghanistan sejak 2003, di mana 53 persen perempuan menikah sebelum berusia 18. Walau negara sudah mengharamkan praktik ini sejak 2009, para advokat tetap memperhatikan isu lanjutannya, di mana isu ini masih terjadi pada negara-negara berkembang.
Harapan ada pada Sustainable Development Goals, gerakan baru dari UN, yang bertujuan mengeliminasi pernikahan anak di bawah umur sebagai bagian mencapai kesetaraan gender. Namun tetap saja, advokat seperti Sinclair mencari kelompok yang turun langsung, yang bekerja untuk melindungi anak-anak itu sendiri dan membantu mereka melarikan diri saat dipaksa menikah.
Sejak Selasa lalu, Sinclair menjual foto-foto jepretannya yang diambil di lebih dari 10 negara. Melalui situs Too Young To Wed, hasil penjualannya akan digunakan untuk membantu organisasi dengan tujuan sama. Sebagian dari proses adalah memberi dukungan pada kaum wanita dan anak-anak perempuan di Desa Kargati, Nepal. Lokasi yang mengalami kerusakan akibat gempa beberapa bulan lalu.
Sedikit diketahui, bencana gempa bumi juga berakibat meningkatnya resiko anak-anak dieksploitasi. Bencana gempa mengakibatkan para orangtua kehilangan segalanya. Imbasnya, mereka tidak mampu membesarkan anak-anak perempuan mereka, dan semakin terdorong menyerahkannya pada pria dewasa yang bersedia.
Niruta, seorang gadis yang menjadi subjek Sinclair, akan menjadi salah satu penerima benefit dari usaha kampanye Too Soon To Wed di Nepal. Tahun 2007 lalu, Sinclair memotret Niruta ketika ia masih berusia 14 tahun di Desa Kagati. Ia sedang hamil saat bertunangan dengan Durga, 17 tahun. Kehamilan Niruta sudah berjalan 9 bulan saat upacara pernikahannya.
Kehamilan merupakan resiko besar pada gadis muda yang tubuhnya belum siap untuk mengandung. Faktanya, komplikasi pada kehamilan dan melahirkan merupakan sebab kematian tertinggi pada anak-anak usia 15-19 tahun, menurut UNICEF.
Rumah keluarga Niruta rata dengan tanah karena gempa. Saat ini, mereka tinggal di kandang sapi. Sinclair dan organisasinya berharap dana yang berhasil mereka galang akan digunakan untuk membantu keluarga Niruta membangun rumah baru, juga sekolah di desa itu, yang sudah hancur dalam gempa bumi.
Inisiatif juga mendukung Samburu Girls Foundation di Kenya, program yang menyelamatkan gadis di bawah umur dari sejumlah praktik berbahaya, termasuk pernikahan anak di bawah umur, bersama dengan mutilasi alat kelamin wanita, dan praktek beading, yakni menyerahkan anak gadis pada sanak keluarga. Saat ini, grup sudah menempatkan 125 orang gadis muda di sekolah asrama. Juga menyelamatkan total 200 gadis, yang mendapat dukungan makanan dan tempat tinggal aman.
Inisiatif Too Young To Web kini melebarkan usahanya ke Ethiopia, dimana 41 persen gadis-gadis terlibat dalam pernikahan di bawah umur. Mereka saat ini berfokus pada desa Gombat, di mana Sinclair memotret seorang gadis bernama Destaye, yang menikah di usia 11 tahun dengan pendeta usia 20-an.
Namun, target Sinclair lebih dari itu. Bukan hanya menyediakan tempat aman, ia berniat menyentuh lebih dalam mengenai efek dari pernikahan anak di bawah umur.
"Fokus utama kami adalah menuturkan kisah yang kuat dengan visual. Membawa kisah gadis-gadis kami ke seluruh dunia untuk menginspirasi gerakan mengakhiri pernikahan anak di bawah umur," ungkap Sinclair. "Kami ingin melebarkan pandangan kami melalui proyek turun langsung. Penting bagi kami, komunitas yang membagi cerita mendapatkan dukungan yang dibutuhkan." (Ikr/Rcy)
Terkini Lainnya
Pernikahan anak-anak
pengantin anak
pernikahan anak di bawah umur
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
Kejutan di Pemilu Prancis 2024, Sayap Kiri Unggul dalam Perolehan Suara
PBB Dorong Literasi Inklusif dan Pembelajaran Kreatif Lewat Festival Sastra Anak
Mengenal Jean-Luc Melenchon Pemimpin Sayap Kiri yang Partainya Unggul dalam Pemilu Prancis 2024
Sejumlah Kereta Subway di Boston Dipasangi Wajah Lucu, Tujuannya Supaya Bikin Orang Senyum
Pengunjung Taman Nasional Death Valley AS Meninggal Dunia Akibat Suhu Panas Ekstrem
Hujan Deras Picu Longsor dan Banjir di Nepal, 11 Orang Tewas
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten
Suami Wapres AS Kamala Harris Positif COVID-19
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Berita Terkini
Anak Pergi ke Ladang, Ayah Mertua Rudapaksa Menantu yang Sedang Sakit di Rumah
Astronom Temukan Supergugus Galaksi Raksasa
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Ternyata Menjawab Seperti ini saat Nama Rasulullah Disebut Salah, Begini yang Benar Kata Gus Baha
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Hari Satelit Palapa 9 Juli, Peluncuran Satelit Pertama Indonesia pada 1976
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Diduga Telantarkan Istri dan 3 Anaknya, Anggota Polda Sulsel Dilapor ke Propam
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
Target Hattrick Juara Umum PON, 148 Atlet Jabar Berlatih di Korea Selatan
Profil Dewi Paramita, Mantan Ibrahim Risyad yang Jadi Sorotan Warganet
Menpora: Presiden Jokowi Lepas Kontingen Olimpiade Paris 2024 pada 10 Juli