, Tokyo - Perkelahian pecah di Majelis Tinggi Jepang menjelang pemungutan suara setelah langkah kontroversial pemerintah untuk memperluas peran angkatan bersenjata Negara Matahari Terbit itu. Undang-undang itu akan mengamandemen konstitusi tentang kepasifan milter Jepang yang memungkinkan militer Jepang membela sekutu-sekutunya di luar negeri bahkan ketika itu sedang tidak diserang.
UU ini sebelumnya telah disetujui oleh majelis rendah yang mendominasi pemerintah Jepang. Anggota parlemen oposisi pada Kamis (17/9/2015) menggunakan kekerasan fisik untuk mencegah perdebatan di rapat.
Baca Juga
Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota dan Riset Destinasi
Jepang dan Sejumlah Negara Anggota NATO Akan Latihan Militer di Hokkaido, Sinyal Waspada untuk China?
7 Juli 1937: Awal Mula Insiden Jembatan Marco Polo, Sekitar 100.000 Orang China Tewas
Dalam sebuah adegan 'panas' dan langka, anggota parlemen berdesak-desakan di sidang majelis tinggi mengepung ketua komite keamanan, Yoshitada Konoike, saat ia membuka perdebatan, mencoba untuk merebut dokumen dari dia, dalam upaya untuk menghentikan disetujuinya UU ini.
Advertisement
Pihak oposisi juga mengajukan mosi tidak percaya terhadap Konoike, seperti dikutip dari BBC.
Awalnya, sebuah sesi pemungutan suara seyognyanya dimulai pada Rabu malam. Namun, mereka justru meninggalkan sesi tersebut. Sebelumnya mereka bahkan memblokir masuk anggota parlemen oposisi ke sebuah ruangan di mana Perdana Menteri Shinzo Abe dan menteri lainnya sedang menunggu untuk membahas RUU.
Setelah panitia memberikan suara pada rancangan UU, mereka akan diteruskan ke majelis tinggi, di mana koalisi yang berkuasa memiliki mayoritas, untuk pemungutan suara final.
Voting bisa terjadi pada akhir minggu, dan diperkirakan akan disetujui. Inilah mengapa oposisi UU keamanan mencoba mencegah pertemuan komite agar pemungutan suara tidak terjadi.
Jika majelis tinggi tidak meloloskan UU dalam waktu 60 hari, mereka harus dikembalikan ke majelis rendah. Inilah yang menjadi masalah utamanya. Majelis Rendah dikuasasi oleh Partal Liberal Demokratik (LDP) pimpinan Abe di mana memiliki suara mayoritas dua pertiga.
Akibat 'pemaksaan' PM Abe atas UU yang kontroversial ini, popularitasnya menurun. Jajak pendapat secara konsisten menunjukkan mayoritas publik menentang perubahan UU, dan relatif sedikit yang mendukungnya.
Apa itu pembelaan diri kolektif?
Pasca Perang Dunia II konstitusi Jepang melarang kekuatan militernya untuk menyelesaikan konflik kecuali dalam kasus pembelaan diri. Jepang menganut kekuatan militer yang pasif.
Abe membuat perubahan dalam UU yang membuat militer negara matahari terbit bisa memobilisasi tentaranya ke luar negeri dengan syarat Jepang atau sekutumya diserang Selama 70 tahun militer Jepang melaksanakan apa yang disebut pasifisme militer.
Pemerintah Abe menginginkan perubahan untuk merevisi undang-undang tersebut bahwa militer Jepang nantinya mampu dimobilisasi luar negeri ketika tiga kondisi ini terpenuhi: pertama ketika Jepang diserang, atau ketika sekutu mereka diserang, yang mengancam kelangsungan hidup Jepang dan menimbulkan bahaya.
Kedua, ketika tidak ada cara yang tepat lain yang tersedia untuk mengusir serangan dan menjamin kelangsungan hidup Jepang dan melindungi rakyatnya, serta penggunaan kekuatan terbatas jika diperlukan.
Sementara itu, ribuan demonstran berunjuk rasa di luar parlemen di Tokyo pada Rabu malam. Demo dilanjutkan pada keesokan harinya dengan jumlah peserta yang lebih kecil untuk menunjukkan posisi mereka yang tidak setuju atas usulan ini. 13 orang dilaporkan ditangkap pada Rabu malam.
Diperkirakan pemerintah Abe ingin meloloskan UU ini sebelum negara masuk ke dalam lima hari liburan yang jatuh pada hari Sabtu, yang dapat memberikan kesempatan unjuk rasa yang lebih besar.
Pemerintah mengatakan Jepang perlu meloloskan UU ini. Hal ini disambut gembira oleh AS--sebagai sekutu utamanya, untuk memastikan perdamaian regional dan keamanan dalam menghadapi meningkatnya kekuatan militer China.
PM Abe juga menekankan Negeri Matahari Terbit akan berpartisipasi lebih luas dalam misi penjaga perdamaian global.
Tapi oposisi mengatakan undang-undang tersebut melanggar konstitusi milter pasif pasca-perang Jepang, dan bisa mengarah ke konflik yang dipimpin AS.
Meskipun kemungkinan akhirnya kalah, para oposisi memberi apresiasi kepada pemuda Jepang yang selama ini apatis berpolitik. Para siswa adalah orang-orang yang berada di belakang keberatan ini, setelah sebelumnya protes UU yang penuh kontroversial dipimpin oleh serikat buruh dan aktivis sayap kiri. (Rie/Mut)
Terkini Lainnya
Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota dan Riset Destinasi
Jepang dan Sejumlah Negara Anggota NATO Akan Latihan Militer di Hokkaido, Sinyal Waspada untuk China?
7 Juli 1937: Awal Mula Insiden Jembatan Marco Polo, Sekitar 100.000 Orang China Tewas
Jepang
Militer Jepang
Undang-undang
Rekomendasi
Jepang dan Sejumlah Negara Anggota NATO Akan Latihan Militer di Hokkaido, Sinyal Waspada untuk China?
7 Juli 1937: Awal Mula Insiden Jembatan Marco Polo, Sekitar 100.000 Orang China Tewas
Kembali Game Mobile Diadaptasi Menjadi Anime, Kini Giliran Tasokare Hotel
Menelusuri Jalur Kereta Tertua dan Tersibuk di Tokyo, Yamanote Line
Indonesia Mau Pasok Cangkang Sawit Pelet Kayu untuk Energi Terbarukan Jepang
Jepang Bakal Kekurangan 1 Juta Pekerja Asing pada 2040
Yen Jepang Merosot Lagi ke Level Terburuk Sejak 1986
Jepang Akhirnya Setop Penggunaan Disket Setelah Lebih dari 20 Tahun
Jepang Catat Rekor Baru, Kecepatan Internet Tembus 402 Terabit per Second
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
7 Juli 1937: Awal Mula Insiden Jembatan Marco Polo, Sekitar 100.000 Orang China Tewas
Populer
Produser Film Titanic Jon Landau Meninggal Dunia di Usia 63 Tahun
Astronot NASA Keluar dari Simulasi Misi Mars Setelah Bertahan 378 Hari
Serangan Udara Israel Tewaskan 16 Orang di Sekolah Gaza
7 Juli 1937: Awal Mula Insiden Jembatan Marco Polo, Sekitar 100.000 Orang China Tewas
Serangan Udara Rusia Bikin 100.000 Warga Ukraina Kehilangan Aliran Listrik
Bangladesh Protes Kualitas Peralatan Militer yang Dibeli dari China di Bawah Standar
Kala PM Inggris Ganti Keir Starmer, Larry Tetap Jadi Kucing Downing Street 10
Minibus di Ukraina Barat Kecelakaan, 14 Orang Tewas
Studi Ini Kuak Kandungan Buah Delima Bisa Bantu Otak Cegah Alzheimer
Baru Menjabat, PM Baru Inggris Keir Starmer Soroti Banyaknya Narapidana
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Mengenal Metode 2-2-2 yang Diviralkan di TikTok, Kombinasi Diet dan Olahraga untuk Turunkan Berat Badan
Anggota DRPD Bandar Lampung yang Dilaporkan Kasus Penggelapan Mobil Rental Berujung Damai
Buya Yahya Ungkap Kemuliaan dan Keutamaan Puasa Muharram, Dahsyat
KPUD Sebut Pencocokan Data di Jakarta Sudah Mencapai 61 Persen dari Total DPS
Menguak Mitos dan Fakta Migrain yang Banyak Diderita Pekerja Produktif
Isi Suara Kapten Divisi Pertama Gen Narumi, Seiyuu Kōki Uchiyama Bergabung di Episode Terakhir Anime Kaiju No. 8
Hanya Satu Putra Daerah yang Lolos, Seleksi Taruna Akpol NTT Tuai Protes
Dahsyatnya Menulis Basmalah di Bulan Muharram, Berkah Keberuntungan hingga Perlindungan Allah
Polisi Tahan Anggota DPRD Lampung Tengah yang Diduga Tembak Warga hingga Tewas
3 Alasan Timnas Indonesia Layak Juara Piala AFF U-19 2024
Kronologi Warga Tewas Tertembak Senjata Api Milik Anggota DPRD Lampung Tengah
Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota dan Riset Destinasi
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 8 Juli 2024
Update Korban Longsor Tambang Suwawa, 2 Tewas 4 dalam Pencarian
Cegah Pungli Dunia Pendidikan, Satgas Saber Pungli Provinsi Jabar Luncurkan Film "Hantu di Sekolah"